Anda di halaman 1dari 20

Berislam adalah Berserah Diri &

Berislam adalah Menyelamatkan


Oleh : Fitri Masturoh & Istiqomah

Senin, 05 Mei 2023


Makna Islam

Berislam adalah
01 BERSERAH DIRI

Berislam adalah
02 MENYELAMATKAN
01

Berislam adalah Berserah Diri


Suatu Kisah…

Kisah Rumaisha Ummu Sulaim

Rumaisha Ummu Sulaim binti Salman An-Najjari Ra (Istri Abu Thalhah Ra) dikarunia seorang
anak laki laki yang sangat mereka cintai dan sayangi. Suatu hari, tiba-tiba puteranya sakit hingga
meninggal dunia. Rumaisha yang selalu mendampingi puteranya sangat bersedih tetapi tidak
hanyut dalam kesedihan. Ia sangat mengerti bahwa itu adalah takdir dari Allah SWT, Maka ia
tetap tabah dan sabar. Rumaisha Ra memberitahu sang suami bahwa putranya sedang sakit dan
meminta suaminya menghadap kepada Rasulullah Saw untuk mohon doa akan kesembuhannya.
Padahal puteranya sudah tidak bernafas lagi. Setelah kembali, sang suami menanyakan keadaan
puteranya: “Bagaimana anak kita?” Rumaisha Ra menjawab, “Ia sudah baik dan sekarang sedang
istirahat”. Abu Thalhah-pun percaya jawaban istrinya.
Saat menjelang tidur, Rumaisha dengan hati-hati sekali berkata kepada suaminya:”Wahai Abu
Thalhah, Allah telah meminjamkan putera kepada kita dan kemudian Ia mengambilnya kembali.
Maka harapkanlah pahala dari-Nya”.
Mendengar perkataan istrinya, Abu Thalhah Ra terus mengerti bahwa puteranya telah
meninnggal. Tetapi ia heran dan memuji atas sikap istrinya yang begitu tabah atas musibah yang
menimpa puteranya, padahal seorang ibu.

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 24-26
Lanjutan …

Abu Thalhah Ra langsung melihat anaknya, memandikannya, mengkafaninya dan menyolatkan anaknya.
Pagi harinya, setelah menguburkan puteranya, Abu Thalhah menemui Rasulullah Saw dan menjelaskan
apa yang telah terjadi. Mendengar kisah itu Rasulullah Saw bersabda: “Hari ini Allah telah memberkahi
perkawinan kalian berdua dan memberi kalian berdua turunan yang terbebas dari perkara yang tidak
baik. Sungguh aku bersyukur kepada Allah bahwa Dia telah menganugerahkan di tengah-tengah umatku
seorang wanita yang sabar seperti wanita penyabar yang pernah ada di tengah Bani Israel”.
Oleh karena kesabaran dan keikhlasan Rumaisha Ra dalam menghadapi ujian ini. Rasulullah Saw-pun
mengungkapkan ru’yah beliau dan bersabda: “Aku masuk surga. Lalu kudengar suara orang yang
berjalan di depanku, ternyata dia adalah Rumaisha, istri Abu Thalhah”.

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 24-26
Kisah ke-2

Kisah Seorang Sahabat Nabi dan Untanya

Suatu ketika, saat shalat tiba, salah seorang sahabat Nabi Saw masuk masjid dan meninggalkan untanya
di halaman masjid tanpa mengikatnya.
Nabi Saw bertanya, “Mengapa kamu tidak mengikat untamu?”.
Sahabat itu menjawab, “Saya pasrah tawakkal pada Allah”.
Nabi Saw lalu menasihati: “Bukan begitu cara pasrah dan tawakkal pada Allah. Ikat dulu untamu, baru
kamu pasrah tawakkal pada Allah SWT”.

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 24-26
Apa yang dapat dipetik
dari kisah tersebut?

Apa Makna Berserah Diri ?


Berserah diri yaitu pasrah atas segala ketentuan Allah. Menurut Imam al-Ghazali berserah diri berarti tawakkal.

1. mengetahui Rabb beserta sifat-sifat-Nya

7 Tingkatan
2. memadukan antara DOA dan USAHA sifat Tawakkal
menurut Ibnu
Qayyim Al-
3. memantapkan hati dalam masalah TAUHID
Jauziyah

4. Menyandarkan hati dan bergantung kepada Allah

5. Berbaik sangka kepada Allah

6. menyerahkan hati, dan meyakini bahwa kehidupan seorang hamba itu


berada di tangan Allah

7. Memasrahkan semua urusan kepada Allah, tanpa ada tuntutan dan


pilihan, tidak ada kebencian dan keterpaksaan
Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 23-24
Berislam dalam arti berserah diri ini adalah segala amal perbuatan yang diawali dengan
tunduk pada ketetapan Allah, tidak henti beribadah kepada-Nya, memohon segala hajat,
kemudian berserah diri atas segala kehendak-Nya
Berserah diri dalam Islam
Proses bermula dari memperbaiki,
Bukan berarti berusaha membersihkan diri dengan
membeiarkan diri kita menjalankan perintah-Nya,
menjauhi larangan-Nya, mengingat-
menjadi obyek takdir
Nya, memuji-Nya, menyembah-
atau pasrah pada nasib Nya, berdoa memohon pertolongan
kepada-Nya

Berserah diri
Menyerahkan
memerlukan proses
segala keputusan
kepada Allah

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 27
BERSERAH DIRI TAWAKKAL PASRAH
Berserah diri atau tawakkal adalah berusaha dan berdoa. Namun bisa
jadi do’a-do’a itu tidak dikabulkan dan tidak didengar oleh Allah karena
diucapkan oleh orang yang penuh dosa, yang zalim, gemar bermaksiat,
mencuri, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, makanan, minuman dan pakaian yang haram dapat
mengotori jiwa dan menutupi do’a-do’a seorang hamba.
Artinya, nasib buruk seorang hamba bukan karena Allah menzalimi
hamba-hamba-Nya, tapi karena hamba-hamba itu menzalimi diri sendiri.

Dosa yang ditumpuk akan mematikan hati (Hasan Al-Bashri)


doa doa

Usaha Usaha

doa
doa Jiwa
Kotor

Usaha Usaha

doa doa

Diagram tersebut menggambarkan Jiwa yang kotor yang do’anya terhalang meski telah berusaha, bias
jadi usahanya berhasil tapi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 30
Bagaimana membersihkan diri dari dosa-dosa ?
Menjalankan rukun Islam, membersihkan dosa dapat dilakukan dengan
mengiringi perbuatan dosa dengan amal kebajikan.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Bertaqwalah kepada Allah di manapun Anda berada. Iringilah perbuatan doa
dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta, bergaullah
dengan orang lain dengan akhlak yang baik”.

Sumber: Musnad Ahmad, jilid 35, hlm. 284, no. 21354; Sunan at-Tirmidzi, jlid 4, hlm. 65, no. 41
METODE TAWHIDY

Semakin banyak amal perbuatan berpahala yang


diterima, semakin berkurang pula dosanya. Semakin
bersih jiwa seseorang, semakin besar kemungkinan
do’a dikabulkan.

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 31
doa doa

Usaha Usaha

doa Jiwa doa


Bersih

Usaha Usaha

doa doa

Diagram tersebut menggambarkan bagaimana usaha dan jiwa yang bersih yang disertai oleh do’a bisa dikabulkan

Sumber: Hamid Fahmy Zarkasyi, MINHAJ Berislam, dari Ritual hingga Intelektual, hlm. 32
02

Berislam adalah Menyelamatkan


Berislam adalah Menyelamatkan

menyelamatkan, dalam konteks ini menyelamatkan yang bersifat


individual maupun sosial, maksudnya adalah menyelamatkan diri
sendiri dari segala kemunkaran dan kejahatan juga menyelamatkan
orang lain dari kejahatan dirinya dan kejahatan orang lain. Dengan
demikian, jika seorang muslim telah melakukan ketaatan dan
ketundukan maka ia telah menyelamatkan dirinya dan orang lain dari
segala kejahatan dan kemunkaran yang menimpa.
KESIMPULAN
Berislam dalam berarti berserah diri adalah suatu rangkaian
amal perbuatan yang dimulai dari taat dan tunduk pada
syariat yang ditetapkan Allah, yaitu dengan cara beribadah
kepada-Nya, berusaha dalam kehidupan di dunia secara halal
dan terus-menerus berbuat amal kebajikan serta berdo’a dan
membersihkan diri dari segaala dosa yang diakhiri dengan
berserah diri pada kehendak dan takdir Allah SWT.
Sedangkan Berislam dalam arti menyelamatkan adalah
menyelamatkan diri dari segala kejahatan dengan melakukan
ketaatan dan ketundukan kepada-Nya, dan tidak berbuat
jahat kepada orang lain, sehingga mampu menyelamatkan
dirinya dan orang lain.
DOES ANYONE HAVE
ANY QUESTIONS?
Read your Minhaj, Misykat, &
Rasional Tanpa Menjadi Liberal,
etc.

‫جزاكم هللا خيرا كثيرا‬


‫و وفقكم هللا‬
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik

Anda mungkin juga menyukai