Teori Akuntansi-1

Bismillah membangun generasi khaira ummah
Bismillah Membangun Generasi Khaira

Ummah A Choolifah School
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

DOSEN PENGAMPU :
MUTHOHAROH S.E., M.SI
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
1. CAHYA MAHARANI 31402100046

2. FADKUR ROHMAHDIAH P 31402100053
3. FELIA ANANTA 31402100057
4. FEBRIANA KUSUMADEWI 31402100234
fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

PERAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual akuntansi bertujuan untuk memberikan teori akuntansi yang terstruktur . Pada
keuangan. Pada tingkat konseptual dasar berikutnya, kerangka kerja ini mengidentifikasi dan
tingkat teori tertinggi, kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan
mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan (seperti relevansi, keandalan,

keterbandingan, kejelasan, dan dapat dimengerti) dan elemen-elemen dasar akuntansi (seperti
aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, dan keuntungan ). Pada tingkat operasional yang
lebih rendah, kerangka kerja konseptual berhubungan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan
laporan keuangan.
pengakuan dan pengukuran elemen-elemen dasar dan jenis informasi yang akan ditampilkan dalam

a) Persyaratan pelaporan akan lebih konsisten dan logis karena bersumber dari seperangkat konsep
Manfaat dari kerangka kerja konseptual telah dirangkumoleh settee standar Australia sebagai berikut:
yang teratur.
b) Penghindaran persyaratan pelaporan akan jauh lebih sulit karena adanya ketentuan yang
mencakup semua hal.
c) "Dewan yang menetapkan persyaratan akan lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka karena pemikiran di
standar akuntansi tertentu.

balik persyaratan tertentu akan lebih eksplisit, seperti halnya kompromi y a n g mungkin dimasukkan dalam
d) Kebutuhan akan standar akuntansi yang spesifik akan dikurangi pada situasi-situasi di mana
berlebihan.
penerapan konsep-konsep yang tepat tidak jelas, sehingga meminimalkan risiko regulasi yang
e) Penyusun dan auditor akan dapat lebih memahami pelaporan keuangantantangan yang mereka
hadapi.
f) Penetapan persyaratan akan lebih ekonomis karena isu-isu yang ada tidak perlu diperdebatkan
kembali dari sudut pandang yang berbeda.

TUJUAN DARI KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada para pengguna. Informasi tersebut harus dipilih
IASB maupun FASB menganggap bahwa tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
b erd asark an k eg u n aan n y a d alam p ro ses p en g am b ilan k ep u tu san ek o n o m i. T u ju an in i d ip an d an g

d ap at d icap ai d en g an m elap o rk an in fo rm asi y an g :
Berguna dalam membuat keputusan ekonomi
Berguna dalam menilai prospek arus kas

Tentang sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubahannya .


Untuk memberikan informasi keuangan yang berguna, akuntan harus memilih informasi mana yang akan disampaikan.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu hirarki kualitas yang membuat informasi menjadi berguna. Karakteristik
banding (dan aspek-aspek dari kualitas-kualitas tersebut seperti materialitas, penyajian yang dapat dipercaya,
kualitatif yang utama meliputi : dapat dipahami oleh para pengambil keputusan, relevansi, keandalan, dan daya
substansi melebihi bentuk, netralitas, kehati-hatian, dan kelengkapan).

FASBmenerbitkan 7 pernyataan konsep yang mencakup topik-topik berikut :

 Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi nirlaba
 Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang berguna
 Elemen-elemen laporan keuangan
Penggunaan informasi arus kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi .
 Kriteria untuk mengenali dan mengukur elemen-elemen


IA S B m en y atak an b ah w a k eran g k a k erja :

Mendefinisikan tujuan laporan keuangan
Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna

Mendefinisikan elemen-elemen dasar laporan keuangan dan konsep-konsep untuk mengakui dan mengukurnya dalam

laporan keuangan. kerangka kerja ini mencakup berbagai macambasis pengukuran yang digunakan dalamlaporan

keuangan (misalnya biaya historis, biaya kini, nilai bersih yang dapat direalisasikan, dan nilai kini )
tetapi tidak mencakup prinsip-prinsip untuk memilih basis pengukuran.
IA S m en sy aratk an b ah w a jik a tid ak ad a stan d ar atau in terp retasi IA S B y an g secara k h u su s b erlak u
untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lain, manajemen harus menggunakan
pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi yang menghasilkan
1. Relevan dengan kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi pengguna.

informasi yang :

2. Dapat diandalkan, dalam hal laporan keuangan :

1) Menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas.
2) Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya, dan bukan hanya bentuk
hukumnya.
3) Netral, yaitu bebas dari bias.
4) Bijaksana, dan
5) Lengkap dalamsemua hal material .
Manajemen harus mengacu pada, dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut ini, dengan urutan sebagai
berikut :
 Persyaratan dan panduan dalam Standar dan Interpretasi yang berhubungan dengan masalah
 Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran aset, liabilitas, pendapatan dan beban dalam l-
yang serupa dan terkait
rnincworit .

Pada bulan Desember tahun 2004, International Accounting Standards Board (IASB)
timbul dari skema tersebut. Namun, interpretasi tersebut mendapat penolakan yang signifikan
mengeluarkan sebuah interpretasi atas Hak Emisi untuk mengatur akuntansi atas hak emisi yang
menyebabkan potensi volatilitas pada laba rugi. Oleh karena itu, IASB memutuskan untuk
karena mengakibatkan ketidaksesuaian akuntansi antara penilaian aset dan liabilitas yang
menarik Interpretasi tersebut pada bulan Juni 2005 meskipun IASB tetap menganggapnya
sebagai interpretasi yang tepat atas IFRS yang ada.
Penerapan IFRS 3 mendapat perlawanan yang signifikan dari pihak bnsis sehingga menghasilkan
ketidaksesuaian akuntansi sebagai berikut :
 Ketidaksesuaian pengukuran antara aset dan liabilitas yang diakui .

 Ketidaksesuaian dalam lokasi di mana keuntungan dan kerugian atas aset tersebut dilaporkan;
sebagai contoh, sejauh aset takberwujud dicatat pada nilai wajar, setiap kenaikan atau
dibebankan pada laporan laba rugi.

penurunan nilai akan diakui dalam ekuitas sementara perubahan dalam liabilitas akan
 Ketidaksesuaian waktu yang mungkin terjadi karena tunjangan akan diakui pada saat
diakui pada saat terjadinya.

tunjangan tersebut diperoleh, biasanya pada awal tahun, sedangkan liabilitas emisi akan
skema seperti itu yang menerapkan IFRS 3 secara sukarela.

Karena ketidaksesuaian ini, hanya sedikit perusahaan luar negeri di negara-negara yang memiliki

PENGATURAN STANDAR BERBASIS PRINSIP DAN ATURAN

Kerangka kerja konseptual memiliki peran penting dalam proses penetapan
standarkarena kerangka kerja ini menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan
standar yang koheren yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang konsisten. "IASB
bertujuan untuk menghasilkan standar berbasis prinsip dan oleh karena itu IASB
menggunakan kerangka konseptual sebagai panduan.
IAS 7 mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi, namun
ini hanyalah kata-kata. Sewa pembiayaan mengacu pada sewa modal Dewan Standar
Akuntansi Keuangan.

Terdapat lima kriteria untuk menentukan apakah suatu sewa merupakan sewa
pembiayaan, yaitu
a) Sewa guna usaha mengalihkan kepemilikan kepada penyewa;
b) Sewa guna usaha mengandung opsi pembelian yang murah untuk membeli yang
diharapkan akan dilaksanakan;
c) Sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset;
d) Nilai kini dari pembayaran sewa minimum aset sewa guna usaha tile adalah sebesar
nilai wajar aset sewa guna usaha tersebut;
e) Hanya penyewa yang dapat menggunakan aset yang disewakan.
IASB mendefinisikan aset dan liabilitas sebagai berikut:

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwamasa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan mengalirke entitas.

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa kini yang
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari manfaat ekonomi.
Sarbanes-Oxley Act 2002 memperkenalkan banyak perubahan untuk meningkatkan

kualitas pelaporan keuangan dan audit. Perombakan peraturan pelaporan keuangan ini
juga mengubah pendekatan penetapan standar. Menetapkan pendekatan berbasis prinsip
sebagai tujuan FASB adalah tepat waktu dalam hal program konvergensi IASB/FASB.
Pembuatan standar konvergensi oleh IASB dan FASB menuntut pendekatan yang sama
dalam mengembangkan standar tersebut. Kurangnya pendekatan dasar yang sama akan
membuat standar konvergensi dan pembuatan standar untuk digunakan di kedua
yurisdiksi menjadi lebih sulit.
Salah satu alasan untuk dominasi aturan dalam standar di Amerika Serikatmenyatakan
bahwa staf SEC meminta peraturan dari FASB untuk digunakan dalam menafsirkan standar
akuntansi.

Informasi untuk Pengambilan Keputusan dan

Pendekatan Teori Keputusan
Secara luas bahwa data akuntansi digunakan untuk pengambilan keputusan atau tujuan
evaluatif dalam kaitannya dengan entitas tertentu. Informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan dimulai dengan fungsi penatalayanan. Di masa lalu, pengurus dalam mengelola
harta harus bertanggung jawab kepada tuannya. Di era Pacioli, akuntansi harus dibuat
untuk mitra 'diam' setelah usaha selesai. Saat ini, para manajer bertanggung jawab kepada
para pemegang saham perusahaan. Mereka yang memasok modal ke bisnis ingin tahu apa
yang telah dilakukan oleh para pengurus, atau manajer, dengan sumber daya ekonomi
yang dipercayakan kepada mereka.
Salah satu alasan penekanan ini adalah, mungkin, perkembangan teori keputusan. Namun
demikian, informasi untuk pengambilan keputusan tidak dapat menggantikan informasi
yang berkaitan dengan penatalayanan atau akuntabilitas. Informasi untuk pengambilan
keputusan mengimplikasikan lebih dari sekedar informasi mengenai penatalayanan

Perkembangan Internasional : Kerangka Kerja Konseptual

IASB dan FASB
Pada bulan Oktober 2004, FASB dan IASB menambahkan proyek bersama dalam
agenda mereka untuk mengembangkan suatu kerangka kerja konseptual umum
yang lebih baik. Kerangka kerja yang direvisi akan dibangun berdasarkan kerangka
kerja IASB dan FASE yang sudah ada dan mempertimbangkan perkembangan yang
terjadi setelah penerbitan kerangka kerja tersebut. Dewan menyatakan bahwa
kerangka kerja seperti itu sangat penting untuk memenuhi tujuan Dewan dalam
mengembangkan standar yang berbasis prinsip, konsisten secara internal, dan
konvergen secara internasional.

Perspektif Entitas vs Kepemilikan
Perspektif entitas dan kepemilikan mewakili pendekatan yang berbeda terhadap

pelaporan keuangan, The Eoards merekomendasikan bahwa laporan keuangan
harus disiapkan dari perspektif entitas daripada perspektif pemilik atau kelas
pemilik tertentu. Yang lain mencatat bahwa gagasan laporan yang dibuat dari
perspektif entitas baru pertama kali diperkenalkan (yaitu bukan bagian dari
kerangka kerja sebelumnya) dan bahwa dewan tidak memberikan informasi yang
cukup untuk menjustifikasi pilihan perspektif entitas daripada perspektif lain
(seperti perspektif kepemilikan dan perspektif perusahaan).

Kelompok Pengguna Utama
"Eoards mengusulkan bahwa kelompok pengguna utama untuk pelaporan

keuangan bertujuan umum adalah penyedia modal saat ini dan yang potensial.
Sebagian besar responden setuju dengan pendekatan i3oards bahwa penyedia
modal yang ada dan potensial (investor ekuitas, pemberi pinjaman, dan kreditur
lain) dari entitas adalah kelompok pengguna utama. Responden lain prihatin
dengan fokus pada kelompok pengguna utama dan dampaknya terhadap
pengakuan kebutuhan pihak lain, seperti badan amal dan kelompok pemantau tata
kelola perusahaan.

Kegunaan dan Pengelolaan Keputusan

Menurut Dewan, tujuan pelaporan keuangan harus 'cukup luas untuk mencakup semua
keputusan yang diambil oleh investor ekuitas, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya
dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal, termasuk keputusan lokasi sumber daya
serta keputusan yang dibuat untuk melindungi dan meningkatkan investasi mereka’.
Karakteristik Kualitatif
Kerangka kerja IASD mencakup empat karakteristik kualitatif utama, yaitu dapatdipahami,
relevansi, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Exposure draft mengusulkan bahwa
'karakteristik kualitatif yang membuat informasiberguna adalah relevansi, representasi
yang sesuai, dapat dibandingkan, dapatdiverifikasi, ketepatan waktu, dan dapat dipahami;
dan bahwa kendala yang meluas pada pelaporan keuangan adalah materialitas dan biaya.

KRITIK TERDAHAP KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Dua pendekatan yang digunakan :
1. Kerangka kerja konseptual harus merupakan pendekatan 'ilmiah‘
2. Pendekatan profesional
Salah satu tujuan dari kerangka kerja konseptual adalah untuk menjawab pertanyaan-
berulang-ulang mengenai arti dari istilah-istilah tersebut .

pertanyaan mengenai prinsip prinsip akuntansi, sehingga menghindari perdebatan yang
bersifat preskriptif. Tujuannya untuk memberikan panduan dan resep kepada para akuntan
Kerangka kerja konseptual ini dimaksudkan sebagai sebuah proyek yang secara fundamental
pengambilan keputusan ekonomi.

yang berpraktik mengenai bagaimana memperhitungkan informasi yang relevan untuk

Dopuch dan Sunder berpendapat bahwa tidak ada satu pun dari kerangka kerja konseptual FASB yang dapat membantu
dalammenyelesaikan masalah pengukuran dan pengungkapan kontemporer.
Mereka menyimpulkan:
1. Definisi liabilitas sangat umum sehingga kami tidak dapat memprediksi posisi Dewan atas pajak tangguhan
2. Kerangka kerja ini mendukung dua prinsip akuntansi yang dan merupakan bukti awal bahwa
kerangka kerja ini akan menjadi panduan yang berguna dalam menyelesaikan masalah
3. Tidak membahas masalah estimasi, di mana upaya-upaya masa lalu untuk mendorong
pengukuran
publikasi biaya saat ini telah gagal

sebelumnya berisiko pada pengambilan keputusan yang mekanis. M

Beberapa orang berpendapat bahwa upaya untuk mendasarkan praktik akuntansi pada definisi yang telah ditetapkan
konsistensi dalamhal efisiensi dan keteraturan, namun konsistensi tersebut merupakan konsistensi yang sepele.
eskipun kerangka kerja konseptual dapat memberikan
mengukur realitas ekonomi. Hines menganggap bahwa hal tersebut merupakan hubungan interaktif
Kerangka kerja konseptual tidak dapat menyediakan sarana yang sepenuhnya objektif untuk
realitas, memainkan peran penting dalam memutuskan apa itu realitas .

dua arah di mana akuntan keuangan, dengan proses mengukur dan mengkomunikasikan gambaran
Struktur proyek kerangka kerja konseptual memiliki kemiripan dengan pendekatan hipotetis-deduktif. Pendekatan
hipotetis-deduktif terhadap penjelasan ilmiah memiliki dua konsekuensi utama . Pendekatan
hipotetis-deduktif ini mempengaruhi asumsi epistemologis dan metodologis tentang 'uji
kebenaran' dan cara sebagian besar penelitian akuntansi dilakukan.

Sebuah Disiplin Ilmu yang Sangat Penting

Stamp menganggap bahwa akuntansi lebih dekat dengan hukumdaripada dengan ilmu social . Stamp menggambarkan hukum
sebagai disiplin normatif yang bersifat preskriptif dan sarat dengan konsep-konsep yang sarat nilai . Akuntansi
subyektifitas.
menghadapi pasar yang tidak sempurna dan melibatkan proses pengambilan keputusan manusia yang didasarkan pada
Untuk melihat kerangka kerja konseptual sebagai model ilmiah atau model normatif yang diturunkan secara deduktif
Kerangka Kerja Konseptual Sebagai Dokumen Kebijakan
adalah dengan menganggapnya sebagai model kebijakan. Ia mengatakan bahwa model normatif didasarkan pada asumsi-
asumsi tertentu mengenai tujuan-tujuan yang ingin dicapai . Baik deskriptif maupun normatif, sebuah model adalah
sebuah teori yang dapat diverifikasi secara ilmiah. Hal ini berbeda dengan pernyataan kebijakan yang didasarkan
pada pertimbangan nilai dan opini .

Nilai - Nilai Profesional dan Perlindungan Diri
dasar-dasar yang tidak perlu dipertanyakan lagi yang menjadi sandaran eksistensi mereka .
Nilai-nilai sosial dari sebuah kelompok profesional membentuk dasar-dasar fundamental:
Yang paling utama di antara nilai-nilai ini adalah nilai yang dirasakan dari pelayanan yang
jawab yang kuat.

diberikan oleh kelompok profesional kepada masyarakat, bersama dengan rasa tanggung
Getboth menganggap bahwa rasa tanggung jawab pribadi ini adalah apa yang
membuat keputusan akuntan menjadi objektif. Akuntansi harus mengambil arahnya
profesionalnya.
bukan dari konsep-konsepnya atau dari struktur intelektualnya, tetapi dari perilaku

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK STANDAR AUDIT
Teori audit awal menekankan pada hafalan logika dan konsep-konsep seperti
independensi auditor dan pengumpulan bukti. Pada tahun 90-an, proses dan
struktur audit yang diformalkan berada di bawah tekanan dari klien untuk
mendapatkan biaya audit yang lebih rendah dan nilai yang lebih besar.

TERIMA KASIH

Teori Akuntansi-1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Teori Akuntansi-1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bismillah membangun generasi khaira ummah

Bismillah Membangun Generasi Khaira

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

1. CAHYA MAHARANI 31402100046

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

PERAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan (seperti relevansi, keandalan,

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

standar akuntansi tertentu.

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

TUJUAN DARI KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

b erd asark an k eg u n aan n y a d alam p ro ses p en g am b ilan k ep u tu san ek o n o m i. T u ju an in i d ip an d an g

substansi melebihi bentuk, netralitas, kehati-hatian, dan kelengkapan).

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

FASBmenerbitkan 7 pernyataan konsep yang mencakup topik-topik berikut :

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

IA S B m en y atak an b ah w a k eran g k a k erja :

1. Relevan dengan kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi pengguna.

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

2. Dapat diandalkan, dalam hal laporan keuangan :

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

dibebankan pada laporan laba rugi.

diakui pada saat terjadinya.

skema seperti itu yang menerapkan IFRS 3 secara sukarela.

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

PENGATURAN STANDAR BERBASIS PRINSIP DAN ATURAN

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

IASB mendefinisikan aset dan liabilitas sebagai berikut:

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Sarbanes-Oxley Act 2002 memperkenalkan banyak perubahan untuk meningkatkan

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Informasi untuk Pengambilan Keputusan dan

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Perkembangan Internasional : Kerangka Kerja Konseptual

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Perspektif Entitas vs Kepemilikan

Perspektif entitas dan kepemilikan mewakili pendekatan yang berbeda terhadap

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Kelompok Pengguna Utama

"Eoards mengusulkan bahwa kelompok pengguna utama untuk pelaporan

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Kegunaan dan Pengelolaan Keputusan

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

KRITIK TERDAHAP KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

berulang-ulang mengenai arti dari istilah-istilah tersebut .

pengambilan keputusan ekonomi.

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

publikasi biaya saat ini telah gagal

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

sebelumnya berisiko pada pengambilan keputusan yang mekanis. M

realitas, memainkan peran penting dalam memutuskan apa itu realitas .

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Sebuah Disiplin Ilmu yang Sangat Penting

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Nilai - Nilai Profesional dan Perlindungan Diri

jawab yang kuat.

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK STANDAR AUDIT

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

fe.unissula.ac.id Learn Islamically, Globally and Digital Friendly

Anda mungkin juga menyukai