Fungsi Satu Variabel Bebas 2022
Fungsi Satu Variabel Bebas 2022
1
Fungsi dengan Satu Variabel Bebas
Outline Kuliah
1) Pendahuluan
2) Pengertian dan bentuk Bentuk Umum Fungsi
(fungsi linier, kuadratik, polinomial, fungsi
rasional, fungsi eksponen, dan fungsi pangkat).
3) Teknik membuat grafik fungsi Linier dan Non-
Linier (Analisis Tabel Titik Koordinat dan
Analisis Matematis)
4) Menentukan titik potong grafik fungsi
5) Gambaran umum cara membuat fungsi satu
varibel bebas (linier dan non linier)
2
Pendahuluan
Suatu model ekonomi hanya merupakan
kerangka teoritis, dan tidak ada alasan yang
menyatakan bahwa model ekonomi harus
bersifat matematis, tetapi jika suatu model
mempunyai bentuk matematis.
Penerapan persamaan dalam ekonomi,
dibedakan tiga macam persamaan, yaitu:
(1) persamaan identitas (definitional equation),
(2) persamaan dalam kondisi keseimbangan
(equilibirium condition), dan (3) persamaan
dalam bentuk fungsi (behavioral equation).
3
Pendahuluan
Suatu definitional equation membentuk identitas yang
disebut persamaan identitas, sebagai contoh keuntungan
total () adalah selisih antara penerimaan total (TR)
dengan biaya total (TC), sehingga = TR – TC.
Persamaan dalam kondisi keseimbangan (equilibrium
conditions), adalah suatu persamaan yang
menggambarkan prasyarat untuk pencapaian
equalibrium, sebagai contoh Qd = Qs (jumlah yang diminta
= jumlah yang ditawarkan)
Behavioral equation menunjukkan perilaku suatu
variabel sebagai tanggapan terhadap perubahan variabel
lainya. Hubungan fungsional antar variabel ekonomi lazim
disebut fungsi. Suatu persamaan belum tentu fungsi,
tetapi fungsi adalah sudah pasti bagian dari persamaan.
4
Pengertian Fungsi
Fungsi adalah suatu bentuk matematis yang menyata
kan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Variabel dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas, yaitu variabel yang besarannya dpt
ditentukan sembarang,
2. Variabel terikat, yaitu variabel yang besarannya
baru dapat ditentukan setelah variabel bebasnya
ditentukan lebih dulu.
Contoh fungsi: y = f(x)
dalam hal ini x = variabel bebas
y = variabel terikat
5
Contoh Fungsi
Fungsi: y = f(x)
misal y = 3x + 4
nilai y baru dapat ditentukan setelah x
ditentukan.
Jika x = 1 maka y = 3.1 + 4 = 7
Jika x = 3 maka y = 3.3 + 4 = 13
y = 3x + 4
3 = adalah koefisien variabel x
4 = adalah konstanta
6
Bentuk-bentuk Fungsi
Fungsi-fungsi dalam matematika jumlahnya
sangat banyak. Fungsi yang sering digunakan
adalah:
1) fungsi linier,
2) fungsi kuadratik, fungsi pangkat banyak
(polinomial),
3) fungsi eksponensial,
4) fungsi logaritmik,
5) fungsi trigonometri
7
Fungsi Linier
Fungsi linier adalah hubungan antara dua buah
variabel dimana variabel bebasnya paling tinggi
berpangkat satu atau memiliki hubungan linier.
Bentuk umum fungsi linier dalam bentuk fungsi
implisit adalah:
ax + by + c = 0, contoh: 2x – y + 5 = 0
fungsi linier dalam bentuk fungsi eksplisit:
y = ax + b, contoh: y = 2x + 5,
Dalam contoh ini nilai a = 2 dan nilai b = 5, x
adalah variabel bebas, y adalah variabel terikat,
sedangkan a parameter koefisien fungsi dan b
adalah parameter konstanta.
8
Grafik Fungsi Linier
Ada empat bentuk kemiringan fungsi linier
y = ax + b a=0
x=k
dy/dx = 1/(dx/dy)
dy/dx = 1/0 = ~
a>0 a<0
11
Cara Membuat Grafik Fungsi Linier
contoh y = 2x + 4
x y
0 4
-2 0
12
Cara Membuat Grafik Fungsi Linier
Untuk fungsi linier yang melalui titik origin, cara
menggambarkan grafiknya adalah dengan menentukan dua
titik yang melaluinya.
Contoh : y = 0,5x x y
0 0
4 2
14
Menentukan Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis melalui dua titik yang
diketahui sebelumnya. Misalnya diketahui titik
A(x1, y1) dan titik B(x2, y2). Persamaan garis
dapat diketahui dengan rumus persamaan:
15
Hubungan Antar Dua Garis Lurus
Jika dua garis linier yang digambarkan dalam
diagram Cartesius akan terdapat empat
kemungkinan, yaitu:
Dua garis lurus saling berimpit
Dua garis lurus saling sejajar
Dua garis lurus saling berpotongan
Dua garis lurus saling tegak lurus
16
Menentukan Titik Potong Dua Garis
Titik potong dari sebuah fungsi linier y = ax + b adalah
konstanta b, atau yang kita sebut sebagai titik potong
dengan sumbu y bila y sama dengan nol. Sebagai
contoh persamaan linier y = 12 – 4x, maka titik potong
dengan sumbu y adalah 12. Hal ini dikarenakan bila x =
0, maka y = 12.
Titik potong antara dua garis lurus (fungsi linier) dapat
diketahui dengan menggunakan teknik aljabar
sederhana sebagai berikut :
1) Cara Eliminasi
2) Cara Subtitusi
3) Cara Metode Determinan (aturan Cramer)
4) Cara Inverse Matriks
17
Jenis-jenis Fungsi Non Linier
Fungsi Kuadrat
Fungsi Polinomial
Fungsi Rasional
Fungsi Eksponen
Fungsi Logaritma
Fungsi Trigonometri
Lingkaran
Ellips
18
Fungsi Kuadrat Parabola
Grafik fungsi kuadrat tidak berupa garis lurus,
melainkan suatu garis lengkung. Bentuk umum
fungsi kuadrat parabola Y = f(X) adalah:
Y = aX2 + bX + c
yang mana Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a, b, c = konstanta, dan a ≠ 0.
Bentuk ini jika digambarkan dalam susunan
salib sumbu, kurva parabola adalah vertikal
membuka ke atas apabila a > 0; atau
membuka ke bawah apabila a < 0.
19
Fungsi Kuadrat Parabola
Bentuk umum fungsi kuadrat parabola X =
f(Y) adalah:
X = aY2 + bY + c
Pada bentuk ini Y menjadi variabel bebas dan
X adalah variabel terikat, maka grafik bentuk
persamaan yang demikian berbentuk parabola
horizontal.
Bentuk ini jika digambarkan dalam susunan
salib sumbu, kurva parabola adalah horizontal
membuka ke kanan apabila a > 0; atau
membuka ke kiri apabila a < 0.
20
Grafik Fungsi Parabola
Fungsi Kuadrat
Parabola Vertikal
Y = aX2 + bX + c
Fungsi Kuadrat
Parabola
Horizontal
X = aY2 + bY + c
21
Menentukan Titik Puncak Fungsi Parabola
dengan Menggunakan Rumus
Fungsi Kuadrat Parabola Vertikal Y = aX2 + bX
+ c,
Koordinat titik puncak (X*,Y*) dapat diperoleh
dengan rumus : X* = –b/2a dan Y* = –(b2 –
4ac), sehingga titik optimunya adalah:
22
Menentukan Titik Puncak Fungsi Parabola
dengan Menggunakan Rumus
Fungsi Kuadrat Parabola Horizontal X = aY2
+ bY + c
Sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu X.
Sedangkan koordinat titik puncak nilai X dan Y
saling dipertukarkan tempatnya: X* = –(b2 –
4ac); dan Y* X* = –b/2a. Sehingga koordinat
titik optimum parabola horizontal adalah:
23
Perpotongan Grafik Parabola dengan
Sumbu Horizontal
Jika nilai Y = 0, maka bentuk umum fungsi
kuadrat Y = aX2 + bX + c akan menjadi aX2 +
bX + c = 0.
Nilai-nilai penyelesaiannya untuk X dapat
dperoleh dengan cara mengfaktorkan atau
dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus
kuadrat yang dimaksudkan adalah:
24
Perpotongan Grafik Parabola dengan
Sumbu Horizontal
Pada rumusan di atas suku di dalam tanda akar
b2 – 4ac disebut diskriminan (D). Nilai
diskriminan ini akan menentukan apakah
parabola vertikal memotong, menyinggung atau
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X
Jika nilai b2 – 4ac adalah negatif, maka tidak
terdapat titik potong dengan sumbu X. Jika nilai
b2 – 4ac adalah sama dengan 0, maka terdapat
satu titik potong dengan sumbu X. Jika nilai b2 –
4ac adalah positif, maka terdapat dua titik
potong dengan sumbu X. Jadi rumus kuadrat
hanya dapat dipergunakan bilai nilai b2 – 4ac
positif atau nol.
25
Contoh 1
Jika diketahui fungsi kuadrat Y = X2 – 5X + 6. Tentukan
titik puncaknya dan gambarkan grafik fungsinya.
Jawaban
Perhatikan terlebih dahulu ciri-ciri matematis dari
fungsi ini sebagai berikut :
Titik potong fungsi dengan sumbu Y adalah pada X =
0, maka Y = 6. Jadi titiknya adalah A(0,6).
Titik potong fungsi dengan sumbu X adalah pada Y =
0, maka oleh karena D = b2 – 4ac = 25 – 4(6) = 1 > 0,
terdapat dua buah titik potong, yaitu:
26
Contoh 1
Titik puncaknya adalah:
27
Contoh 1
Grafik Fungsi Y = X2 – 5X + 6
28
Contoh 2
Diketahui fungsi kuadrat X = Y2 – 3Y + 2,
gambarkanlah fungsi ini dengan menggunakan ciri-ciri
matematis yang penting dari fungsi kuadrat tersebut
Jawab :
Ciri matematis fungsi X = Y2 – 3Y + 2 adalah sebagai
berikut :
Titik potong fungsi dengan sumbu X adalah pada Y =
0, maka X = 2. Jadi titik potong dengan sumbu X
adalah P(2,0).
Titik potong fungsi dengan sumbu Y adalah pada X =
0, maka Y2 – 3Y + 2 = 0, karena D = b2 – 4ac = (-3)2 –
(4.1.2) = 9 – 8 = 1 > 0. Maka ada 2 titik potong di
sumbu Y, yaitu:
29
Contoh 2
30
Contoh 2
Grafik Fungsi X = Y2 – 3Y + 2
31
Menentukan Titik Puncak Fungsi Parabola
dengan Menggunakan Turunan (Derifatif)
Untuk menentukan suatu titik ekstrim/optimum
(maksimum, minimum atau titik belok) dapat
dilakukan dengan menggunakan konsep
turunan.
Misalnya Y = f (X) adalah fungsi tujuan (tujuan
obyektif) yang akan dicari nilai optimumnya. Y*
merupakan hasil atau nilai optimal dari fungsi
dan X* merupakan nilai X yang memberikan nilai
Y optimal.
Teknik optimisasi dengan menggunakan kosep
turunan dapat digunakan untuk fungsi
kuadratik maupun fungsi kubik, serta untuk
fungsi dengan lebih dari satu variabel bebas,
32
Kondisi Perlu
(Necessary Condition)
Kondisi perlu (Necessery condition) untuk
fungsi mencapai nilai optimal adalah
derivatif atau turunan pertama dari fungsi
harus bernilai sama dengan nol.
33
Kondisi Cukup
(Sufficient Condition)
Kondisi cukup dilihat dari turunan kedua dari
fungsi tersebut
Mk nilai optimal fs
adalah minimum
Mk nilai optimal fs
adalah maksimum
Mk nilai optimal fs
adalah titik belok
34
Dari Contoh 1: Y = X2 – 5X + 6
FOC: dY/dX = Y’ = 0
dY/dX = 2X – 5 = 0 X* = 2,5
Y* = (2,5)2 – 5(2,5) + 6 = –0,25
Titik ekstrim (2,5; –0,25).
Untuk mengetahui apakah maksimum, minimum
atau titik belok di titik ekstrim tersebut, maka:
SOC: d2Y/dX2 = Y’’ = 2 (positif) mempunyai titik
ekstrim yang minimum.
Untuk mencari titik potong terhadap sumbu X
dansumbu Y caranya sama dengan contoh
terdahulu.
35
Fungsi Polinomial
Bentuk umum fungsi polinomial :
Y = ao + a1X + a2X2 + a3X3 + ... + an Xn.
Untuk n = 0 Y = a0 X0, Y = a0
merupakan fungsi konstan.
n = 1 Y = ao + a1X adalah fungsi linier
n = 2 Y = ao + a1X +a2 X2 Bentuk Fungsi
Kuadratik
n = 3 Y = ao + a1X +a2 X2 + a3 X3 Fungsi
kubik
36
Contoh 3
Untuk fungsi: Y = 2 + 4X – 2X2 + ⅓X3, tentukan
titik-titik ekstrimnya dan gambar grafiknya.
Jawab:
(a). Mencari Titik Optimum: dY/dX= 0
4 – 4X + X2 = 0
(X – 2)(X – 2) = 0
X=2
Y = 2 + 4 (2) – 2 (2)2 + ⅓(2)3
Y = 14/3
Maka titik optimum (2 , 4(2/3))
37
(b) Menentukan titik optimum merupakan
optimum maksimum atau optimum minimum
atau titik belok, dengan memperhatikan
turunan kedua
38
Turunan kedua dari fungsi 4 – 4X + X2 = 0
39
Grafik Fungsi Y = 2 + 4X - 2X2 + ⅓X3
X 0 1 2 3 4 5
Y 2 4 1/3 4 2/3 5 7 1/3
40
Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah suatu fungsi non linier
yang variabel bebasnya merupakan penyebut.
Grafik dari fungsi kuadrat ini apabila
digambarkan merupakan garis tidak lurus
yang berbentuk hiperbola. Bentuk umum dari
fungsi ini dalam Y = f (X):
41
42
Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen berbeda dengan fungsi pangkat.
Jika pada fungsi pangkat variabel bebasnya
dipangkatkan dengan suatu konstanta sedangkan
pada fungsi eksponen konstantanya dipangkatkan
dengan variabel bebasnya. Dengan demikian, suatu
fungsi yang variabel bebasnya merupakan suatu
pangkat maka kita sebut dengan fungsi eksponen.
Contoh :
Y = f (t ) = b t ( b > 1)
Dimana : Y = Variabel terikat
t = Variabel bebas
b = kontanta (basis eksponen yg tetap)
43
Contoh : Gambarkan Fungsi Eksponen Y = 2 t
t -2 -1 0 1 2 3
Y ¼ ½ 1 2 4 8
44
Fungsi Logaritma
Secara umum fungsi logaritma dapat
dinyatakan : Y=blogX yang artinya
menunjukkan bahwa Y adalah sama dengan
logaritma X dengan bilangan pokok b, atau X =
bY.Terlihat fungsi logaritma adalah suatu
fungsi yang suku-suku dalam fungsi
mengandung unsur logaritma.
Contoh : Jika diketahu fungsi logaritma Y = 5
log X, gambarkanlah grafik fungsi tersebut
45
X 1 2 3 4 5 6 10
Y 0 1,51 2,39 3,01 3,49 3,89 5
46
Latihan
1. Carilah kemiringan (slope) garis linier yang melalui titik
A(3,2) dan B(6, 8)
2. Carilah persamaan garis lurus yang melalui titik A(3,2)
dan B(6, 8) dan gambar grafiknya.
3. Carilah persamaan garis lurus yang melalui titik (3,2)
dan mempunyai slope -1,5 dan gambar grafiknya.
4. Untuk fungsi parabola Y = -X 2 + 6X – 9, tentukan titik
ekstrimnya, apakah mempunyai titik maksimum atau
minimum, serta gambarkan grafiknya.
5. Untuk fungsi parabola X = Y2 + 4X – 12, tentukan titik
ekstrimnya, apakah mempunyai titik maksimum atau
minimum, serta gambarkan grafiknya.
47