Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 3

kasus epilepsi
NAMA ANGGOTA :
FARHAN 2243700370
MOHAMAD FADEL 2243700345
GLORIA E TAKAPULUNGANG 2243700311
FEBY RIZKI ANGKASA PUTRI ARMA 2243700420
ICI ARISKA 2243700417
AYU NABILA PUTRI 2243700458
LINDA SASMILA 2243700262
kasus 18/1/2021 Saat kontrol pasien tidak kejang , terakhir 2,5 bulan yang lalu, nafsu makan meningkat.
mulai moonface, kontrol SpAk Metilprednisolon sampai dengan

6 bulan bebas kejang. Riklona 2 tahun bebas kejang. Ruam ruam

B. Profil Pasien di badan. Gigi sakit, ada yang kehitaman


15/2/2021 Gusi mudah berdarah, bengkak, gigi goyang, rewel. Beberapa
1. Identitas Pasien
hari demam. Nafsu makan menurun, sering ngeces
Nama : CQ 18/2/2021 Kontrol emosi stabil. Bebas kejang sekitar 1 tahun terakhir.

No. RM : 07XXXXX Pemberian stesolid oleh orang tua, kejang beberapa hari lalu. Nafsu makan

Jenis Kelamin : Perempuan meningkat. Riklona menjadi 0,6 mg/ 12 jam

Umur : 10 tahun 18/3/2021 Nafsu makan meningkat, masih moonface. 1

BB/TB : 33 kg / 132 cm bulan terakhir kejang, emosi naik turun, tidur cukup.

Riwayat Alergi : Tidak ada


2. Alasan MRS
B. Problem Medik
Kontrol rutin
Diagnosis Utama : Special Epileptic Syndrome
3. Keluhan Utama
Diagnosis Sekunder : Childhood autism, Caries of dentine

20XX presentation title 2


Lanjutan…
C. Profil pengobatan 18/2/2021 Racikan pulveres :

Riklona 0,6 mg/12 jam

Tanggal Terapi Methylprednisolone 4 mg/ 8 jam


18/1/2021 Racikan pulveres :
Asam valproat 10 ml/ 12 jam
Riklona 0,5 mg/12 jam Heximer 0,75 mg/ 12 jam

Methylprednisolone 4 mg/ 8 jam Diazepam 5 mg k/p sulit tidur

Asam valproat 10 ml/ 12 jam Stesolid 1 tube k/p kejang18/3/2021


18/3/2021 Racikan pulveres 1:
Cetirizine 1 tab/ 24 jam
Riklona 0,5 mg/12 jam
Noprenia oral solution 0,75 ml/12 jam
Methylprednisolone 4 mg/ 8 jam
Trihexyphenidyl 0,75 mg/ 12 jam
Racikan pulveres 2:
Caladine lotion/ 8 jam
Trihexyphenidyl 0,75 mg/ 12 jam

Asam valproat 10 ml/ 12 jam


15/2/2021 Kandistatin drop 0,2 ml/6 jam
Diazepam 5 mg k/p sulit tidur
Betadine gargle
Clorazepam 0,6 mg/12 jam

Stesolid rectal 1 tube/24 jam

Noprenia oral solution 0,75 ml/12 jam

20XX presentation title Betadine Gargle 3


Patofisiologi epilepsi
Patofiologi childhood autism
Patofisiologi caries of dentine
 Patofisiologi karies gigi menurut Miller, Black dan William adalah awalnya asam (H+)
terbentuk karena adanya gula (sukrosa) dan bakteri dalam plak (kokus).
 Gula (sukrosa) akan mengalami fermentasi oleh bakteri dalam plak hingga akan terbentuk
asam (H+) dan dextran.
 Desxtran akan melekatkan asam (H+) yang terbentuk pada permukaan email gigi. Apabila
hanya satu kali makan gula (sukrosa), maka asam (H+) yang terbentuk hanya sedikit. Tapi
bila konsumsi gula (sukrosa) dilakukan berkali-kali atau sering maka akan terbentuk asam
hingga pH mulut menjadi ±5.
Penatalaksanaan Pasien Epilepsi
Penatalaksanaan epilepsi bertujuan untuk menghilangkan
serangan kejang pada pasien epilepsi tanpa disertai efek
samping bermakna. Tata laksana epilepsi secara umum
dapat dibagi menjadi terapi farmakologi dan terapi
nonfarmakologi.

Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi pada pasien epilepsi adalah


dengan pemberian obat anti epilepsi, yang dapat
diberikan secara monoterapi atau politerapi.
Lanjutan…
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat anti epilepsi dapat dibagi berdasarkan golongan sebagai berikut:

 Penghambat kanal sodium, obat golongan ini menghambat aktivasi berulang kanal sodium

(carbamazepine, oxcarbazepine, eslicarbazepine, phenytoin, fosphenytoin, lamotrigine, lacosamide, dan

zonisamide)
 agonis reseptor GABA (benzodiazepine dan barbiturates)

 penghambat ambilan GABA (tiagabine)

 penghambat transaminase GABA (vigabatrin)

 antagonis glutamate (topiramate, felbamate, perampanel)

 berikatan dengan protein synaptic vesicle 2A (levetiracetam, brivaracetam)

 mekanisme kerja lebih dari satu (gabapentin, pregabalin, asam valproat).


Informasi obat epilepsy yang umum digunakan :
Penggunaan
Dosis(Dewasa) pada kejang Penggunaan pada kejang
Obat dalam mg Efek Samping fokal generalisata

mengantuk, pandangan kabur, diplopia,


carbamazepine 600–1800 dysequilibrium, leukopenia, gagal hepar √ √ (tonik-klonik)

Gangguan Gastrointestinal, perubahan mood,


ethosuximide 500–1000 letargi, cegukan, nyeri kepala √ √ (absence)

Nausea, insomnia, nyeri kepala, anorexia, anemia √ (tonik-klonik) pada sindrom


felbamate 2400–3600 aplastik, gagal hati √ Lennox-Gastaut

gabapentin 1200–2400 Ataxia, pusing, somnolen, lelah, nystagmus √ -


100–250 (bersama
valproate)
√ (absence,myoklonik, tonik-
lamotrigine 300–500 ruam, pusing, diplopia, ataxia, somnolen √ klonik)

√ (absence,myoklonik, tonik-
levetiracetam 1000–3000 Somnolen, infeksi, nyeri kepala √ klonik)

20XX presentation title 9


Lanjutan…
pusing, diplopia, nyeri kepala, pandangan
oxcarbazepine 1200–2400 kabur, somnolen, nausea √ -
Sedasi, depresi, hilang konsentrasi, afek
phenobarbital 90–180 tumpul, hiperaktivitas √ -
Ataxia, dysarthria, gingival hypertrophy,
hirsutisme, acneiform eruption, gagal hati,
phenytoin 300–500 osteomalasia √ √ (tonik-klonik)

primidone 750–1250 Sedasi, pusing, nausea, ataxia, depresi √ -

tiagabine 32–56 pusing, gugup, pemikiran abnormal √ -


200–400 (dengan lelah, psychomotor slowing, pusing, berat √ (absence,myoklonik, tonik-
topiramate inducer) badan turun, batu ginjal(1–2%) √ klonik)

Gangguan Gastrointestinal, penambahan berat


badan, rambut rontok, tremor, √ (absence,myoklonik,tonik-
valproate 1000–3000 trombositopenia, gagal hati, pankreatitis √ klonik)

zonisamide 200–600 pusing, ataxia, bingung, anoreksia, nausea √ √ (Myoklonik, tonik-klonik)

20XX presentation title 10


Terapi Non-Farmakologi

Terapi Bedah
Terapi bedah dilakukan pada 20-30% pasien yang tidak memilki respon yang baik dengan
pemberian obat antiepilepsi. Terapi bedah diindikasikan pada pasien tersebut bila bagian otak yang
menyebabkan kejang dapat dioperasi tanpa memberikan efek defisit neurologis yang berat. Dalam
menentukan apakah pasien layak operasi atau tidak perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan
dengan video-EEG, pencitraan neuronal serta studi psikometrik.
Prosedur operasi bedah pada pasien epilepsi antara lain lobektomi dan lesionektomi.
Temporal lobektomi adalah prosedur operasi bedah yang paling sering dilakukan pada pasien
epilepsi. Pada pasien dengan indikasi operasi yang tepat, lebih dari 80% kasus dapat bebas dari
kejang setelah pembedahan,walau beberapa tetap harus dibarengi dengan konsumsi obat anti
epilepsi.
Lanjutan …

Terapi Non Bedah

Terapi non bedah yang dapat dilakukan pada pasien epilepsi yaitu dengan diet
ketogenik. Diet ketogenik diberikan berdasarkan teori bahwa keadaan asidosis dan ketosis
memiliki efek anti kejang. Dari hasil studi, pasien yang episode kejangnya menjadi
terkontrol setelah menerima diet ketogenik adalah 30 hingga 33%, sedangkan sisanya
yaitu 33% pasien mengalami penurunan episode kejang dan 33% lainnya sama sekali
tidak memberikan respon apapun.
Informasi obat epilepsy yang umum digunakan
Penggunaan
Dosis(Dewasa) pada kejang Penggunaan pada kejang
Obat dalam mg Efek Samping fokal generalisata

mengantuk, pandangan kabur, diplopia,


carbamazepine 600–1800 dysequilibrium, leukopenia, gagal hepar √ √ (tonik-klonik)

Gangguan Gastrointestinal, perubahan mood,


ethosuximide 500–1000 letargi, cegukan, nyeri kepala √ √ (absence)

Nausea, insomnia, nyeri kepala, anorexia, anemia √ (tonik-klonik) pada sindrom


felbamate 2400–3600 aplastik, gagal hati √ Lennox-Gastaut

gabapentin 1200–2400 Ataxia, pusing, somnolen, lelah, nystagmus √ -


100–250 (bersama
valproate)
√ (absence,myoklonik, tonik-
lamotrigine 300–500 ruam, pusing, diplopia, ataxia, somnolen √ klonik)

√ (absence,myoklonik, tonik-
levetiracetam 1000–3000 Somnolen, infeksi, nyeri kepala √ klonik)

20XX presentation title 13


OBAT OBAT YANG DIGUNAKAN :
Riklona
Indikasi : Penenang, megatasi kejang, kecemasan, dan gangguan panik.
Mekanisme kerja : Riklona bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter gamma-aminobutyric
acid (GABA) di otak. GABA membantu mengurangi aktivitas saraf di otak, sehingga
menenangkan sistem sarafpusat.
Efek samping : Kantuk, pusing, kebingungan, gangguan memori.

Methylprednisolone:
Indikasi : Peradangan, alergi, asma, dan penyakit autoimun.
Mekanisme kerja : Methylprednisolone bekerja dengan mengurangi peradangan dan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Efek samping : Peningkatan nafsu makan, gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah,
dan peningkatan risiko infeksi.
Diazepam
Indikasi : Mengobati kecemasan, ketegangan otot, kejang, dan gangguan tidur.
Mekanisme Kerja : Meningkatkan efek neurotransmiter GABA di otak, yang menghasilkan efek
penenang dan menenangkan.
Efek samping : Kantuk, kelemahan otot, kebingungan, gangguan memori, ketergantungan obat

20XX presentation title 14


Lanjutan …
Asam valproat:
Indikasi : Antikonvulsan, Gangguan bipolar dan migrain.
Mekanisme kerja : Dengan meningkatkan kadar neurotransmiter GABA menurunkan
kadar asam glutamat di otak.
Efek samping : Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, pusing, sakit kepal
peningkatan berat badan.
Cetirizine
Indikasi : Mengobati gejala alergi
Mekanisme Kerja : Antagonis reseptor histamin H1 non-sedatif. Obat ini bekerja
dengan menghambat efek histamin, yaitu zat yang dilepaskan oleh tubuh
sebagai respons terhadap alergen.
Efek Samping : Somnolen atau rasa kantuk, sakit kepala, keringat berlebih, mulut
kering, mual, dan lelah
Trihexyphenidyl
Indikasi : Mengobati gejala Parkinson dan kejang otot yang tidak normal, seperti distonia.
Mekanisme Kerja : Trihexyphenidyl adalah agen antikolinergik yang bekerja dengan mengurangi
aktivitas asetilkolin di otak dan sistem saraf pusat.
Efek Samping : Mulut kering, kabur penglihatan, konstipasi, mual, dan sakit kepala.

20XX presentation title 15


Lanjutan …

Noprenia Oral Solution (levomepromazine)


Indikasi : Mengobati mual muntah kemoterapi, gangguan kecemasan atau gangguan tidur.
Mekanisme Kerja : Antagonis reseptor dopamin dan serotonin, yang bekerja dengan mengurangi aktivitas
dopamin dan serotonin di otak.
Efek Samping : Somnolen atau rasa kantuk, pusing, mulut kering, konstipasi, dan gangguan penglihatan.

Caladine
Indikasi : Membersihkan dan merawat luka ringan
Mekanisme Kerja : Iodin di dalamnya bekerja dengan merusak membran sel mikroorganisme, sehingga mencegah
pertumbuhan bakteri dan virus pada luka.
Efek Samping : Iritasi kulit, gatal, dan kemerahan.

Kandistatin Drop
Indikasi : Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan
Mekanisme Kerja : Bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur dengan merusak membrane sel jamur.
Efek Samping : Iritasi dan sensasi terbakar pada mulut dan tenggorokan

20XX presentation title 16


Lanjutan …
Betadine Gargle
Indikasi : Infeksi bakteri dan virus pada mulut dan tenggoroka.
Mekanisme Kerja : Iodin di dalamnya bekerja dengan merusak membran sel mikroorganisme, sehingga
mencegah pertumbuhan bakteri dan virus pada mulut dan tenggorokan.
Efek Samping : Iritasi pada mulut dan tenggorokan, serta perubahan rasa pada lidah
Hexymer
Indikasi : Mengobati gerakan tak terkendali akibat efek samping obat psikiatri tertentu.
Mekanisme Kerja : Mengandung trihexyphenidyl yang bersifat antikolinergik. akan memblokir kerja
neurotransmitter asetilkolin, yakni pembawa pesan antar sel yang berhubungan dengan
kontraksi otot di tubuh.
Efek Samping : Sakit kepala. Pusing. Mulut kering.
Clonazepam
Indikasi : Mengobati kecemasan, kejang, dan gangguan tidur.
Mekanisme kerja : Mirip dengan diazepam, yaitu dengan meningkatkan efek neurotransmiter
GABA di otak.
Efek samping : Kantuk, kelemahan otot, gangguan koordinasi. ketergantungan obat,
Depresi pernapasan (terutama jika dikombinasikan dengan obat-obatan
lain yang menekan sistem saraf pusat)

20XX presentation title 17


OBAT YANG PERLU DIBERHENTIKAN

 Metilprednisolon: menyebabkan moonface, namun jangan menghentikan


penggunaan metilprednisolon secara mendadak, penghentian metilprednisolon
dapat dilakukan dengan menurun dosis terlebih dahulu secara bertahap.

 Cetirizine : menyebabkan gigi berlubang akibat pemakaian jangka Panjang


cetirizine.

 Riklona: menimbulkan efek samping peningkatan air liur dan emosi tidak stabil

 Norpenia (risperidone): menyebabkan emosi tidak stabil, terdapat interaksi obat


dengan riklona yang dapat meningkatkan efek sedasi. Selain itu terdapat
interaksi obat dengan Heximer/trihexylphenidyl yang menyebabkan
peningkatkan efek dari trihexylphenidyl secara sinergis dimana secara potensial
terjadi penambahan efek antikolinergik.

20XX presentation title 18


SOAP

20XX presentation title 19


Kesendirian tanpa
kekasih,
cukup sekian dan
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai