Tarekat Naqsabandiyah 1. Berpegang teguh terhadap paham Ahlus Kholidiyah Sunnah wal Jama’ah. 2. Mengamalkan sesuatu yang halal tetapi tidak sepenuhnya, seperti makan minum terlalu kenyang, mengurangi tidur supaya dapat berdzikir dengan baik. 3. Berhati-hati terhadap masalah subhat 4. Senantiasa merasa diawasi oleh Alloh SWT. 5. Menghadapkan diri kepada Alloh secara kontinyu 6. Berpaling (tidak tergiur) terhadap kemewahan harta dunia 7. Merasa sepi sendirian dalam suasana ramai dan hati selalu hudlur kepada Alloh. 8. Berpakaian yang rapi 9. Dzikir khafi (samar tidak bersuara) 10. Menjaga keluar masuknya nafas jangan sampai lupa mengingat Alloh 11. Berakhlak yang luhur seperti yang di contohkan Rosululloh SAW Tarekat Naqsabandiyah 1. Berpegang teguh dengan akidah ahli Sunnah 2. Meninggalkan Rukhshah 3. Memilih hukum yang azimah 4. Senantiasa dalam muraqabah 5. Tetap berhadapan dengan Tuhan 6. Senantiasa berpaling dari kemegahan dunia. 7. Menghasilkan makalah hudur (kemampuan menghadirkan Tuhan dalam hati) 8. Menyendiri di tengah-tengah ramai serta menghiasi diri dengan hal-hal yang memberi faedah 9. Berpakaian dengan pakaian orang mukmin biasa. 10. Zikir tanpa suara 11. Mengatur nafas tanpa lali dari Allah 12. Berakhlak dengan akhlak Nabi Muhammad SAW Tarekat Syadziliyah 1. Meninggalkan segala perbuatan maksiat. 2. Memelihara segala ibadah wajib, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain- lain. 3. Menunaikan ibadah-ibadah sunnah semampunya. 4. Zikir kepada Allah SWT sebanyak mungkin atau minimal seribu kali dalam sehari semalam dan beristighfar sebanyak seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain. 5. Membaca shalawat minimal seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain. 6. Bertaqwa kepada Allah ditempat sunyi dan ramai 7. Mengikutu sunnah dalam segala perbuatan dan perkataan 8. Berpaling hati dari makhluk waktu berhadapan dan membelakang 9. Ridho dengan pemberian Allah sedikit atau banyak 10. Kembali kepada Allah baik senang maupun sedih Tarekat Qadiriyah 1. Mujahadah: melawan kehendak hawa nafsu dan membelenggu-nya dengan takwa dan takut kepada Allâh Swt. dengan jalan muraqabah (beribadah kepada Allâh Swt. seakan-akan melihat-Nya jika tidak mampu maka yakinlah bahwa Allâh Swt. Maha Melihat). 2. Tawakkal: pada hakikatnya adalah menyerahkan segala urusan kepada Allâh Swt. 3. Akhlak yang mulia baik kepada Allâh Swt. maupun kepada sesama hamba Allâh Swt. 4. Syukur: menurut ahli tahqiq adalah pengakuan nikmat Allâh Swt. dengan cara tunduk kepada-Nya. 5. Sabar ada tiga macam:
Sabar karena Allâh Swt.;
Sabar bersama Allâh Swt.; Sabar atas Allâh Swt..
6. Ridha: ridha atas segala sesuatu yang telah
ditentukan oleh Allâh Swt. 7. Jujur: sama antara yang tersembunyi dan yang terbuka,
Tarekat Qadiriyah - 1. Ajaran yang sangat ditekankan dalam
Naqsyabandiyah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah adalah suatu keyakinan bahwa kesempurnaan suluk merambah jalan kesufian dalam rangka mendekatkan diri dengan Allah&, adalah jika berada dalam tiga dimensi keimanan, yaitu Islam, Iman, dan Ikhsan. 2. Adab kepada para Mursid 3. Dzikir: a. Dzikir nafi isbat yaitu dzikir kepada Allah dengan menyebut kalimat” lailahaillallah” b. Dzikir ismu dzat yaitu dzikir kepada Allah dengan menyebut kalimat “Allah” secara sirr atau khafi dalam hati
berjalan di atas kaca, mematukkan ular berbisa pada dirinya sendiri, dan menandakan bahwa muridnya sudah fana, karena kuat dan meresap zikirnyz kepada Allah, sehingga tidak ada perasaan lagi Tarekat Sammaniyah 1. ajaran pokoknya tentang rotib zikir yang biasanya dilakukan secara bersama- sama pada Malam Jum’at di masjid-masjid atau mushalla sampai jauh tengah malam. 2. Ibadah yang diamalkan adalah shalat sunnah Asyraq dua raka’at, shalat sunnah Dhuha dua belas raka’at, memperbanyak riadhah (melatih diri lahir batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi. Tarekat Tijaniyah ajaran pokoknya wirid-wirid yang harus diamalkan dalam Tarekat Tijaniyah sangat sederhana, yaitu terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali dan tahlil seratus kali. Semua wirid tersebut boleh diamalkan dua waktu sehari yaitu pagi setelah Shalat Shubuh dan sore setelah Shalat Ashar. Tarekat TQN 1. Mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah) 2. Menuju jalan yang diridhoi Allah (marddat Allah) 3. Mengenal Allah (ma’rifat Allah) 4. Mencintai Allah (mahabah Allah)
Tarikat Sammaniyah memperbanyak sholat dan
dzikir, menolong orang miskin, tidak di perbudak oleh kesenangan duniawi, menukar akal basyariyyah dengan rabbaniyah, dan beriman secara tulus hanya kepada Allah. 9
Tarikat ‘Aidrusiyah a. penafsirannya terhadap kaidah‑kaidah
hukum Islam. b. Hukum peribadatan sunnah dan wajib keduanya harus dikerjakan, begitu juga dengan haram dan makruh keduanya harus ditinggalkan. Hukum mubah berada di tengah tergantung pada niat dan tujuan mengerjakannya. Yang membedakan wajib‑sunnah, haram- makruh hanyalah kadar sanksi dan imbalannya. c. kesaksian yang mengatakan "Tiada Sembahan selain Allah" itu mengandung arti kesediaan untuk melaksanakan segala yang diperintahkanNya (wajib) dan meninggalkan apa yang dilarang‑ Nya (haram), kemudian diikuti dengan kesaksian selanjutnya 'Dan Muhammad adalah utusan Allah" yang mengandung arti bahwa setiap apa yang diperbuatnya (sunnah) dan yang diperintahkannya, menjadi panutan juga Tarikat Al-Haddad Muraqabah artinya selalu diawasi Tuhan, dan orang yang sedang melakukan suluk hendaknya selalu Muraqabah dalam gerak dan diamnya, dalam segala masa dan zaman, dalam segala perbuatan dan kehendak, dalam keadaan aman dan bahaya, di kala lahir dan di kala tersembunyi, selalu menganggap dirinya berdampingan dengan Tuhan dan diawasi oleh Tuhan. Jika beribadah itu seakan-akan dilihat Tuhan, jika ia tidak melihat Tuhan pun, niscaya Tuhan dapat melihat dia dan memperhatikan segala amal ibadahnya. Ak-Hadad mengatakan bahwa Muraqabah itu termasuk maqam dan manzal, ia termasuk maqam ihsan yang selalu dipuji-puji oleh nabi Muhammad. Tarikat Tijaniyah a. Wiridnya terdiri dari Istighfar, Shalawat dan Tahlil yang masing-masing dibaca sebanyak 100 kali. Boleh dilakukan dua kali dalam sehari, setelah shalat Shubuh dan Ashar. Wadhifahnya terdiri dari Istghfar (astaghfirullah al-adzim alladzi laa ilaha illa hua al hayyu al-qayyum) sebanyak 30 kali, Shalawat Fatih (Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad al-fatih lima ughliqa wa al- khatim lima sabaqa, nasir al-haqq bi al- haqq wa al-hadi ila shirat al-mustaqim wa’ala alihi haqqaqadruhu wa miqdaruh al-adzim) sebanyak 50 kali, Tahlil (La ilaaha illallah) sebanyak 100 kali, dan ditutup dengan doa Jauharatul Kamal sebanyak 12 kali. b. perlunya perantara (wali) antara Tuhan dan manusia, yang berperan sebagai wali zaman c. mengamalkan ajaran dengan menggambarkan wajah syekh tersebut dalam ingatan mereka, dan mengikuti seluruh nasehat syekh dengan tenang d. tujuan dzikir lebih menitikberatkan pada kesatuan dengan ruh Nabi SAW, bukan kemanunggalan dengan Tuhan, hal mana merupakan perubahan yang mempengaruhi landasan kehidupan mistik. Tarekat Syatariyah a. Wahdatul Wujud berarti kesatuan wujud maksudnya segala macam benda-benda dan makhluk yang ada dialam ini merupakan manifestasi dari pada tuhan b. Talkin adalah langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum seseorang di bai‟at menjadi anggota tarekat dalam menjalani dunia tarekat. c. bai‟at. d. tujuh macam dzikir muqoddimah, yang disesuaikan dengan tujuh macam nafsu manusia yaitu: Dzikir thowaf, Dzikir nafi‟ isbat, Dzikir isbat faqoth, Dzikir ism al-dzat, Dzikir taroqqi, Dzikir tanazzulDzikir Ism al- Ghoib,, Tarekat Alawiyah Zikir dan do’a dilakukan setiap hari. Zikir dan doa tersebut meliputi: lâ ilâ ha illallâh 25000 x ya Allâh 25000 x membaca saalawat 25.000 x setelah ashar membaca hizib bahr (imam al- Syadzili) kemudian membaca 7 surat, membaca do’a birrul walidain mandi, memakai wewangian, dan melakasanakan shalat maghrib mandi setiap shalat fardhu Tarekat wahidiyyah a. mengamalkan zikir” sholawat wahidiyyah” b. menerapkan“LILLAH BILLAH”, “LIRROSUL BIRROSUL” dan berusaha melaksanakan :”YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” dengan prinsip “TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’