DIRl TERHADAP PERKEMBANGAN PRAKTIK KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN DALAM PROSES MANAJEMEN KEBIDANAN Pendahuluan :
• Bidan sudah terbiasa dengan banyaknya
problem didalam praktiknya. Dan tidak jarang pangalaman dalam praktiknya dapat dipelajari sebagai rujukan dalam memberi pelayanan selanjutnya. Contoh yang bisa dirasakan manfaatnya adalah penemuan Partograph oleh seorang bidan dari hasil memantauannya, dan sekarang dijadikan standar dalam manajemen intrapartum oleh WHO. Pengalaman praktik ini juga terus diteliti dan dikembangkan meningkatkan mutu pelayanannya. • Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak orang mulai melakukan pertolongan persalinan. Pada awalnya yang menolong persalinan adalah laki-iaki yang menjadi tokoh masyarakat dan dianggap berpengalaman. Kemudian pertolongan ini diserahkan pada perempuan-perempuan yang sudah berpengalaman melahirkan karena mereka dipercaya sudah berpengalaman sehingga dapat memberikan pelayanan kepada ibu-ibu yang hamil dan melahirkan lebih baik. Mereka diharapkan mampu memberikan pertolongan kepada ibu yang hamil dan melahirkan. Tentu pertolongan yang diberikan pada masa tersebut hanya berdasarkan pengalaman mereka sendiri, namun walau tanpa referensi mereka mampu juga memberikan pelayanan yang untuk menyelamatkan ibu dan bayinya. • Pada era milleneum yang terus meneruskan menghadapkan kita pada situasi yang mengandalkan IPTEK membuat kita, bidan maupun penerima jasa pelayanan bidan yaitu ibu - ibu yang hamil dan melahirkan semakin kritis terhadap mutu pelayanan. Dengan demikian pelayanan yang diberikan sudah selayaknya berdasarkan teori yang dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu manajemen yang dikenal dalam praktik kebidanan adalah manajemen kebidanan menurut Varney (1997). Teori ini menjelaskan bahwa prinsip manajemen kebidanan dengan penyelesaian masalah. Varney terus mengembangkan teorinya ini agar hasil yang diharapkan lebih baik lagi. Dalam text book kebidanan yang diterbitkan pada tahun 1981 Varney menjelaskan ada 5 langkah yang digunakan dalam proses manajemen • Setelah menggunakannya Varney (1997) melihat ada beberapa hal yang penting disempurnakan misalnya seorang bidan dalam manajemen yang dilakukannya perlu lebih kritis untuk mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial. Dengan kemampuan yang lebih kritis dalam melakukan analisa bidan akan menemukan diagnosa atau masalah potensial. Kadang kala bidan juga harus segera bertindak untuk menyelesaikan masalah tertentu yang mengancam keselamatan ibu atau bayi. Barangkali bidan juga harus melakukan kolaborasi, konsultasi bahkan mungkin harus merujuk kliennya. Varney kemudian menyempurnakan proses manajemen kebidanan menjadi 7 langkah. la menambahkan langkah ke III agar bidan lebih kritis mengantisipasi diagnosa atau masalah yang kemungkinan dapatterjadi pada kliennya. • Varney (1997) juga menambahkan langkah ke IV dimana bidan diharapkan dapat menggunakan kemampuannya untuk melakukan deteksi dini dalam proses manajemen sehingga bila klien membutuhkan tindakan segera atau kolaborasi, konsultasi bahkan dirujuk segera dapat dilaksanakan. Proses manajemen kebidanan ini ditulis oleh Varney berdasarkan Proses Manajernen Kebidanan American College of Nurse Midwife yang pada dasar pemikirannya sama dengan proses manajemen menurut Varney. klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar. dalam Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan • kesehatan Prinsip Proses Manajemen bersama Kebidanan klien. menurut ACNM (1999) • Memberikan Proses manajemen informasi dan kebidanan sesuai support dengan standarsehingga klien yang dikeluarkan oleh American College of Nurse Midwife terdiri dari: •dapat Secaramembuat keputusan sistimatis mengumpulkan dan bertanggung dan memperbaharui jawab data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap terhadap klien, termasukkesehatannya. mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Membuat rencana • Mengidentifikasi masalah dan asuhan yangberdasarkan membuat diagnosa komprehensif interpretasi data dasar. bersama klien. • Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam Secara menyelesaikan bersama klien. pribadi masalah danbertanggung jawab merumuskan tujuan asuhanterhadap kesehatan
• Memberikan implementasi rencana
informasi dan support individual sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya. • Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien. • Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individual