Anda di halaman 1dari 20

SPESIFIKASI BAHAN-

BAHAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI GEDUNG,
JALAN DAN JEMBATAN

E S T I M A S I B I AYA K O N S T R U K S I
XI DPIB
Tujuan Pembelajaran
MENJELASKAN SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN
K O N S T R U K S I G E D U N G , J A L A N D A N J E M B AT A N .

MENENTUKAN KARAKTERISTIK SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN


P E K E R J A A N K O N S T R U K S I G E D U N G , J A L A N D A N J E M B AT A N .

M E N YA J I K A N SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN


K O N S T R U K S I G E D U N G , J A L A N D A N J E M B AT A N .
Dalam Estimasi Biaya Konstruksi, bahan/ material
konstruksi bangunan menjadi bagian yang sangat
penting. Mulai dari proses perencanaan konstruksi
yakni penyusunan kebutuhan bahan/ material untuk
konstruksi yang direncanakan, penetapan
spesifikasi bahan/ material, sampai pada proses
pelaksanaan pekerjaan konstruksinya, yakni proses
pengadaannya, kecepatan atau keterlambatan
pengiriman datangnya material, yang pastinya akan
mempengaruhi jalannya proyek konstruksi
Material Umum pada Proyek Konstruksi
Bahan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan secara umum yaitu seperti
contoh berikut:
• Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
• Memenuhi persyàratan teknis yang ditetapkan dalam surat dokumen kontrak, RKS, gambar
dan spek yang telah ditetapkan
• Sebelum digunakan harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan peralatan tersebut
untuk mendapat persetujuan dari pengguna (owner).
• Pengguna berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan peralatan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan
dan persyaratan yang ditetapkan.
• Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna jasa harus segera disingkirkan dari lokasi
proyek, dalam batas waktu tertentu sejak tanggal penolakan dilakukan.
Material Umum pada Proyek Konstruksi
• Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan belum atau telah mendapat
persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan maka penyedia wajib mengganti atau memperbaiki dengan beban biaya
sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
• Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak ada lagi di pasaran, maka
penyedia segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan
persetujuan tertulis dari pengguna.
• Penggantian bahan dan peralatan tidak dapat dijadikan alasan keterlambatan pekerjaan.
• Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi proyek, menjadi tanggung
jawab penyedia termasuk tempat dan penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu
mobilisasi kerja di lapangan.
Tahap Pemilihan material 1

Pemilihan Pemasok/
2
Supplier material

Tahap Pemesanan/ Pembelian


material 3

4 Tahap Pengiriman material

5
Tahap Penerimaan material
MANAJEMEN
BAHAN/ 6 Tahap Penyimpanan material
MATERIAL
Pemilihan material dengan
01 memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
Tahap • Jenis material yang akan dibeli;
Pemilihan • Volume material yang akan dibeli;
dan
Material • Mutu dan kualitas dari material
yang akan dibeli.
Pada tahap ini, pihak kontraktor memilih
02
alternatif mancari sumber/ daftar PEMILIHAN
pemasok/ supplier yang menyediakan PEMASOK/
bahan/ material yang akan dipesan sesuai
SUPPLIER
perencanaan yang sesuai baik dari segi
harga, kualitas material, nama baik, M AT E R I A L
pelayanan dsb.
03 04
Tahap Pemesanan/ Pembelian Tahap Pengiriman
material Material
Dalam tahap ini untuk memastikan Proses pengiriman merupakan proses
ketepatan jumlah volume material yang sangat penting dalam menjaga
yang hendak dipesan sehingga material yang dikirim ke lokasi
terhindar dari kelebihan atau proyek sesuai dengan jadwal yang
kekurangan material, memastikan telah disepakati di dalam surat
ketepatan kualitas, waktu pengiriman perjanjian pembelian material.
dan spesifikasi material yang akan
dipesan.
Pada tahap ini pengantar material akan
mengikuti beberapa prosedur yang berkaitan
dengan penerimaan material dilokasi proyek.
• Pengantar material akan menerima
04 catatan penerimaan kemudian
menyerahkan kembali ke petugas
Tahap penerimaan;

Penerimaan • Pengantar material diharuskan melapor ke


petugas penerimaan untuk pemeriksaan
Material kualitas dan kuantitas. Fungsi dari tahap
ini yaitu agar dapat mengetahui
kesesuaian material yang dipesan dengan
material yang diterima dilokasi proyek.
Cara agar kondisi material yang disimpan selama tahap konstruksi
tidak mengalami kerusakan atau kehilangan:
• Bahan material disusun dengan menerapkan system FIFO
(First In First Out)
• Memastikan penyusunan material secara tepat, teratur dan rapi 05
serta pada material tertentu agar penyimpanannya terhindar
TA H A P
dari paparan dari cahaya matahari, air, dll
• Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan P E N Y I M PA N A N
diratakan (levelling) menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
M AT E R I A L
• Memastikan keamanan penyimpanan material agar terhindar
dari kemungkinan dicuri;
• Memberikan label nama pada tiap kategori penyimpanan
material sehingga memudahkan ketika material hendak dicari;
• Menghindari penyimpanan jenis material tertentu yang
berpotensi dapat merusak material lain.
Staff Logistik
Dalam organisasi proyek konstruksi biasanya dibentuk staff khusus yang
bertangggung jawab dalam menangani proses rantai pasok material yang
dibutuhkan (Logistic Staff). Tugas dan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh
divisi logistik material selama proses konstruksi antara lain:
a) Membuat Draft Daftar Supplier Material
b) Penentuan Supplier
c) Pemesanan (Ordering)
d) Penanganan Transportasi
e) Pengecekan Material di Lokasi Proyek
Bahan Alam 1

2 Bahan tiruan (syntetic


materials)

Bahan logam (materials 3


KLASIFIKASI metals)
BAHAN/
MATERIAL
KONSTRUKSI
KLASIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI
01 02 03
BAHAN ALAM BAHAN TIRUAN BAHAN LOGAM
(SYNTETIC ( M AT E R I A L S
M AT E R I A L S ) M E TA L S )
Bahan alam merupakan Bahan-bahan tiruan Bahan-bahan Logam yang
bahan baku prorduk/ bahan (syntetic materials) digunakan secara umum:
dasar yang diperoleh dan biasanya diperoleh dari besi, tembaga, timah hitam
digunakan secara langsung senyawa kimia dengan atau timbal, seng,
dari bahan alam. Contoh: komposisi berbagai unsur alumunium.
batu, keramik, kayu, karet, akan diperoleh suatu sifat
kulit, Celulosa dan lain- tertentu secara spesifik atau
lain. sifat yang menyerupai sifat
bahan alam.
KLASIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI
01 02 03
BAHAN ALAM BAHAN TIRUAN BAHAN LOGAM
(SYNTETIC ( M AT E R I A L S
M AT E R I A L S ) M E TA L S )
Pekerjaan Konstruksi Gedung

Jenis-jenis pekerjaan pada pekerjaan gedung sendiri sangatlah


banyak seperti fondasi, sloof, lantai, kolom, balok hingga atap dan
lain-lain. Berikut ini beberapa contoh spesifikasi bahan dari sekian
PESIFIKASI BAHAN/ banyak bahan yang digunakan:
a. Semen
MATERIAL Semen yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi beton ini Type I
yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam NI.8 tahun 1972
ONSTRUKSI
b. Air
Air yang digunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus
bersih dan bebas dari bahan–bahan yang berbahaya seperti olie,
garam asam, alkali atau bahan yang menyebabkan korosi, merusak
beton atau baja tulangan
Pekerjaan Konstruksi Jalan

Berikut ini beberapa contoh dalam spesifkasi bahan pekerjaan


konstruksi jalan perkerasan lentur.
SPESIFIKASI BAHAN/ a.Lapis Fondasi Bawah
Persyaratan umum bahan:
MATERIAL • Bahan yangdigunakan untuk lapis fondasi bawah terdiri dari
bahan-bahan berbutir batu pecah 5/ 7, atau bahan berbutir 15/
KONSTRUKSI 20, dan kerikil atau pasir;
• Bahan-bahan harus bebas dari debu, zat organik, harus
memiliki kualitas yang baik;
Pekerjaan Konstruksi Jalan

c.Lapis Aspal Resap Pengikat


Persyaratan umum bahan Jenis aspal bitumen gradasi kental,
SPESIFIKASI BAHAN/ diencerkan dengan kerosin dalam perbandingan 80 kerosin
terhadap 100 bagian aspal bitumen.
MATERIAL
KONSTRUKSI d.Lapis Penetrasi Makadam

e.Lapis Urugan Sirtu


Tebal urugan ini 90 cm dengan dipadatkan setiap 30 cm lapis
demi lapis, selain itu bahan penimbunan harus bersih dari
sampah dan batu-batu lain yang bersipat merusak.
Pekerjaan Konstruksi Jembatan
Berikut ini contoh hal yang biasa diatur pada spesifikasi bahan-bahan
pekerjaan jembatan yaitu:
a. Bahan Pekerjaan Beton
Spesifikasi bahan pekerjaan beton pada jembatan hampir sama dengan
SPESIFIKASI BAHAN/ pekerjaan lain. Beberapa hal yang membedakan adalah mengenai
kekuatan beton yang drencanakan untuk dicapai.
MATERIAL b. Beton Bertulang
Beton bertulang terdiri dari:
KONSTRUKSI 1) Beton Struktur: untuk standar jembatan baru minimum K250.
Pemakaian mutu beton yang tinggi ini sehubungan dengan pemakaian
baja tulangan ulir dengan kuat tarik yang lebih tinggi.
2) Baja Tulangan terdiri dari:
a. Ulir (Deform) dengan kode D untuk tegangan tariknya, contoh D32;
dan
b. Polos (plain) dengan kode U untuk tegangan tariknya, contoh U24
Tugas Diskusi (Kelompok)
Sebutkan bahan yang digunakan pada pekerjaan pondasi batu kali, pekerjaan dinding, dan
pekerjaan atap kayu lengkap dengan spesifikasi bahannya!

Anda mungkin juga menyukai