Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Risiko

Kepatuhan
SYAH AMELIA MANGGALA PUTRI, M.E.I
ISDA : International swaps and derivatives Associations
UCP :
Risiko kepatuhan?
Risiko akibat bank syariah tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta prinsip syariah.

Risiko kepatuhan dapat berumber dari prilaku diantaranya: aktivitas bank yang menyimpang
atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bentuk risiko ini diantaranya ketidakmampuan bank syariah memenuhi & melaksanakan
aturan supervisor tentang: ketentuan KPMM, KAP, PPAP, BMPK,PDN, RKAT, GWM, LDR/FDR
atau memenuhi ketentuan supervisor lainnya.

Risiko ini juga bisa disebabkan karena tidak dipatuhinya ketentuan dalam penyediaan produk,
ketentuan dalam pemberian pembiayaan, ketentuan perpajakan, ketentuan dalam akad,
kontrak serta fatwa DSN MUI.

Risiko kepatuhan juga bisa terjadi pada ketidakpatuhan unit operasional bank syariah
melanggar kebijakan manajemen terhadap suatu transaksi syariah.
Apa akibat dari kegagalan manajemen dalam
mengelola risiko kepatuhan ?
• Rush money DPK
• Likuiditas
• Ditutupnya bank oleh otoritas (BI-OJK)
• Kebangkrutan
Indikator risiko kepatuhan
No. Risiko inheren Parameter/indikator keterangan
1 Jenis dan signifikansi pelanggaran - Jumlah sanksi denda kewajiban Cakupan pelanggaran merupakan
yang dilakukan membayar yang dikenakan kepada pelanggaran terhadap ketentuan yang
bank syariah dari otoritas berlaku & komitmen kepada BI/OJK
- Jenis pelanggaran atau termasuk saksi yang dikenakan atas
ketidakpatuhan yang dilakukan pelanggaran yang dilakukan oleh bank
oleh bank syariah syariah
2 Frekuensi pelanggaran yang Frekuensi lebih bersifat historis
dilakukan atau rekam jejak kepatuhan - Jenis & frekuensi pelanggaran yang dengan melihat tren kepatuhan bank
bank syariah sama yang ditemukan setiap syariah selama 3 tahun terakhir untuk
tahunnya dalam 3 tahun terakhir mengetahui apakah jenis pelanggaran
- Signifikansi tindak lanjut bank yang dilakukan berulang ataukan
syariah atas temuan tersebut memang atas kesalahan tersebut tidak
dilakukan perbaikan signifikan oleh BS
3 Pelanggaran terhadap ketentuan atas - Frekuensi pelanggaran atas Sebagai contoh adalah pelanggaran
transaksi keuangan tertentu ketentuan pada transaksi keuangan terhadap antaralain UCP, ISDA, ICC
tertentu karena tidak sesuai ataupun standar lainnya yang berlaku
dengan standar yang berlaku secara umum pada sector keuangan
umum
Kasus risiko kepatuhan
Bank syariah XXX memiliki gross income sebesar Rp. 5 M. Bank syariah ini
menerapkan model internal. Komite Manajemen Risiko telah menetapkan LGE
sebesar 15%. Kebijakan Exposure indicator ditetapkan sbb:
Bentuk Risiko Nominal Dasar Exposur indikator
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan GWM 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan KPMM 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan KAP & PPAP 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan BMPK 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan PDN 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan RKAT 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan LDR/FDR 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakmampuan memenuhi ketentuan lain BI/OJK 2M Maksimum Denda BI/OJK
Ketidakpatuhan unit operasional terhadap kebijakan 2M Gross Income
manajemen
Probabilitas risiko kepatuhan
Penentuan risiko kepatuhan bank syariah XXX
Kesimpulan : risiko kepatuhan bank syariah xxx sebesar Rp. 15.000.000 ATAU 0,30%
dari pendapatan kotor. Pendapatan kotor bank Rp. 5 M. dengan demikian, risiko
kepatuhan bank syariah XXX dikategorikan rendah (low) dari ketentuan sbb:
Kriteria risiko menurut PBI Nomor 13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011
tentang penerapan manajenemen risiko bagi BUS, UUS pasal 10 ayat d:

Anda mungkin juga menyukai