2.5
KEMUDAHAN AKSES SASARAN &
PENYELENGGARAAN UKM 2.6 2.2 MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN UKM
ESENSIAL
PENYELENGGARAAN UKM
PENGEMBANGAN
2.7 2.3 PENGGERAKAN & PELAKSANAAN
PELAYANAN UKM
Kriteria 2.6.5
Cakupan dan Pelaksanaan UKM Esensial
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pokok Pikiran
a) Cakupan UKM Esensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit diukur dengan 3
(tiga) indikator kinerja utama pelayanan
e) Pencatatan dan pelaporan UKM Esensial berdasarkan prioritas masalah di
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
baik secara manual maupun elektronik, Puskesmas.
dilakukan secara lengkap, akurat dan
tepat waktu
b) Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebagaimana pokok pikiran, dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan
kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan (R, D, W).
c) Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah
dilakukan (D, W).
d) Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen
perencanaan (D, W).
e) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, W) .
SISTEMATIKA STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
4.3
4.5
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR & FAKTOR RISIKONYA
STANDAR 4.3
Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi
dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi
Pokok Pikiran
a). Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan imunisasi
h). Pencatatan dan pelaporan pelayanan d). Perencanaan yang terperinci (micro
imunisasi, baik secara manual maupun planning) disusun untuk memastikan
elektronik, dilakukan secara lengkap, akurat, pelaksanaan program imunisasi berjalan
tepat waktu, dan sesuai dengan prosedur dengan baik
.
g). Puskesmas melakukan pengukuran terhadap e). Tindak lanjut perbaikan program imunisasi
indikator kinerja yang telah ditetapkan dilaksanakan meliputi upaya promotif dan
dan disertai dengan analisis capaian preventif .
c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisasi (R, D, O, W).
d) Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O, W)
e) Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama secara
lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).
f) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program imunisasi (D, W).
g) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W)
Surveilans dan indikator pencegahan PD3I
Polio dan campak rubela
Penelusuran kontak erat dan pemberian Profilaksis Jejaring lab. pertusis melalui surveilans labkesmas
• Pelatihan kelompok kerja surveilans PD3I (kompetensi inti surveilans termasuk analisis
data), melibatkan lintas program dan lintas sektor termasuk klinisi dan fasyankes
• Memperkuat dan memperluas jaringan laboratorium kesehatan masyarakat
• Pengembangan sistem informasi surveilans PD3I yang berkelanjutan untuk mendukung
pengumpulan, analisis, pembagian dan penggunaan data secara terprogram
• Melakukan penelitian operasional dan menghasilkan bukti untuk meningkatkan dan
memantau kualitas sistem pengawasan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan
data baru
• Menjamin pembiayaan berkelanjutan dan meningkatkan dukungan pemerintah lokal dalam
pelaksanaan surveilans PD3I
• Pelaksanaan surveilans PD3I terintegrasi
Kolera Leptospirosis
Pes Hepatitis A
1 2 3 4 5
• 2014 SEARO • 2023 Indonesia • 2015 Tetanus Target Nasional Target Nasional
bebas polio eliminasi Campak Neonatorum Indonesia Indonesia
(Indonesia) dan Rubela / eliminasi di seluruh
CRS region
• 2026 Eradikasi • 2023 SEARO
Polio eliminasi Campak • Indonesia
dan Rubela / mempertahankan
CRS status Eliminasi
TN
Grafik Capaian Imunisasi Dasar Lengkap Grafik Capaian Imunisasi Baduta Lengkap
Tahun 2022, Target IDL 90% Tahun 2022, Target IBL 90%
SULAWESI SELATAN 114.1% JAWA TENGAH 124.8%
JAWA TENGAH 114.1% SULAWESI SELATAN 112.1%
NUSA TENGGARA BARAT 110.1% DKI JAKARTA 110.0%
BANTEN 108.7% BANTEN 109.8%
LAMPUNG 106.4% LAMPUNG 109.6%
JAWA BARAT 106.3% JAWA BARAT 109.4%
BALI 105.6% MALUKU UTARA 109.4%
JAMBI 105.2% NUSA TENGGARA BARAT 103.3%
DKI JAKARTA 102.8% JAWA TIMUR 101.8%
SUMATERA SELATAN 102.8% BALI 101.2%
BENGKULU 102.1% JAMBI 99.7%
JAWA TIMUR 100.1% INDONESIA 98.0%
INDONESIA 99.9% SUMATERA SELATAN 98.0%
GORONTALO 99.1% SUMATERA UTARA 94.2%
SULAWESI UTARA 98.2% GORONTALO 92.2%
KEPULAUAN RIAU 97.1% PAPUA BARAT 91.8%
KALIMANTAN TIMUR 97.1% BENGKULU 90.6%
D.I. YOGYAKARTA 97.0% SULAWESI UTARA 90.2%
KALIMANTAN TENGAH 96.4% KEPULAUAN RIAU 86.9%
SUMATERA UTARA 96.3% MALUKU 85.0%
MALUKU UTARA 96.0% KALIMANTAN TENGAH 83.3%
SULAWESI TENGAH 95.7% KALIMANTAN SELATAN 81.2%
KALIMANTAN SELATAN 90.9% NUSA TENGGARA TIMUR 80.7%
BANGKA BELITUNG 90.6% KALIMANTAN TIMUR 80.6%
SULAWESI BARAT 89.4% SULAWESI TENGAH 80.4%
SULAWESI TENGGARA 89.2% BANGKA BELITUNG 80.0%
MALUKU 89.1% KALIMANTAN UTARA 79.8%
NUSA TENGGARA TIMUR 88.4% SULAWESI BARAT 77.9%
KALIMANTAN UTARA 87.8% D.I. YOGYAKARTA 75.7%
RIAU 86.7% SULAWESI TENGGARA 74.2%
KALIMANTAN BARAT 84.8% KALIMANTAN BARAT 72.9%
PAPUA BARAT 78.3% RIAU 62.6%
SUMATERA BARAT 72.2% SUMATERA BARAT 53.8%
PAPUA 57.4% PAPUA 53.8%
ACEH 48.1% ACEH 26.0%
CAKUPAN IMUNISASI DASAR BAYI DAN LANJUTAN BADUTA - ACEH
15.0%
11.4%
CAPAIAN IMUNISASI LANJUTAN BADUTA 10.0%
10.1%
8.8%
5.0%
CAPAIAN CAPAIAN CAMPAK
SASARAN
DPT-HB-Hib 4 RUBELLA 2 (CR2) 0.0%
)
2
HB 0
A)
A)
V
1
HB 1
HB 2
G
L
YI
ID
HB
IP
BC
DP -Hib
DP -Hib
ib
UT
UT
BA
LI
LI
LI
LI
-H
AD
PO
PO
AD
PO
PO
1(
(B
(B
R
T-
T-
T-
2
DP
R
ib
M
101.524 Anak 8.941 Anak (8.8%) 11.541 Anak (11.4%)
-H
HB
T-
DP
CAKUPAN IMUNISASI DASAR BAYI DAN LANJUTAN BADUTA - ACEH
30.0% 28.1%
26.1% 26.1%
105.109 Bayi 101.607 Bayi 19.309 Bayi (19%) 23.2% 24.1%
21.4% 21.9% 21.2%
19.9% 19.0%
20.0%
60.0% 22,500
22,107
50.0% 22,000
50.0%
46.8%
45.0% 21,500
40.0%
21,000
20,723
20,500
30.0%
21.8% 20,000
20.4%
20.0% 19.0%
19,500 19,309
10.0% 19,000
18,500
0.0%
TW II Tahun 2021 TW II Tahun 2022 TW II Tahun 2023
18,000
17,500
% Target s.d Juni % Cakupan s.d Juni TW II Tahun 2021 TW II Tahun 2022 TW II Tahun 2023
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) TAHUN 2022
PER KABUPATEN KOTA - ACEH
Jumlah Bayi yang Mendapatkan IDL % IDL
ACEH UTARA 5,235 ACEH TENGGARA 104.1
ACEH TENGGARA 4,479 LANGSA 94.3
ACEH TAMIANG 3,793 BENER MERIAH 82.2
ACEH BESAR 3,207 ACEH BARAT DAYA 77.2
LANGSA 2,989 ACEH TENGAH 70.7
ACEH TIMUR 2,904 ACEH TAMIANG 69.6
BANDA ACEH 2,878 NAGAN RAYA 66.6
60.0
40.0
35.0 50.0
30.0
40.0
25.0
20.0 30.0
15.0
20.0
10.0
5.0 10.0
0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT 0.0
DAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
Capaian Imunisasi Rutin Provinsi Aceh
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) TW II Tahun 2023
(Manual vs ASIK)
Map of cVDPV2 Outbreak in Aceh, 2022 - 2023
1st Case (Pidie), 25nt changes
Pidie District 7 y.o boy
Desa Mane, Kec. Mane; Onset 09 October 2022
1st 3 2
rd nd
4 healthy children positive VDPV2 (25-26 nt
changes)
ACEH
9 90
8 7.68 80
69.4
7 70
Specimens Adequate
Non Polio AFP Rate
6 5.77 55.1 60
5 50
4 40
31.6
3 30
2 20
1.13
1 10
0 0
2021 2022 2023
Non Polio AFP Rate Non Polio AFP Rate Target (2/100000) Specimens Adequate
2023 2023
Annualized NPAFP Rate Spesimen Adekuat (%)
Aceh Province: 7.68 Aceh Province: 69.4%
50.0 48.7 50
40.7 40.2
40.0
35.5
31.4 30.5 29.8 29.6 29.5
30.0 27.6
25.5 25.0
22.5 21.4
20.0 19.2
20.0 17.8
14.8
10.9
9.6 9.2
10.0
6.9 6.6
5.0
0.0
E L
S A
IA
H
AM W AN YA YA NG RA ES AH KI RA C EH UR L UE AR AT EH EN YA YA NG DI
E
NG ER L A T A A I A A LU G G A A M ES R C U J A J A A PI
LA SS
A
EM EL
A R D
GG YO
N
SI
N UT SI TI EU B BA A
IR
E
IE EH AB
R
M
U S S A N
RAT TA M N A TE H EH I N EH I M EH EH DA B I D C S
NE UL
K H AG BA TE G CE
H
CE AC OV AC
S
AC AC
N P A
HO CE EH H BA
BE SU
B L A N H C E A A
P R
AC
E A AC
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
POLIO 4
50.0
45.0 45.0
40.0 40.0
35.0 35.0
30.0 30.0
25.0 25.0
20.0 20.0
15.0 15.0
10.0 10.0
5.0 5.0
0.0 0.0
E IL N A UR H GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER PIDIE JAYA
LU GK TA AR GA
EU N A G IT M N TAMIANG MERIAH
SI SE
L
NG TE
SIM EH H TE EH EH
AC CE EH AC AC
A
AC
60.0
45.0
40.0 50.0
35.0
40.0
30.0
25.0 30.0
20.0
15.0 20.0
10.0
10.0
5.0
0.0 0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
DAYA
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2023
IPV1
60.0
50.0 50
40.0
37.1
34.1
30.0
21.7 21.4
19.7
20.0 17.6 17.0 16.1
14.3
13.1
9.9 9.7
10.0 8.7 8.6 8.0 7.9
5.9 5.3 5.2 4.7
2.8 2.3
0.5 0.4
0.0
E L E S T R E
S A
IA
H
NG LU AH KI W RA UE AN CE
H
AM YA RA SA YA CE
H YA EN NG YA UR RA DI
NG ER IA U G G A A L A T A L RA A E DA A J A EU A J A
TI
M TA PI
LA M AM SIM
E
TE
N
SI
N
EM GG YO S EL SI SS
A N H
B H
B
AT DA DI
E
BI
R
SA
B
EH H
U
E R T E H E H K S
TEN
G A H V I N LU G A
C E C E
A R N P I AC
C E C EH
N EH AC AC LH
O
EH AC
E
RO
U NA A A B BA A A
BE AC C P S UB E H
A AC
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
IPV
35.0
45.0
30.0
40.0
25.0 35.0
20.0 30.0
15.0 25.0
20.0
10.0
15.0
5.0 10.0
0.0 5.0
SIMEULUE ACEH SINGKIL ACEH SELATAN ACEH ACEH TIMUR ACEH TENGAH
TENGGARA 0.0
GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER PIDIE JAYA
TAMIANG MERIAH
40.0
12.0
35.0
10.0 30.0
8.0 25.0
6.0 20.0
4.0 15.0
10.0
2.0
5.0
0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT 0.0
DAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
Risk Assessment for Measles Transmission
#Very High % Very High
Overal Risk
Provinsi Risk & High Risk & High
Provinsi Status_Prov
Risk Districts Risk Districts
2; 6% Aceh VHR 23 100.0
Sumatera Utara VHR 30 90.9
Low Risk (LR) Sumatera Barat VHR 19 100.0
Medium Risk Riau VHR 12 100.0
(MR) Jambi VHR 7 63.6
High Risk 13; 38% 10; 29% Sumatera Selatan VHR 8 47.1
(HR) Bengkulu MR 3 30.0
Very High Lampung HR 5 33.3
Risk (VHR) Bangka Belitung VHR 6 85.7
9; 26% Kepulauan Riau MR 6 85.7
DKI Jakarta LR 2 33.3
Jawa Barat MR 16 59.3
Jawa Tengah MR 14 40.0
DI Yogyakarta LR 2 40.0
Jawa Timur MR 13 34.2
Banten MR 5 62.5
Kab/Kota Bali LR 0 0.0
32; 6% Nusa Tenggara Barat LR 9 90.0
Nusa Tenggara Timur HR 18 81.8
Low Risk (LR) Kalimantan Barat HR 11 78.6
Medium Risk Kalimantan Tengah HR 11 78.6
(MR) Kalimantan Selatan HR 13 100.0
High Risk 236; 46% 115; 22% Kalimantan Timur VHR 8 80.0
Kalimantan Utara VHR 5 100.0
(HR)
Sulawesi Utara HR 10 66.7
Very High 131; 25% Sulawesi Tengah MR 12 92.3
Risk (VHR) Sulawesi Selatan VHR 23 95.8
Sulawesi Tenggara HR 17 100.0
Gorontalo MR 6 100.0
Sulawesi Barat HR 6 100.0
Maluku HR 8 72.7
Maluku Utara VHR 9 90.0
22 Provinces, 367 Districts have Very High Risk and High Risk Papua Barat
Papua
VHR
VHR
6
24
46.2
82.8
Data Source: VPD surveillance performance analysis *Measles Risk Assessment with WHO Tools Year 2020 Published 15 Dec 2021
Case Based Measles Surveillance – CBMS Aceh, 2021-2023
1800
Total CBMS Measles Rubella Mix Negative Pending
1600 1569
1400
1200
1000
828
800
600
438
400
283
233
200 168
69 48
20 24 41
6 7 0 8 0 0 0
0
2021 2022 2023
Non-Measles Non-Rubela Discarded Rate
Provinsi Aceh, 2021-2023
6
5.1
5
4
Discarded Rate
1 0.86
0.4
0
2021 2022 2023
Year
20.56
19.9
20
16.4 16.67
15.94
15
10
8.02 7.86
7.65
5.74
5.14 5.12
5 4.59
3.98 3.94
3.27 3.14
2.63 2.84 2.79
50.2
50.0 50
42.5
40.0 38.5
35.0
32.8 32.2 31.8 30.8 30.7
30.0 28.5
25.4
24.3
21.7 21.2
20.0 18.1 17.9
16.5
14.5
11.6
10.2 10.0
10.0 8.1 7.5
4.6
0.0
E L
S A
IA
H
AM RA NG YA AN W KI YA AH LUE U ES C EH RA S AR UR RAT EN C EH NG YA YA DI
E
NG ER L A I A A T A G A G
EU L A A E M U A A J A J A PI
LA M SS
A GG M N
R
EL
A
EM SI
N TD TE
N
YO SI UT B TI BA IR
E
A AB H IE
E R LU EN TA
G A
H
S KS
E H RA H SI M A I N E H
C EH E H
C EH B N D S
ACE P ID
T BA E G V C C
N BU EH CE
H
NA AC
E
LH
O AC AC RO A A A A BA
BE S U C A EH P
A AC
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
MR 1
50.0
45.0 50.0
45.0
40.0
40.0
35.0
35.0
30.0
30.0
25.0
25.0
20.0
20.0
15.0
15.0
10.0 10.0
5.0 5.0
0.0 0.0
SIMEULUE ACEH SINGKIL ACEH SELATAN ACEH ACEH TIMUR ACEH TENGAH GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER PIDIE JAYA
TENGGARA TAMIANG MERIAH
60.0
45.0
40.0 50.0
35.0
30.0 40.0
25.0
30.0
20.0
15.0 20.0
10.0
5.0 10.0
0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT 0.0
DAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
% CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN BADUTA s.d JUNI TAHUN 2023
PER KABUPATEN KOTA - ACEH
60.0
50.0 50.0
40.0
34.3
30.0 29.1
20.0 17.6
18.8 15.2
13.7 17.4 16.3 13.7
11.6 12.2
14.8 15.2
9.5 10.4 9.7 12.8
10.0 12.0 12.0 12.0
6.9 6.4 7.3 6.2 7.2
9.5 9.0
4.2 6.7 3.7 7.6 3.1 7.8
3.1
1.7 1.3 1.9
0.4 3.9 1.0 3.1
0.0 2.8
1.5 1.4 1.0 0.5 1.3
E IL T 0.3
U N A R H A SA
R
DI
E N A A ES G A YA H A
CE
H
NG SA E
AM CE
H
U L G K
A TA
G AR
I M
U G A
A R E PI EUE TAR DAY LU I AN RAY JA E RIA J AY A BA N G A W
A L A
E N L N B B E SI
M SI SE NG H
T TE H H BI
R
H
U
AT YO AM AN EH M DI DA SA LA EM SS
SI H E E H E E E R A T C R I N KS U I N
AC
E EH T AC CE AC AC AC BA G
EH NA
G A E P
BA HO
L
OV
AC E H A H C BEN L U BU R
AC E A S P
AC
60.0% 14,000
10,000
8,941
40.0%
8,397
7,920
8,000 7,334
6,965
30.0%
6,000
20.0% 4,000
11.4%
10.0% 8.8% 2,000
7.4% 7.8% 7.2%
6.2%
-
0.0% TW II Tahun 2021 TW II Tahun 2022 TW II Tahun 2023
TW II Tahun 2021 TW II Tahun 2022 TW II Tahun 2023
35
Kasus Difteri Meninggal
30
30
25
20
20
17
15
10
5
3
0 1 1
2021 2022 2023
Gambaran Kasus Difteri Aceh
Distribusi Suspek/Konfirmasi Difteri Grafik Mingguan Suspek /Konfirmasi Difteri Tahun 2023
Berdasarkan Kab/Kota , Tahun 2023 4
3 3
2
2
0
e
a
n
eh
g
r
ur
sa
ian
lu
ar
ue
ta
Tim
Ac
Be
eu
Ut
ela
re
m
B.
Sim
Bi
A.
Ta
A.
S
A.
A.
0
A.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
M M M M M M M M M M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2
Kss Meninggal
Gambaran suspek / kasus Pertusis, Tahun 2022
Distribusi Suspek / Kasus Pertusis Berdasarkan Distibusi Suspek / Kasus Pertusis Suspek/Kasus Pertusis Berdasarkan Status
Kelompok Umur Tahun 2022 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2022 Imunisasi DPT, Tahun 2022
40
5%
35
Distribusi Suspek/Kasus Difteri
Berdasarkan Jenis Kelamin , Tahun
30
2020 ( Jan- Agust)
25
46%
20
54%
15
10
0
<1 1-4 5-9 10-14 > 15 95%
14
12
4
10
4 2
0
n r ya e ra ya ur at a e
ue sa eh di ta ta
n
ar ay aw
re Be Ac d Pi Ja m la J
i a Ab U
di
e Ti e A.
B A. um
B eh d A. A. S se
Ac n Pi A. ok
Ba
Lh 0
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1
M M M M M M1 M1 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M4 M4 M5
Kss Meninggal
Gambaran suspek / kasus Pertusis, Tahun 2023
Distribusi Suspek / Kasus Pertusis Berdasarkan Distribusi Suspek/Kasus Pertusis Distribusi Suspek/Kasus Pertusis
Kelompok Umur Tahun 2023 Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2023 Berdasarkan Status Imunisasi, Tahun 2023
40
8%
36
35
Distribusi Suspek/Kasus Difteri
Berdasarkan Jenis Kelamin , Tahun
30
2020 ( Jan- Agust)
25
20
51% 49%
15
15 14
12
10
1
0 0 0 0 0
0
<1 1-4 5-9 10-14 > 15 92%
Kss Meninggal P L
Imunisasi Tidak Imunisasi
Gambaran kasus konfirmasi Pertusis, Tahun 2023
Distribusi Suspek / Kasus Pertusis Berdasarkan Distribusi Suspek/Kasus Pertusis Distribusi Suspek/Kasus Pertusis
Kelompok Umur Tahun 2023 Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2023 Berdasarkan Status Imunisasi, Tahun 2023
40
8%
36
35
Distribusi Suspek/Kasus Difteri
Berdasarkan Jenis Kelamin , Tahun
30
2020 ( Jan- Agust)
25
20
51% 49%
15
15 14
12
10
1
0 0 0 0 0
0
<1 1-4 5-9 10-14 > 15 92%
Kss Meninggal P L
Imunisasi Tidak Imunisasi
Gambaran Suspek/ Kasus Pertusis Aceh
Distribusi Suspek/Kss Pertusis Suspek / Kasus Pertusis Aceh, Tahun 2023 ( M1-22)
Berdasarkan Kab/Kota, Tahun 2023 12
20
8
16
15
10
5
4
3 3 2
2 2
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
e
a
ya
ra
ng
n
at
eh
an
il
sa
ay
ay
ue
di
gk
0
ta
ar
Ra
ba
at
Ac
Be
Pi
tD
J
in
re
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10M11M12M13M14M15M16M17M18M19M20M21M22
el
A.
Sa
n
B.
S
A.
Bi
eh
A.
ra
S
ga
A.
A.
Ba
Ac
Na
eh
Ac
Kss Meninggal
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2023
DPT-HB-Hib 3
60.0
50.0 48.6 50
40.7
40.0
34.7 34.0
32.8 32.3
29.6 29.5 28.9 28.7
30.0
25.5 24.8
22.5
19.9
20.0 18.7
15.4
12.7
11.4 10.9 10.6 10.3
10.0
6.4 6.4
2.6
0.0
E S L E R T E
S A
IA
H
AM NG RA W YA YA AN UE AH KI LU CE
H
AR
A
SA RA UR NG CE
H EN YA AY
A
DI
NG ER A L I A G A A R A DA A T L N G N G
E U A T BE A I M BA A EU J A J PI
LA M SS AM NG S EM AN AT SE
L YO TE SI I M N SI H
U H H
B
H
T
SA DA BI
R EH DI
E
R LU T E K G R H A H EH S I E C E E E N AC P I
NE BU EH H
T
HO NA BA CE
G CE AC OV AC A AC AC BA
BE U C E L H A A P R
S A AC AC
E
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
DPT-HB-Hib 3
50.0
45.0 45.0
40.0 40.0
35.0 35.0
30.0 30.0
25.0 25.0
20.0 20.0
15.0 15.0
10.0 10.0
5.0 5.0
0.0 0.0
E IL N A UR H GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER MERIAH PIDIE JAYA
LU GK TA AR GA
EU N A G IT M N TAMIANG
SI SE
L
NG TE
SIM EH TE EH EH
AC EH AC
AC EH AC
AC
60.0
45.0
40.0 50.0
35.0
40.0
30.0
25.0 30.0
20.0
15.0 20.0
10.0 10.0
5.0
0.0 0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
DAYA
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2023
MR
60.0
50.2
50.0 50
42.5
40.0 38.5
35.0
32.8 32.2 31.8 30.8 30.7
30.0 28.5
25.4
24.3
21.7 21.2
20.0 18.1 17.9
16.5
14.5
11.6
10.2 10.0
10.0 8.1 7.5
4.6
0.0
E L
S A
IA
H
AM RA NG YA AN W KI YA AH LUE U ES C EH RA S AR UR RAT EN C EH NG YA YA DI
E
NG ER L A I A A T A G A G
EU L A A E M U A A J A J A PI
LA M SS
A GG M N
R
EL
A
EM SI
N TD TE
N
YO SI UT B TI BA IR
E
A AB H IE
E R LU EN TA
G A
H
S KS
E H RA H SI M A I N E H
C EH E H
C EH B N D S
ACE P ID
T BA E G V C C
N BU EH CE
H
NA AC
E
LH
O AC AC RO A A A A BA
BE S U C A EH P
A AC
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
MR 1
50.0
45.0 50.0
45.0
40.0
40.0
35.0
35.0
30.0
30.0
25.0
25.0
20.0
20.0
15.0
15.0
10.0 10.0
5.0 5.0
0.0 0.0
SIMEULUE ACEH SINGKIL ACEH SELATAN ACEH ACEH TIMUR ACEH TENGAH GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER PIDIE JAYA
TENGGARA TAMIANG MERIAH
60.0
45.0
40.0 50.0
35.0
30.0 40.0
25.0
30.0
20.0
15.0 20.0
10.0
5.0 10.0
0.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT 0.0
DAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
STANDAR 4.4
Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai
dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus
yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan dan
evaluasinya
Pokok Pikiran
a). Penanggulangan tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
k). Pencatatan dan pelaporan pelayanan penanggulangan kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan
tuberkulosis, baik secara manual maupun elektronik, masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau kematian,
dilakukan secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai memutuskan penularan, mencegah resistensi obat, dan mengurangi
dengan prosedur dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis
18
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya. (R,
D, W).
c) Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan terlatih (R).
d) Tersedia logistik, baik OAT maupun non-OAT, sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan
prosedur (R, D, O, W).
e) Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak
lanjut sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O, W).
Elemen Penilaian (2)
f) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuberkulosis sesuai dengan rencana yang
disusun bersama secara lintas program dan lintas sektor (R, D, W).
g) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program penanggulangan
tuberculosis (D, W).
h) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas, dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D,W)
OUTLINE
724,30
0 (37%)
800,00
0
• TB RO:
6.503
9
635,840
700,00 (1.8%)
Kasus diobati (treatment
570,289
466,52 568,987
0
570,28
568,98
enrollment)
600,00 • TB SO 273.230
100%
7
473,227
0 (79%)
446,732
446,73
443,23
403,168
• TB RO 3.636
393,32
9
500,00 94%
363,098
362,418
360,56
5
5360,56
(56%)
354,28
344,034
330,729
0
324,53
327,103
324,539
330,72
327,10
318,760
314,191
3
400,00
286,902
283,658
Keberhasilan pengobatan
276,866
5
272,586
7
0
9
3
(treatment success
234,10
300,00 rate)
0 • TB SO 80% 90%
8
• TB RO 53% 80%
200,00
0 Pemberian 0.95% 58%
Terapi
100,00 Pencegahan TBC
0 (TPT)
2013 2014 2016 2018 2020 2022 3 Juli
2015 2017 2019 2021 2023
-
Estimasi Kasus Kasus Diobati Kasus Berhasil
Catatan: Kasus Notifikasi Diobati
• Data tahun 2019 diperoleh dari SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu), di mana sistem hanya mencatat data pasien TB
yang ditemukan dan diobati
• Estimasi kasus berdasarkan Global TB Report 4
• 2023 – Data olah SITB per 3 Juli 2023
INDONESIA 37%
JABAR 51%
JATENG 51%
BANTEN 46%
PAPUA 44%
JATIM 43%
GORONTALO 40%
SULUT 40%
MALUT 33%
DIY 32%
KALTI 32%
M
SULBAR 32%
SULTRA 31%
23
SULTENG 31%
KALTAR 30%
A
KALBA 30%
Target Juni
R
*berdasarkan notifikasi kasus TBC dan estimasi beban TBC 969.000
29%
MALUK
U 28%
Capaian Treatment Coverage TW 2 2023 sebesar 37%
KALSEL 27%
ACEH 27%
SULSEL 27%
44%
30% –
SUMUT 25%
BALI 25%
KALTENG 24%
RIAU 23%
%
<30
SUMSEL 23%
NTB 23%
JAMBI 23%
Juli
Mei
Juni
April
LAMPUNG 22%
Maret
Januari
Agustus
Oktober
Februari
Desember
November
September
BABEL 21%
Bulan
KEPRI 20%
BENGKULU 20%
Target TW 2 (Juni) : 45%
Target
NTT 20%
7.5%
90%
82.5%
75%
67.5%
60%
52.5%
37.5%
30%
22.5%
15%
45%
Tren Penemuan Notifikasi Kasus Tuberkulosis di
Indonesia Tahun 2020-2023
800,000
700,000
Notifikasi kasus TBC tahun
26% 2022 merupakan
600,000
penemuan kasus TBC
tertinggi dalam 5 tahun
500,000
terakhir.
29%
400,000 21%
19% Kontribusi penemuan kasus
300,000 27% TBC tahun 2022 dari RS
26%
27% Pemerintah dan RS Swasta
200,000 30% meningkat 2x lipat dan
43% DPM/Klinik Swasta
54% 52% meningkat 3x lipat
100,000
41%
dibanding tahun 2021
0
2020 2021 2022 2023*
DPM/Klinik Swasta 3,152 3,685 9,298 5,863
Klinik Pemerintah 1,051 1,232 2,354 663
RS Swasta 72,890 94,624 189,527 96,278
RS Pemerintah
113,774 209,079 105,970
104,570 229,920 314,051 145,674
97%
96%
96%
95%
95%
94%
93%
92%
91%
91%
90%
100%
87%
85%
82%
82%
82%
79%
90%
78%
77%
75%
Pada tahun 2022 secara
74%
70%
80%
68%
absolut jumlah fasyankes
65%
64%
60%
70%
yang melaporkan notifikasi
54%
60%
kasus sebanyak 13.463,
50%
meningkat dari tahun
40% sebelumnya sebanyak
30% 11.894 fasyankes (13%).
20%
10% Walau demikian, belum
0% seluruh fasyankes yang
2021 2022 2023 2021 2022 2023 2021 2022 2023 lapor pada tahun 2022 juga
Puskesmas & BBKPM RS Pemerintah RS Swasta
berkontribusi dalam pelaporan
100%
Triwulan 1 2023.
90% Keterlibatan FKTP
80% (DPM/Klinik) mengalami
70% (%) Lapor Terduga TBC peningkatan walaupun
60% (%) Lapor Notifikasi TBC belum optimal.
50% (%) Lapor Kasus TBC
37%
40% Diobati
28%
25%
22%
21%
30%
18%
15%
15%
13%
20%
9%
9%
7%
6%
6%
4%
4%
3%
3%
10%
0%
2021 2022 2023 2021 2022 2023
Klinik Pemerintah DPM/Klinik Swasta
INDONESIA 81%
SUMUT 89%
LAMPUNG 89%
GORONTALO 89%
RIAU 89%
SULBAR 86%
SULSEL
JATIM 85%
JAMBI 85%
JATENG 84%
BAL 84%
I
NTT 84%
BENGKULU 83%
SULTENG 81%
(*kohort penemuan kasus Jan-Jun tahun 2022)
81%
SUMBAR
KALBA 81%
R
SUMSEL 81%
DI 80%
Y
MALUK 80%
U
Capaian Treatment Success Rate sebesar 81%
MALU 80%
Target
T
79%
KALTENG
79%
BABEL
78%
KALSEL 78%
≥90%
KALTI
SULTRA 78%
M
JABAR 78%
BANTEN 78%
75% –
89.9%
NTB 77%
KEPRI 75%
75%
<75%
KALTAR
DKI JAKARTA 73%
A
ACEH 72%
SULUT 71%
PAPUA 59%
Target : 90%
5% 3%
87%
88%
14%
82%
10% 2
2
80%
81% 12%
79%
74%
%
75%
%
70%
57% 49%
54% 41%
69%
70% 75%
67%
62% 70%
40%
33% 38%
33%
13%
9% 5%
8% 8%
4%
Puskesmas + RS RS Swasta Klinik DPM/
B/BKPM Pemerintah Pemerintah Klinik Puskesmas + RS RS Swasta Klinik DPM/Klinik
Swasta B/BKPM Pemerintah Pemerintah Swasta
Sembuh Pengobatan Lengkap LTFU
Sembuh Pengobatan Lengkap LTFU
Gagal Meninggal Tidak Dievaluasi/Pindah
Gagal Meninggal Tidak Dievaluasi/Pindah
Data Kohort 2021 per 13 Mar 2023 & Data Kohort 2022 per 3 Juli 2023
INDONESIA 16%
JATIM 27%
26%
SULSEL
PAPUA TENGAH 22%
GORONTALO 22%
SULTENG 22%
DI 20%
Y
NTT 20%
KEPRI 20%
19%
BENGKULU 19%
BANTEN
BABE 19%
L
JAMBI 19%
SULBAR 18%
JATENG 16%
SUMSEL 16%
KALTIM 14%
KALTENG 13%
SUMUT 13%
≥90%
RIAU 13%
ACEH 13%
Capaian Indeks Kasus (all cases) yang dilakukan IK sebesar
SUMBAR 12%
50% –
89.9%
SULTRA 11%
JABAR 11%
KALBA 10%
R
MALUK 10%
U
MALU 10%
T
DKI JAKARTA 9%
Target : 90%
PAPUA 9%
SULUT 7%
PAPUA PEGUNUNGAN 1%
Kaskade Investigasi Kontak Tahun
2023
400,000
370,462
362,306
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
8% dari jumlah
55,950 kontak yang
47,551 diperiksa terduga
50,000
29,361
2,338 8,631
-
Total Kasus Indeks Jumlah Kontak yang Jumlah Kontak yang Jumlah Kontak yang Jumlah kontak yang Jumlah kontak yang Jumlah Penerima TPT
yang sudah dilakukan diidentifikasi diinvestigasi memenuhi syarat diperiksa terduga sakit TBC
IK rujukan terduga
Y 353
Tahun 2023 (1,13%)
SULSEL 337
BAL 317
I 178
LAMPUNG 156
SUMSEL 140
SULTENG 121
SUMBAR 118
109
109
Target pemberian TPT pada kontak serumah tahun 2023
KALSE
L 97
15.469 kontak serumah menerima TPT pada
RIAU 96
KEPRI 95
NTB 92
NTT 80
PAPUA 76
GORONTALO 75
PAPUA TENGAH 74
KALBAR 64
SUMUT 62
JAMBI 62
KALTENG 55
SULTRA 50
SULBAR 49
KALTIM 47
MALUKU 43
BENGKULU 40
PAPUA SELATAN 28
BABEL 20
MALUT 2
SULUT 0
KALTAR
OUTLINE
Indikator • Penemuan kasus 90% • Penemuan kasus 90% • Penemuan Kasus ≥ 90%
Nasional • Kasus selesai diobati 90% • Kasus selesai diobati 90% • Kasus selesai diobati ≥90%
• Terapi Pencegahan TBC • Terapi Pencegahan TBC • Terapi Pencegahan TBC
(TPT) kontak serumah (TPT) kontak serumah (TPT) kontak serumah ≥
58% 70% 80%
Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis 1
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk 4
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 ini ditujukan untuk memberikan
Peraturan Presiden acuan dalam melaksanakan Penanggulangan TBC bagi:
Nomor 67/2021 1. Kementerian/Lembaga
2. Pemerintah Daerah Provinsi
Tentang Penanggulangan 3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Tuberkulosis 4. Pemerintah Desa
5. Pemangku Kepentingan
Strategi 1.
Penguatan komitmen dan
kepemimpinan pemerintah Strategi 4. Pemanfaatan hasil
pusat, provinsi, dan riset dan teknologi skrining,
kabupaten/kota untuk diagnosis, dan tatalaksana TBC
mendukung percepatan
eliminasi TB 2030
Strategi 2. Peningkatan Strategi 5. Peningkatan peran
akses layanan TBC serta komunitas, mitra dan
bermutu dan berpihak multisektor lainnya dalam
pada pasien eliminasi TBC
Strategi 3. Optimalisasi
upaya promosi dan Strategi 6. Penguatan
penc egahan, pemberian manajemen program melalui
pengobatan penguatan sistem Kesehatan
pencegahan TBC dan
pengendalian infeksi;
Hasil Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Ratas
Tuberkulosis
2 Agustus 2023
Rapat koordinasi bersama Lintas Kementerian/ Lembaga, Lintas Program, dan Organisasi/ Mitra Program TBC untuk menindaklanjuti
arahan Presiden RI pada Rapat Terbatas Percepatan Eliminasi Tuberkulosis pada 18 Juli 2023
SE Dirjen Yankes
Surat Direktur P2P No. No. HK.02.02/C/405/2023 Surat Dirjen Yankes No.
Keterlibatan PM.01.01/C.III/862/2023 tentang Kewajiban Klinik untuk Melakukan PM.01.01/III/3726/2022
tentang Pemberitahuan Update Pencatatan Pelayanan TBC Komprehensif & terkait Kewajiban Pelaporan dan
RS, DPM, Pelaporan Penanganan Kasus TBC Kaitannya dengan Akreditasi di FKRTL
dan Pelaporan TBC Klinik dan Tempat
Klinik Praktik Mandiri melalui Sistem Informasi TBC Swasta
O A ľ ľ P ľ yang disediakan píogíam meliputi : 6H, Seluíuh píoses pengadaan, peímintaan dan
FDC 3HR, 3HP, FDC 3HP, (6Lfx), dan (6Lfx+E) distíibusi logistik baik O A ľ dan Non-OAľ
dicatat dan dilapoíkan melalui SIľB
Bersama KOPI TB dan mitra program TBC, operational trial implementasi coaching
tuberkulosis dilakukan di 27 Rumah Sakit yang ada di 6 Kab/Kota pada tahun
2022 dan diekspansi implementasinya di 28 Kab/Kota pada tahun 2023 (Telah
terlaksana sosialisasi dan peningkatan kapasitas Coach TB. Start implementasi Juli
2023)
1 Insentif di akhir tahap awal pengobatan: ● Insentif tahap awal dan lanjutan meliputi
Rp 50.000 (dengan kewajiban tes komponen tarif tes mikroskopis BTA, tarif
follow- up mikroskopis bulan ke-2) kunjungan, dan tarif penjangkauan
pasien mangkir.
2 ● Total insentif (Rp 150.000) setara
Insentif di akhir tahap lanjutan
Insentif di pengobatan: Rp 100.000(dengan dengan tarif visit
fase kewajiban tes follow-up mikroskopis pasien TB tanpa komplikasi di FKRTL (Rp
pengobatan bulan ke-5 dan 6) 176.921)
Target Insidensi turun 20% Insidensi turun 50% Insidensi turun 80%
Nasional 260 per 100 ribu penduduk 163 per 100 ribu penduduk 65 per 100 ribu penduduk
Kematian turun menjadi
6 per 100 ribu*
Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
ELIMINASI TUBERKULOSIS
2030_ACEH
• [TARGET DAN STRATEGI PENCAPAIAN]
Penurunan Angka Kejadian Target tahun 2030:
(Incidence Rate) : 312/100.000 65 per 100.000 penduduk
INDIKATOR
DAMPAK / IMPACT
Penurunan Angka Target tahun 2030:
Kematian : 34/100.000 6 per 100.000 penduduk
92
*data per 2 Maret 2023
PERATURAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC
1 Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
PROVINSI 31
Target 90% PROVINSI 37 Target 90%
SUBULUSSALAM 63 70
SUBULUSSALAM
LHOKSEUMAWE 61 LHOKSEUMAWE 68
ACEH SELATAN 57 ACEH SELATAN 64
BANDA ACEH 47 BANDA ACEH 58
NAGAN RAYA 44 AGARA 50
BIREUEN 35 NAGAN RAYA 43
ACEH JAYA 35 PIDIE 39
PIDIE 33 ACEH JAYA 38
ACEH TIMJUR 30 BIREUEN 37
LANGSA 30 SIMEULUE 37
ABDYA 27 ABDYA 37
PIJAY LANGSA
27 37
ACEH UTARA 26 ACEH TIMUR 36
ACEH TAMIANG 23 ACEH SINGKIL 35
AGARA 23 PIJAY 32
ACEH SINGKIL 22 ACEH UTARA 30
SIMEULUE 19 ACEH BARAT 30
GALUS 16 GALUS 28
ACEH BARAT 16 ACEH TAMIANG 25
ACEH BESAR 16 ACEH TENGAH 20
ACEH TENGAH 12 ACEH BESAR 17
SABANG 11 BENER MERIAH 15
BENER MERIAH 10 SABANG 13
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sumber data: Data olah SITB per 25 Agustus 2023 Sumber data: Data olah SITB per 25 Agustud 2023
Capaian Treatment Covarage Anak Capaian kolaborasi TB-HIV
Data Tahun 2023 Data Tahun 2023
PROVINSI 21 PROVINSI 52
Target 90% Target 75%
ACEH SELATAN 94 ABDYA 95
BANDA ACEH 57 NAGAN RAYA 91
SUBULUSSALAM 32 ACEH BESAR 89
LHOKSEUMAWE 28 ACEH TAMIANG 81
ACEH UTARA 26 BIREUEN 79
ABDYA 26 ACEH TIMUR 78
BENER MERIAH 22 GALUS 59
LANGSA PIDIE 57
20
ACEH TAMIANG ACEH SELATAN 54
19
ACEH TENGAH 17 BANDA ACEH 48
ACEH TIMUR ACEH SINGKIL 48
14
ACEH JAYA LHOKSEUMAWE
12 47
ACEH BESAR AGARA 47
10
PIDIE ACEH UTARA
10 27
BIREUEN SUBULUSSALAM 20
9
8 LANGSA 14
AGARA
NAGAN RAYA ACEH BARAT 12
7
ACEH BARAT 5 BENER MERIAH 11
0Sumber
10 data:20 30 SITB
Data olah 40per 25
50 Agustus
60 70
2023 80 90 100 0Sumber 10 20olah SITB
data: Data 30 per 2540Agustus502023 60 70 80 90 100
Capaian Treatment Succes Rate (TSR)
Data Tahun 2023 (data Kohort 2022) Data Tahun 2023
PROVINSI 82
Target 90%
NAGAN RAYA 93
ACEH UTARA 92
PIJAY 92
ACEH BESAR 91
ACEH TIMUR 90
ACEH SELATAN 90
BIREUEN 90
ACEH JAYA 89
PIDIE 87
ACEH TAMIANG 87
SABANG 87
LHOKSEUMAWE
85
BENER MERIAH 84
LANGSA
82
BANDA ACEH 80
ACEH BARAT 72
ACEH SINGKIL 72
AGARA 69
ACEH TENGAH 65
ABDYA 63
SIMEULUE 55
SUBULUSSALAM 45
GALUS 41
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Sumber data: Data olah SITB per 25 Agustus 2023
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2023
BCG
60.0
50.0 50
46.6
41.0
40.0 38.0 37.3 37.3 36.5
33.9 33.8
32.3 32.2
29.7 29.2
30.0
26.1 25.8
24.5 23.8 23.5
19.7 19.6
20.0
16.9 16.3 16.2
13.6
11.3
10.0
0.0
E L S E R T E
S A
IA
H
NG AY
A YA TA
N RA AH AM KI UE CE
H
LU SA RA RA UR YA EN CE
H
NG YA DI
NG ER IA D RA A AW A G L G L A U E TA A I M J A EU A A J A PI
LA M AM AT N SE
L EM GG TE
N
SS
A
SI
N
YO SI E B U B T
DI
E
BI
R
DA SA
B H
ER T R G A
H KS EN H L U EH A I N SI M
C EH
EH
C EH EH
P I N A CE
A T E G V C C A
N EH B NA AC
E
LH
O
EH AC
U AC RO
A A A A B
BE AC EH C S UB P
A C A
Cakupan Target TW II
% CAKUPAN IMUNISASI ACEH S.D TW II 2021 - 2023 PER KAB/ KOTA
BCG
50.0
45.0 50.0
40.0 45.0
35.0 40.0
35.0
30.0
30.0
25.0
25.0
20.0
20.0
15.0
15.0
10.0
10.0
5.0 5.0
0.0 0.0
SIMEULUE ACEH SINGKIL ACEH SELATAN ACEH ACEH TIMUR ACEH TENGAH GAYO LUES ACEH NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER PIDIE JAYA
TENGGARA TAMIANG MERIAH
50.0
50.0 45.0
45.0
40.0
40.0
35.0 35.0
30.0 30.0
25.0 25.0
20.0 20.0
15.0 15.0
10.0
10.0
5.0
0.0 5.0
ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT 0.0
DAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEMAWE SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH
STANDAR 4.5
Kriteria 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor
risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti
Pokok Pikiran
a). Peningkatan faktor risiko dan penyakit tidak menular tidak hanya
l). Rencana program penanggulangan penyakit tidak berdampak pada angka morbiditas, mortalitas, disabilitas, termasuk
menular dan faktor risikonya disusun dengan kehilangan produktivitas (beban ekonomi)
mengutamakan upaya provent berdasarkan analisis
masalah PTM b). Upaya pengendalian penyakit tidak menular
dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif dan
k). Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan tindak preventif tanpa mengesampingkan tindakan
lanjut dilakukan secara terintegrasi kuratif dan rehabilitatif
lintas
program dan lintas sektor c). Deteksi dini atau skrining perlu
j). Pencatatan dan pelaporan pelayanan dilakukan untuk mencegah terjadinya
pengendalian penyakit tidak menular dan peningkatan kasus PTM
faktor risikonya, baik secara manual maupun
elektronik, dilakukan secara lengkap,
akurat, d). Dalam upaya pengendalian faktor risiko
tepat waktu, dan sesuai dengan penyakit tidak menular dilakukan secara
i). Puskesmas melakukan pengukuran
prosedurdan terintegrasi melalui pendekatan keluarga
analisis terhadap indikator kinerja yang dengan PIS- PK dan gerakan masyarakat
telah .
ditetapkan e). Kegiatan promotif antara lain melalui KIE,
h). Penetapan indikator kinerja PTM terintegrasi preventif melalui penyelenggaraan UKBM,
dengan penetapan indikator kinerja pelayanan konseling berhenti merokok, pembuatan
Puskesmas KTR, deteksi dini kankes payudara dan leher
g). Penyelenggaraan PTM oleh Puskesmas dilakukan rahim
f). Kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melalui upaya penguatan
melalui kegiatan al: memanfaatkan charta
obesitas, akses pelayanan terpadu PTM, penguatan sistem rujukan dari UKBM
ke FKTP, PRB PTM, pelayanan paliatif dan penyelenggaraan pelayanan
pembinaan posbindu PTM, dll
sesuai PPK I
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator kinerja pengendalian penyakit tidak menular yang disertai capaian dan analisisnya (R, D, W).
b) Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait
P2PTM (R, W).
c) Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan (R, D, W).
d) Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku (R, D,
O, W).
Elemen Penilaian (1)
e) Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten ( D, O, W).
f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak
menular (D, W).
g) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
▪ Situasi Penyakit Tidak Menular di Indonesia
▪ Transformasi Kesehatan
TOPIK
▪ Kebijakan Nasional Program P2PTM
▪ Update Rencana Pengembangan Program P2PTM
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan
a b c d a b
akses dan mutu
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan layanan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan ketahanan ketahanan
kategori sekunder &
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas tersier sektor farmasi & tanggap darurat
utama layanan alat kesehatan
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian Jejaring nasional
seimbang, olah menjadi 14 tertinggi di tiap primer Pembangunan RS di
Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan sasaran usia, Kawasan Timur,
Pembangunan negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & jejaring pengampuan
Puskesmas di 171 rutin, top 10 obat, cadangan tanggap
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 6 layanan unggulan,
kec., penyediaan 40 top 10 alkes by darurat, table top
lingkungan, skrining seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu kemitraan dengan
obat esensial, volume & by value. exercise
penyakit, & bayi. world’s top
pemenuhan SDM kesiapsiagaan
kepatuhan healthcare centers.
kesehatan primer krisis.
pengobatan (a.l DM, Jantung,
Transformasi SDM Stroke, Kanker) 6 Transformasi teknologi
4 Transformasi sistem 5
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang adil; kemudahan penyetaraan nakes
dan pemanfaatan yang efektif dan lulusan luar negeri.
efisien.
109
4 TEMATIK PTM komprehensif promotif – rehabilitatif : DM, Penyakit Jantung, Stroke,
Kanker
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN P2PTM
Indikator RPJMN 2020-2024
Target
No Indikator
2023 2024
1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 8,8 % 8,7%
2 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18 tahun 21,8% 21,8%
117
Program Unggulan P2PTM
POSYANDU/
POSBINDU
PROGRAM
UNGGULAN Kawasan Tanpa
PTM Rokok (KTR)
IVA dan SADANIS
KONSELING UBM
REGULASI GGL
5.3
Kriteria 5.5.5
Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi, baik di
Puskesmas maupun di wilayah kerja Puskesmas.
67
Pokok Pikiran
Puskesmas Kriteria outbreak infeksi terkait dengan
menetapkan pelayanan kesehatan di Puskesmas :
kebijakan tentang (1) Terdapat kejadian infeksi yang
outbreak sebelumnya tidak ada atau sejak lama
penanggulangan tidak pernah muncul yang diakibatkan
sesuai dengan oleh kegiatan pelayanan kesehatan yang
wewenangnya berdampak risiko infeksi, baik di
Puskesmas maupun di wilayah kerja
Puskesmas.
(2) Peningkatan kejadian sebanyak dua kali
Dalam keadaan outbreak,
lipat atau lebih jika dibanding dengan
disusun dan diterapkan
panduan, protokol
periode sebelumnya.
kesehatan, dan prosedur (3) Kejadian dapat meningkat secara luas
yang sesuai untuk dalam kurun waktu yang sama.
mencegah penularan (4) Kejadian infeksi ditetapkan sebagai
penyakit infeksi. outbreak oleh pemerintah.
a) Dilakukan identifikasi mengenai kemungkinan terjadinya
Elemen outbreak infeksi, baik yang terjadi di Puskesmas maupun
di wilayah kerja Puskesmas (D, W).
Penilai
an b) Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan
sesuai dengan kebijakan, panduan, protokol kesehatan,
dan prosedur yang disusun serta dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan penanggulangan
sesuai dengan regulasi yang disusun (D, W).
69
Kolera Leptospirosis
Pes Hepatitis A