Anda di halaman 1dari 30

KAJIAN KEBAHASAAN

Tujuan: agar mahasiswa sebagai calon guru


sekolah dasar memahami pengetahuan
bahasa Indonesia dan mampu
menerapkannya.
Garis Besar Materi
• 1. Objek kajian bahasa
• 2. Fonologi: bunyi bahasa, klasifikasi bunyi
bahasa, dan variasi bunyi bahasa
• 3. Morfologi: pengertian morfologi, morfem dan
kata, klasifikasi morfem.
• 4. Bentuk asal dan bentuk dasar, dan proses
morfofonemik.
• 5. Sintaksis: konsep kalimat, unsur pembentuk
kalimat, pola kalimat
• 6. Jenis-jenis kalimat
• 7. Ragam teks
• 8. Ilmu makna dan relasi makna
• 9. Jenis makna dan perubahan makna
SUMBER BELAJAR
• Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Universitas
Indonesia.

Kridalaksana, Harimurti. 2007. Pembentukan Kata Bahasa Indonesia. Jakarta:


PT Gramedia.

Kosasih. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Yrama Widya.

Mujiwati, E.S., Danariswara.R., Karimatus S.,dan Nur Syafitri. 2021. Mahir


Menulis Ragam Teks Bahasa Indonesia: Berwawaan Kearifan Lokal Kediri
Raya dengan Project Base Learning (I.F. Imron & N.Primasatya (eds.): 1st ed.,
Vol. 1, Issue I) Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Rustamadji, Oscar. 1993. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: IKIP.


FONOLOGI

• Fonetik: ilmu yang menyelidiki penghasilan,


penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa.
• Fonemik: ilmu yang mempelajari bunyi
bahasa yang membedakan arti.
• Fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu
menunjukkan kontras makna.
Dalam BI /h/ adalah fonem karena
membedakan makna harus dan arus.

• Fonem primer= fonem segmental (vokal dan


– Konsonan)

Fonem sekunder= fonem suprasegmental


(tekanan, nada, dan jeda).
Variasi Bunyi Bahasa (Alofon)
• Fonem /i/ bahasa Indonesia mempunyai
alofon i contoh pada kata ini, cita, kaki dll.
dan I pada kata tarik, lirik, akik dll.
• Fonem /u/ bahasa Indonesia mempunyai
alofon u contoh pada kata buku, ibu, labu dll.
dan o contoh pada kata libur,bubur, sayur dll.
Fonem /o/ bahasa Indonesia mempunyai
alofon o contoh pada kata toko, ruko,
• Fonem /o/ juga memiliki alofon a contoh
pada kata tokoh, kokoh, roboh dll.
• Fonem /e/ bahasa Indonesia mempunyai
alofon e, E contoh pada kata sekali, telah,
senang, ekor, peta, rela.
• Diftong= vokal rangkap au, ai, dan oi contoh
pada kata pulau, harimau, gulai, pantai, spoi,
amboi dll.
• Vokal: bunyi bahasa yang dihasilkan dengan
– getaran pita suara dan tanpa penyempitan
hambatan dalam saluran suara.
Vokal rangkap= diftong.
Konsonan: bunyi bahasa yang dihasilkan
dengan menghambat aliran udara pada salah
satu tempat di saluran suara. Konsonan
berada pada tepi suku kata.
Konsonan rangkap= kluster
MORFOLOGI
• Morfologi sebagai Subsistem Tata Bahasa
• Morfologi= tata bentuk kata merupakan
satuan gramatikal struktur intern kata.
• Morfologi mempelajari proses pembentukan
kata.
• Satuan terkecil yang dipelajari dalam
morfologi morfem dan satuan terbesar kata
Jenis-jenis Morfem
1. Morfem bebas: bentuk yang dapat berdiri
sendiri atau bentuk yang memiliki makna
leksikal.

2. Morfem terikat: bentuk yang tidak dapat


berdiri sendiri dan hanya memiliki makna
gramatikal
Morfem terikat= Afiks/ Imbuhan

• Afiks: 1. prefiks/ awalan


• 2. infiks/ sisipan
• 3. sufiks/ akhiran
• 4. konfiks/ afiks gabung
• 5. simulfiks/ afiks gabung
TUGAS

1. Buatlah kata yang beralofon: o, i, u, dan e 3


kata untuk tiap-tiap alofon!

2. Buatlah kata yang berafiks, bersufiks,


berkonfiks, dan bersimulfiks! Tiap-tiap
bentuk 3 kata!
SINTAKSIS

• Satuan-satuan sintaksis:
– Kalimat
– Klausa
– Frase

Kalimat: satuan bahasa yang terkecil dalam wujud


lisan dan tulis yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.
Klausa: satuan gramatikan yang memiliki predikat.
Struktur Kalimat

• Struktur atau pola kalimat diisi oleh unsur-


unsur yang relatif tetap. Unsur-unsur
tersebut meliputi subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan.
• Kelima unsur itu memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
• Subjek berfungsi sebagai pokok pembicaraan.
• Predikat berfungsi menjelaskan subjek.
• Objek berfungsi menjelaskan predikat yang
berupa kata kerja transitif. Kata kerja transitif
merupakan kata yang berawalan me- dapat
diubah menjadi di- atau sebaliknya.
• Pelengkap berfungsi melengkapi predikat yang
berupa kata kerja semi transitif dan objek.
• Keterangan berfungsi menerangkan seluruh
kalimat ( ket. tempat, waktu, cara, dan alat).
Jenis-jenis Kalimat

• 1. Kalimat minor dan kalimat mayor


• 2. Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
• 3. Kalimat langsung dan kalimat tidak
langsung
• 4. Kalimat aktif dan kalimat pasif
TUGAS

• 1. Buat 2 kalimat mayor dan 2 kalimat minor!


• 2. Buat 2 kalimat tunggal dan 2 kal. Majemuk
setara, dan 2 kal. Majemuk bertingkat.
• 3. Buat 2 kalimat langsung kemudian ubah
menjadi 2 kalimat tidak langsung!
• 4. Buat 2 kalimat aktif dan 2 kalimat pasif!
Klausa

• Jenis-jenis klausa:
– Klausa bebas: Klausa yang mampu berdiri sendiri
sebagai kalimat sempurna.
– Klausa terikat: klausa yang mampu tidak mampu
berdiri sendiri sebagai kalimat.
Klausa terikat memiliki 2 fungsi:
1. sebagai atribut cirinya didahului dengan kata yang.
2. sebagai pengganti fungsi kalimat cirinya didahului
dengan subordinator ( jika, agar, walaupun, supaya,
kalau, bila, sewaktu dsb.).
KELOMPOK KATA

• 1. Frase: kelompok kata yang menduduki satu


• fungsi dalam kalimat.
• 2. Kata Majemuk: kelompok kata yang se-
• nyawa (hubungan antarunsurnya
• sangat erat) sehingga menimbulkan
• arti baru.
• 3. Aneksi: kelompok kata yang hubungan an-
• tarunsurnya erat.
Tentukan frase pada kalimat sbb.
• 1. Setiap hari ia hanya makan sayur-sayuran.
• 2. Ketiga dialek itu memunyai perbedaan yang
besar.
• 3. Rumahnya sudah dijual.
• 4. Ia sedang membuat rak buku.
• 5. Anda sudah makan?
• 6. Mereka berdiskusi tentang pencemaran udara.
• 7. Mereka mendiskusikan pencemaran udara.
RAGAM TEKS

1. Teks Faktual: Teks Deskriptif


Teks Prosedur
2. Teks Tanggapan: Teks Eksposisi
Teks Eksplanasi
3. Teks Cerita: Teks Naratif
SEMANTIK
A. Kata dan Istilah
Pengertian
Kata: satuan bahasa terkecil yang dapat
berdiri sendiri.
Istilah: kata atau kelompok kata yang
pemakaiannya terbatas pada bidang
tertentu.
Istilah memiliki ciri-ciri:

1. makna yang dikandung tetap; dan


2. istilah tidak memiliki sinonim.
Penggunaan Istilah perlu memperhatikan 3 hal
sebagai berikut.
3. Kecermatan dalam membedakan makna
suatu istilah.
4. Membedakan istilah yang mirip ejaannya.
5. Menghindari istilah ciptaan sendiri.
Kosa kata dan istilah bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Daerah dan bahasa Asing.
Cara penyerapan kata Asing sebagai berikut.
1. Cara adopsi: pengambilan bentuk dan makna
secara keseluruhan.
2. Cara adaptasi: pengambilan makna saja
sedangkan ejaan dan penulisannya
menyesuaikan dengan bahasa Indonesia.
3. Cara penerjemahan: pengambilan konsep yang
terkandung dalam bahasa asing kemudian
mencari padanannya dalam bahasa Indonesia.
B. Kata Acuan dan Kata Populer
• Kata acuan: kata yang digunakan untuk
kepentingan keilmuan.
• Kata populer: kata yang lazim digunakan oleh
masyarakat
C. Kata Baku dan Tidak Baku

• Ciri-ciri Kata Baku


• 1. Tidak dipengaruhi bahasa Daerah dan
bahasa Asing.
• 2. Bukan bahasa percakapan.
• 3. Pemakaian imbuhan secara eksplisit.
• 4. Tidak terkontaminasi atau tidak rancu.
• 5. Tidak mengandung arti pleonasme.
D. Jenis-jenis Makna Kata

• 1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal


• 2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif

E. Bentuk-bentuk Pertalian Makna Kata


1. Kata Umum: kata yang ruang lingkup
maknanya mencakup hal-hal yang umum dan
menyangkut aspek-aspek yang lebih luas.
• 2. Kata khusus: kata yang ruang lingkup
maknanya mencakup hal-hal yang sempit atau
hanya meliputi aspek tertentu.
• 3. Sinonim: kata yang hampir sama maknanya.
• 4. Antonim: kata yang berlawanan maknanya.
• 5. Homonim: kata yang bentuk dan
pelafalannya sama dan maknanya berbeda.
• Homonim ada dua macam: Homograf dan
• Homofon.

• 6. Polisemi: kata yang memiliki banyak makna.

Anda mungkin juga menyukai