Anda di halaman 1dari 17

Disajikan dalam Proses Belajar Mengajar

Kurikulum Berbasis Kompetensi


Siswa Kelas XII IPA dan Ilmu Sosial

Oleh :
Budi Tauladan,S.Pd
SMA NEGERI 1 PURWOREJO
2014
Presiden Soeharto (1966-1998)
PEMERINTAHAN ORDE BARU

 Pengertian Orde Baru adalah susunan perikehidupan


rakyat, bangsa dan negara terhadap pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

 Dasar dari pemerintahan orde baru adalah Supersemar


yaitu surat perintah dari presiden Soekarno tanggal 11
Maret 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto atas
nama presiden untuk mengambil tindakan guna
terjaminnya keamanan dan ketertiban umum serta
menjamin keselamatan dan kewibawaan presiden
soekarno.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU

 Kemarahan rakyat (demontrasi) menuntut


pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
 Konflik fisik antara masyarakat yang setia
Pancasila dan UUD1945 dengan massa PKI
 Munculnya aksi KAMI dan KAPPI yang
tergabung dalam Front Pancasila (Angkatan 66)
yang mengajukan Tritura
 Pembentukan kabinet 100 menteri tgl 21-2-1966
 Perekonomian semakin merosot
 Lahirnya Supersemar
 Membubarkan PKI pada tanggal 12 Maret 1966.
 Pada tanggal 18 Maret 1966 mengeluarkan keputusan tentang
pengamanan 15 menteri dari kabinet Dwikora yang dianggap terlibat G-
30-S/PKI, tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Presiden
Soekarno.
 Pada tanggal 18 Maret 1966 pengemban Supersemar menunjuk
beberapa menteri ad interim guna mengisi pos-pos menteri yang
kosong.
 Menginstruksikan kepada semua Perguruan Tinggi yang pada bulan
Maret 1966 telah meliburkan mahasiswanya untuk memulai kembali
seperti biasa.
 Pada tanggal 18 Maret 1966 Letnan Jenderal Soeharto mengadakan
pertemuan dengan para anggota kabinet untuk memberi pertanggung
jawaban atas langkah-langkah yang telah diambil berdasarkan
Supersemar.
 Pada tanggal 27 Maret 1966 dibentuk kabinet baru( Kabinet dwokora)
 Pada tanggal 25 Juli 1966 dibentuk Kabinet Ampera.
Menghapuskan
Demokrasi Terpimpin
Orde
Baru
Menggantikan dengan
Demokrasi Pancasila

Demokrasi
yang merupakan perwujudan dari
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan berdasarkan . . . . . . . . . . . .
BIDANG EKONOMI
 Kebijakan Mengutamakan Pertumbuhan Ekonomi,
namun di sisi lain menimbulkan kesenjangan ekonomi,
yaitu kesenjangan antara kaya-miskin, kota-desa, serta
pusat dan daerah.
 Pinjaman Luar Negeri, Sebagian besar pembangunan di
Indonesia dibiayai melalui dana pinjanaman luar negeri,
seperti CGI, IMF, ADB, World Bank dan
sebagainya.Pemerintah semakin terbebani pengembalian
hutang beserta bunganya.
 Konglomerasi, tumbuh dengan pesat dan menguasai
sektor usaha, dari industri hulu sampai ke industri hilir.
BIDANG SOSIAL

• Meningkatnya Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia


• Meningkatnya Jumlah Angka Pengangguran di Indonesia
• Meningkatnya Jumlah Angka Kriminalitas
• Ketidakpercayaan Rakyat Terhadap Aparat
• Maraknya Aksi Kerusuhan dan Penjarahan
PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA MASA
ORDE BARU
 Presiden Mengontrol rekrutmen politik di mana DPR tidak berdaya
ikut campur tangan.
 Presiden mengontrol rekrutmen lembaga tinggi negara (DPR,
DPA, BPK dan MA)
 Presiden mengontrol rekrutmen eksekutif dan rekrutmen
organisasi politik.
 Presiden memiliki sumber daya keuangan yang besar, dana tersebut
diperoleh melalui berbagai proyek intruksi presiden, bantuan
presiden, dan yayasan-yayasan yang diketuai oleh presiden.
 Presiden memiliki beberapa personal otoritas (gelar), personal
otoritas merupakan sumber legitimasi kekuasaan. Seperti
Pengemban Supersemar, Bapak Pembangunan, Mandataris MPR.
 Presiden sebagai panglima tertinggi ABRI. Pada zaman Orde baru
karier seorang perwira tinggi yang menempati posisi penting,
ditentukan oleh kedekatan pribadinya dengan pusat kekuasaan.
DAMPAK MENGUATNYA PERAN NEGARA
TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA
ZAMAN ORDE BARU

Pengaruh Menguatnya Peran Negara di Bidang


Ekonomi
Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan kaya-miskin, kesenjangan desa-
kota, kesenjangan sektor industri dan sektor
pertanian
Konglomerasi
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Kelebihan Sistem Pemerintah Orde
Baru :
 Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun
1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
 Sukses transmigrasi
 Sukses KB
 Sukses memerangi buta huruf
 Sukses swasembada pangan
 Pengangguran minimum
 Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
 Sukses Gerakan Wajib Belajar
 Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
 Sukses keamanan dalam negeri
 Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
 Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk
dalam negeri
Kelemahan Sistem Pemerintahan
Orde Baru :
 Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
 Pembangunan Indonesia yang tidak merata
dan timbulnya kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan
karena kekayaan daerah sebagian besar
disedot ke pusat
 Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah
daerah karena kesenjangan pembangunan,
terutama di Aceh dan Papua
 Kecemburuan antara penduduk setempat
dengan para transmigran yang memperoleh
tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya
 Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan
pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan
si miskin)
 Pelanggaran HAM kepada masyarakat non
pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
 Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
 Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh
banyak koran dan majalah yang dibredel
 Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh
banyak koran dan majalah yang dibredel
 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan
keamanan, antara lain dengan program
"Penembakan Misterius"
 Tidak ada rencana suksesi (penurunan
kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
 Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang
terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini
kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa
birokrasi yang efektif negara pasti hancur.
 Menurunnya kualitas tentara karena level elit
terlalu sibut berpolitik sehingga kurang
memperhatikan kesejahteraan anak buah.
Pada saat ini sektor industri di Indonesia
menghadapi masalah yang pelik, yaitu kurangnya
tenaga ahli. Jumlah sumber daya manusia yang
dimiliki oleh Indonesia sangatlah besar, tetapi
tenaga terampil yang dibutuhkan oleh sektor industri
masih sangat kurang. Sehingga sumber daya
manusia yang melimpah itu tidak terserap secara
maksimal oleh sektor industri.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES...

Anda mungkin juga menyukai