Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN

KELUARGA

KELOMPOK 10

• MUDAYAH DEVIT WULANSARI P07124321227


• RATNA DEWI ASTRINI P07124321228
• DIYAH WIDAYANTI P07124321229
• DURIN NAFISATUL ‘AZIZAH P07124321230
• FATIN LUTHFIANINGRUM P07124321231
Pada kutipan artikal diatas membahas mengenai salah satu
artis yang memberikan ASI kepada anaknya yang ditambah dengan
susu kedelai. beliau memiliki kendala mengenai ASInya yang sedikit.
hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi sang ibu karena takut jika
nutrisi bayi tidak terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
anaknya, beliau memberikan ASI dan juga susu kedelai kepada
anaknya.
ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan air susu
yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung
semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa
bayi tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim.
Bayi hanya diperbolehkan menerima oralit, obat,
mineral atau vitamin berbentuk tetes atau sirup.
Pemberian ASI ini dianjurkan dalam jangka waktu enam
bulan
ASI merupakan makanan pokok bagi bayi yang baru lahir,
dikarenakan kandungan ASI sangat cocok dan dibutuhkan bagi tubuh
bayi yang baru saja lahir. ASI memiliki manfaat yang sangat baik bagi
bayi. Beberapa manfaat ASI adalah sebagai berikut:
1. ASI sebagai nutrisi lengkap bagi bayi
2. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
3. meningkatkan kecerdasan mental dan emosional yang stabil
4. mudah dicerna dan diserap oleh bayi
5. Dan lain-lain
Didalam ASI memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi bayi, seperti lemak
sebagai sumber kalori dan lemak, karbohidrat sebagai sumber energi bagi otak, protein
untuk pembentukan sel-sel tubuh bayi, karnitin untuk membantu proses pembentukan
energi yan diperlukan untuk metabolisme, zat antibodi sebagai daya tahan tubuh bayi,
dan berbagai jenis vitamin serta mineral.

Semua kandungan tersebut sudah memenuhi kebutuhan nutrisi bayi selama


enam bulan pertama. sehingga bayi sudah cukup diberikan ASI saja selama enam bulan
pertama. Pada usia enam bulan pertama, sistem pencernaan bayi masih belum sempurna
sehingga rentan bagi bayi untuk diberikan makanan lain.
Masalah yang dialami oleh Ashanty adalah ASInya yang sedikit sehingga beliau
mencampurnya dengan susu kedelai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Melisa Mega (2013) bahwa kadar protein
dan lemak ASI, susu kedelai memenuhi persyaratan SNI, sedangkan susu sapi tidak memenuhi
persyaratan SNI sehingga susu kedelai dapat direkomendasikan untuk menggantikan ASI. pa
penelitian tersebut juga membandingkan kadar lemak ASI, susu kedelai tidak berbeda dengan
daily intake menurut Nutrient Reference Values for Australia and New Zealand, sehigga susu
kedelai dapat direkomendasikan sebagai alternatif pengganti ASI karena telah mencukupi
kebutuhan protein maupun lemak yang dibutuhkan bayi.
Beberapa studi menyebutkan bahwa ASI dapat mencegah berbagai
masalah kesehatan. Pemberian ASI Eksklusif dapat mencegah bayi dari
penyakit gastrointestinal dan gangguan pertumbuhan. Di negara
berkembang, cakupan ASI Eksklusif cenderung rendah dan Indonesia
belum mencapai target ASI Eksklusif nasional.

Beberapa alasan ibu berhenti menyusui sangat kompleks dan dipengaruhi


oleh sosiodemografi, biofisik, dan faktor psikososial. Saat ini, alasan
utama ibu menghentikan pemberian ASI atau makanan tambahan
sebelum waktunya adalah karena persepsi ketidakcukupan ASI. Persepsi
ketidakcukupan ASI pada ibu dapat mengakibatkan ibu kurang percaya
diri. Hal tersebut termasuk dalam faktor psikososial, beberapa bentuk
faktor telah terbukti memengaruhi durasi menyusui.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Suliasih dkk (2019) bahwa alasan
terbanyak ibu berhenti memberikan ASI eksklusif yaitu karena khawatir ASI
tidak mencukupi kebutuhan bayi. Ibu yang memiliki pengalaman
keberhasilan ASI eksklusif berusia antara 25-30 tahun, tidak bekerja, dan
berpendidikan tinggi berhubungan dengan peningkatan peluang
keberhasilan ASI eksklusif.
Pada ibu yang berhenti memberikan ASI akibat rasa khawatir ASI
tidak mencukupi kebutuhan bayinya justru dapat meningkatkan
pemberian susu formula atau makanan tambahan secara dini
yang dapat menyebabkan bayi tidak menyusu secara adekuat.
Kondisi tersebut berdampak pada penurunan produksi ASI.
Sehingga diperlukan pemberdayaan pada ibu dan keluarga sejak
sebelum bersalin mengenai manajemen menyusui. Ibu yang
memiliki riwayat keberhasilan memberikan ASI eksklusif
memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali berhasil
memberikan ASI eksklusif pada anak berikutnya. Pengalaman
keberhasilan tersebut merupakan sumber kepercayaan diri yang
berasal dari pengalaman nyata.
Peran Bidan
Sebagai bidan sangat penting untuk melakukan dukungan dan pendampingan kepada
keluarga. Langkah awal yang dapat bidan dengan membantu ibu dalam memaksimalkan
pemberian ASI kepada bayi agar keberhasilan pemberian ASI dapat tercapai. Hal yang dapat
dilakukan bidan pada kasus ini adalah:
 Pertama yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi cara menyusui ibu, perlekatan, frekuensi
menyusui bayi, dll.
 Memberikan edukasi mengenai kebutuhan ASI atau kebutuhan nutrisi pada bayi.
 Memberikan edukasi mengenai pijat oksitosin. pijat ini dapat membantu merangsang
keluarnya ASI.
 memberikan edukasi ibu agar mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan juga minum
minimal 2 liter karena dapat mempengaruhi produksi ASI. Dapat dibantu juga dengan
mengkonsumsi suplemen ASI booster.
 Memberikan edukasi kepada ibu mengenai ASI perah. ASI perah ini dilakukan untuk
pengosongan ASI didalam payudara agar ASI dapat diproduksi kembali sehingga produksi ASI
tidak berkurang.
 Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap berfikir positif. Jika ibu stres, akan berpengaruh
terhadap produksi ASI, sehingga produksi ASI dapat terhambat.
 Memberikan edukasi kepada keluarga untuk memberikan moivasi kepada ibu baik secara psikis
maupun materil atau fisik.
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
1. https://m-jpnn-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.jpnn.com/amp/news/ashanty-tak-bisa-berikan-asi-
eksklusif?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16450631826068&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.jpnn.com%2Fnews%2Fashanty-tak-bisa-berikan-asi-
eksklusif
2. Mega, Melisa. 2014. Perbandingan Kadar Protein dan Lemak dalam ASI “X”, Susu Sapi Formula “Y”, dan Susu
Kedelai Formula “Z”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya: 2(2).
3. Puspitasari, Dwiyanti. 2019. Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan ASI Eksklusif. Jurnal Sari
Pediatri: 20(6).

Anda mungkin juga menyukai