Anda di halaman 1dari 8

Kasus :

Seorang anak laki-laki bernama Panjul berusia 7 tahun dengan berat badan
20 kg diantarkan oleh orangtuanya ke UGD Puskesmas setelah sebelumnya
mendapat serangan kejang. Serangan kejang tersebut diikuti dengan tidak sadar
selama kira-kira empat menit. Kemudian kesadarannya pulih kembali dan dapat
beraktivitas seperti sebelumnya. Dari riwayat penyakit sekarang tidak ditemukan
adanya demam sebelumnya dan tidak pernah minum obat anti epilepsi
sebelumnya.
Ketika di UGD Panjul kembali kejang dengan tipe tonik-klonik. Dokter
jaga kemudian memberikan penanganan pada Panjul.

P-Treatment :
1. Problem Pasien
Kejang dengan tipe tonik-klonik kemudian tidak sadar.
(Diagnosis sementara: Epilepsi tipe grand mal)

2. Tujuan Terapi
a. Mengobati epilepsi
b. Mencegah status epileptikus
c. Mencegah epilepsi, cedera dan/atau mental retardasi
d. Mengontrol gejala atau tanda secara adekuat dengan penggunaan obat
yang minimal
e. Membantu penyandang epilepsi untuk menjalankan aktivitas dan
kehidupan sosialnya

3. Memilih Terapi
a. Terapi non-farmakologis
- Posisikan anak terlentang dengan kepala miring untuk menghindari
aspirasi, jaga jalan nafas tetap terbuka dengan membersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
- Melonggarkan pakaian
- Menghindari tindakan yang salah seperti member minum air saat
tidak sadar atau menahan kejang
- Menjauhkan barang-barang berbahaya di sekitar anak ketika terjadi
serangan kejang
b. Terapi farmakologis
Pemberian antiepilepsi :golongan Antimania, Benzodiazepine, Hidantoin,
Barbiturat.
Pemilihan Obat Berdasarkan Golongan

No. Golongan Obat Efficacy Suitability Safety Cost


+++ ++ ++ ++
Farmakodinamik: Indikasi : ESO : DEPAKENE
Hiperpolarisasi potensial Terapi tambahan pada Mual, muntah, Syr. 250 mg/5 ml x 120
istirahat membran neuron, petite mal sederhana dan peningkatan nafsu ml x 1
akibat peningkatan daya kompleks, juga kejang makan, trombositopeni, Rp. 129.150,-
1 Anti Mania
konduksi membran untuk multiple anemia, pankreatitis,
kalium. Efek anti konvulsi iritasi GIT.
valproat didasarkan KI : Gangg. Fungsi hati
meningkatnya kadar GABA
di dalam otak.
+++ ++ ++ +
Farmakodinamik : Indikasi : ESO : KUTOIN
Berefek anti konvulsi tanpa Mengendalikan kejang Nistagmus, Ataksia, Caps 100 mg x 100
2 Hidantoin menyebabkan depresi umum Grand Mal dan bangkitan Gangg. Berbicara, Rp 115.000,-
SSP. Didasarkan pada parsial atau fokal. Tremor, Mengantuk, @ Rp 1.150,-
penjalaran rangsang dari Digunakan sebagai lini Gangg. Mental, mual,
fokus ke bagian lain di otak. terakhir saat serangan muntah dan konstipasi Amp 100mg/2ml x 10
Mempengaruhi berbagai kejang berlangsung. Rp 747.500,-
sistem fisiologik dalam hal @Rp 74.750,-
ini khususnya konduktans KI : Hipersensitivitas
Natrium, Kalium, Kalsium
Neuron, Potensial membran
dan Neurotransmiter NE,
ACH dan GABA
+++ ++ ++ +++
Farmakodinamik : Indikasi : ESO : SIBITAL
Menghambat tahap akhir Anti konvulsan, hipnotik Kelelahan menyeluruh, Amp. 200 mg/2ml x 10
oksidasi mitokondria dan sedatif vertigo, mengantuk, Rp.71.500,-
3 Barbiturat
sehingga mengurangi KI : kehilangan kesadaran,
pembentukan fosfat Peny. Hati dan ginjal, asma, gelisah, nyeri tulang,
berenergi tinggi. emfisema, anemia berat, depresi, agitasi, ruam
hamil dan laktasi. kulit.
+++ +++ + ++
Farmakodinamik: Indikasi : ESO : STESOLID
3 Benzodiazepine Berikatan pada reseptor Konvulsi rekurens seperti Mengantuk, lemah otot, Tube Rectal 5 mg/2,5ml
GABA pada kompleks pasca status epileptikus, ataksia, reaksi x5
sinaps, sehingga terjadi bangkitan parsial paradoksikal, obstruksi Rp 108.000,-
influks Cl – yang selanjutnya sederhana, bangkitan klonik saluran napas oleh lidah, @Rp 21.600,-
memicu terjadinya fokal, dan hipsaritmia depresi napas, henti
hiperpolarisasi. Kadar terapi refrakter, baik pada anak napas, hipotensi, sampai
didapatkan sebesar 500 maupun dewasa. henti jantung
mcg/mL dan tercapai dalam
2-6 menit, khususnya KI : Kehamilan, Miastenia
pemberian per rectal. Gravis

Berdasarkan P-drugs pada golongan obat antiepilepsi maka, dipilih dari golongan barbiturat

P – Drugs

No. Nama Obat Efficacy Suitability Safety Cost


++ +++ ++ +++
Pilihan utama untuk terapi Indikasi : ESO: SIBITAL

1 Fenobarbital kejang dan kejang demam Anti konvulsan, hipnotik Sedasi, Psikosis akut, Amp. 200 mg/2ml x 10

pada anak dan sedatif agitasi dan Rp.71.500,-

hiperaktivitas pada anak


+++ +++ + +
Lebih Efektif dari Indikasi : ESO: Belum ada di Indonesia
fenobarbital terutama untuk Anti konvulsan, hipnotik Rasa kantuk ataksia
2 Primidon
terapi kejang parsial dan dan sedatif pusing, sakit kepala,
kejang umum tonik klonik mual, gangguan hati dan
ginjal
4. Memulai Terapi
Pemberian antiepilepsi :
Panjul, anak usia 7 tahun dengan berat badan 20 kg. Untuk anak dengan berat
badan 20 kg, sediaan dan dosis yang tepat adalah fenobarbital 15-20
mg/kgBB dengan kecepatan pemberian 1-2 mg/kgBB/menit.
Dosis = 20 x (15-20) mg
= 300 – 400 mg
Kecepatan pemberian = 20 x (1-2) mg/menit
= 20 – 40 mg/menit

R/ Fenobarbital vial No. II


S. I.m.m.

R/ RL infus No. I
S. I.m.m.

R/ Infus Set No. I


S. I.m.m.

R/ Abocath 22G No.I


S. I.m.m.

Pro : Panjul
Usia : 7 tahun
BB : 20 kg

5. Memberi Informasi

6. Monitor Hasil Terapi

Anda mungkin juga menyukai