Anda di halaman 1dari 44

Analisis Fundamental Saham

& Analisis Teknikal Saham


ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

1. Deskripsikan Ruang Lingkup Analisis Fundamental Saham

APA ITU ANALISIS FUNDAMENTAL?


Analisis Fundamental atau Fundamental Analysis adalah
teknik analisa yang memperhitungkan berbagai faktor,
seperti kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha,
analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro.
Dari sini dapat diketahui apakah perusahaan tersebut
masih sehat atau tidak. Dari pengecekan tersebut, investor
dapat mengetahui mana perusahaan yang dalam kondisi
baik dan bisa dipilih untuk investasi.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
• Analisa Fundamental memiliki jangka waktu yang
panjang, analisis ini menggunakan data historis. Tapi
sering kali masalah yang dihadapi oleh para investor
adalah masalah timing dan juga informasi.
• Analisa fundamental dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 kategori
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Keuangan dan Moneter
3. Faktor Politik
4. Faktor Eksternal
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

Dan apa saja kegunaan Analisis Fundamental Saham ?


3. Mengetahui harga wajar suatu
Analisis Fundamental memiliki beberapa
kegunaan di dalam investasi saham, antara saham
lain: Analisis Fundamental dapat digunakan
untuk mengetahui valuasi saham, yaitu
1. Mendeteksi saat yang tepat untuk masuk berapa nominal rupiah saham itu layak
atau keluar dari pasar saham dihargai. Ada banyak metode yang bisa
Dengan mengetahui bagaimana kondisi digunakan untuk menghitung valuasi
ekonomi negara, kita dapat mengetahui kapan saham, misalnya:
kita harus berinvestasi.
• Metode PER (Price Earning Ratio)
2. Membantu memilih saham yang baik
• Metode PBV (Price to Book Value
untuk investasi Ratio)
Dengan analisis industri dan keuangan • Metode DDM (Discounted Dividend
perusahaan kita dapat terhindar dari memiliki Model)
perusahaan yang fundamentalnya kurang
jelas
• Metode Discounted Cash Flow (DCF)
• Metode Free Cash Flow (FCF)
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

2. Bagaimana cara melakukan Analisis Fundamental ?

Terdapat 2 cara melakukan Analisis Fundamental pada


Saham, yaitu dengan cara :

1. Top Down 2. Ratio


Approach Keuangan
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

TOP DOWN APPROACH


• Di dalam Analisis Fundamental kita dapat melakukan analisis top-down mulai dari
kondisi ekonomi negara secara makro sampai kondisi perusahaan secara mikro.
• Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara keseluruhan.
Kita perlu melihat apakah ekonomi masih bertumbuh, inflasi tidak mengancam
pertumbuhan, dan sebagainya. Ekonomi negara yang bertumbuh akan
mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan.
• Analisis Sektoral (Industri) untuk mengetahui kondisi masing-masing industri.
Kita perlu mengetahui apa saja sektor industri yang paling memiliki peluang
untuk bertumbuh.
• Analisis Mikro untuk mengetahui kondisi perusahaan. Yang dapat dilakukan
misalnya dengan mengukur kesehatan keuangan perusahaan, dilihat dari Laporan
Keuangan yang dikeluarkannya.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN
• Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam melakukan analisis
fundamental saham perusahaan yaitu dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan.
1. Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio keuangan yang membandingkan antara laba bersih
dengan total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio
ROE perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan modal yang dimiliki untuk memperoleh laba (profit).
ROE = (Net Income / Total Modal) x 100%
Begitu pun sebaliknya, jika nilai ROE perusahaan kecil, itu menandakan
bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan modalnya untuk
menciptakan keuntungan (profit).
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN

2. Return On Asset (ROA)


Tidak jauh berbeda dengan rasio ROE, rasio ROA juga berfungsi
untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba. Hanya
saja, pembanding dalam rasio ini yaitu total aset perusahaan.
Sebagaimana yang diketahui, aset perusahaan merupakan hasil dari
penjumlahan antara utang dengan modal.
ROA = (Net Income / Total Aset) x 100%
Semakin tinggi nilai rasio ROA perusahaan, maka itu
mengindikasikan perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam
memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendapatkan laba. Begitu pun
sebaliknya, rasio ROA yang kecil menandakan ketidakmampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menciptakan profit, carilah
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN

3. Debt to Equity Ratio (DER)


Rasio DER ini merupakan salah satu variabel analisis fundamental
saham yang membandingkan antara total utang dengan total modal
perusahaan.
DER = Total Utang / Total Modal
rasio ini mengukur seberapa besar keuangan perusahaan dibiayai
oleh utang. Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin besar suatu
perusahaan menggunakan utang untuk modal bisnis. Begitu pun
sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai DER yang kecil,
menunjukkan penggunaan utang perusahaan lebih kecil dari total
modal.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN

4. Dividen Payout Ratio (DPR)


DPR atau payout ratios merupakan salah satu analisis fundamental saham
yang sangat penting diperhatikan terutama oleh investor yang berfokus
pada dividen. Rasio ini membandingkan antara dividen per lembar saham
(dividend per share) dengan laba per lembar saham (earnings per share).
DPR = dividend per share (DPS) / earnings per share (EPS
Rasio DPR yang tinggi diyakini mampu menarik minat investor untuk
berinvestasi di suatu perusahaan. DPR yang tinggi mengindikasikan
keuangan perusahaan sangat baik sehingga itu mengundang minat
investor untuk berinvestasi. Selain itu, DPR yang tinggi juga dapat
dijadikan sebagai jaminan oleh investor untuk mendapatkan pendapatan
tetap berupa dividen.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN

5. Earnings Per Share (EPS)


• Rasio EPS juga sangat penting untuk dijadikan indikator dalam analisis
fundamental saham perusahaan. Pasalnya, rasio EPS memberikan
informasi kepada investor mengenai laba bersih per lembar saham
perusahaan. Untuk mencari nilai EPS, Anda bisa menggunakan rumus
sebagai berikut:
EPS = (Laba Bersih – Pajak – Dividen) / Jumlah Saham Beredar
• Nilai EPS yang tinggi bisa mengindikasikan perusahaan memiliki laba
yang besar. Meskipun begitu, EPS yang tinggi juga disebabkan karena
jumlah saham beredar yang relatif sedikit. Namun,
tetaplah mencari perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi.
.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN
6. Price to Earning Ratio (PER)
PER merupakan salah satu indikator analisis fundamental saham di mana rasio ini termasuk
ke dalam salah satu market-based ratios. PER sering kali digunakan untuk menentukan
murah dan mahalnya harga suatu saham. PER dihasilkan dari perbandingan antara harga
saham perusahaan dengan laba per lembar saham (EPS).
PER = Stock Price / EPS
Rasio PER yang kecil mengindikasikan bahwa laba perusahaan dengan prinsip value
investing, mereka menganggap harga saham tersebut berpotensi naik hingga menembus
harga wajarnya.
Begitu pun sebaliknya, PER yang terlalu tinggi dianggap tidak menarik oleh value
investor karena harga saham perusahaan tersebut dianggap terlalu mahal. Lalu, bagaimana
cara melihat PER yang tinggi (mahal) dan rendah (murah)? Anda bisa membandingkan nilai
PER perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang masuk dalam sektor industri yang
sama.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

RASIO KEUANGAN

7. Price to Book Value (PBV)


Inilah indikator analisis fundamental saham yang terakhir. PBV tidak
jauh berbeda dengan PER, yaitu sama-sama menaksir nilai wajar suatu
saham. Hanya saja, rasio ini membandingkan antara harga saham
perusahaan dengan nilai buku (ekuitas) per lembar saham.
PBV = Stock Price / Book Value
Istilah book value (BV) di sini adalah nilai ekuitas per lembar saham
suatu perusahaan. Nah, nilai PBV yang tinggi menunjukkan bahwa
harga saham perusahaan berada di atas nilai wajar, atau dikenal
sebagai overvalue. Begitu pun sebaliknya, nilai rasio PBV yang rendah
mengindikasikan harga saham perusahaan berada di bawah nilai
wajarnya (undervalue).
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
3. Apa saja faktor/variabel Ekonomi Makro yang
mempengaruhi keputusan investasi seorang investor ?
Faktor Ekonomi Makro (Eksternal)
Inilah faktor yang dapat memengaruhi harga saham. Faktor
ekonomi makro ini bersifat eksternal sehingga tidak bisa
dikendalikan oleh perusahaan. Apa contohnya? Misalnya
1. Kebijakan suku bungan
2. Inflasi
3. Kurs
4. Neraca perdagangan dan pembayaran
5. Pertumbuhan ekonomi.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

4. Bagaimana menganalisa perubahan di Pasar Modal


dalam Analisa Fundamental ?
1. Perubahan Siklis Ekonomi • Jika siklis ekonomi terus
Perubahan harga saham akan merefleksikan mendekati titik puncak, maka
perubahan siklis ekonomi yang akan terjadi. kecenderungan harga saham
Ketika ekonomi memasuki siklis yang cenderung cenderung stabil sehingga return
menurun menuju titik terendah (resesi), maka saham yang abnormal sulit
harga saham biasanya akan turun. Semakin kuat dicapai investor. Dalam hal ini
resesi, semakin drastis penurunan harga saham. investor harus bisa meramalkan
Pada situasi demikian, investor harus melakukan kapan siklis ekonomi akan
peramalan tentang kapan saatnya siklis ekonomi mencapai titik baliknya (baik titik
menemui titik baliknya dan mulai memasuki siklis puncak maupun titik terendah),
yang membaik. Jika siklis ekonomi diramalkan sehingga investor bisa membuat
membaik, maka harga saham menjelang titik balik keputusan tentang harga saham
siklis ekonomi (sebelum mencapai titik terendah)
yang tepat, serta tindakan apa
akan membaik mendahului membaiknya siklis
yang sebaiknya dilakukan
ekonomi.
investor tentang saham tersebut.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

4. Bagaimana menganalisa perubahan di Pasar Modal


dalam Analisa Fundamental ?
• Jika investor meramalkan
tingkat suku bunga akan
2. Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro
meningkat, maka tentunya
Pengamatan terhadap perubahan beberapa
variabel/indikator ekonomi makro seperti PDB, investor akan bisa
inflasi, tingkat bunga maupun nilai tukar mata memperkirakan bahwa harga
uang, dipercaya bisa membantu investor dalam obligasi maupun harga saham
meramalkan apa yang akan terjadi pada akan cenderung menurun.
perubahan pasar modal. Misalnya, variabel Kemampuan untuk meramalkan
tingkat bunga bisa dipakai dalam meramalkan perubahan variabel-variabel
harga saham atau obligasi yang akan terjadi. ekonomi makro tentunya akan
sangat membantu investor
dalam membuat keputusan
investasi yang tepat dan
menguntungkan.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental


1. Fase awal
Dalam analisis industri, (pioneering phase)
kita akan
mengklasifikan 2. Fase pertumbuhan
perusahaan ke dalam (rapid growth phase)
siklus industrinya.
Dibagi menajadi
3. Fase pendewasaan
beberapa fase, yaitu :
(mature growth phase)

4. Fase stabilisasi dan


5. Fase perlambatan pendewasaan pasar
(declaration of growth (stabilization and market
and decline industries) maturity phase)
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
1. Fase awal (pioneering phase)
2. Fase pertumbuhan (rapid growth
Perusahaan-perusahaan yang phase)
masih dalam fase industri ini, Permintaan akan produk perusahaan
kuantitas penjualannya memang yang masuk ke fase pertumbuhan
masih belum besar. Mereka pun sudah cukup banyak. Margin dan
mengalokasikan biaya untuk laba bersihnya juga sudah tumbuh,
modal kerja awal hingga investasi sementara itu angka kompetisinya
usaha. masih tergolong rendah.
Membeli saham perusahaan yang Peluang akan potensi labanya juga
masih ada di fase awal cukup cukup besar. Jika kamu membeli
berisiko. Namun jika perusahaan saham perusahaan dengan fase
ini berhasil tumbuh, maka industri ini, risikonya tentu lebih
keuntungan kita pun sangat besar. kecil ketimbang yang masih di fase
awal.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
3. Fase pendewasaan (mature growth
4. Fase stabilisasi dan pendewasaan
phase)
pasar (stabilization and market
Penjualan dari perusahaan dengan maturity phase)
fase industri ini terbilang stabil, akan
Pangsa pasar dari perusahaan di fase
tetapi kompetisi bisnisnya juga cukup
industri ini sudah terkonsolidasi.
ketat karena pesaingnya gak sedikit.
Perusahaan ini cenderung sulit
Tentu saja, perusahaan-perusahaan di
mengalami pertumbuhan, sementara
fase ini butuh melakukan terobosan
itu persaingan di pasar dinilai cukup
dan inovasi baru.
mematikan karena bentuknya adalah
Meskipun tergolong stabil, risiko laba perebutan pasar.
tergerus tetap ada karena persaingan
Berinvestasi di perusahaan seperti ini
usaha. Oleh karena itu, jika memang
masih tetap menguntungkan. Hanya
pilihanmu adalah saham perusahaan
saja imbal hasilnya memang kurang
di fase ini, pilihlah yang memiliki
menggoda karena pertumbuhan dari
pangsa pasar lebih luas ketimbang
perusahaan ini tergolong lambat.
kompetitornya.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental

5. Fase perlambatan (declaration of growth and decline


industries)
Dulu, mungkin saham perusahaan yang di fase ini adalah
primadona karena diburu investor. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, pangsa pasarnya kian meredup, margin
keuntungan mereka pun minus, dan persaingan usahanya
juga makin mematikan.
Bisa jadi nama perusahaannya memang cukup terkenal, tapi
bisnisnya sudah sunset (prospeknya suram di masa depan).
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh • Setelah mengetahui fase-fase di atas, kita akan coba untuk
Analisis Siklus mengklasifikasikan saham berdasarkan fase industrinya.
Industri • Agar lebih mudah, kita akan menggunakan tiga kategori besar.
Untuk kategori satu dan dua kita akan masukkan dalam fase
awal dan pertumbuhan, untuk yang tiga dan empat adalah fase
pendewasaan dan stabilisasi, sementara itu yang terakhir adalah
fase perlambatan

Fase awal dan pertumbuhan


AMAR (PT Bank Amar Tbk),
Meskipun ini adalah saham perbankan, tapi Bank Amar yang melantai di bursa saham
memiliki produk fintech P2P lending bernama Tunaiku. Belum ada perusahaan pinjaman
online (pinjol) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) selain AMAR.
Secara persaingan usaha, AMAR hanya bersaing dengan startup-startup P2P lending yang
gak melantai di BEI.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis Siklus
Industri

Fase pendewasaan dan stabilisasi


UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk)
Perusahaan consumer goods raksasa ini jelas sudah memasuki fase stabilisasi dan
pendewasaan pasar. Produk yang dijual UNVR tidak hanya berupa produk perawatan
kulit, melainkan juga es krim, makanan, minuman, dan lainnya.
Otomatis pesaingnya pun bukan hanya perusahaan makanan seperti KINO (PT Kino
Indonesia Tbk), Wings Group, dan lainnya.
Jika lima tahun yang lalu kamu berinvestasi dengan membeli saham ini, maka
keuntungannya gak jauh beda di tahun 2020, atau malah rugi karena pasar saham
memang hancur akibat pandemi Corona. Hanya saja jika kamu melepasnya, saat mereka
menjual Blue Band di tahun 2018, kamu bisa untung besar.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis
Siklus
Industri

Fase penurunan
BIRD (PT Blue Bird Tbk)
Siapa yang gak kenal sama Taksi Blue Bird. Perusahaan ini sudah didirikan tahun 1972,
dan melantai di BEI pada 2014.
Akan tetapi kalau diperhatikan grafik sahamnya malah cenderung turun terus di tahun
2015 sempat Rp 12 ribu per lembar, tapi di April 2020 harganya Rp 1,000 per lembar!
Wajar saja, persaingan di dunia transportasi memang sangat kejam, apalagi pada saat
munculnya taksi online. Gak heran, taksi konvensional yang tarifnya mahal makin gak
laku di mata pelanggan, meski mereka sudah punya taksi mobil listrik.
Laba BIRD juga terus tergerus tajam, apalagi jika melihat perbandingan laba mereka
tahun 2018 dan 2019. Mudah-mudahan saja pembelian saham BIRD yang dilakukan
GoJek bisa membawa angin segar di masa yang akan datang.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis
Siklus
Industri

Fase penurunan
BIRD (PT Blue Bird Tbk)
Siapa yang gak kenal sama Taksi Blue Bird. Perusahaan ini sudah didirikan tahun 1972,
dan melantai di BEI pada 2014.
Akan tetapi kalau diperhatikan grafik sahamnya malah cenderung turun terus di tahun
2015 sempat Rp 12 ribu per lembar, tapi di April 2020 harganya Rp 1,000 per lembar!
Wajar saja, persaingan di dunia transportasi memang sangat kejam, apalagi pada saat
munculnya taksi online. Gak heran, taksi konvensional yang tarifnya mahal makin gak
laku di mata pelanggan, meski mereka sudah punya taksi mobil listrik.
Laba BIRD juga terus tergerus tajam, apalagi jika melihat perbandingan laba mereka
tahun 2018 dan 2019. Mudah-mudahan saja pembelian saham BIRD yang dilakukan
GoJek bisa membawa angin segar di masa yang akan datang.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM

6. Cara Analisis Perusahaan dalam Analisis Fundamental


• Teknik analisis fundamnetal saham 1. Debt Equity Ratio, perhitungan rasio
ini fokusnya bukan lagi ke Industri, ini akan mempengruhi pertumbuhan
namun ke perusahaan yang ingin laba. Karena tentu saja dalam utang ,
Anda beli. akan ada beban bunga yang dibayar.
• Menganalisis perusahaan tidak hanya 2. Pertumbuhan laba, lihatlah hasil
membaca berita di media dan pertumbuhan bisnis perusahaan
mengetahui perkembangan mereka,
namun Anda harus mengetahui
3. Return on Equity
“Apakah perusahaan yang ingin Anda 4. Rasio Dividen
beli itu sehat atau sebaliknya?” 5. Earning per Share
• Ada beberapa poin yang bisa
6. Price Earning Ratio
dijadikan acuan untuk memperkuat
analisis fundamental saham Anda dari 7. Price to Book Value
analisis berikut ini : (Untuk penjelasan sudah terdapat di
slide sebelumnya)
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham

Apa itu Analisis Teknikal?


Analisis teknikal adalah analisis perdagangan yang
digunakan untuk mengevaluasi investasi dan
mengidentifikasi peluang perdagangan dengan
menganalisis tren statistik yang dikumpulkan dari
aktivitas perdagangan, seperti pergerakan harga
dan volume. Tidak seperti analis fundamental,
yang mencoba untuk mengevaluasi nilai intrinsik
suatu efek, analis teknikal fokus pada pola
pergerakan harga, sinyal perdagangan dan berbagai
alat charting analitis lainnya untuk mengevaluasi
kekuatan atau kelemahan efek.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham

• Apa Tujuan adanya Analisis Teknikal


Saham?
• Adanya analisis teknikal bertujuan untuk
mendeteksi naik turunnya harga saham, yang
bisa dideteksi melalui garis tren, pergerakan
harga historis, melalui pola-pola yang terjadi.
Sehingga, ketika analisis teknikal menyatakan
bahwa harga cenderung naik, trader bisa
mengambil posisi beli
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham

• 4 Asumsi Dasar Analisis Teknikal


• Pergerakan harga diperkirakan terus berlanjut hingga ada bukti yang
berlawanan.
• Untuk setiap indikasi atau penafsiran penguatan (bullish), ada indikasi
atau penafsiran yang sama atau berlawanan pada pergerakan harga
yang sama.
• Penguatan ekstrim (extreme bullishness) berpotensi melemah
(bearish), dan pelemahan ekstrim berpotensi menguat.
• Sebuah alat teknikal atau indikator tidak mempunyai kepentingan
yang nyata kecuali yang dihubungkan kepada pelaku pasar.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham


1. Indikator Trading
(Sebagai oscilator dan trend
following)
Berfungsi untuk menunjukkan kapan
Dasar-dasar dan
beli dan jual
Fungsi Analisa
Teknikal Saham
2. Analisis Tren
Anda harus memahami apakah tren
suatu saham berada pada fase
uptrend, downtrend, atau sideways
2. Candlestick
Membantu anda dalam
melihat kecendurangan
bullish dan bearish suatu
saham
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal

TEKNIK-TEKNIK ANALISIS TEKNIKAL


Para analis teknikal, juga disebut sebagai ‘chartist’ karena dalam
aktivitasnya mereka merekam data atau membuat grafik (chart)
pergerakan harga saham dan volume perdagangan .
Beberapa teknik penggunaan grafik (charting) dalam analisis
teknikal, yaitu:
1. The Dow Theory,
2. Chart pola harga saham,
3. Analisis rata-rata bergerak dan
4. Analisis relative strength.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


1. MOVING AVERAGE
Tidak bisa digugat lagi, Moving Average (biasa disingkat MA)
memang indikator sejuta umat bagi trader. Silakan Anda tanya
pada setiap trader, pasti pernah menggunakan atau setidaknya
mengenal Moving Average. Maklum, indikator ini memang paling
sederhana dibanding indikator Analisis Teknikal lain. Indikator ini
menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam
suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering
disebut MA50. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan
melihat posisi harga dibandingkan dengan MA50 tersebut.
Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal
beli. Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke
bawah dianggap sebagai sinyal jual.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


MOVING AVARAGE
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


• 2. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)
Relative Strength Index (RSI) digunakan untuk
menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan
penurunan harga, nilainya berkisar 0-100. Dengan RSI
Anda dapat mengetahui apakah suatu harga sudah
overbought atau oversold. Pada prinsipnya, penggunaan
RSI sangat mudah. Jika RSI bernilai sangat tinggi (di atas
70) artinya pasar sudah overbought (jenuh beli) sehingga
ada potensi turun, saatnya untuk jual. Sebaliknya jika RSI
bernilai sangat rendah (di bawah 30) artinya pasar sudah
oversold (jenuh jual) sehingga ada potensi naik, saatnya
untuk beli.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


RELATIVE STRENGTH INDEX
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


• 3. STOCHASTIC
Stochastic dikembangkan oleh George C. Lane di
akhir 1950-an. Stochastic adalah indikator yang
menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir
dibandingkan dengan range harga terendah/tertinggi
selama periode waktu tertentu. Ada tiga macam tipe
Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full.
Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan
%D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K
dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti
sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke
bawah berarti sinyal jual.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


• 3. STOCHASTIC
Stochastic dikembangkan oleh George C. Lane di
akhir 1950-an. Stochastic adalah indikator yang
menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir
dibandingkan dengan range harga terendah/tertinggi
selama periode waktu tertentu. Ada tiga macam tipe
Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full.
Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan
%D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K
dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti
sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke
bawah berarti sinyal jual.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal


• 4. MOVING AVERAGE CONVERGENCE
DIVERGENCE (MACD)
Moving Average Convergence/Divergence
(MACD) adalah indikator yang sangat berguna
bagi seorang trader. Indikator ini berfungsi untuk
menunjukkan trend yang sedang terjadi dan juga
bisa memberikan sinyal beli atau jual. Di dalam
MACD ada dua garis yang akan Anda temui, yaitu
Signal Line dan MACD Line. Jika nilai MACD
positif (di atas nol), berarti pasar bersifat bullish,
disarankan beli. Sedangkan jika nilai MACD
negatif (di bawah nol), berarti pasar bersifat
bearish, disarankan jual.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


Trend
Asumsi yang satu ini menjelaskan bahwa pergerakan harga saham tidak asal naik
turun. Melainkan ada pola atau tren yang akan berlangsung sampai akhirnya berbalik
arah.
Arah tren itu sendiri dibagi tiga. Ada tren naik, tren turun, dan ada juga sideways
(gak naik dan gak turun karena masih mencari pergerakan harga baru).
Dari pergerakan ini, akan muncul beberapa keputusan. Apakah itu buy (beli), sell
(jual), atau wait and see (tunggu).
Dalam buku berjudul The Dow Theory yang dijelaskan oleh Charles H. Dow, tren
justru dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
– Primary Trend : Pergerakan harga dalam jangka waktu lama
– Secondary Trend: Pergerakan harga “yang terjadi selama pergerakan harga primary
trend.”
– Minor trend: fluktuasi harga setiap hari
Nah istilah bull dan bear market itu sendiri bisa digunakan untuk
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


• TREND (Kecenderungan Gerakan • TREND (Kecenderungan
Harga) Merupakan titik kunci yang Gerakan Harga) Trend utama
paling mudah ditemui. Dianalisa
berdasarkan gerakan harga dalam waktu (major trend) berlangsung
tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, dalam 3 tahap: accumulation
atau tahunan. Berdasarkan arahnya, stage, bull market model (mark-
dikenal 3 jenis trend: up stage), bear market model
• a. Trend Up: kecenderungan harga naik (distribution stage). Trend bisa
• b. Trend Down: kecenderungan harga
ditunjukkan oleh volume
turun

transaksi. Trend akan terus
c. Stagnasi: kecenderungan harga
bergerak ke samping berlanjut sampai ada sinyal
• Berdasarkan waktunya, trend dapat tertentu yang menunjukkan
dibedakan menjadi 3 yaitu: short term, adanya pembalikan (reversal)
medium term, dan long term
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


• LINES (Garis-Garis Penganalisa) • LINES (Garis-Garis Penganalisa) b.
Merupakan alat pembantu utama Resistence Line: tingkat harga di mana
supply dipandang cukup kuat untuk
dalam analisa grafik yang menahan harga naik lebih tinggi.
digambar dengan Resistence line merupakan batas
menghubungkan titik-titik psikologis peserta pasar untuk
tertentu. Terdapat 4 jenis garis melakukan penjualan (sell action). c.
penganalisa: a. Support Line: Sensitive Line: garis horizontal yang
melalui titik terendah/tertinggi yang
tingkat harga di mana demand
pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2
dipandang cukup kuat untuk macam sensitive line, yaitu: support
menahan harga jatuh lebih level & resistence level. d. Channel Line:
dalam. Support line merupakan garis paralel yang ditarik sejajar dengan
batas psikologis peserta pasar trend line. Channel line membantu
untuk melakukan pembelian (buy trader untuk mengetahui trading range.
action)
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


• LINES (Garis-Garis Penganalisa) • LINES (Garis-Garis Penganalisa) b.
Merupakan alat pembantu utama Resistence Line: tingkat harga di mana
supply dipandang cukup kuat untuk
dalam analisa grafik yang menahan harga naik lebih tinggi.
digambar dengan Resistence line merupakan batas
menghubungkan titik-titik psikologis peserta pasar untuk
tertentu. Terdapat 4 jenis garis melakukan penjualan (sell action). c.
penganalisa: a. Support Line: Sensitive Line: garis horizontal yang
melalui titik terendah/tertinggi yang
tingkat harga di mana demand
pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2
dipandang cukup kuat untuk macam sensitive line, yaitu: support
menahan harga jatuh lebih level & resistence level. d. Channel Line:
dalam. Support line merupakan garis paralel yang ditarik sejajar dengan
batas psikologis peserta pasar trend line. Channel line membantu
untuk melakukan pembelian (buy trader untuk mengetahui trading range.
action)
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


• PATTERN (Pola Harga Masa • PATTERN (Pola Harga Masa
Lampau) Gambaran sejarah Lampau) b. Continuation pattern:
bentuk-bentuk gerakan harga merupakan bentuk/pola gerakan
sekuritas di masa lampau. Analisa harga dalam melanjutkan
didasarkan asumsi bahwa kecenderungan. c. Character
kejadian/peristiwa di alam akan pattern: suatu pola yang tidak
berulang mengikuti suatu pola random dan sering berulang tetapi
yang pernah terjadi sebelumnya hanya berlaku khusus untuk satu
(history repeat itself). Pola-pola sekuritas tertentu. d. Gap pattern:
yang penting di antaranya: a. pola yang terbentuk akibat harga
Reversal Pattern: merupakan low hari ini lebih besar dari pada
bentuk/pola gerakan harga dalam harga high kemarin, atau
pergantian kecenderungan. sebaliknya.
ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM

9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal


Pattern
Pattern atau pola dari analisis teknikal adalah kondisi (secara keseluruhan)
yang menggambarkan situasi pasar dan menjelaskan tindakan yang telah
diambil oleh trader. Secara visual, pola ini dapat dibaca dengan mudah pada
grafik, bahkan memiliki sebutan khusus untuk pola-pola tertentu (seperti
segitiga (triangle), double bottom, kleen dll.). Setelah pola tertentu
terbentuk, trader menggunakan pembentukan pola (sinyal) tersebut untuk
membuka atau menutup transaksi, atau untuk menyesuaikan ordernya.
Pola ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu pola lanjutan (yang menunjukkan
adanya tren koreksi sementara) dan pola pembalikan (sebuah terjangan pada
tren yang sedang berkembang saat itu).
Semua pola tersebut dapat berulang pada grafik secara periodik, sebab pasar
memiliki siklus.Pattern merupakan salah satu instrumen analisis yang sudah
sangat umum digunakan oleh trader karena sifatnya yang universal untuk
semua pasar keuangandan untuk kerangka waktu yang berbeda-beda.
10. Sebaiknya Investor melakukan Analisis Fundamental
atau Analisis Teknikal dalam keputusan investasinya ?

• Sebenarnya tergantung tujuan


dan investasi dari calon
investor. Jika memilih Jadi, sebaiknya lebih
baik mengkombinasikan
investor jangka panjang Analisis Fundamental
baiknya memilih Analisis dengan Analisis Teknikal
agar mendapatkan
Fundamental namun jika pemahaman lebih baik
memilih jangka pendek pada prospek investasi
suatu peruahaan
baiknya memilih memakai
chart
daripada melihat laporan
keuangan

Anda mungkin juga menyukai