Anda di halaman 1dari 62

SOSIALISASI BIAS

(Bulan Imunisasi Anak Sekolah)


KOTA BANDA ACEH

Disampaikan pada Pertemuan Dengan Wali Siswa


TRANSFORMASI PENDIDIKAN
MELALUI MERDEKA BELAJAR

Sekolah Sehat
UKS • Lingkungan Belajar yang
Profil
Usaha kondusif, aman,
nyaman,
Pelajar
Kesehatan
menyenangkan Pancasila
Sekolah
• Anak-anak yang sehat,
kuat, cerdas,
berkarakter
TUJUAN
PENGEMBANGAN SDM INDONESIA MASA DEPAN

GENERASI GENERASI GENERASI


SEHAT CERDAS BERKARAKTER

GERAKAN
SEKOLAH SEHAT
3 KOMPONEN KESEHATAN SEKOLAH

1 Pendidikan Kesehatan

2 Pelayanan Kesehatan

Pembinaan Kesehatan
3 Lingkungan
PMO-PDM 11
GERAKAN SEKOLAH
SEHAT

Kampanye Sekolah Sehat


Implementasi Sekolah Sehat melalui Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi

Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TUJUAN KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (KSS)

• Tujuan Kampanye Sekolah Sehat adalah agar seluruh ekosistem satuan pendidikan, yaitu peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat dapat menerapkan dan
membudayakan Sekolah Sehat dengan fokus pada tiga hal berikut ini :

1.Sehat Bergizi, yaitu meningkatnya derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan
yang tepat dan konsumsi makanan bergizi.

2.Sehat Fisik, yaitu meningkatnya kualitas kesehatan fisik seluruh ekosistem dan warga satuan
pendidikan.

3.Sehat Imunisasi, yaitu meningkatnya capaian imunisasi peserta didik dan memastikan peserta didik
mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap
3 AKSI SEHAT
Fokus Kampanye Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak
Indonesia Sehat, kuat, dan cerdas berkarakter

1 Sehat
Bergizi

2 Sehat
Fisik

3 Sehat Imunisasi
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum
Latar Belakang membudaya
Keterlaksanaan Trias UKS dan Stratifikasi rendah

Permasalahan Kesehatan Peserta Didik (obesitas,


gangguan organ tubuh, dll)

Kondisi Permasalan imunisasi (capaian dan data)

Lapangan Dampak pandemi covid – 19 (kurangnya aktifitas


fisik, dll)
Peluncuran 3 Sehat:
Kampanye 1. Sehat Bergizi
Sekolah Sehat 2. Sehat Fisik
(23 Agustus 2022) 3. Sehat Imunisasi

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/kemendikbudristek-revitalisasi-uks-
melalui-sekolah-sehat-wujudkan-anak-sehat-berkarakter
Konsep Dasar Kampanye Sekolah Sehat (KSS)
Pengertian
Segala upaya yang dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus untuk untuk mengajak,
KSS
mendorong, dan meyakinkan seluruh pemangku kepentingan tentang pentingnya penerapan Sekolah
Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.

Fokus KSS Tujuan KSS


3 Sehat : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
Sehat
Bergizi
melalui penerapan pola makan yang tepat dan
Sehat Bergizi, konsumsi makanan bergizi.
Sehat Meningkatkan kualitas kesehatan fisik seluruh
Fisik
ekosistem atau warga sekolah/satuan pendidikan
Sehat Fisik,
Sehat Meningkatkan capaian imunisasi peserta didik
Imunisasi untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Sehat
Imunisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Aktifitas 3 Sehat di Satuan Pendidikan *)

Sehat Fisik
Sehat Bergizi Sehat Imunisasi
a. Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
atau senam kreasi lainnya (misalnya: Senam
a. Peningkatan pemahaman Gizi Seimbang. a. Pemetaan status imunisasi memeriksa riwayat
Gerak dan Lagu Jingle Sekolah Sehat) minimal
imunisasi berdasarkan data dari fasilitas
b. Pembiasaan makan dan minum dengan gizi
seimbang termasuk minum air putih, makan b.
seminggu sekali.
z
Gerakan peregangan pada pergantian jam
pelayanan kesehatan.
buah dan sayur setiap hari. b. Pemberian rekomendasi menyampaikan kepada
pelajaran.
c.
z
Menghindari/meminimalisir konsumsi makanan
cepat saji; makanan/ minuman yang
c. Optimalisasi 4 L (Lompat, Lari, Lempar, Loncat)
melalui permainan rakyat dan olahraga
orang tua atau wali tentang peserta didik yang
belum mendapatkan imunisasi lengkap agar
berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi melengkapi imunisasinya.
tradisional pada jam istirahat.
gula, garam dan lemak. c. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak
d. Optimalisasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler
d. Pembinaan Kantin sehat. usia sekolah. Orang tua atau wali peserta didik
olahraga.
dapat melengkapi imunisasi peserta didik
e. Pembiasaan jalan kaki.
f. Pelaksanaan Tes Kebugaran Siswa Indonesia
(TKSI). https://uks.kemdikbud.go.id/home

*) Satuan Pendidikan dapat mengembangkan kegiatan lain yang sesuai dengan aktifitas 3 Sehat di atas.
Strategi Implementasi Kampanye
Sekolah Sehat (KSS)

a. Advokasi terhadap Pemda


(Termasuk TP UKS) oleh
UPT
b. Advokasi terhadap
*
Sekolah (termasuk Tim
2. Optimalisasi Peran 3. Sosialisasi, Publikasi Pelaksana UKS satpen )
dan Advokasi *) dilakukan oleh UPT dan
1. Penguatan Regulasi Tim Pembina UKS
Pemda (Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan,
Perangkat Daerah terkait,
Tim Pembina UKS).

Status imunisasi diambil dari


Aplikasi Sehat IndonesiaKu
5. Integrasi Data Status 4. Pembinaan dan (ASIK) Kemenkes
6. Kerja Sama/Kemitraan
Imunisasi Peserta Didik Pendampingan ke diintegrasikan ke dalam
dalam DAPODIK **) Satuan Pendidikan Dapodik
Contoh Kegiatan Sosialisasi a.
Kegiatan/Event:
Seminar/Webinar/FGD.
dan Publikasi Kampanye b. Festival/Gebyar/Pentas Ceria
c. Semarak Imunisasi
Sekolah Sehat d. Pemberian apresiasi sekolah sehat
e. Festival olahraga tradisional
f. Senam Bersama/Senam Massal
g. Lomba gerak lagu Jingle Sekolah Sehat.
h. Pembuatan permainan(game) edukasi Sekolah Sehat,
berbasis digital/non digital
i. Karya Tulis tentang Sekolah Sehat.
j. Jalan Sehat
k. Memanfaatkan event Car Free Day, Event HUT Daerah, HUT Lembaga, Hari
Besar Nasional
l. Lainnya
Pemanfaatan Media:
m. Web/Laman
n. Konten Media sosial (Podcast, Live IG, Youtube, lainnya)
o. Pemasangan baliho/spanduk/banner
p. Media massa
q. Lainnya
Harapannya Sekolah Sehat menjadi sebuah Gerakan yang massif dan
berkelanjutan dengan kterlibatan berbagai pihak baik pemerintah, non
pemerintah, para mitra/mitra pembangunan, DUDI, satuan Pendidikan dan
orangtua / masyarakat.
BEBERAPA CONTOH KAMPANYE YANG SUDAH
DILAKSANAKAN DI TINGKAT PUSAT

Dukungan Ibu Negara & OASE-KIM :


• 3 Fokus Sehat dalam KSS menjadi tema utama OASE Bidang 1
(Pengasuhan dan Pendidikan Karakter) dalam setiap kegiatan
Kunker Ibu Negara dan OASE-Kim.

Kunker IBN dan OASE-KIM (Magelang, 28 Februari 2023)


• Senam Bersama (SKJ)
• Cuci tangan pakai sabun
• Edukriya kerajinan tangan Stupa Borobudur

Kunker IBN dan OASE-KIM (Lampung, 8 Maret 2023)


• Festival Permainan dan Olahraga Tradisional
• Senam Bersama “Jingle Sekolah Sehat”
• Cuci tangan pakai sabun
• Lounching Dukungan IBN dan OASE-KIM terhadap Sekolah
Sehat

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Sumber: Kemenkes yang dimodidifikasi


Sumber: Kemenkes Sumber: Kominfo
SEHAT BERGIZI
1
SEHAT FISIK

2
3 SEHAT IMUNISASI
Latar Belakang
• Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti
paling efektif.
• Telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956.
• Dengan program Imunisasi indonesia dinyatakan bebas dari penyakit
cacar sejak tahun 1974.
• Sejak tahun 1977 imunisasi sudah dikembangkan pencegahan dengan
berbagai penyakit PD3I ( Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi)
Tujuan Program Imunisasi
• Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
• Tercapainya target UCI (Universal Child Immunization) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di setiap
desa.
• Tercapainya Target Cakupan Imunisasi BIAS 95%.
LANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup
yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak
- haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat
dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan
Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia :


WAJIB
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan

IMUNISASI

Imunisasi Program

Imunisasi yang diwajibkan kepada


seseorang
Imunisasi Pilihan sebagai bagian dari

masyarakat dalam rangka


melindungi yang bersangkutan dan Imunisasi yang diberikan kepada
masyarakat sekitarnya dari penyakit seseorang sesuai dengan
yang dapat dicegah dengan kebutuhannya dalam rangka
imunisasi melindungi yang bersangkutan dari
penyakit tertentu
MENGAPA HARUS IMUNISASI??
PROTEKSI INDIVIDU • MEMBENTUK KEKEBALAN KELOMPOK
(HERD IMMUNITY) “”Apabila cakupan
imunisasi tinggi dan merata dapat
membentuk kekebalan kelompok dan
kelompok masyarakat yang rentan”
melindungi

“Setiap orang yang mendapatkan • PROTEKSI LINTAS KELOMPOK “Pemberian


imunisasi akan membentuk imunisasi pada kelompok usia tertentu (anak) dapat
antibodi spesifik terhadap penyakit membatasi penularan kepada kelompok usia
dewasa/orang tua”
tertentu”
Imunisasi Dasar Lengkap saja belum cukup
memberikan perlindungan terhadap PD3I karena
beberapa antigen memerlukan booster/
pemberian dosis lanjutan pada usia 18 bulan, usia
anak sekolah (BIAS) dan usia dewasa (WUS)

Perubahan
Paradigma IMUNISASI DASAR LENGKAP

IMUNISASI RUTIN LENGKAP


Mengapa perlu BIAS
• Titer antibodi dari vaksin balita mulai menurun sehingga diperlukan
dosis penguat
• Sebagian anak belum mendapat vaksin lengkap saat balita
mempunyai kesempatan untuk catch up immunization (imunisasi
kejar)
• Anak sekolah bisa menjadi sumber penularan bagi bayi, orang
dewasa, dan lansia
• Beberapa penyakit muncul/berisiko pada usia dewasa (HPV)
• Sekolah kelompok yang mudah dijangkau
Jadwal Imunisasi Anak Sekolah
Penyakit Yang Bisa Dicegah Pada Program
Imunisasi BIAS
• Campak
• Rubella (Campak Jerman)
• Difteri
• Tetanus
• Kanker Servik (Leher Rahim)
CAMPAK (MORBILI,
MEASLES)
Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat
menular yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu stadium prodormal, erupsi dan
penyembuhan

Penyebab : virus rubeola (measles),


genus Morbillivirus, famili
Paramyxoviridae
Cara penularan : percikan ludah dan
melalui jalan napas.

https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization- week/

Komplikasi berat : radang paru, radang 11


otak, diare, radang telinga, dehidrasi, kematian
GEJALA CAMPAK:

- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian
menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.
BAHAYA DAN KOMPLIKASI PENYAKIT
CAMPAK
Sakit berat
Infeksi paru  Pneumonia   kematian
kematian
Otitis
media

Memperberat
penyakit Tb Radang
paru otak Kejang

Diare berat
RUBELLA (campak jerman)

• Definisi:
• penyakit infeksi virus akut, sangat menular yang biasanya berupa
• penyakit ringan, bisa menyerang semua usia.

• Penyebab : virus Rubella

• Cara penularan: kontak langsung percikan ludah (droplet), masa


penularan 7 hari sebelum – 7 hari sesudah timbul ruam
• Penularan lain: bisa terjadi ketika menggunakan alat makan yang
sama, melakukan kontak dengan mata, hidung, mulut, atau
menyentuh barang yang terkontaminasi oleh virus Rubella.
Courtesy of PGPKT
SIAPA SAJA YANG BISA TERKENA
RUBELLA?
Dewas
Anak a
Bayi
Bayi

Ibu hamil
GEJALA
RUBELLA
Gejala : Bila terjadi pada:

 Demam ringan,  Anak sering hanya


 Bercak kemerahan/rash di menimbulkan gejala demam
kulit, wajah, lengan dan kult ringan atau bahkan tanpa
kepala mirip campak biasa gejala sehingga sering tidak
karenanya sering disebut terlaporkan,
campak Jerman,
 Ruam hanya 2-3 hari dan  Wanita dewasa sering
hilang menimbulkan arthritis
sendiri (disebut campak 3 atau artharalgia
hari)
 Pembesaran kelenjar getah  Wanita hamil terutama trimester
bening di belakang telinga, 1 dapat mengakibatkan abortus
leher belakang dan sub atau bayi lahir dengan CRS
oksipital. 17
APA YANG TERJADI PADA JANIN
BILA IBU HAMIL TERKENA
RUBELLA?
• Keguguran atau meninggal
dalam kandungan
• lahir dengan sakit rubella

• lahir dengan cacat


(SINDROMA RUBELA KONGENITAL)
• 1/3 akan hidup normal
• 1/3 hidup bergantung pada orangtua
• 1/3 akan menjadi tanggungan
institusi/pemerintah
• Negara maju  terminasi kehamilan,
untuk mencegah CRS
KENAPA PENYAKIT RUBELLA MENJADI
PERHATIAN ?
• Satu kasus rubella dapat menularkan kepada 5-6 orang yang tidak
kebal
• 25-50% dari orang yang terinfeksi asimptomatik
• Infeksi Rubella pada Ibu hamil akan mempunyai risiko yang sangat besar
Outcome infeksi Rubella pada Ibu hamil

Lahir hidup Lahir mati Keguguran Diterminasi

1. Congenital Rubella Syndrome Infection during pregnancy


– Weeks 1- 10 – 90%
2. Congenital Rubella Infection
CRS*
3. Normal outcome – Weeks 11-12– 33%
– Weeks 13-14– 11%
– Weeks 15-16– 24%
– Weeks > 17– 0%
TUJUAN UTAMA ELIMINASI RUBELLA: MENGELIMINASI CRS
 MENGHARUSKAN SEMUA WUS SUDAH IMUNISASI RUBELLA
APA ITU CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi baru lahir


yang meliputi kelainan pada jantung dan mata,
ketulian dan keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama trimestes 1


yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari janin
melalui placenta
 Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan <12
minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu, risiko
janin tertular 10-20%
CONGENITAL RUBELLA
SYNDROME (CRS)
dipteri

• Penyebab bakteri, penularan lewat saluran


nafas
• Penyakit saluran nafas, dengan komplikasi ke
jantung
• Menyerang bayi  dewasa (sebagai sumber
penularan)
• Cakupan imunisasi rendah, dosis kurang
lengkap, tidak diboster
HUMAN PAPILLOMA
VIRUS (HPV)

26
Bahaya Human Papilloma Virus (HPV)
• HPV merupakan penyebab dari berbagai macam kanker yang salah
satunya adalah kanker serviks/kanker leher rahim
• Kanker leher Rahim:
• Kanker tersering yang disebabkan oleh virus HPV.
• Di dunia: peringkat ke-2 penyebab kematian terbanyak pada wanita
setelah kanker payudara.
• Hal inilah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan
vaksinasi HPV.
• Infeksi HPV bisa terjadi pada semua kelompok
usia:
• namun tertinggi pada remaja dan dewasa awal
• Risiko infeksi terus berlanjut pada usia dewasa
dan tua
Beban penyakit kanker leher rahim
Infeksi HPV bisa terjadi pada semua kelompok
umur
JADWAL IMUNISASI RUTIN DENGAN INTRODUKSI ANTIGEN
BARU
Penyakit-penyakit berbahaya yang menimbulkan kecacatan & kematian 
menular ke banyak anak, bisa muncul berulangkali dan menimbulkan wabah

Difteri Tetanus anak/tetanus neonatorum-bayi

Rubela/Congenital Rubella Synd-CRS Kanker serviks/kanker leher rahim


Vaksinasi vs Infeksi alamiah
Penyakit alamiah
vaksinasI • tidak terkontrol strain,
• memberikan vaksin  jumlah virus
membentuk antibodi • Tidak memilih target orang
• gejala bervariasi 
• Uji preklinis& klinis:
komplikasi / kematian
menjamin keamanan dan • Pembentukan antibodi
perlindungannya bervariasi
• Dosis dan sasaran tertentu • Tidak semua setelah sakit
akan menimbulkan
09/20/2023 BIAN_MeiNeni
kekebalan
Surat Edaran Imunisasi
Umur Imunisasi

<24 jam Hepatitis B-O

1 bulan BCG, OPV-1

2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2 + PCV 1

3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3 + PCV 2

Program 4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 + IPV-1

9 bulan MR 1, IPV-2 (daerah ttt)

Imunisasi 10 bulan

12 bulan
JE (Bali)

PCV 3
Nasional 18 bulan MR 2, DPT-HB-Hib 4
SD kl 1 DT, MR

SD kl 2 Td

SD kl 5 Td, HPV1

SD kl 6 HPV2
Imunisas
i ganda
REKOMENDASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UN TUK MELENGKAPI IMUN ISASI AN AK
Kesimpulan
• Banyak penyakit berbahaya yang menimbulkan kecacatan &
kematian, dapat menular ke banyak anak, bisa muncul berulangkali
dan menimbulkan wabah, yang sebenarnya dapat dicegah dengan
imunisasi.
• Anak sekolah termasuk kelompok berisiko mengalami penyakit
berbahaya seperti campak, rubella, dan kanker leher rahim yang dapat
menimbulkan kecacatan bahkan kematian, namun dapat dicegah
dengan imunisasi.
• Imunisasi pada anak sekolah bertujuan mempertahankan tingkat
kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang
sudah mendapat imunisasi dasar
• Vaksin untuk BIAS terdiri dari vaksin DT, Td, MR, dan HPV yang sudah
terbukti aman.
Content Content Content Content

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai