Anda di halaman 1dari 21

1.

Ayu Sinta Permata Gita 2315901001


2. Narindra Wulan Cahyani 2315901017
3. Ni Luh Cindy Utari Eka Putri 2315901019
4. Paulina Toya 2315901039
5. Putu Rika Widia Setia Lova 2315901040
6. Putu Rizky Sinta Pramesti 2315901041
7. Sahnas Nadia Nilohfar 2315901047

KELOMPOK 1 FAKULTAS KESEHATAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2023
“ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
NORMAL PADA NY. N UMUR 24 TAHUN
G2P1001 UK 40 MINGGU PUKA
PRESKEP U T/H DENGAN PARTUS
KALA I FASE AKTIF
DI TPMB LUH AYU KORIAWATI”
DESKRIPSI
Pasien dengan inisial Ny. “N” usia 24 tahun datang
bersama suaminya Tn. “A” usia 25 ke PMB Koriawati.

Ibu mengeluh nyeri perut yang menjalar ke pinggang. Keluhan


perut mulas dirasakan hilang timbul, makin lama makin sering.
Riwayat keluar lendir campur darah (+), riwayat trauma (-),
riwayat bersenggama sebelumnnya (-), riwayat keputihan (-),
riwayat minum obat obatan atau jamu (-).
Riwayat menarche pada usia 12 tahun, siklus 28-30
hari, lama haid 4-6 hari, banyaknya 2-3x ganti
pembalut, hari pertama haid terakhir (HPHT) 12-
09-2022 dan tafsiran persalinan adalah 19-06-2023.
Riwayat pernikahan 1 kali selama 3 tahun.
LEOPOLD I
TFU 3 jari di bawah px, teraba
bagian, bulat, lunak dan tidak
melenting.

LEOPOLD II:
DATA DATA Di sebelah kanan perut ibu
SUBJEKTIF OBJEKTIF teraba datar, memanjang dan ada
PASIEN PASIEN
Pemeriksaan vital sign tahanan, di sebelah kiri perut ibu teraba
pada saat dipalpasi pasien bagian kecil janin,
Pasien sudah siap
untuk melakukan merasakan sakit pada LEOPOLD III:
persalinan normal daerah perut yang ditekan Pada bagian bawah teraba bulat,
hal ini pasien mengalami tidak dapat digoyangkan
desminore primer. LEOPOLD IV:
Divergen (bagian terbawah janin sudah
masuk PAP) (3/5)
MCD 31 cm dengan TBBJ : 3110 gram, DJJ : 150-160x/menit, reflek
patella +/+, tidak ada kelainan pada bagian tubuh.

Pemeriksaan Laboratorium sebelumnya didapatkan hasil sebagai


berikut Hb: 11,2 gr/dl, HIV: Non Reaktif, HbSAg : Negatif, Sifilis :
Negatif, Protein dan glukosa urine: -/-.

HIS: 4x10’ ~ 35-40”. VT: V/V normal, portio teraba lunak, effisement:
85%, dilatasi: 8-9 cm, ketuban sudah pecah, warna jernih, bau amis,
teraba kepala denominator ubun-ubun kecil di kiri depan searah jam
11, moulase 0, penurunan hodge III, tidak teraba bagian kecil janin
dan tali pusat.
Analisis dilakukan terhadap Ny “N” setelah
mendapatkan dari hasil pengkajian data
subjektif dan objektif yaitu didapatkan Ny
“N” umur 24 tahun dengan gravida kedua usia
kehamilan 40 minggu presentasi kepala, posisi
bayi punggung kanan, tunggal hidup
intrauterine dengan
Partus Kala I Fase Aktif
Penatalaksanaan..
1 2 3 4
Membimbing ibu
Melakukan Menganjurkan
Menginformasikan dan keluarga
informed consent suami untuk tetap
hasil pemeriksaan, ibu tentang teknik
tindakan yang membantu
dan keluarga paham pengurangan rasa
akan dilakukan, memenuhi
serta menerima nyeri, ibu dan
ibu dan suami kebutuhan nutrisi
kondisinya saat ini. suami dapat
bersedia. dan cairan ibu,
mengikutinya.
.

5 6 7
Memberikan Memantau kesejahteraan
Menyiapkan alat
KIE tentang pasrtus set, alat ibu, janin dan kemajuan
posisi telah siap dan
persalinan, ibu persalinan, hasil
diletakkkan pada
memilih posisi tempat yang terlampir ada lembar
setengah duduk. mudah dijangkau.
partograf.
Pukul 09.30 WITA
S A
Ibu mengatakan sakit perut
O
Ny. “NL” umur 24 tahun
semakin kuat dan terasa G2P1A0 UK 40 minggu
KU: baik, kesadaran: composmentis, TD:
ingin BAB. Puka Preskep U T/H
120/70 mmHg, N: 88x/menit, RR: 20x/menit, S:
Intrauterine + Partus Kala
36,6℃, DJJ: 124x/menit teratur, HIS: 5x10’45-50”,
II
VT: V/V normal, portio teraba lunak, pembukaan 10
cm, efficement 100%, ketuban (-) berwarna jernih,
teraba kepala, denominator ubun-ubun kecil depan,
moulase 0, hodge III+, tidak teraba bagian kecil janin
dan tali pusat
Lanjutan..
P
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan. Ibu dan suami mengerti dengan
penjelasan bidan.
2. Melakukan informed consent tindakan yang akan dilakukan. Ibu dan suami
paham dan bersedia.
3. Menggunakan APD dan mendekatkan alat. APD lengkap telah digunakan dan
partus set sudah didekatkan.
4. Memeriksa DJJ. DJJ 125 x/menit teratur.
5. Membimbing ibu teknik mengedan. Ibu mengedan mengikuti munculnya HIS.
6. Mengobservasi DJJ di sela-sela HIS. DJJ 132x/menit teratur.
7. Menolong persalinan normal sesuai APN. Bayi lahir spontan pukul 09.45
WITA, segera menangis, tangisan kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan,
BB: 3500 gram, PB: 50 cm, LK/LD: 33/32 cm, jenis kelamin laki-laki, anus (+),
kelainan (-), apgar score 8-9-10
Pukul 09.45
WITA

S O A
Ny. “NL” umur 24 tahun
Bayi : bayi lahir spontan, segera menangis, gerakan P2A0 P.Spt.B Partus
Ibu merasa lega atas aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki.
kelahiran bayinya. Kala III + Vigorous Baby
Ibu : KU: baik, kesadaran: composmentis, TFU sepusat,
kontraksi uterus baik, tidak teraba janin kedua, kandung
kemih tidak penuh, terdapat tanda-tanda pelepasan
plasenta.
P
Lanjutan..
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan. Ibu dan suami paham serta menerima.
2. Melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU pada 1/3 paha kanan ibu secara IM.
Oksitosin sudah disuntikkan.
3. Menjepit dan memotong tali pusat. Tidak ada perdarahan aktif pada tali pusat.
4. Melakukan IMD. Bayi telah diletakkan di atas dada ibu.
5. Melakukan PTT. Plasenta lahir spontan pukul 09.55 WITA.
6. Mengecek kelengkapan plasenta. Plasenta lengkap, kotiledon utuh, selaput
plasenta utuh.
7. Melakukan massase fundus uteri selama 15 detik. Kontraksi uterus baik
Pukul 09.55
WITA

S O A
Ibu : KU: baik, kesadaran: composmentis, TD: 121/73 Ny. “NL” umur 24 tahun
ibu mengeluh perutnya mmHg, N: 88x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 36,8℃, P1A0 + P.Spt.B + Partus Kala
masih teras amulas. TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, IV + Neonatus Aterm
perdarahan tidak aktif, tampak laserasi, adanya Vigorous Baby
pengeluaran asi ibu, dan terdapatnya lochea.

Bayi: KU: baik, tangisan kuat, gerakan aktif, warna kulit


kemerahan.
Lanjutan..
P
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan. Ibu dan suami paham serta menerima
kondisinya saat ini.
2. Melakukan pemeriksaan laserasi, tampak laserasi grade II (mukosa vagina, kulit
dan otot perineum).
3. Melakukan informed consent untuk tindakan yang akan dilakukan. Ibu dan suami
bersedia.
4. Menginjeksikan lidocaine dan melakukan penjahitan laserasi. Jahitan rapi dan
perdarahan tidak aktif.
5. Membersihkan ibu, lingkungan dan alat. Lingkungan aman, ibu merasa nyaman,
dan alat sudah terendam dalam larutan klorin.
6. Melakukan pemantauan kala IV yaitu tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30
menit pada jam kedua. Hasil terlampir di lembar partograf
Pukul 11.55
WITA

S O A
Ibu : KU: baik, kesadaran: composmentis, TD:
Ibu mengatakan senang 122/72 mmHg, N: 88x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,8 ℃, Ny. “NL” umur 24 tahun
dan lega atas kelahiran TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, P2A0 P.Spt.B + 2 jam
bayinya. kandung kemih tidak penuh, perdarahan tidak aktif, Postpartum + Neonatus Aterm
laktasi (+), mobilisasi (+). dalam masa adaptasi.

Bayi: KU: baik, tangisan kuat, gerakan aktif, warna kulit


kemerahan, S: 36,8℃, RR: 42x/menit, HR: 143x/menit,
menyusu kuat, perdarahan tali pusat (-).
Lanjutan..
P
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan. Ibu dan suami paham serta menerima kondisinya saat ini.
2. Melakukan informed consent bahwa bayi akan diberikan imunisasi Hepatitis B 0. Ibu dan suami
bersedia.
3. Memberikan imunisasi hepatitis B 0 uniject pada 1/3 paha bayi sebelah kanan . Tidak ada reaksi
alergi.
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya masa nifas yaitu uterus tidak berkontraksi,
bengkak pada kaki, demam, payudara panas dan bengkak. Ibu memahami penjelasan yang
disampaikan petugas.
5. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi tidak mau menyusu,
demam, wara kuning, infeksi pada tali pusat. Ibu memahami penjelasan yang disampaikan petugas.
6. Memberikan KIE kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif secara on demand yaitu memberikan
ASInya setiap bayi meminta dan tidak berdasarkan jam. Ibu bersedia memberikan bayinya ASI
secara on demand..
7. Memberikan KIE kepada tentang teknik menyusui yang benar yaitu bayi dalam
keadaan tenang, mulut bayi terbuka lebar, bayi menempel pada ibu, mulut daN
dagu bayi menempel pada payudara ibu, sebagian besar areola mamae tertutup
oleh mulut bayi, bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat, kuping dan
lengan bayi berada pada satu garis. Ibu memahami penjelasan yang
disampaikan petugas.
8. Memberikan KIE kepada ibu tentang pemenuhan nutrisi, personal hygiene, dan
mobilisasi. Ibu memahami penjelasan yang disampaikan petugas serta dapat mengulang
penjelasan yang diberikan.
9. Memberikan ibu terapi secara oral yaitu tablet Fe 1x200 mg/tab, Amoxilyn 3x500
mg/tab, Asam mefenamat 3x500 mg/tab, methylergometrin 3x0,125 mg/tab, dan vitamin
A 1x200.000 SI/kapsul
10. Mempersipakan ibu untuk rawat gabung ke ruang nifas. Ibu dan suami paham serta
bersedia
EVALUASI
• Asuhan persalinan normal adalah tindakan mengeluarkan janin
yang sudah cukup usia kehamilan, dan berlangsung spontan
tanpa intervensi alat. Persalinan dikatakan normal jika janin
cukup bulan (37–42 minggu), terjadi spontan, presentasi
belakang kepala janin, dan tidak terdapat komplikasi pada ibu
maupun janin
• Tujuan asuhan persalinan normal adalah upaya kelangsungan
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjadi pada tingkat yang optimal.
ANALISIS
Ny “N” umur 24 tahun dengan G2P1001 UK 40
minggu U puka T/H Intrauterine dengan partus kala 1
fase aktif
KESIMPULAN & ACTION PLAIN
A. SIMPULAN
Manajemen kebidanan ibu bersalin yang dilakukan pada Ny
“N” dengan persalinan normal di Praktek Mandiri Luh Ayu
Koriawati dengan pendokumentasian SOAP sudah dilakukan
dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek,
persalinan ini terjadi pada tanggal 19 juni 2023.

B. ACTION PLAN
Diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan
keterampilan dalam memberikan asuhan persalinan secara
komperhensif dan berkesinambungan karena telah
menyaksikan dan membandingkan secara langsung antara
penyerapan teori dan penerapan praktik di lapangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai