Anda di halaman 1dari 34

Case Report: Ileus Paralitik

Oleh: Juli Fahria


PENDAHULUAN

Obstruksi lumen usus


Hambatan Pasase Usus

Gangguan Peristaltik

 Ileus paralitik = Ileus Adinamik  Hipomotilitas traktus


Gastrointestinal
 Ileus Post operatif  bentuk paling umum dan banyak
dari ileus paralitik
DEFINISI
 Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan di
mana usus gagal/tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya.

 Ileus paralitik  bukan suatu penyakit primer usus


melainkan akibat dari berbagai penyakit primer.
ANATOMI
 USUS HALUS :
 Doudenum
 Jejenum
 Ileum
 Duodenum :
 Pars superior
 Pars descendens
 Pars horizontalis
 Pars ascendens
 Jejenum & Ileum :
Berkelok-kelok, 5-8 m,
difiksasi oleh mesenterium
pada radix mesenterii
 CAECUM : Valvula
ileocolica,Processus
vermiformis
 COLON :
 Colon ascendens
 Colon transversum
 Colon descendens
 Colon sigmoideum
 RECTUM :pars
ampularis, pars
analis, plexus
venosus
haemorrhoidalis
Sistem Persarafan Gastrointestinal
 Sistem Saraf enterik
 Terdiri atas 2 Plexus :
 Plexus Mienterikus atau
Plexus Auerbach 
mengatur pergerakan
gastrointestinal
 Plexus Submukosa atau
Plexus Meissner 
Mengatur sekresi GI dan
aliran darah lokal
 Keduanya berhubungan
dengan saraf simpatis dan
parasimpatis
Parasimpatis Simpatis
• Divisi Cranial  • Berasal dari
esofagus, gasters, segmen T5-L2
pankreas, usus • Menghambat
besar bagian prox
• Divisi Sacral aktivitas dalam
(S2,3,4)  usus traktus GI
besar bgn distal,
sigmoid,
rectum,anus
• Merangsang
aktivitas traktus GI
EPIDEMIOLOGI
 US  Insidensi ileus paralitik sekitar 50% pasien post
laparotomi.
 Insidensi bervariasi tergantung penyebab terjadinya ileus
 Paling umum  Ileus post operasi
ETIOLOGI

Neurologi
Metabolik
k

Obat-
Infeksi
obatan
PATOFISIOLOGI
ILEUS PARALITIK Perubahan Aktivitas Kontraksi usus

Terangsangnya Sistem Hambatan sistem saraf


Saraf Simpatis Parasimpatis

Tahap kecil Tahap besar

Pengaruh langsung Pengaruh inhibitorik


NOREPINEFRIN NOREPINEFRIN
Pada sistem saraf
enterik
Pada neuron sist saraf
Pada otot polos
enterik
ILEUS POST
STRESS JARINGAN
OPERATIF

REAKSI SISTEMIK

Sistem Hormonal Mediator Inflamasi

Makrofag, monosit, dendrit, sel natural killer,


sel mast

Calcitonin gene-related peptide, nitric oxide,


vasoaktif intestinal peptida, substansi P

Neurotransmitter inhibitor pd sist saraf enterik

Supresi eksitabilitas
Opioid
neuron

Penurunan motilitas usus


MANIFESTASI KLINIS

Mual,
konstipasi
muntah

distensi anoreksia
DIAGNOSIS

•Kembung
•Mual/ muntah
Anamn •Anoreksia
•Nyeri abdomen (bisa
esis ada atau tidak)
•Tidak flatus dan BAB
DIAGNOSIS

• Distensi abdomen
• Bising usus lemah – tidak
Pemeriksaan ada
• Nyeri tekan biasanya tidak
Fisik
ada
• Perkusi : timpani
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan laboratorium
• Darah Rutin
Pemeriksaan • Darah kimia :
• Kadar elektrolit
Penunjang • Ureum
• Glukosa darah
• Pemeriksaan Radiologi
• Distensi lambung, usus
halus dan usus besar
Pemeriksaan Hearing bone
• Air fluid level
Penunjang • Foto abdomen dengan
kontras
 Ileus paralitik pada
pasien post operasi
DIAGNOSIS BANDING
Ileus Paralitik Pseudo obstruksi Obstruksi Usus
mekanis (simple)

Manifestasi Nyeri abdomen ringan, Kolik abdomen, mual, Kolik abdomen, mual,
Klinis kembung, mual, muntah, opstipasi, muntah, opstipasi,
muntah, opstipasi, konstipasi, anorexia konstipasi, anorexia
konstipasi

Pemeriksaan Bising usus lemah Borborygmi, timpani, Borborygmi,


Fisik (menurun sampai tidak gelombang peristaltik, gelombang peristaltik,
terdengar), distensi, bising usus hipoaktif atau high-pitched bowel
timpani hiperaktif, distensi, nyeri sounds, distensi, nyeri
tekan lokal tekan lokal

Pemeriksaan Dilatasi usus halus dan Dilatasi usus besar Bow-shaped loops
Radiologi usus besar, elevasi terlokalisir, elevasi stepladder (air-fluid
diafragma diafragma level), diafragma
elevasi ringan
PENATALAKSANAAN
 Konservatif
 Penderita dipuasakan
 Dekompresi dengan nasogastric tube.
 Intravenous fluids and electrolyte
 Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.

 Farmakologis
 Analgesik apabila nyeri
 Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
 Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
 Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
 Operatif
 Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis.
 Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric
untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
 Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan
teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui
laparotomi.
PROGNOSIS
 Bervariasi tergantung penyebab ileus
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
 Nama : Ny. Sonta Junita
 Usia : 39 tahun
 J. Kelamin : Perempuan
 Alamat : Desa Kabun
 Status : Menikah
 No. RM : 141908
 Tgl masuk : 18/02/2017
 Tgl periksa : 18/02/2017
Anamnesis
 KU: Nyeri perut
 RPS: Pasien perempuan, 39 tahun datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut sejak 1 hari SMRS. Pasien mengaku
nyeri perut awalnya dirasakan pd bagian kanan bawah
kemudian menjalar ke seluruh bagian perut. Nyeri perut
muncul secara tiba-tiba dan dirasakan terus-menerus.
Perut terasa mulas dan kembung. Mual dan muntah sejak
2 hari SMRS sebanyak 5x/hari. Muntah berisi makanan
dan air. BAB cair sejak 1 hari SMRS sebanyak 3x. BAB
beirisi air, lendir dan darah disangkal. Riwayat trauma
disangkal. Riwayat kusuk disangkal. Riwayat demam
disangkal. BAK dalam batas normal
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat pembedahan disangkal
 Riwayat penyakit ganas disangkal
 Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal
 Riwayat DM & hipertensi disangkal

RPK: Tidak ada penyakit keturunan pada keluarga


Riwayat pengobatan (-)
Riwayat Psikososial
 Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
 Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : composmentis
 Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,4C
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 162 cm
Kepala
 Rambut : hitam lurus
 Kulit : sawo matang, ikterik (-), pucat (-), ptechie
(-)
 Kepala : normocephale
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Hidung : pernapasan cuping hidung (-/-)
 Mulut : bibir sianosis(-), mukosa bibir tdk kering
 Leher : tidak ada pembesaran KGB & tiroid, tidak ada
benjolan
Thorax
Anterior Posterior
Inspeksi Pergerakan dinding dada Pergerakan dinding dada simetris,
simetris, jejas trauma (-), otot jejas trauma (-), otot bantu
bantu pernapasan (-) pernapasan (-)

Palpasi Vocal fremitus simetris kanan Vocal fremitus simetris kanan dan
dan kiri, nyeri tekan (-) kiri, nyeri tekan (-)

Perkusi Sonor di lapang paru kiri Sonor di lapang paru kanan dan kiri
Redup di lapang paru kanan
mulai SIC III-VI

Auskultasi Tidak terdengar suara napas Suara napas tambahan: rhonki (-/-),
tambahan di lapang paru kiri & wheezing (-/-)
kanan
Terdengar BJ I-II pada lapang
paru kanan
Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V linea
midclavicularis dextra
 Perkusi : batas kanan SIC V linea axilaris anterior
dextra, batas atas SIC III linea sternal dextra
 Auskultasi : BJ I-II murni regular, gallop (-), murmur
(-)
Abdomen
 Inspeksi : datar, caput medusa (-), striae (-)
 Auskultasi : bising usus (+) menurun
 Perkusi : hipertimpani diseluruh kuadran
 Palpasi : supel, tidak teraba massa, nyeri tekan
seluruh kuadran (+), nyeri lepas seluruh kuadran (+)
 Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
 Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
 Lab darah rutin  tanggal 18 Februari 2017
 Hb 12,4 gr/dl (13-18)
 Leukosit 10.700/mm3 (5.000-11.000)
 Trombosit 136.000/mm3 (150.000-450.000)
 Hematokrit 35,0%
 Cretinin 0,9 mg/dl (0,5-1,4)
 Ureum 26 mg/dl (10-50)
 Glukosa random 168 mg/dl
Radiologi
Diagnosis
 Ileus paralitik

Diagnosis banding
 Appendisitis akut
 Ileus obstruktif
Penatalaksanaan
 IVFD RL 20 tpm
 NGT dekompresi
 Puasa sampai bising usus normal
 Injeksi omeprazole 1 vial/24 jam IV
 Injeksi ketorolac 1 amp/8 jam IV
 Injeksi cebactam 1 amp/12 jam IV
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai