Gangguan Peristaltik
Neurologi
Metabolik
k
Obat-
Infeksi
obatan
PATOFISIOLOGI
ILEUS PARALITIK Perubahan Aktivitas Kontraksi usus
REAKSI SISTEMIK
Supresi eksitabilitas
Opioid
neuron
Mual,
konstipasi
muntah
distensi anoreksia
DIAGNOSIS
•Kembung
•Mual/ muntah
Anamn •Anoreksia
•Nyeri abdomen (bisa
esis ada atau tidak)
•Tidak flatus dan BAB
DIAGNOSIS
• Distensi abdomen
• Bising usus lemah – tidak
Pemeriksaan ada
• Nyeri tekan biasanya tidak
Fisik
ada
• Perkusi : timpani
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan laboratorium
• Darah Rutin
Pemeriksaan • Darah kimia :
• Kadar elektrolit
Penunjang • Ureum
• Glukosa darah
• Pemeriksaan Radiologi
• Distensi lambung, usus
halus dan usus besar
Pemeriksaan Hearing bone
• Air fluid level
Penunjang • Foto abdomen dengan
kontras
Ileus paralitik pada
pasien post operasi
DIAGNOSIS BANDING
Ileus Paralitik Pseudo obstruksi Obstruksi Usus
mekanis (simple)
Manifestasi Nyeri abdomen ringan, Kolik abdomen, mual, Kolik abdomen, mual,
Klinis kembung, mual, muntah, opstipasi, muntah, opstipasi,
muntah, opstipasi, konstipasi, anorexia konstipasi, anorexia
konstipasi
Pemeriksaan Dilatasi usus halus dan Dilatasi usus besar Bow-shaped loops
Radiologi usus besar, elevasi terlokalisir, elevasi stepladder (air-fluid
diafragma diafragma level), diafragma
elevasi ringan
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Penderita dipuasakan
Dekompresi dengan nasogastric tube.
Intravenous fluids and electrolyte
Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
Farmakologis
Analgesik apabila nyeri
Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
Operatif
Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis.
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric
untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan
teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui
laparotomi.
PROGNOSIS
Bervariasi tergantung penyebab ileus
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. Sonta Junita
Usia : 39 tahun
J. Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Kabun
Status : Menikah
No. RM : 141908
Tgl masuk : 18/02/2017
Tgl periksa : 18/02/2017
Anamnesis
KU: Nyeri perut
RPS: Pasien perempuan, 39 tahun datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut sejak 1 hari SMRS. Pasien mengaku
nyeri perut awalnya dirasakan pd bagian kanan bawah
kemudian menjalar ke seluruh bagian perut. Nyeri perut
muncul secara tiba-tiba dan dirasakan terus-menerus.
Perut terasa mulas dan kembung. Mual dan muntah sejak
2 hari SMRS sebanyak 5x/hari. Muntah berisi makanan
dan air. BAB cair sejak 1 hari SMRS sebanyak 3x. BAB
beirisi air, lendir dan darah disangkal. Riwayat trauma
disangkal. Riwayat kusuk disangkal. Riwayat demam
disangkal. BAK dalam batas normal
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat pembedahan disangkal
Riwayat penyakit ganas disangkal
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal
Riwayat DM & hipertensi disangkal
Palpasi Vocal fremitus simetris kanan Vocal fremitus simetris kanan dan
dan kiri, nyeri tekan (-) kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor di lapang paru kiri Sonor di lapang paru kanan dan kiri
Redup di lapang paru kanan
mulai SIC III-VI
Auskultasi Tidak terdengar suara napas Suara napas tambahan: rhonki (-/-),
tambahan di lapang paru kiri & wheezing (-/-)
kanan
Terdengar BJ I-II pada lapang
paru kanan
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V linea
midclavicularis dextra
Perkusi : batas kanan SIC V linea axilaris anterior
dextra, batas atas SIC III linea sternal dextra
Auskultasi : BJ I-II murni regular, gallop (-), murmur
(-)
Abdomen
Inspeksi : datar, caput medusa (-), striae (-)
Auskultasi : bising usus (+) menurun
Perkusi : hipertimpani diseluruh kuadran
Palpasi : supel, tidak teraba massa, nyeri tekan
seluruh kuadran (+), nyeri lepas seluruh kuadran (+)
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab darah rutin tanggal 18 Februari 2017
Hb 12,4 gr/dl (13-18)
Leukosit 10.700/mm3 (5.000-11.000)
Trombosit 136.000/mm3 (150.000-450.000)
Hematokrit 35,0%
Cretinin 0,9 mg/dl (0,5-1,4)
Ureum 26 mg/dl (10-50)
Glukosa random 168 mg/dl
Radiologi
Diagnosis
Ileus paralitik
Diagnosis banding
Appendisitis akut
Ileus obstruktif
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
NGT dekompresi
Puasa sampai bising usus normal
Injeksi omeprazole 1 vial/24 jam IV
Injeksi ketorolac 1 amp/8 jam IV
Injeksi cebactam 1 amp/12 jam IV
TERIMA KASIH