Anda di halaman 1dari 12

Asal Mula

Transportasi
Air
Group
Muhammad Elga Donovan
Aura Nur Aini
Falsya Amalia
Shakira Athia Naiza
Ridwan Mutaqqin
Rasha Arya Faskal
Pembahasan
Umum Islam Dalil
Secara umum
Transportasi air pada masa itu hanya untuk mengarungi sungai atau lautan yang
jarak tempuhnya pun terbatas, maka pada waktu itu kapal, yang dulu lebih dikenal dengan
sebutan perahu, sudah ditemukan sejak masa Neolitikum, atau sekitar 10.000 tahun lalu.
Pada masa itu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kapal masih dengan
menggunakan kayu, bambu, atau batang-batang papirus. Sebagai alat penggeraknya,
manusia saat itu masih menggunakan dayung, yang dibantu dengan dorongan angin melalui
layar yang dikibarkan. Selama berabad-abad ,kapal hanya dipakai oleh manusia untuk
mengarungi sungai atau lautan.
Secara umum
Namun, setelah mesin uap ditemukan oleh James Watt sekitar tahun 1770-an,
kapal mulai mengalami perkembangan. Beberapa penelitian kemudian mulai memunculkan
kapal bermesin. Salah satunya yaitu kapal uap pertam yang dibuat oleh Robert Fulton yang
bernama “Clermont”, dan penemuan lainnya seperti kapal selam.
Menurut syariat Islam
Asal mula Transportasi air ditemukan dalam kisah nabi Nuh yang membangun
perahu (Bahtera) yang sangat besar untuk seluruh makhluk hidup yang ada dimuka bumi
agar selamat dari bencana banjir bandang.
Pada saat itu Allah dengan rahmat-Nya, dengan perantaraan nabi Nuh (AS),
menyediakan bahtera yang tersedia untuk siapa pun. Siapa pun bisa masuk ke dalam bahtera
itu dan menerima rahmat dan keselamatan. Itu terdapat dalam Surah Hud ayat 41 yang
artinya “ Dan dia berkata, “Naiklah kamu semua kedalamnya (kapal) dengan (menyebut)
nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”
Menurut syariat Islam
Masalahnya adalah hampir semua orang tidak mengimani (percaya) pesan
tersebut. Mereka mengejek Nuh (AS) dan tidak percaya bahwan Penghakiman akan datang.
Kalau saja mereka masuk ke dalam bahtera mereka akan lolos dari Penghakiman. Itu pun
juga tertulis dalam surah Nuh 71:25 yang artinya: “Disebabkan kesalahan-kesalahan
mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat
penolog-penolong bagi mereka selain dari Allah.”
Menurut syariat Islam
Orang yang membuat kapal ini merupakan salah seorang yang terbilang cerdas.
Karena jarang sekali orang yang berpikir untuk membuat hal semacam itu. Namun, pada
dasarnya kecerdasan manusia itu berasal dari Allah. Termasuk dalam hal pembuatan alat
transportasi ini.
Di dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan mengenai kapal tersebut. Firman
Allah, “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di
laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32).
Menurut syariat Islam
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kapal yang sering kita lihat di laut
merupakan tanda kebesaran Allah. Orang yang membuat kapal itupun merupakan orang
yang di anugerahi ilmu oleh Allah. Maka, kita tidak boleh sombong apabila telah berhasil
menciptakan sesuatu. Karena pada dasarnya itu merupakan anugerah dari Allah. Allah
berfirman, “Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,”
(QS. al-Baqarah: 164).
Dalil
Surat Yasin ayat 41-42 menyampaikan bukti-bukti kekuasaan Allah di
samudra. Pada ayat sebelumnya, berbicara mengenai bukti kekuasaan Allah di langit dan
bumi. "Selain itu juga berbicara tentang adanya aneka alat transportasi masa depan,"
demikian telaah Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya, “al-Tahrîr wa al-Tanwîr”.
Kemajuan
Allah SWT berfirman:

‫َو ٰا َيٌة َّلُهْم َاَّنا َح َم ْلَنا ُذ ِّرَّيَتُهْم ِفى اْلُفْلِك اْلَم ْش ُح ْو ِۙن َو َخ َلْقَنا َلُهْم ِّم ْن ِّم ْثِلٖه َم ا َيْر َك ُبْو َن‬
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan
mereka dalam kapal yang penuh muatan dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka
(angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.” (QS Yasin : 41-42)
Syukron

Anda mungkin juga menyukai