Anda di halaman 1dari 12

1.

fungsi:
Isolator
a.Bahan penyekat yang memisahkan bagian-bagian
yang bertegangan listrik.
b.Memikul beban Mekanis terhadap beban
penghantar
c.Menjaga jarak antar penghantar tetap

2. Pemilihan Isolator
a.Sifat beban yang dilindungi : suhu, beban mekanis,
penghantar yang dilindungi
b.Lingkungan tempat isolator dipasang: kering,
basah, petir, berdebu
c.Keamanan manusia dan lingkungan: kepadatan
penduduk, aktivitas manusia
3. Sifat kelistrikan Isolator: resistivitas, permitivitas dan kerugian
dielektrik
a. Resistivitas tinggi diperlukan untuk menghindari kebocoran arus
b. Permitivitas menentukan sifat dielektrik bahan isolasi
c. Besarnya Kerugian dielektrik berbanding lurus dengan
tegangan, frekwensi, kapasitansi dan sudut kerugian dielektrik
4. Sifat ketahanan Isolator : suhu, kelembaban, larut bahan, resistansi
kimia, higroskopis, permeabilitas uap, radiasi panas
Isolator
5. Bentuk bahan penyekat (isolator): padat, cair, gas
a. Padat: bahan tambang, bahan berserat, gelas, keramik, plastik,
karet, ebonit (carilah dimana bahan-bahan ini digunakan dalam
kelistrikan)
b. Bahan cair: air murni, minyak trafo, minyak kabel
c. Bahan bentuk gas: udara, nitrogen, hidrogen dan karbondioksida
(carilah dimana bahan-bahan ini digunakan dalam kelistrikan)
6. Kelas bahan penyekat
6. Kelas bahan penyekat
a. Kelas Y:
 Suhu kerja maksimum 900 C;
 Terbuat dari bahan organis (Katun, sutera alam, wol sintetis,
rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat,
polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup
dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya.
 Bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
(carilah dimana bahan-bahan ini digunakan dalam kelistrikan)
b. Kelas A:
• suhu kerja maksimum 1500C;
• bahan kelas A yang dicelup dalam pernis, aspal atau kompon,
minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan
poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum
(seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam
minyak)
c. Kelas E: suhu kerja maksimum 1200C; yaitu bahan pengikat
polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan
pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan
tekstolit, film triacetate, film dan serat polyethylene terephthalate
(carilah dimana bahan-bahan ini digunakan dalam kelistrikan).
d. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C; bahan non-organik seperti :
mika, gelas, fiber, asbes yang dicelup atau direkat menjadi satu
dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan
dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
e. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C; Bahan bukan organik
dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi, poliurethan,
atau vernis yang tahan panas tinggi.
f. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C ; Semua bahan
komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber
yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat
(kertas, katun), termasuk karet silikon dan email kawat
poliamid murni.
g. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C : Bahan anorganik yang tidak
dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic, misalnya
mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik.
Hanya satu bahan organik saja yang termasuk kelas C yaitu
politetra fluoroetilen (Teflon)
Sifat Bahan Isolator
1. Sifat Kelistrikan
a. Resistivitas bahan: bahan isolator yang baik adalah
memiliki resistivitas yang tinggi tak terhingga.
Besarnya resistivitas bahan berdasarkan Hkm Ohm:
Ri = V/Ib
Ri=Resistivitas, V= tegangan kerja, Ib = arus bocor
b. Resistansi: resistansi permukaan (Rp) dan resistansi
volume (Rv), sehingga arus bocor yang mengalir
adalah arus bocor permukaan dan arus bocor di
dalam isolasi (Ib= Iv + Ip)
1/Ri=1/Rv + 1/Rp
Ri= (Rv.Rp)/(Rv+Rp)
c. Resitivitas volume (Rv)= ρy.l/s;
ρy=resistivitas bahan (ohm m), l= panjang isolasi, s= luas
permukaan
Resistivitas permukaan antara dua bidang selebar a dan b
adalah: Rp = ρs(a/b)
Catatan
d. Resistivitas akan berkurang apabila terjadi kenaikan suhu
e. Bahan isolasi yang higroskopis akan turun drastis bila di
daerah lembab
f. Resistivitas akan turun apabila tegangan yang diberikan naik
2. Permitivitas, karena bahan isolasi yang
digunakan sebagai penyekat penghantar
akan memiliki sifat elektrik kapasitor.
3. Sudut Kerugian Dielektrik, bahan isolasi
bila diberi tegangan bolak-balik, maka
terdapat energi yang diserap oleh bahan
tersebut. Besarnya energi yang diserap
oleh bahan berbanding lurus dengan V,
frekwensi, kapasitansi dan sudut kerugian
dielektrik tgα
4. Sifat terhadap Panas, penghantar yang dilewati arus listrik selalu
terjadi kerugian daya yang didisipasikan dalam bentuk panas.
Bahan isolasi harus memperhitungkan pengaruh panas terhadap
sifat: kelistrikan, mekanis, kekerasan, viskositas
5. Sifat Fisis dan Kimia, yaitu sifat kemampuan larut, resistansi kimia,
higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh tropis dan resistansi
radio aktif.
Kriteria Pemilihan Isolator
1. Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
2. Bahan isolasi yang ekonomis, tanpa mengurangi
kemampuannya sebagai isolator (ringan, kuat dan
murah).
3. Bahan yang terbuat dari bahan padat, memiliki
kekuatan mekanis tinggi seperti : porselin, gelas, mika,
ebonit, keramik, parafin, kuartz, dan veld spaat.
4. Mempunyai tahanan jenis yang tinggi
5. Memiliki kekuatan mekanis yang tinggi
6. Memiliki sifat tidak berubah oleh perubahan suhu,
siraman air, kelembaban, sinar matahari, polaritas
listrik.
7. Bila mengalami loncatan listrik (flash over)tidak akan
meninggalkan jejak (cacat)

Anda mungkin juga menyukai