Anda di halaman 1dari 11

PENCEMARAN LIMBAH

KOTORAN TERNAK
Disusun oleh:
Bambang Suwito : 22RH030003
Nurul Qomariyah : 22RH030002
Sebab dan Akibat Terjadinya
Pencemaran Limbah Kotoran Ternak
 Sebab
Pencemaran dari limbah kotoran ternak disebabkan oleh
kegiatan peternakan, di mana kotoran sapi merupakan hasil
sampingan dari peternakan yang mengandung gas amoniak,
hydrogen sulfida, CO2 dan CH4.
 Akibat
Zat-zat yang terkandung pada limbah tersebut dapat
mengkontaminasi air, tanah, hingga udara. Hal ini dapat
berdampak pada keadaan lingkungan, kesehatan, sosial serta
ekonomi pada masyarakat di sekitarnya.
Dampak Limbah Kotoran Ternak pada
Lingkungan, Kesehatan, Sosial dan Ekonomi

Dampak pada Lingkungan


Limbah kotoran ternak yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa
diolah akan mencemari tanah, air dan udara sehingga
menyebabkan polusi.
 Pencemaran tanah (melemahkan daya dukung tanah dan
penyebab polusi tanah)
 Pencemaran air (penyebab mikroorganisme patogenik,
Salmonella sp)
 Pencemaran udara ( gas NH3, H2S, CO2 dan CH4 merupakan gas
penyebab efek rumah kaca dan menimbulkan bau tak sedap)
Dampak pada Kesehatan
 Bakteri Salmonella sp yang berasal dari kotoran
ternak dapat menyebabkan diare dan infeksi
saluran usus pada manusia
 Gas NH3, H2S, CO2 dan CH4 dapat menyebabkan
gangguan pernapasan. Bahkan pada kondisi
dengan kadar zat tinggi dapat mengakibatkan
muntah, pusing, kejang hingga kematian
Dampak Sosial dan Ekonomi
 Lingkungan yang kurang nyaman untuk masyarakat karena bau yang
ditimbulkan oleh limbah
 Menyebabkan masalah kesehatan
Upaya Penanggulangan untuk mengatasi
pencemaran limbah kotoran ternak
 Untuk menanggulangi pencemaran lingkungan yang berasal
dari kotoran ternak, kita dapat mengolahnya menjadi
sesuatu yang lebih berguna dan memiliki nilai. Salah satu
yang dapat kita lakukan adalah dengan mengolahnya
menjadi biogas.
 Biogas adalah gas yang dapat dihasilkan dari fermentasi
faeces (kotoran) ternak, misalnya sapi, kerbau, babi,
kambing, ayam dan lain-lain dalam suatu ruangan yang
disebut digester.
Prinsip Pembuatan Biogas

 Prinsip pembuatan biogas adalah adanya


dekomposisi bahan organik (feses dan urin ternak
serta sisa pakan) secara anaerobik (tertutup dari
udara bebas) dengan bantuan starter untuk
menghasilkan gas yang sebagian besar adalah gas
metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan
karbon dioksida.
Langkah-langkah Pembuatan Biogas
 Mencampur kotoran ternak dengan air sampai
terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada
bak penampung sementara untuk diaduk hingga
tercampur rata. Bentuk lumpur akan
mempermudah penyelesaian ke dalam digester.
 Mengalirkan lumpur ke dalam digester melalui lubang
penutup. Pada pengisian pertama, kran gas yang ada di
atas digester dibuka agar udara yang ada di dalamnya
terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini, dibutuhkan
lumpur kotoran ternak dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
 Melakukan penambahan strarter (banyak dijual di pasaran)
dan isi rumen segar dari Rumah Potong Hewan dengan
jumlah yang dibutuhkan. Setelah digester penuh, kran gas
ditutup agar terjadi proses fermentasi bahan secara
anaerobik.
 Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1
sampai hari ke-8 karena yang terbentuk adalah karbon
dioksida (CO2). Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-
14 barulah terbentuk gas metan (CH4) dan kadar CO2
mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27%
maka biogas sudah dapat digunakan.
 Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya
seperti menyalakan lampu. Mulai hari ke-14 kita sudah
bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan.
Selanjutnya, digester terus diisi secara kontinyu sehingga
dihasilkan biogas yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai