Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS DEKRIPTIF EPI-

DEMIOLOGI
Yanuar Fajrul Falah
30000223410010
Pengertian
Studi yang menggambarkan karakter umum
sebaran (distribusi) suatu penyakit yang
01 berhubungan dengan orang, waktu, dan
tempat.

Studi yang memberikan bukti untuk


02 pengembangan hipotesis.

Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan


03 interpretasi data hanya pada suatu
kelompok masyarakat.

04 Tidak membuktikan hipotesis.


Tujuan dan Manfaat

Menggambarkan karakteristik Memberikan masukan tentang


distribusi dari berbagai penyakit atau pengalokasian sumber daya dalam
01 masalah kesehatan dari suatu 01 rangka perencanaan yang efisien
kelompok populasi yang terkena. kepada para perencana kesehatan,
administrator kesehatan, dan
Memperhitungkan besar dan pemberi layanan kesehatan.
02 pentingnya berbagai masalah 05
kesehatan pada kelompok populasi
Memberikan petunjuk awal untuk
02 merumuskan hipotesis bahwa suatu
variabel adalah faktor risiko
Mengidentifikasi kemungkinan
03 determinan, masalah, dan faktor penyakit.
risiko.
Lingkup Kajian
(Waktu)
Apsek waktu dalam investigasi epidemiologi berkisar mulai
A
dari jam, minggu, bulan, tahun, sampai dekade.

Istilah lain dalam faktor waktu epidemiologi adalah temporal yang berarti
waktu atau mengacu pada isu atau elemen yang berkaitan dengan waktu.

Penyebaran berdasarkan waktu dipengaruhi:


a. Sifat penyakit yang ditemukan
b. Keadaan tempat terjangkitnya penyakit
c. Keadaan penduduk
d. Kedaan pelayanan kesehatan yang tersedia
Faktor Waktu Yang Digunakan Dalam Pengkajian Epidemiologi
B

Satu Kurun Waktu


Disebut juga trend jangka pendek yang dibatasi jam, hari, minggu,dan bulan.
01 Pembagian dalam satu kurun waktu sebagai berikut:

Common source
Keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya gejala cepat, masa inkubasi
pendek, episode penyakit peristiwa tunggal, muncul pada waktu tertentu,
berhenti cepat, contoh keracunan makanan.

Propagated
Keadaan wabah yang ditandai dengan timbulnya pelan, masa inkubasi Panjang,
episode penyakit bersifat majemuk, waktu munculnya tidak jelas, berhentinya
lama. Contoh penyakit menular pada polio anak maka setelah mengalami
tonsilektomi
Faktor Waktu Yang Digunakan Dalam Pengkajian Epidemiologi
B

Sekuler
Perubahan penyakit, kondisi, ketidakmampuan dan mortalitas yang terjadi
02 secara perlahan dalam periode waktu yang lama disebut sebagai perubahan
atau tren sekuler.

Siklus Tertentu
Tren jangka pendek dan tren sekuler dari beberapa penyakit membentuk
siklus. Beberapa siklus penyakit bersifat musiman, imigrasi, pola perjalanan
03 penyakit, dan lainya. Siklus sekuler adalah Kumpulan penyakit yang terjadi
setelah beberapa lama dikombinasikan dengan observasi terhadap sifat
siklus penyakit tersebut.
Faktor Waktu Yang Digunakan Dalam Pengkajian Epidemiologi
B

Variasi dan Tren Musim


Pola konsisten dapat dilihat pada beberapa penyakit atau masalah
kesehatan lainya yang terjadi selama setahun. Peningkatan insiden penyakit
04 atau
masalah kesehatan lainya dengan variasi siklus berdasarkan tahun dan
musim memperlihatkan adanya tren musiman dalam suatu penyakit.
Lingkup Kajian
(Tempat)
Perbandingan Tempat Sering Dilakukan di:

01
Batas Daerah Pemerintahan

02
Kota dan Pedesaan

03
Daerah atau Tempat Berdasarkan Alam

04
Negara atau Regional
Lingkup Kajian
(Orang)
Adanya Peran Terhadap

Umur Status Sosial

Jenis Kelamin Besaran Keluarga

Golongan Etnik Paritas, dan lainya


Macam-macam Studi Deskriptif Epidemiologi

01
Studi Laporan Kasus

02
Rangkaian Berkala

03
Studi Korelasi

04
Studi Lintang Potong
01 Studi Laporan Kasus

Banyak ahli menganggap laporan kasus bukan suatu penelitian tetapi dari
laporan kasus dapat mendorong untuk melakukan penelitian.

Contoh laporan kasus pada tahun 1980 tentang 5 pemuda homoseksual


yang sebelumnya sehat namun kemudian menderita Pneumocystic carinii di
Los Angeles. Inipun membuat kita waspada dan mencoba mencari jawaban
terkait laporan kasus tersebut.

Keterbatasan :
1. Tidak didapatkan adanya kelompok kontrol, artinya bahwa suatu
kejadian dapat terjadi pada orang yang tidak mengalami penyakit yang
sama.

2. Tidak dapat dilakukan uji hipotesis karena hanya memberi gambaran


perbandingan saja sehingga sulit dilakukan untuk suatu uji hipotesis yang
dapat dilakukan bila ada dua kelompok pembanding.
02 Rangkaian Berkala

Disebut juga time series adalah rancangan studi yang bertujuan


mendeskripsikan dan mempelajari frekuensi penyakit atau status
kesehatan dari populasi berdasarkan serangkaian pengamatan pada
beberapa sekuens waktu.

Sering digunakan untuk:


a. Meramalkan kejadian penyakit berikutnya berdasarkan pengalaman
yang lampau.
b. Mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan masyarakat.
Dalam Analisis Harus Memperhatikan

01 Kecenderungan Sekuler 02 Variasi Musim

Gerakan yang berjangka Panjang, lamban, dan Gerakan yang berulang-ulang secara teratur
menuju ke satu arah: menaik atau menurun. Untuk selama kurang lebih satu tahun. Kondisi alam,
membetuk gerakan sekuler biasanya iklim, hujan, sinar matahari, dan lainya menjadi
membutuhkan waktu 10 tahun atau lebih. sebab terjadinya variasi musim.

Ada tiga cara membuat garis kecenderungan


sekuler yaitu menggambarkan garis linier secara
bebas, metode setengah rata-rata, metode kuadrat
minimum
Dalam Analisis Harus Memperhatikan

03 Variasi Siklik 04 Fluktuasi Acak

Gerakan menaik dan menurun secara siklik sekitar Gerakan yang disebabkan oleh faktor peluang.
kecenderungan statistic atau kondisi normal. Guna Umumnya disebabkan oleh peperangan, banjir,
menentukan variasi siklik maka kencenderungan gempa bumi, perubahan politik, dan lainya.
sekuler, variasi musim, dan fluktuasi random dari
rangkaian berkala harus diisolasikan secara 05
sistematik.

Umumnya Gerakan siklik berbeda dari Gerakan


periodic. Semua variasi siklik berlangsung lebih
dari setahun dan tidak pernah menunjukan pola
gelombangnya.
Contoh Rangkaian Berkala

01

05

02
Menilai Efektivitas Intervensi Menggunakan Parameter

1. Mean frekuensi 2. Mean frekuensi perunit 3. Besarnya perubahan rata-


perunit waktu pengamatan waktu pengamatan sesudah rata sebelum dan sesudah
sebelum intervensi intervensi intervensi

6. Nilai p terhadap H0 = tidak


4. Persentase perubahan
5. Kesalahan baku terdapat perubahan
rangkaian berkala
Kesalahan Baku (Standar Eror)

Perbedaan antara nilai statistik sampel dan parameter populasi diukudengan


sebuah parameter yang dinamakan kesalahan baku (standar eror).

Kesalahan baku merupakan ukuran variasi acak (fluktuasi acak) dan tidak berarti
suatu kesalahan. Semakin besar simpang baku makasemakin besar standar eror,
dan semakin sedikit pengamatan semakin besar standar eror.

Keterangan:
SE Mean = SD : simpang baku sampel yang
SE Perbedaan dua mean = digunakan untuk menggantikan
simpang baku populasi yang tidak
diketahui

n : banyaknya pengamatan
Nilai P

Dalam rangka pengujian statistik H0 yang menyatakan tidak ada perubahan


mean sebelum dan sesudah intervensi, perhitungan standar eror digunakan
untuk menghitung statistic uji. Jika H0 benar maka besarnya nilai uji statistik
akan menunjukan probabilitas (nilai p) bahwa perbedaan mean yang
teramati disebabkan peluang.

Sebelum menghitung nilai p, peneliti telah mengendalikan pengaruh faktor


luar (kecenderungan sekuler, variasi musim, variasi siklik) dengan model
kerancuan.
Kelompok Pembanding

Kelompok yang tidak


Kelompok yang diberi
mendapat intervensi tetapi
perlakuan tetapi pemberianya
memiliki ciri-ciri yang ekivalen
dimulai pada waktu yang
dengan subpopulasi
berlainan.
intervensi.

Kelompok yang mendapat


intervensi kosong (placebo)
atau intervensi standar
Macam-macam Rangkaian Berkala
Rangkaian berkala dasar dengan intervensi
OOOOOXOOOOO
A
Keterangan:
O : Observasi
Rangaian berkala dengan pemberian dan penghentian X : Intervensi dimulai
intervensi X(-) : Intervensi dihentikan
B OOOOOXOOOOOX(-)OOOOO E : Kelompok Eksperimen
C : Kelompok Kontrol

C Rangkaian berkala dengan pembanding


EOOOOOXOOOOO
COOOOOOOOOOO Rangkaian berkala majemuk berjenjang
D E1OOOXOOOOOOOOOO
E2OOOOOOXOOOOOOO
E3OOOOOOOOOXOOOO
03 Studi Korelasi

• Studi epidemiologi dengan populasi sebagai unit


analisis yang bertujuan mendeskripsikan hubungan
korelatif antara penyakit dan faktor-faktor yang diminati
penelitian.

• Contoh faktor: umur, bulan, penggunaan kesehatan,


konsumsi jenis makanan, dan lainya.

• Prinsip studi korelasi adalah dua variabel (X, Y) diukur


pada tiap-tiap unit observasi. Lalu sejumlah n
pasangan (X, Y) dipertemukan untuk mencari
hubunganya.
Kelebihan & Kekurangan

Ketidakmampuan menjembatani
kesenjangan status paparan dan
01 01 penyakit pada tingkat populasi dan
individu. Tidak dapat mengetahui
Rancangan ini tepat sekali digunakan pada apakah seorang yang terpapar
penyelidikan awal hubungan paparan faktor dan adalah juga berpenyakit.
penyakit sebab mudah dilakukan dan murah
dengan memanfaatkan informasi yang tersedia.
05
Ketidakmampuan mengontrol
02 pengaruh faktor perancu potensial.
Contoh Studi Korelasi
04 Studi Potong Lintang (Cross Sectional)

Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan


penyakit dan paparan dengan cara mengamati status paparan
dan penyakit serentak pada individu dari populasi tunggal pada
satu saat atau periode.

Kelebihanya adalah mudah untuk dilakukan dan murah serta


tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor risiko kesehatan.

Kekuranganya adalah tidak tepat digunakan untuk menganalisa


hubungan kausal paparan dan penyakit.
Skema Studi Potong Lintang
Keterkaitan Epidemiologi
Deskriptif Dengan SPSS
01 Data Kategorik (Jenis Kelamin, Pekerjaan, dan lainya)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Frekuensi
Jenis Kelamin
n %
Laki-laki 28 59,6
Perempuan 19 40,4
Total 47 100,0
Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang jenis kelaminya laki-laki sebanyak
28 orang (59,6%), sedangkan responden yang jenis kelaminya Perempuan sebanyak
19 orang (40,4%).
02 Data Numerik (Umur, Tinggi Badan, dan lainya)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Mean Minimal S 95%


Variabel n
Median Maksimal D CI
0
Umur 9,72 8,17 , 9,51-
47
(tahun) 9,75 10,83 7 9,93
0
Dari hasil analisis didapatkan rata-rata umur (tahun) 9,72 tahun. Median 9,75 tahun
(95% CI: 9,51-9,93) dengan standar deviasi 0,70 tahun. Umur termuda 8,17 tahun dan
umur tertua 10,83 tahun. Dari estimasi interval disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa
rata-rata umur (bulan) di antara 9,51-9,93 tahun.
Referensi

1. Heriana, Cecep. 2018. Epidemiologi: Prinsip, Metode, dan Aplikasi Dalam Masyarakat.
Bandung: PT. Refika Aditama
2. Murti, Bhisma. 2017. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
3. Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
Kedokteran EGC.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai