Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR

PELATIHAN KONSELING MENYUSUI


STANDAR WHO/UNICEF/KEMENKES

Tim Konseling
Menyusui
PERINASIA
Masa “Emas” dan “Kritis”
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi &
Anak
Pertumbuhan otak Untuk Mencapai Tinggi
Membangun tinggi dan Berat badan optimal
Membangun berat
badan potensial badan potensial
(rapid increase in cell (rapid increase in cell
number) size)

Butuh Kalori Dibutuhkan seluruh zat gizi


Butuh gizi mikro
(makro dan mikro) secara seimbang
& protein

Konsepsi 20 mg lahir
2 tahun
Prioritas intervensi pada periode
“Emas” dan “Kritis”
Investasi terlambat
Investasi tepat waktu
Mutu SDM rendah

100%
Tumbuh kembang otak

80%
ASI Eksklusif

ASI &
MP-ASI

lahir 6 bl 2 th 5 th umur
Mengkhawatirkan !!
Akibat kurang gizi: hambatan perkembangan otak, kecerdasan,
kemampuan belajar dan rendahnya produktifitas yang bersifat
permanen (irreversible).
• Fisik anak kurang gizi dapat diperbaiki:

• Tapi perkembangan otaknya, tidak dapat diperbaiki:

Gizi kurang & infeksi Gizi cukup dan sehat


Tumbuh kembang otak tidak Tumbuh kembang otak optimal,
optimal, bersifat permanen, daya anak cerdas dan produktif
pikir rendah Aset
Mutu SDM rendah Beban sosial Mutu SDM Negara
tinggi
Kurang gizi pada usia dini meningkatkan resiko berbagai penyakit
degeneratif (jantung, kanker, dll) pada saat dewasa
Landasan hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Ruang
Menyusui dan/atau Memerah ASI

Tujuan Manfaat
Memberikan perlindungan kepada  Peningkatan Kesehatan
ibu dalam memberikan ASI  ibu dan anak
Eksklusif dan memenuhi hak anak  Peningkatan Produktivitas
untuk mendapatkan ASI Eksklusif Kerja
 Peningkatan rasa percaya
diri ibu
Meningkatkan peran dan dukungan
 Keuntungan ekonomis dan
keluarga, masyarakat, Pemda, dan
higienis
Pemerintah terhadap pemberian
ASI Eksklusif
Capaian tahun 2021-2022 intervensi spesifik
Target Intervensi Spesifik Target Capaian Target Capaian
2024 (Penyebab langsung) 2021 2021 2022 Q1 2022

58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah 40% 31,3% 45% 16,7%
Darah (TTD)
Sebelum
lahir

80%ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD 50% 84,2% 60% 62,4%


selama kehamilan
90%ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 82% 89,7% 85% 88,4%
mendapat tambahan asupan gizi
80% bayi usia kurang dari 6 bulan 65% 56,9% 70% 67,4%
mendapat ASI Eksklusif
80% anak usia 6-23 bulan mendapat 50% 52,5% 60% NA
Setelah lahir

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


90% balita dipantau pertumbuhan dan 65% 69% 75% 75,1%
perkembangannya 6

90% balita gizi kurang mendapat tambahan 75% 77,9% 80% 77,9%
asupan gizi
90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata 80% 89,7% 83% 88,5%
laksana gizi buruk

90% bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap 90% 84,2% 90% 14,3%

Sumber: EPPGBM, SSGI 2021


Capaian Indikator PMBA (SSGI 2021)
Cakupan ASI Eksklusif Tahun 2021
90.0
82.4
80.0
74.7
70.970.569.7
70.0 68.667.4
66.365.0
63.3
59.458.4
60.0 57.857.656.956.3
55.955.454.4
54.053.753.6
52.1
49.749.1
50.0 45.845.444.7
42.1
39.5
40.0

30.2
30.0 27.627.0

20.0
13.513.0
10.0

-
I I
AT TA AL AN AT TA AH LU NG MB AT NG UR EN SIA UR RA EH AN RA IAU UR AT AH RA AT AN AH RA IAU RA AT LO UA KU
R R T
B A A A R R G U U A R U M T E M A C T A R M R G A R T G A R TA AR TA P U
BA AKA EL B K EN GK MP J BA LIT TI AN ON TI U T A ELA GG P TI BA EN UT I BA ELA EN U T A L
I U A B ON P MA
A Y S A J A T N A A E A B D A U S N K E N N IT N S S T A S
AR G I ER KI A BE L W B AR IN JAW UK E TA A S A E N R E U R
G O ES AT D AW JA KA GG L AN S I T N NT E NT AW RA TA TE W AP GO
G IY J A T A A W A E N A A P
E N D L AW UM G
N EN M AN W
E
L IM IM LA IM UL AT A UM
L M U
L
T S A T IM L A U L S M I S
SU B KA KA S KA SU KA
L S
SA E P. SA KAL SU
U K N U
N

Sumber: Laporan Rutin Gizi Tahun 2021


Penurunan Angka Stunting
SSGI Tahun 2021 dan 2022
Penurunan Angka Stunting
SSGI Tahun 2021 dan 2022
Tujuan pelatihan ini :
Meningkatkan keterampilan dalam
konseling menyusui yang kompeten

Tersedia Tenaga Konselor Menyusui yang kompeten


di seluruh Indonesia
(RS pemerintah/swasta, klinik, Dinkes Kab/Kota,
puskesmas, RB, posyandu, kantor, dan lingkungan sekitar)
KOMPETENSI
PELATIHAN KONSELING MENYUSUI
MODUL 40 JAM STANDAR
WHO/UNICEF/KEMENKES REVISI 2014

Ada 28 Kompetensi

12 Kompetensi inti
16 Kompetensi tambahan
Isi modul 32 sesi (1)
1. Mengapa menyusui penting
2. Situasi lokal menyusui
3. Cara kerja menyusui
4. Menilai proses menyusui
5. Mengamati proses menyusui
6. Mendengarkan dan mempelajari
7. Latihan mendengarkan dan mempelajari
8. Praktik pelayanan kesehatan
9. Praktik klinik 1
10. Mengatur posisi bayi pada payudara
11. Membangun percaya diri & memberi dukungan
Isi modul 32 sesi (2)
12. Latihan membangun percaya diri
13. Praktik klinik 2
14. Kondisi payudara
15. Latihan kondisi payudara
16. Menolak menyusu
17. Mengkaji riwayat menyusui
18. Praktik mengkaji riwayat
19. Memerah ASI
20. “ASI tidak cukup”
21. Menangis
Isi modul 32 sesi (3)
22. Praktik “ASI tidak cukup dan menagis
23. Praktik klinik 3
24. Praktik konseling
25. Bayi berat lahir rendah dan bayi sakit
26. Meningkatkan produksi ASI dan relaktasi
27. Mempertahankan menyusui
28. Praktik klinik 4
29. Gizi, kesehatan dan kesuburan wanita
30. Wanita bekerja
31. Promosi komersial pengganti ASI
32. Mengubah praktik pelayanan
Isi modul 32 sesi (4)
1. 7 sesi  presentasi
2. 5 sesi  simulasi &
demo
3. 5 sesi  kecil (6-8)
4. 4x sesi praktik klinik
Selamat mengikuti pelatihan teman-teman …

Anda mungkin juga menyukai