Pemecahan masalah merupakan bagian kurikulum yang sangat
penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan diperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimilikinya untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Polya (1985) pemecahan masalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu suatu kesulitan guna mencapai tujuan yang tidak segera dapat diselesaikan. Menurut Dahar (1989) Pemecahan masalah dapat juga diartikan sebagai penemuan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan (gap) yang ada. Menurut dees (1991)pemecahan masalah itu sendiri merupakan kegiatan manusia dalam menerapkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh sebelumnya. Baroody & Niskayuna (1993) Membagi pendekatan masalah menjadi 3 perngertian berbeda (1) teaching via problem solving, pemecahan masalah matematika dlm hal ini lebih dipfokus cara mengerjakan isi (2) Teaching about problem solving , melibatkan strategi pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah matematka secara umum, (3) teaching for problem solving, dimaksudkan sebagai suatu cara tentang bagaimana memberi kesempatan seluas-luasnya kepada sisa untuk memecahkan masalah matematika yang dihadapi.
Menurut Anderson (1996) mendukung pengertian yang ke 3 dengan
menekankan pada aspek strategi yang dipilih oleh siswa dalam memecahkan masalah.
Utari (1994) pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide baru ,
menemukan teknik atau produk baru . Rekondasi dari NCTM tentang pemecahan masalah mengandung 3 pengertian: yamecahan msalah sebagai tujua, proses dan ketramplan. Menurut charlen & lester (dalam Kaur Berinderjeet, 2008) ada 3 faktor yg mempengaruhi pemecahan masalah yaitu. 1. Faktor pengalaman, baik lingkungan maupun personal seperti usia, isi pengetahuan , pengetahuan tetang strategi penyelesaian, pengetahuan tetang kontek masalah dan isi masalah. 2. Faktor efektif, misalnya minat, motivasi, tekanan, kecemasan, toleransi terhadap ambiguitas, ketahanan, dan kesabara. 3. Faktor kognitif, seperti kemampuan membaca, kemampuan berwaasan, kemampuan menganalisis, ketrampilan menghitung dan sebagainya.
Contoh ilustrasi pemecahan masalah dalam matematika tingkat SD.
Enambelas tahun akan dataang , usia Andi menjadi 3 kali usia sekarang, berapakah usia Andi sekarang? Berikut kriteria yang harus dimiliki seseorang siswa, ehinggai kategori sebagai good problem solver dalam pembeljaran matematika. Menurut Suydan (1980) ada 10 kriteria yaitu siswa mampu: 1. Memahami konsep dan terminologi, (2) menelaah keterkaitan, perbedaan dan analogi, 3) menyeleksi prosedur dan variabel yang benar, 4) memahami ketidak konsistenan konsep, 5) membuat estimasi dan adanlisis, 6) menvisualisasikan dan menginterpretasikan data, 7) membuat generalisasi, 8) menggunakan bergagai strategi, 9) mencapai skor yang tinggi dan baik hubungannya dengan siswa lain, 10) mempunyai skor yang rendah terhadap kecemasan
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik