Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aktivitas dalam pengelolaan perlengkapan sarana dan prasarana di
rumah sakit adalah mencatat semua perlengkapan yang dimiliki oleh rumah sakit.
Lazimnya, kegiatan pencatatan semua perlengkapan itu disebut dengan istilah
inventarisasi. Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Secara
definitif, inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara
secara sistematis, tertib, teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman yang
berlaku. Inventarisasi sarpras pendidikan adalah kegiatan pencatatan semua sarana
prasarana dan merupakan suatu proses berkelanjutan, barang milik negara.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep. 225/MK/V/4/1971
barang milik negara adalah berupa semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana
yang bersumber, baik secara keseluruhan atau sebagaian, dari Anggaran Pendapat
Belanja Negara (APBN) ataupun dana lainnya yang barang-barangnya di bawah
penguasaan pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah otonom, baik yang
berada di dalam maupun luar negeri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian inventarisasi?
2. Apa saja manfaat dan tujuan inventarisasi?
3. Bagaimana tata cara penginventarisasian?
4. Apa saja klasifikasi inventaris?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan yang akan disampaikan, mengenai :
1. Menjawab rumusan masalah.
2. Sebagai salah satu sarana menambah pengetahuan, informasi serta wawasan
tentang inventarisasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inventarisasi
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” yang memiliki arti daftar barang-barang.
Jadi, inventarisasi adalah kegiatan mencatat dan menyurun barang/bahan yang ada
secara benar menurut ketentuan yang berlaku.
B. Manfaat dan Tujuan
Menurut Sunderson (2000), inventaris memiliki beberapa manfaat sebagi berikut:
a) Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasai unit
organisasi/departemen.
b) Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas
penguasan dan penegelolaan aset organisasi/negara.
c) Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi
atau negara.
d) Menyediakan informasi mengenai aset organisasi/negara yang dikuasai
departemen sebagi bahan untuk perencanaan kebutuhan pengadaan dan
pengelolaan perlengkapan departemen.
e) Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk
menunjang perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.
f) menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan
menyusun rencana kebutuhan barang.
g) Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang.
h) Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam
penyaluran barang.
i) Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (tua,
rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
j) Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.
Secara umum, inventaris dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan
pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki.
Secara khusus inventaris dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

2
a) Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki
b) Untuk menghemat keuangan baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana.
c) Sebagai pedoman untuk menghitung kekayaan dalam bentuk materi yang
dapat dinilai dengan uang.
d) Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang
dimiliki.
C. Tata Cara Penginventarisan
Tata cara pelaksanaan iventarisasi adalah kegiatan mencatat perlengkapan ke
dalam buku daftar iventaris dan membuat laporannya ke pada pihak-pihak-pihak yang
terkait. Kegiatan inventarisasi perlengkapan meliputi dua kegiatan, yaitu:
1) Kegitan yang berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode barang
perlengkapan.
2) Kegiatan yang bekaitan dengan pembuatan laporan.
1. Pencatatan perlengkapan
Pencatatan inventaris biasanya dilakukan menggunakan buku inventaris.
Buku inventaris adalah buku yang berisi semua catatan terkait .
Buku inventaris memuat data yang meliputi lokasi, jenis, jumlah, ukuran, harga,
tahun pembelian, asal barang, hingga angka barang.
2. Pembuatan Kode Barang
Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan inventaris adalah membuat kode
barang dan menuliskannya pada barang yang dimiliki di rumah sakit, terutama
barang yang tergolong barang iventaris. Kode barang adalah sebuah tanda yang
menunjukan kepemilikan barang. Kode tersebut di tuliskan pada barang yang
sekiranya mudah di lihat dan di baca. Tujuan pembuatan dan penulisan kode adalah
untuk memudahkan semua pihak untuk mengenal kembali semua perlengkapan di
rumah sakit, baik di tinjau dari kepemilikan, penanggung jawab, maupun jenis dan
golongan barang.
Biasanya kode barang itu berbentuk angak atau numerik. Ukurannya sesuai
dengan besar kecilnya barang perlengkapan yang akan di beri kode, dengan warna
yang berbeda dari warna dasar barang hingga mudah untuk dikenali.

3
D. Klasifikasi Inventaris
Klasifikasi barang investasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengolong-
golongkan atau mengelompok-ngelompokkan barang investasi ke dalam suatu
kelompok tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk
memudahkan pencatatan dan penemuan kembali barang investasi tersebut ketika
dibutuhkan baik secara fisik maupun melalui catatan.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Inventarisasi adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang yang dimiliki
ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan
dan tata cara yang berlaku. Barang inventaris adalah semua barang milik negara baik
yang diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah, DPP maupun diperoleh sebagai
pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di rumah sakit guna
menunjang kelancaran proses pelayanan kesehatan. Tiap rumah sakit wajib
menyelenggarakan inventarisasi barang milik negara yang dikuasai/diurus oleh
sekolah masing-masing secara teratur, tertib dan lengkap.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan..

Anda mungkin juga menyukai