Anda di halaman 1dari 12

7 Manfaat Puasa Terhadap

Kesehatan Manusia
• Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling
dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap
sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah.
Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil
balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.
Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa
cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk
mendapatkan hikmah dari Allah berupa
kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu
muhjizat dalam kesehatan.
• Allah berjanji akan memberikan berkah kepada
orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny
dan Abu Nu’aim: Berpuasalah maka kamu akan
sehat Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat
secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani
dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam
berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan
untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa
secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan
biomolekular. Inilah 7 Manfaat Puasa Terhadap
Kesehatan Manusia
7 Manfaat Puasa
Terhadap
Kesehatan Manusia
7. Penurunan 1. Keseimbangan
glukosa dan berat anabolisme dan
badan katabolisme

2. Tidak akan
6. Pengaruh pada janin mengakibatkan
saat ibu hami berpuasa pengasaman dalam
darah

5. Pengaruh pada Ibu 3. Tidak berpengaruh


hamil dan menyusui pada sel darah manusia

4. Puasa pada penderita


diabetes tipe 2 tidak
berpengaruh
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
• Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk
dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam
puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme
yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu
peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan
mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan
protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan
sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus
memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan
fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena
terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko
terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi
hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah

• Kemudian juga berbeda dengan starvasi,


dalam puasa Islam penelitian menunjukkan
asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat
keton tidak meningkat dalam darah sehingga
tidak akan mengakibatkan pengasaman
dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

• Dalam penelitian, saat puasa tidak


berpengaruh pada sel darah manusia & tidak
terdapat perbedaan jumlah retikulosit,
volume sel darah merah serta rata-rata
konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC)
dibandingkan dengan orang yang tidak
berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh

• Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2


tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan
protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin
glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe
tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan
dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah
penderita diabetes dengan keton meningkat,
sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain
seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui

• Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu


hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak
hamil dan tidak menyusui di perkampungan
Afika Barat. Ternyata dalam penelitian
tersebut disimpulkan tidak terdapat
perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak
bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat,
alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa

• Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University


Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi
berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan
Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran
Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD),
peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan
diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion
(AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
• Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL),
high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL /
HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian
menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua
kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat
badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan

• Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran


of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat
badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG),
kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density
lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL),
sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa
puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat
badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi
makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan
HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa
Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan
erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
Demikian dari kami, apabila ada kesalahan mohon maaf

Anda mungkin juga menyukai