Anda di halaman 1dari 16

DOSEN PENGAMPU : Sepita Ferazona, S.Pd.

,
M.Pd.

GIZI IBU
MENYUSUI
MITHA PRAMESWARI (206510545)
RETNO UTARI (206510480)
RHADA KHASANAH FITRI (206510267)
Gizi Ibu Menyusui
Definisi gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang
mengandung protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu
menyusui dalam jumlah tertentu selama kehamilan atau dengan kata lain gizi ibu
menyusui adalah berbagai zat gizi dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan oleh
ibu yang sedang dalam masa menyusui. Mengapa Gizi Ibu Menyusui ini penting.
Karena gizi ibu menyusui penting untuk memulihkan kondisi ibu pasca
persalinan. Kalori makanan yang ibu konsumsi juga akan banyak memengaruhi
volume ASI yang di keluarkan. ASI yang diberikan pada bayi pun kandungannya
tidak tetap, kandungan ASI menyesuaikan makanan yang dikonsumsi ibu. Alasan
lainnya adalah zat gizi yang ibu menyusui konsumsi harus tetap dapat memenuhi
kebutuhan gizi dirinya sendiri.
Klasifikasi Gizi Ibu menyusui
Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas, Depkes RI (1990),
klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi empat dengan cut of points masing-
masing sebagai berikut :
1. Baik : ≥ 100 % AKG
2. Sedang : 80 - 90 % AKG
3. Kurang : 70 - 80 % AKG
4. Defisit : < 70 % AKG

Sementara itu, status gizi untuk ibu menyusui berdasarkan Kemenkes RI


(2011) pengambilan data status gizi dikategorikan dalam lima jenis yaitu sangat
kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas seperti berikut :
1. Sangat Kurus : (IMT 27 Kg/m²)
2. Kurus : (IMT 17,0-18,5 Kg/m²)
3. Normal : (IMT 18,5-25,0 Kg/m²)
4. Gemuk : (IMT 25,0-27,0 Kg/m²)
5. Obesitas : (IMT >27 Kg/m²)
Fungsi Gizi Bagi Ibu
Menyusui
Pemenuhan nutrisi untuk ibu menyusui sangatlah
penting untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
Nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui di antaranya
karbohidrat, protein, kalsium, asam folat, zat besi,
lemak sehat, vitamin D, vitamin C, vitamin B6, dan
vitamin B12.
1. Nutrisi karbohidrat untuk ibu menyusui
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, asupan nutrisi karbohidrat
untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan harian sebagai berikut:
Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 309 gram (gr) untuk usia menyusui 6 bulan
pertama dan 364 gr untuk usia menyusui 6 bulan kedua.
Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 368 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan
378 gr untuk usia menyusui 6 bulan kedua.

2. Protein
Berdasarkan AKG 2013, asupan nutrisi protein untuk ibu menyusui harus
memenuhi kebutuhan harian sebagai berikut:
Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 76 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan
6 bulan kedua.
Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 77 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan
6 bulan kedua.
3. Lemak
Berdasarkan AKG 2013, asupan nutrisi lemak untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan harian
sebagai berikut: Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 86 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan 88 gr
untuk usia 6 bulan kedua. Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 71 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama
dan 73 untuk usia 6 bulan kedua.

4. Nutrisi serat untuk ibu menyusui


Berdasarkan AKG 2013, asupan nutrisi serat untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan harian
sebagai berikut: Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 32 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan 38 gr
untuk usia 6 bulan kedua. Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 35 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama
dan 36 untuk usia 6 bulan kedua.

5. Vitamin
Jenis vitamin terbagi menjadi dua yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Kelompok vitamin
larut lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K yang sebaiknya dipenuhi ibu menyusui. Jenis vitamin
larut air meliputi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C. Kedua jenis vitamin tersebut bisa ibu
menyusui peroleh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau gizi harian dari sayuran dan buah-buahan
Sumber Gizi Ibu
Menyusui
Sutomo (2010) mengemukakan bahwa beberapa bahan makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan gizi bagi ibu menyusui adalah sebagai berikut:
• Protein hewani
Protein yang berasal dari hewan ini berfungsi sebagai sel pembangun dan membantu
meningkatkan kecerdasan otak. Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi bahan-bahan makanan
yang mengandung protein hewani seperti udang, ayam, daging dan ikan (Sutomo, 2010)
• Protein nabati
Protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ini berfungsi untuk membentuk dan memperbaiki
sel-sel tubuh. Protein nabati juga mengandung serat makanan yang membantu melancarkan proses
pencernaan (Sutomo, 2010)
• Sayuran hijau
Sayuran hijau mengandung karoten
(provitamin A). Kandungan beta
karoten pada sayuran mencegah
risiko kanker dan meningkatkan
fungsi paru- paru. Sayuran juga
mengandung vitamin yang
berfungsi sebagai antioksidan untuk
• Kacang-kacangan
kekebalan tubuh (Sutomo, 2010)
Kacang-kacangan memiliki
kandungan nutrisi tinggi.
Kacang-kacangan merupakan
sumber vitamin, mineral dan
serat yang baik (Sutomo,
2010)
Pencernaan, Penyerapan, dan
Transportasi Gizi
Lawrence (1994) membagi kategori pemberian ASI adalah sebagai berikut: pemberian
ASI Penuh (ekslusif dan mendekati ekslusif), pemberian ASI secara partial (tinggi bila
pemberian ASI mencapai 80%, medium bila mencapai 79-20%, dan rendah bila
mencapai < 20%, dan token breastfeeding yaitu ASI diberikan secara terjadwal baik
frekuensi maupun waktu pemberiannya berdasarkan aturan waktu / jam, dan bayi
diberi air atau air gula dalam botol. Token breastfeeding sangat dilarang karena selain
menggagalkan pemberian ASI ekslusif, juga mengakibatkan bayi menjadi bingung
puting.
Air Susu Ibu (ASI) menurut Soetjiningsih, (1997) dibagi kedalam 3
stadium yaitu :

AIR SUSU AIR SUSU


kolostrum TRANSISI/MASA MATURE
PERALIHAN

Kandungan ASI dapat dipengaruhi oleh asupan


makanan dan status gizi. Asupan makanan dengan
$25. cairan ASI
kandungan zat gizi makro berubah menjadi
ketika makanan tersebut dicerna dalam tubuh lalu
dibawa oleh sel darah menuju keseluruh tubuh dan salah
satu tempat pemberhentian zat gizi tersebut adalah pada
kantung ASI
Utilisasi Gizi Ibu
Menyusui Berdasarkan Angka
Utilisasi sendiri adalah penggunaan zat zat Kecukupan Gizi (AKG)
tahun 2013, Ibu menyusui
gizi oleh tubuh dengan tujuan akhir dapat membutuhkan tambahan
tercapainya status gizi tubuh yang optimal dan juga kalori 400-500 kkal setiap
seimbang. Gizi ibu menyusui berpengaruh pada hari, dari jumlah kalori
yang dikonsumsi
kesehatan nya sendiri yang apabila tidak seimbang perempuan tidak
maka dapat menghambat proses dalam menyusui. menyusui, yakni ±2.300
Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan kkal per hari.
seuatu yang penting bagi ibu menyusui karena
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu.
Eksresi gizi ibu menyusui
Soetjiningsih, (1997) mengungkapkan bahwa pengeluaran atau eksresi ASI
merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik,
saraf dan bermacam-macam hormon. Dimana pengaturan hormon terhadap
pengeluaran ASI dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu dimulai dengan
pembentukan kelenjar payudara yang terjadi pada saat sebelum pubertas, masa
pubertas, masa siklus mentruasi, masa kehamilan, pada 3 bulan kehamilan, dan
pada trimester kedua kehamilan, kemudian pembentukan ASI dan
pemeliharaan pengeluaran air susu.
Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui

Selain pada kesehatan ibu sendiri, kekurangan zat gizi pada ibu menyusui
juga akan memberikan dampak pada bayi yang disusuinya. Gangguan pada
bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi,
kekurangan zat-zat esensial yang menimbulkan gangguan pada mata ataupun
tulang.
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah rendahnya kandungan zat gizi
pada ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman
bernutrisi. Diantaranya adalah energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral
sesuai dengan yang direkomendasikan bagi ibu menyusui.
Jika ASI tidak memiliki gizi yang cukup, bayi dapat mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan:

1. terganggunya peningkatan
berat atau tinggi badan
2. Bayi yang mendapatkan ASI
vdari ibu yang kurang gizi dapat
mengalami hambatan dalam
bidang akademik
v
3. Di masa depan, kemampuan
mereka dalam berprestasi di
sekolah bisa jadi tertinggal
APA BAHAYA
KELEBIHAN GIZI PADA
IBU MENYUSUI?
kelebihan gizi dapat menyebabkan seseorang
mendapatkan gangguan psikologis karena dapat
membuat seseorang mengalami kegemukan atau
obositas yang akan membuat seseorang merasa

v
tidak percaya diri dan berujung depresi.
Kelebihan gizi atau overnutrisi juga berisiko
menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya
seperti:
-> Diabetes -> Melitus
-> Stroke -> Kanker
THANKS
!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai