Anda di halaman 1dari 18

ETOS KERJA

PENDONGRAK GAIRAH
KERJA

PEMATERI :

ERIKSON PAKPAHAN, S.E


DATAPEMATERI
Nama : Erikson Pakpahan, SE

Tempat/tgl Lahir : Aek Nauli, 28 Maret 1970

NIP : 197003282002121002

Jabatan : Kepala Seksi Pembudayaan Gemar Membaca Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi

Sumatera Utara

Pangkat/Gol : Penata TK I/ IIId

Riwayat Pendidikan: - SDN 1731174 Aek Nauli

- SMP YBM-Onantukka

- SMAN Sipahutar

- S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – UNPAR KALTENG 1995

- Pekerjaan PNS 2002 – Sekarang di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera

Utara
Hampir semua orang pernah mengalami gairah kerjanya menurun, itu
merupakan hal yang wajar terjadi tetapi kalau terus-menerus menurun
akan menjadi masalah dan harus dicari tau apa sebabnya.

Penyebabnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu dari:


• Dalam diri kita sendiri
• Luar diri kita sendiri atau lingkungan kerja

Jika penyebabnya dari diri kita sendiri berarti diri kita sendiri yang
kurang memahami ETOS KERJA atau PANDANGAN terhadap KERJA.
8 ETOS KERJA
Etos Pertama, "Kerja Adalah RAHMAT"
Apapun pekerjaan kita bila itu halal maka suatu bentuk rahmat dan Anugerah dari Tuhan yang kita
terima tanpa syarat sama seperti kita menghirup oksigen. Bakat, kemampuan dan kecerdasan yang
kita miliki memungkinkan kita dapat bekerja, itu juga adalah anugerah

Dengan bekerja kita mendapatkan gaji tiap awal bulan untuk


memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mempunyai banyak
kenalan dan teman, menambah pengetahuan dan wawasan
semua itu pantas kita syukuri sebagai bentuk anugerah dari
Tuhan.
8 ETOS KERJA
Etos Kedua, "Kerja Adalah AMANAH"
Apapun pekerjaan kita mulai dari yang paling rendah tenaga rendah/kasar sampai yang paling
tinggi/halus adalah sebuah amanah. Amanah dari siapa? bila PNS dari negara, DPR dari rakyat,
dst.

Bila kita menyadaari bahwa kerja adalah amanah maka kita


akan bekerja dengan ikhlas, sepenuh hati dan m
8 ETOS KERJA
Etos Keempat, "Kerja Adalah AKTUALISASI"
Apapun pekerjaan kita entah itu juru tulis, tukan fotocopy, dosen, atau apa saja itu adalah
aktualisasi diri. Walaupun pekerjaan itu melelahkan, namun tetap bekerja merupakan cara terbaik
untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa "ADA". Bagaimanapun sibuknya
pekerjaan, melelahkan dan kadangkala membosankan tetap jauh lebih menyenangkan bila
dibandingkan dengan begong karna tidak mempunyai pekerjaan.

Aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikososial manusia,


orang bisa pede, bila bertemu dengan orang lain/teman.
8 ETOS KERJA
Etos Kelima, "Kerja Adalah IBADAH"
Tidak peduli apapun agama dan keyakinannya semua pekerjaan yang halal meruapakan ibadah.
Kesadaran akan hal ini membuat kita bekerja secara ikhlas, bukan demi uang atau jabatan semata
namun karena nilai spritual, rohani.

Etos Keenam, "Kerja Adalah SENI"


Apapun pekerjaan kita selalu mengandung seni dan kesadaran akan
hal ini membuat kita enjoy saat mengerjakannya. Orang bahkan
betah bekerja berjam-jam, berminggu-minggu nonstop karena dia
menikmati pekerjaannya. ada keindahan di sana daan buatlah
menjadi indah.
8 ETOS KERJA
Etos Ketujuh, "Kerja Adalah KEHORMATAN"
Seremeh apapun pekerjaan kita itu merupakan kehormatan. bila kita bisa menjaga kehormatan
dengan baik maka kehormatan yang lebih besar akan datang kepada kita.
contoh Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan yang dipenjara namun tetap berkarya,
akhirnya dunia mengakui dan menghormatinya.
8 ETOS KERJA
Etos Kedelapan, "Kerja Adalah PELAYANAN"
Apapun pekerjaannya, swasta, pedagang, perusahaan, dan apa saja semuanya merupakan
pelayanan atau pengabdian kepada sesama. Hidup saling melayani dan ini hanya terjadi bila kita
bekerja. Setiap bagian melayani bagianlain yang dilayani juga melayani, dst. Semuanya
merupakan rantai yang tidak putus dalam bentuk lingkaran.

Kedelapan etos kerja ini bersumber dari


kecerdasan emosional

Semua konsep etos kerja ini dapat diterapkan di DInas Energi


dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Pada semua lapisan
pekerjaan mulai dari cleaning service, tukang fotocopy, Staf
TU, fungsional, bahkan pejabat struktural tertinggi.
Kerja bukan semata cari uang, bila iya, maka akan cenderung untuk
melakukan tindakan yang tidak baik dan akhirnya mengecewakan
banyak orang.

Selama kita hidup lebih separuh hidup untuk bekerja


rata-rata 30-40 Tahun lalu pensiun, manula dan kembali
kepada Sang Tuhan Pencipta.
HAL PE RTAMA

Pekerjaan yang sesuai


2 HAL YANG MEMBUAT
dengan minat dan bakat,
ORANG BEKERJA
dengan begitu pekerjaan itu
DENGAN ANTUSIAS :
akan menyenangkan. HAL KEDUA

Bila hal pertama tidak bisa kita


dapatkan, maka pakai cara yang
kedua yaitu dengan belajar mencintai
pekerjaan.
Kadang kita belum bisa mencintai pekerjaan karena belum
mendalaminya dengan benar. Kita harus belajar mencintai
yang kita punya dengan segala kekurangannya.

Disini hanya ada 2 pilihan, MENCINTAI PEKERJAAN


atau MENGELUH SETIAP HARI. Bila kita tidak bisa
mencintai pekerjaan maka kita akan memberoleh 5-Ng.
Apa itu 5-Ng?
• Ngeluh
• Ngedumel
• Ngegosip
• Ngomel
• Ngeyel
Dalam hidup adakalanya kita harus melakukan banyak hal yang kita
tidak sukai. Sama seperti makan Ikan, kita emang mau tidak mau
harus ketemu durinya, Duri itu biasanya dari luar diri sendiri.
2. Dari Luar Diri Sendiri
Banyak orang tidak bergairah kerja karena faktor luar, misalnya : gajinya kecil, pekerjaan
membosankan, lingkungan yang tidak mendukung (banyak orang bermalas-malasan), pimpinan
tidak mendukung, tidak ada prospek dsb.

Pekerjaan apapun tidak selalu bisa menyenangkan semua orang, tetapi kita berupaya agar kita
menyenangi pekerjaan itu. Sehingga setiap orang harus berpengang teguh dengan kedelapan etos
tadi, agar faktor diluar dapat diatasi.
3. Pelayanan Prima
Standart Menjadi Prima, bisa dilakukan dengan:

• Tepat waktu, kecepatan, dan ketepatan • Ramah, sopan dan bersahabat, serta hormat
• Sesuai Prosedur • Empati
• Handal (jaminan kualitas) • Penampilan rapi
• Tidak cacat • Penuh Ketulusan
• Petugas yang profesional • Komunikatif dan mudah diubungi
Kesimpulan
Para pelaksana : Pegawai atau petugass Khusus harus:

• Menyadari bahwa pelayanan prima merupakan tanggung jawabnya


• Bekerja sesuai dengan standart
• Menyadari bahwa pelayanan prima tidak dilihat hanya dari hasil akhir tetapi mulai dari
proses
• Menyadari tuntutan pelanggan selalu berkembang, sehingga kemampuan pelayanan juga
harus menyesuaikan bahkan proaktif
• Membudayakan ikap pelayanan yang tulus, jujur dan terbuka
• Mempunyai kemauan mengembangkan diri agar lebih profesional
• Menyadari bahwa melayani orang dengan baik itu kehormatan
• Keberhasilan organisasi dimana kita mengabdikan diri (DESDM) adalah juga
tanggungjawab kita BERSAMA, yang merupakan keberhasilan secara orang-perorang.
Budaya Kerja
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai