kelompok 3
5.A S1 Farmasi
Anggota Kelompok 3
Ahmad Syukri Hidayat 2148201002
Dosen Pengampu:
Apt.Fajri Aulia Putra,S.Farm,M.Farm
Table of contents
Tujuan : Pengujian bobot jenis nyata dilakukan dengan tujuan untuk melihat
berapa banyak bobot granul sebelum dilakukan pemampatan.
Penetapan bobot jenis sejati
Pengujian BJ sejati dilakukan dengan cara ditimbang piknometer 50mL yang kosong
(a)kemudian piknometer diisi dengan paraffin cairdan ditimbang kembali (b)
(Tungadi, 2017)
uji BJ Nyata, BJ Mampat, dan Porositas
Sebanyak 25 gram granul dimasukkan kedalam gelas ukur 100 mLdan dicatat
volumenya (Vo)kemudian dilakukan pengetukan denganalat dan dicatat volume
ketukan ke 10 dengan interval waktu 2 detik. Ukur volume granul setelah
dimampatkan dan dihitung bobot jenis granul:
(Tungadi, 2017)
Porositas diberikan dengan persamaan berikut:
Apa Itu Bobot
Jenis Ruah ?
Keruahan (Bulkiness)
Volume ruah spesifik, adalah kebalikan dari bobot jenis ruah, sering disebut keruahan atau ruah.
Hal ini merupakan pertimbangan penting dalam pengemasan serbuk Keruahan meningkat
dengan penurunan dalam ukuran partikel. Dalam suatu cam. puran bahan-bahan berukuran
partikel yang berbeda, partikel terkecil berpindah di antara partikel partikel besar dan cenderung
mengurangi keruahan.
Apa Itu Bobot
Jenis Ketuk ?
Bobot Jenis Ketuk?
Formulasi tablet merupakan sistem multikomponen. Kemampuan campuran ter sebut untuk membentuk suatu solid
yang baik dipengaruhi oleh karakteristik keter- mampatan dan kompaktibilitas masing-masing komponen,
Ketermampatan suatu serbuk adalah kemampuannya mengurangi volume di bawah tekanan. Kompaktibilitas adalah
kemampuan bahan serbuk yang dikempa menjadi suatu tablet dengan kekuatan regang tertentu.
Berikut ini tambahan informasi tentang sifat pengempaan yang diperoleh dari uji ketermampatan. Manfaat yang
diperoleh dari uji ketermampatan adalah memberi petunjuk tentang sifat serbuk yang elastis, plastis atau rapuh. Untuk
membuat serbuk tablet yang baik, dibutuhkan aliran remuk rapuh dan plastis. Elastisitas juga sering ada, tetapi ini
merupakan sifat yang tidak dikehendaki. Penetapan sifat-sifat zat aktif dan mencoba menyepadankannya dengan
eksipien yang sesuai disarankan perlu dilakukan. Misalnya, zat aktif yang merupakan bahan plastis harus dipadatkan
dengan eksipien yang bersifat remuk rapuh (contohnya laktosa). Jika zat aktif berupa bahan remuk rapuh, zat tersebut
paling baik dicampur dengan eksipien plastis, seperti selulosa mikrokristal. Hal ini hanya berlaku pada sediaan tablet
dengan dosis cukup tinggi yang akan dibuat dengan kempa langsung, pada pengempaan zat aktif potensi-tinggi yang
dapat membantu secara efektif menutupi sifat-sifat kempa zat aktif. Untuk sediaan yang digranulasi, sifat eksipien
pengikat menjadi sangat penting
Karakteristik Pengempaan/Kompaktibilitas Ketermampatan
Uji kompresibilitas didasarkan pada pengukuran Bj nyata dan Bj mampat dengan perbandingan bobot granul terhadap
volume sebelum dan setelah dimampatkan. Tujuan dari pengujian indeks kompressibilitas untuk mnegetahui sifar alir
dan kerapatan dari granul serta penurunan setiap volume akibat hentakan. Indeks kompaktibititas. yang baik yaitu
kurang dari 20 % (Lannie, 2013).
Evaluasi kompresibilitas granul ini berhubungan pada saat pencetakan tablet, granul yang memiliki kompresibilitas
buruk akan membutuhkan tekanan yang tinggi pada saat mencetaknya menjadi tablet (Chandira, R. M., D.2012;
Mindawarnis dkk.2017).
Dalam ukuran granul dan bentuk granul yang dipengaruhi oleh kompresibilitas, jika semakin kecil kerapatan bulk
yang diperoleh maka akan semakin baik sifat alirnya (Alfenjuni & Gusmayadi, 2012).
Karakteristik Pengempaan/Kompaktibilitas Ketermampatan
Pengujian kompresibilitas granul dilakukan dengan alat gelas ukur dan joulting volumeter. Terlebih dahulu ditimbang
50g granul, kemudian granul dimasukan kedalam gelas ukur dan dicatat volume awal granul. Jalankan alat joulting
volumeter hitung 100 ketukan dari alat, setelah alat berhenti dicatat volume akhir granul. Persen kompresibilitas granul
dihitung menggunakan persamaan 2.