Anda di halaman 1dari 18

FAKT Data GLobal (WHO, 2018) menunjukkan :

> 300 Juta orang di dunia mengalami depresi


> 60 juta orang di dunia mengalami bipolar

A >23 juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa berat seperti


skizofrenia

Data Riskesdas Tahun 2018 ; Penderita Skizofrenia di


Indonesia meningkat
Periode 2013- 2018 menunjuukan
prevalensi penderita skizofrenia/psikotik di
Indonesia tercatat 6,7 per 1000 rumah tangga -->
meningkat dari 0,15% menjadi 0,18% di Indonesia Penderita mulai
usia >15 tahun , meningkat dari 6,1% menjadi 9,8% 84,9% ODGJ
telah berobat
15,1% tidak berobat (alasan : merasa sudah sehat, tidak mampu beli
obat, obat tidak tersedia)

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
Skizofrenia (Schizophrenia) pada DSM V adalah gangguan psikosis
kronis, ditandai dengan episode akut yang melibatkan pemisahan
dengan realitas, diwujudkan dengan ciri seperti delusi, halusinasi,
pikiran tidak logis, bicara tidak teratur (kacau), perilaku aneh
seperti katatonia dan simptom negatif seperti emosi datar atau
penarikan diri.
Hal ini sejalan dengan Maslim (2019) bahwa Skizofrenia merupakan
DEFINIS
suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis atau
I
"deteriorating" yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung
pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.
Pada umumnya, skizofrenia ditandai oleh penyimpangan yang
fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh
afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan
kemampuan biasanya tetap terpelihara,
intelektual kemunduran walaupun tertentu dapat
kognitif berkembang kemudian
(Maslim, 2019)

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
PEYEBA
B
Nevid dan kolega (2008) menyatakan
bahwa penyebab skizofrenia belum
diketahui dengan pasti.
Kendat
demikian skizofrenia diduga melibatkan
i
kelainan otak, yang dikombinasikan
dengan pengaruh psikologis, sosial dan
lingkungan

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
MANIFESTA Dalam DSM V, skizofrenia ditandai
SI KLINIS dengan episode
melibatkan
dengan
akut yang
pemisahandiwujudkan
realitas, ciri
dalam delusi, halusinasi,
seperti pikiran
logis, bicara tidak
tidak teratur (kacau), perilaku
aneh seperti katatonia, dan simptom negatif
seperti emosi datar atau penarikan diri.
Gangguan harus muncul setidaknya selama
6 (enam bulan) dan harus aktif serta
bertahan setidaknya selama satu bulan (jika
tidak berhasil ditangani)

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
GEJAL
Gejala Positif : A
Halusinasi, dimana panca indera
oleh
terangsang
sebenarnya tidak ada suatu yang
Delusi, kepercayaan yang kuat yang Gejala Negatif :
tidak didasari logika atau kenyataan Keengganan bersosialisasi
yang sebenarnya. Gejala delusi ini dan memilih
biasanya berdampak pada perilaku mengucilkan diri
ksizofrenia Kehilangan konsentrasi
Pikiran dan perubahan Pola tidur berubah
Kehilanhgan minat motivasi
kacau perilaku. dan dalam segala aspek
hidup Apatis

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
ASESME
Wawancara
N
Allo anamnesa
Auto Anamnesa

Observasi
gambaran umum didasarkan pada rekam medis
fungsi psikologi

Psikotes

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
WAWANCAR
1. Allo A anamnesa ditujukan
pada keluarga terutama pada
orangtua dan care giver. Pada
orangtua ditanyakan terkait dengan
riwayat kehidupan dan
2.genogramnya
Auto anamnesa, yang
digali
berhubungan dengan
Precipitating eve sumber

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
OBSERVAS
Deskripsi Umum I
Penampilan
Sikap terhadap pemeriksa
Afek
Fungsi Psikologi
Roman muka
Kognitif :
Proses pikir memori,
konsentrasi, orientasi
Persepsi dan kemampuan verbal
Emosi
Perilaku

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
PSIKOTE
S Fungsi Kognitif
Kepribadia
n Klinis

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSI
SV
Menurut DSM
A. Dua (atau lebih) dari point berikut ini, masing-
masing hadir untuk porsi waktu yang signifikan
selama periode 1 bulan (atau kurang jika berhasil
diobati) setidaknya salah satu dari point tersebut
(1), (2) atau (3) :
1. Delusi
2.Halusinasi
3.Bicara tidak teroganisir
4.Perilaku tidak teratur / katatonia
5.Simptom negatif

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSI
S
Menurut DSM V
B. Untuk sebagian besar waktu sejak permulaan
gangguan, tingkat fungsi di satu atau lebih area
utama, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal
atau perawatan diri sendiri, berada jauh dibawah
tingkat yang dicapai sebelum onset (atau saat onset
adalah dimasa kanak-kanak atau remaja, ada
kegagalan mencapai tingkat yang diharapkan dari
fungsi interpersonal, akademik atau pekerjaan.

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSI
Menurut DSM SV
C. Tanda-tanda gangguan terus menerus selama paling
sedikit 6 bulan, periode 6 bulan ini harus mencakup
setidaknya 1 bulan simptom (atau kurang jika berhasil
diobati) yang memenuhi kriteria periode simptom
prodromal atau residual. Selama prodromal atau
periode residu, tanda-tanda gangguan dapat
diwujudkan hanya dengan simptom negatif atau dua
atau lebih simptom yang tercantum dalam kriteria
yang hadir dalam bentuk yang dilemahkan (misalnya
kepercayaan aneh, pengalaman perceptual yang tidak
biasa

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSI
SV
Menurut DSM
D. Gangguan skizoafektif dan gangguan depresi atau
bipolar dengan fitur psikotik telah dikesampingkan
karena (1) tidak ada episode depresi atau manik besar
yang terjadi bersamaan dengan simptom fase aktif ,
mereka telah hadir untuk sebagian kecil dari durasi
total masa aktif dan sisa penyakit

E. Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis


suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan
pengobatannya) atau kondisi medis lainnya

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSI
S
Menurut DSM V
F. Jika ada riwayat gangguan spektrum autisme atau
gangguan komunikasi pada onset masa kanak-kanak,
diagnosis tambahan skizofrenia dilakukan jika delusi
atau halusinasi yang menonjol, disamping simptom
-simptom skizofrenia hadir setidaknya selama 1 bulan
(atau kurang) jika berhasil diobati

(American Psychiatric Association, 2013)

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
DIAGNOSIS
BANDING
1. Gangguan Mental
Organik
2.Gangguan Mental & akibat
Perilaku penggunaan zak
psikoaktif
3.Gangguan afektif berat
4.Gangguan Obsesif Kompulsif
5.Gangguan somatoform
6.Gangguan hipokondrik
7.Gangguan ansietas fobik akut
8.Retardasi mental
(American Psyciatric Assosiation, 2013)

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
INTERVENSI
PSIKOLOGI
KLINIS
1.Terapi Individual
2.Terapi Keluarga
3.Pelatihan Ketrampilan sosial
4.CBT
5.Remediasi Kognitif
6.Farmakoterapi

Retna Mariyana
B.,M.Psi.,Psikolog.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai