Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan,
berasal dari kata genos (bahasa latin),
artinya suku bangsa-bangsa atau asal-
usul. Secara “Etimologi”kata genetika
berasal dari kata genos dalam bahasa
latin, yang berarti asal mula kejadian.
Genitika adalah ilmu yang mempelajari
seluk beluk alih informasi hayati dari
generasi kegenerasi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat
beberapa permasalah yang akan coba dibahas dalam
makalah, yaitu :
1) pengertian genenika ?
2) konsep dan prinsip dalam genetika ?
3) bahan genetika dan kode etik genetika ?
4) definisi dari kromoson gen ?
5) hipotesis mendel ?
6) eksperimen dan hukum pewarisan ?
7) genetika molekular ?
8) pola-pola hereditas ?
BAB II
PEMBAHASAN
•Pengertian Genetika
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata
genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau
asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika berasal dari
kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula
kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal
mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu
memang ada kaitannya dengan hal itu juga. Genitika
adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi
hayati dari generasi kegenerasi..
•Konsep dan Prinsip Dalam Genetika

Beberapa conton konsep pewarisan berdasaran


kepada pengamatan dan pengamalan.
Sering ita mendengar istilah-istilah yang beredar
pada masyarakat seperti : “air cucuran jatuh
kepelimbahan juga” yng mempunyai makna
bahwa kenyakan anak itu Mirip dengan orang
tuanya bai wajah tingkah laku, maupun
kesukannya..
Sejak dulu orang sudah mengenal bahwa ada
sifat yang menurun pada mahluk hidup, orang
mengetahui bahwa kebanyakan anak itu mirip
dengan bapaknya, ibunya, tau nenekny, baik
wjah, tingah laku, sifat maupun kesukaannya.
Bahan dan kode
genetika
•Bahan Genetik
Pada saat sel mengadakan pembelahan,terjadi
duplikasi bahan genetik yang terdapat didalam
kromoson sehingga masaing-masaing sel anakan akan
mengandung informasi genetik yang identik dengan
induknya.
• Kode Genetik
Sebuah pita molekul ADN terdiri dari tiga persenyawaan kimia,yaitu
asam fosfat, gula adeoksiribosa,dan asam nitrogen. namun, biasanya
nitrogennya selalu berbeda-beda
sehingga informasi genetik tergantung dari urutan basah nitrogen yang
menyusun segmen molekul ADN tersebut.
Dari berbagai macam studi, para ahli biologi molekular mengambil
kesimpulan bahwa informasi genetika yang terdapat di dalam molekul
ADN berupa kode dengan menggunakan empat alfabet dari basah
nitrogen yang terdapat pada ADN, yaitu A (adenin), T (timin), S
(sitosin), dan G ( guanin).
Kromoson gen
•Kromosom
adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab
dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah KHAS
bagi makhluk hidup.
•Gen adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam
kromosom.
Gen bersifat antara lain :
- Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
- Mengandung informasi genetika.
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Sepasang kromosom adalah "homolog" sesamanya, artinya
mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut alela.
•Dikenal dua macam kromosom yaitu:
1. Kromosom badan (Autosom).
2. Kromosom kelamin / kromosom seks
(Gonosom).
•Thomas hunt morgan
adalah ahli genetika dari Amerika Serikat yang menemukan
bahwa faktor-faktor keturunan (gen) tersimpan dalam lokus
yang khas dalam kromosom.
Percobaan untuk hal ini dilakukan pada lalat buah
(Drosophila melanogaster) dengan alasan sebagai berikut:
- Cepat berkembang biak,
- Mudah diperoleh dan dipelihara,
- Cepat menjadi dewasa (umur 10 - 14 hari sudah de~wasa),
- Lalat betina bertelur banyak,
- Hanya memiliki 4 pasang kromosom, sehingga mudah
diteliti.
Hipotesis mendel
• T ia p s ifat o r g a n is m a h id u p d ike n d a lik a n o le h
s e p a s a n g " fa k t o r ke t u r u n a n " . Pa d a wa k tu i tu
mendel belummenggunakan istilah "gen".
• T ia p p a s a n g a n fa k t o r ket u r u n a n m e n u n ju k k a n
bentuk alter natif
s e s a m a n ya , ke d u a b e n t u k a lt e r n atif d is eb u t
pasangan alela.
• Satu dari pasangam alela itu dominan dan
menutup alela yang r e s e s if b ila ke d u a n ya a d a
bersama-sama.
• Pada pembentukan "gamet" alela akan memisah,
setiap gamet
m e n e r i m a s at u fa k t o r a l e l a t e r s eb u t c d i ke n a l
sebagai hukum
pemisahan mendel atau prinsip se g re gasi secar a
bebas.
• individu murni mempunyai dua alela
yang sama (homozigot), alel dominan diberi
simbol huruf besar sedang alel resesif
huruf keciL.
genotip adalah komposisi faktor keturunan
(tidak tampak secara fisik).
Fenotip adalah sifat yang tampak pada
keturunan.
Pada hibrida atau polihibrida berlaku
prinsip berpasangan secara bebas.
Ratio fenotip (f2) hibrida normal menurut mendel

Monohibrida 3: 1 (Hukum Dominasi penuh) n= 1, jumlah gamet = 2

Dihibrida 9: 3: 3: 1n= 2, jumlah gamet = 4

Trihibrida 27: 9: 9: 9: 3: 3 : 3: 1 n= 3, jumlah gamet = 8

Polihibrida (3:1)n n= n, jumlah gamet = 2n

(n) = jenis sifat berbeda (hibridanya).

Intermediat 1 : 2 : 1 ——> sifat "sama dominan"; percobaan pada

bunga Antirrhinum majus.


Back cross ——> perkawinan antara F2 dengan salah satu indukaya.
Test cross ———> perkawinan antara F2 dengan induk atau individu yang homozigot resesif
penyimpangan semu hukum mendel
Sebenarnya masih mengikuti hukum Mendel ———> alel berinteraksi.
Dikenal beberapa bentulc ———> Ratio fenotip F2)

1. Interaksi pasangan alela pada varitas ayam ——> 9 : 3 : 3 : 1

2. Polimeri (Nielson-Echle) pada varitas gandum ——> 15 : 1

Polimeri pada manusia misalnya peristiwa pigmentasi kulit.

3. Kriptomeri pada tanaman "pukul empat" (Mirabilis jalapa)

percobaan pada Linaria maroccana ———> 9 : 3 : 4

4. Epistasis & hipostasis pada varitas gandum———> 12 : 3 : 1

5. Koepistasis pada Lathyrusodoratus ———> 9 : 7

(Lathyrus odoratus = varitas ercis yang berbiji manis)


Eksperimen dan hukum pewarisan
sifat

1. Eksperimen-Eksperimen Pre –Mandel dan Post-Mandel


Teori mengenai sifat turun temurun pertama-tama dikerjakan leh pendeta Australiayang
bernama Groger Mandel dari tahun 1858-1866 Mandel menggunakan beberapa jenis
kacang ercis (Vissum Sativum) untuk dipelajri perbedaannya satu dengan yang lainnya
dan melekukan perkawinan silang dengan kacang ercis tersebut. Denga menggunakan
kacang ercis untuk percobaan karena:
•Tanaman ini mudah tumbuh, hidup tidak lama dan udah disilangkan
•Memiliki bunga sempurna artinya pada unga itu ada benang sari ( alat kelamin jantan)
dan putik (lat kelamin betina) sehingga biasanyaa terjadi penyerbukan sendiri.
•Memiliki tujuh sifat denganperbedaan yang menjolk sehingga mudah untuk
menjelaskan fakta-fakta Manel menggunakan asmsi-asumsi itu ialah:
•Pada setiap organisme ada sepasang factor yng mengndalikan mun ulnya sifat
tertentu
•Organisme ini mendapat factor-faktor ini dari induknya, satu masing-masingnya
•Faktor-faktor itu terpisah dan disebarkan sebagai unit-unit pada setiap gamet.
2. Hukum Mandel I dan II
Selama periode penyelidikan mengenai pewarisan sifat dengan menggunakan kacng
ercis Mendel menghasilkan 2 hukum
•Hukum Mendel I ( The law of segregation of alalia genes / hokum seregasi gen
angpada sealel / hokum pewarisan Gen). adap bunyi hokum tersebut :
“pada waktu pembentukan gamet, gen yng meupakan pasangan akan diselegasikan
kedalam dua sel anak”
Ini jelas sekali terihat bahwa ada pemisahanalel pada individu yag heterezigot dalam
pembntukan gaemet. Sehingga gemet emiliki salah satu alel , jadi ada gamet dengan
alel T dan ada gamet dengan alel t. dengan adany hokum ini memberika kemungkinan
untuk berumpulnya kembali gen-gen yag resesif pada saat tertelisari sehingga
mengekspresikan sifat ynag tersembunyi.
•Hukum Mendel II ( The law of indefendent Assortment of genes / Hkum
pengelompokan gen secara bebas / Hukum piihan acak ) Hukum tersebut berbunyi :
” Bila dua individu berbeda dalam dua pasang sifat atau lebih maka gen-gen dari
pasangan yang satu akan memlih gen-gen dari dari pasanagnlain secara bebas”
Jadi pada waktu pembentukan gamet gen-gen memisah secara bebas dan keudian
mengelompokan secara bebas. Jika ditijau dari proses pembelahan miosis hokum
Mandel II ini dapat terlihat ada saat metaphase miosis I.
Genetika molekular
Sel merupakan komponen terkecil penyusun tubuh mahluk hidup. Didalam sel
terdapat inti sel, didalam inti sel terdapat benang-benang kromatin kromatin ini
sewaktu sel melakukan pembelahan menjadi kromosom. Kromosom adalah benda-
benda yang berbentuk panjang seperti benang yang selama pembelahan sel
berkontraksi menjadi benda-benda yang lebih pendek dan tebal, sehingga dapat
dibedakan lengan kromosom dan sentromer, sentromer ialah tempat melekatnya benang
spindel. Didasarkan atas prinsip sentromernya, kromosom dapat diklasipikasikan
kedalam empat tife yaitu:
•Metasentrik, apabila kedua lengannya hampir sama panangnya (sentromer berada
ditengah-tenghah kromosom)
•Submetasentrik, apabila kedua lengannya tak sama panjangnya (sentromer tak
berada ditengah)
•Aktrosentrik, Apabila satu lengannya sangat pendek dibandingkan dengan lengan
yang lain (sentromer lebih dekat kesalah satu kekromosom daripada yang lain)
•Teksentrik, apabila hanya ada satu lengan (sentromer terletak pada ujung kromosom)
Pola-pola hereditas
Orang yang mula-mula mendalami hal pola-pola hereditas adalah w.s. sutton dari
Amerika Serikat.
Menurut Sutton bila ada gen-gen yang mengendalikan dua sifat beda bertempat pada
kromosom yang sama, gen-gen itu tak dapat memisalkan diri secara bebas lebih-lebih
bila gen-gen itu berdekatan lokusnya, maka akan berkecenderungan untuk selalu
memisah bersama-sama. Peristiwa ini disebut linkage (pautan).
Ada kalanya kromosom yang memisah tidak membawa seluruh gen yang dimiliki tetapi
hanya sebagian saja yang terbawa sedangkan sisanya dipenuhi oleh kromosom
pasangannya. Peristiwa ini disebut crossing-over(pindah silang).
Kejadian ini diteliti oleh Morgan.
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai