Anda di halaman 1dari 9

KD. 3.13.

INVENTARISASI
1. Pengertian inventarisasi (KBBI dan 2 para ahli)
2. Tujuan invinterisasi
3. Manfaat invinterisasi
4. Dasar hukum inventarisasi sarpras
5. Langkah-langkah inventarisasi sarpras
PENGERTIAN
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium)
yang berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya

Menurut KBBI
Pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik kantor, (sekolah,
rumah tangga, dan sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan
tugas

Menurut Para Ahli


Menurut Soemarsono S.R ( 1994, p15 )
"Inventarisasi adalah pencatatan barang - barang milik kantor atau
perusahaan".
TUJUAN INVENTARISASI

Tujuan Inventaris Sarana dan Prasarana


1. Agar peralatan tidak mudah hilang.
2. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan
pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Memudahkan dalam pengecekan barang.
4. Memudahkan dalam pengawasan.
5. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan
mutasi/penghapusan barang.
MANFAAT INVENTARISASI
Menurut Sanderson (2000) inventarisasi memiliki beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi/
departemen.
2. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban
atas penguasaan dan pengelolaan aset organisasi/ negara.
3. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset
organisasi atau negara.
4. Menyediakan informasi mengenai aset organisasi/negara yang
dikuasai departemen sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan,
pengadaan dan pengelolaan perlengkapan departemen.
5. Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen
untuk menunjang perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.
MANFAAT INVENTARISASI
1. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan
kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan barang.
2. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan
bahan/pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.
3. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan
bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
4. Memberikan data dan informasi dalam menentukan
keadaan barang (tua, rusak, lebih) sebagai dasar untuk
menetapkan penghapusannya.
5. Memberikan data dan informasi dalam rangka
memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.
DASAR HUKUM INVENTARISASI

PP Nomor. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan


Barang Milik Negara/Daerah, adalah hal yang
mengatur tentang hak kepemilikan
pengelolaan dan hak atas kuasa
harta/kekayaan milik negara.
LANGKAH – LANGKAH INVENTARIS

Buku Induk Barang Inventaris (BIBI).


 Adalah buku ini untuk mencatat semua barang inventaris milik/
kekayaan negara yang berada di lingkungan kantor/ proyek/
satuan organisasi yang bersangkutan menurut urutan penerimaan
barang/urutan tanggal. Barang yang dicatat adalah semua barang
yang dimiliki sejak awal permulaan, yang dapat bertambah dari
tahun ke tahun sesuai dengan kemampuan pengadaan barang.
Buku Golongan Barang Inventaris. (BGBI)
 Adalah buku pembantu tempat mencatat barang – barang
inventaris golongan barang (diambil dari Buku Induk Barang
Inventaris) menurut jenisnya masing – masing, berdasarkan kode
klasifikasi dan kode pokok barang.
Buku Catatan Non Inventaris. (BCNI)
 Adalah buku untuk mencatat semua barang
habis pakai
Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris.
 Adalah daftar tempat mencatat jumlah
bertambah dan atau berkurangnya barang
inventaris sebagai akibat mutasi yang terjadi
dalam triwulan yang bersangkutan.
Membuat Daftar Isian Inventaris.
 Yaitu tempat – tempat mencatat semua barang
inventaris menurut golongan barangnya.
Membuat Daftar Rekapitulasi Barang Inventaris
 Yaitu merupakan daftar yang menunjukkan
jumlah barang inventaris menurut keadaan
yang terjadi dalam 1 tahun anggaran.

Anda mungkin juga menyukai