Anda di halaman 1dari 29

BAB III

TEORI PERILAKU KONSUMEN:

Teori Kardinal (Cardinal Theaori) dan


teori permintaan
Teori Ordinal (ordinal Theaori)
Teori tingkah laku konsumen,
dibedakan dalam dua :
macam pendekatan:
1. Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal. Dalam pendekatan nilai
guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif
2. Pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna
ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku
seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva
kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan
barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 2


By: Bagus Nurcahyo
Pengertian dan asumsi-asumsi Utama

a. Barang adalah benda dan jasa yang


dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau
kegunaan. Barang yang dikonsumsi
mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi
makin besar manfaat yang diperoleh.
b. Utilitas (utility) adalah manfaat yang
diperoleh karena mengkonsumsi barang.
Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu
barang dibanding dengan alternatif
penggunaannya.
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 3
By: Bagus Nurcahyo
Lanjutan c. Utility

Utilitas digunakan sebagai dasar untuk


pengambilan keputusan oleh konsumen.
Utilitas total (total Utility/TU) yaitu jumlah
seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Utilitas marjinal (Marginal utility/MU) berarti
pertambahan (atau pengurangan) kepuasan
sebagai akibat dan pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang
tertentu.
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 4
By: Bagus Nurcahyo
Lanjutan. D. Hukum pertambahan
manfaat yang makin menurun
 Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan
kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh
dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan
akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan
kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya
Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini
dikenal dengan hukum Gossen.
 Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai
dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika
konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau
membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen
redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 5


By: Bagus Nurcahyo
Lanjutan. E. Pengetahuan sempurna
(prefect knowlegge)
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau
pengetahuan yang sempurna berkaitan
dengan keputusan konsumsinya. Konsumen
tahu persis kualitas barang, kapasitas
produksi, teknologi yang digunakan dan
harga barang dipasar.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 6


By: Bagus Nurcahyo
Lanjutan e. Konsistensi Preferensi

Berkaitan dengan kemampuan konsumen


menyusun prioritas pilihan agar dapat
mengambil keputusan. Minimal ada 2 sikap
yang berkaitan dengan preferensi konsumen
yaitu: lebih suka (prefer) dan atau sama
sama disukai indefference. X>Y; X=Y
Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis
konsumen harus konsistensi preferensi. X>Y;
Y>Z ; X>Z disebut dengan transitivitas
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 7
By: Bagus Nurcahyo
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 8
By: Bagus Nurcahyo
Teori Kardinal (Cardinal Theori)
Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur dengan
satuan uang.
 Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.

MUx MUy MUz


  .... 
Px Py Pz
 Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
 Berlaku hukum diminishing return.
 Total Utility (TU), TU  f (Q)
Marginal Utility (MU), TU

MU 
Q = Output Q
∆TU = Perubahan total ulitity
∆Q = Perubahan output

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 9


By: Bagus Nurcahyo
Fungsi Kepuasan Total
Tabel 3.1Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU
Q TU MU
Fungsi TU = 16Q – Q2
0 0 Fungsi MU = 16 – 2Q
1 15 15
2 28 13 Hubungan TU dan MU ditunjukkan
3 39 11 dengan TU akan meningkat
4 48 9 bilamana MU>0 (positif) dan TU
5 55 7 maksimum pada saat MU = 0
6 60 5 selanjutnya TU akan menurun jika
MU<0 (negatif)
.. .. ..
9 63 -1
10 60 -3

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 10


By: Bagus Nurcahyo
Gambar 3.1 Kurva TU dan MU
TUx TU max

TU = 16 – Q2

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
MUx

16 MU = 16 – 2Q

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 11
By: Bagus Nurcahyo
Kondisi Keseimbangan Konsumen dan
Kurva Permintaan Konsumen
 Secara teoritis, konsumen akan memperoleh
kepuasan total (TU) maksimum pada saat harga (P)
sama dengan tambahan kepuasan (MU).
 TUx max Px = MUx
MUx = Px ; jika Px =4 TUx = 16Qx – Qx2
16 – 2Qx = 4 = 16(6) - 62
2Qx = 16 – 4 = 96 – 36
Qx = 6 = 60

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 12


By: Bagus Nurcahyo
Gambar 3.2 Kurva MU dan Kurva
Permintaan terhadap barang X
MUx
16

8 MUx = 16 – 2Qx

0 4 6 Qx
MUx

A
8
4 B

0 4 6 Qx

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 13


By: Bagus Nurcahyo
Gambar 3.3 Kurva Permintaan Individu
dan Kurva Permintaan Pasar
 Permintaan pasar adalah akumulasi
(penjumlahan) dari permintaan-permintaan
individual dari suatu barang X.
Px Px Px
(a) Konsumen A (b) Konsumen B (c) Pasar

15

10 DPasar
DA DB

10 30 Qx 10 Qx 10 40 Qx

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 14


By: Bagus Nurcahyo
Surplus Konsumen
Adalah selisih diantara harga tertinggi dari kemampuan
konsumen untuk meminta sejumlah barang dengan
harga pasar yang lebih rendah dengan jumlah barang
yang diminta lebih banyak.
Px
A
Surplus Konsumen

Pm E

0 Qx Qx

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 15


By: Bagus Nurcahyo
Realitas Model Utilitas Kardinal
 Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat
sulit diterapkan.
 Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh
sikap emosional konsumen, seperti;
pengaruh iklan, lingkungan, gengsi .
 Konsumen memutuskan membeli produk
jika harga dan manfaat produk sama atau
sebanding.
 Atribut suatu barang sebagian dapat diukur
dengan kualitas dan harga produk.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 16


By: Bagus Nurcahyo
Teori Ordinal (ordinal Theory)

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan


konsumen dengan angka ordinal (relatif).
Tingkat kepuasan konsumen dengan
menggunakan kurva indiferens(kurva yg
menunjukkan tingkat kombinasi jumlah
barang yang dikonsumsi yang menghasilkan
tingkat kepuasan yang sama).

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 17


By: Bagus Nurcahyo
Kurva Indeferen

Kurva indeferen adalah yang menunjukkan berbagai


kombinasi konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seseorang konsumen.
Suatu kurva indiferen atau sekumpulan kurva indiferen
disebut peta indiferen atau indifference map.
U = X.Y
U= utilitas
X= Konsumsi barang X
Y= Konsumsi barang Y

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 18


By: Bagus Nurcahyo
ILUSTRASI

Tabel 3. Alternatif kombinasi pakaian & makanan yg


memberikan kepuasan yg sama
Kombinasi Pakaian Makanan
a 30 5
b 18 10
c 13 15
d 10 20
e 8 25
f 7 30
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 19
By: Bagus Nurcahyo
35
P
.
30 .
T a

.
25
20
. b g

15 . . c
10 d
h e
5 T
KI

0 5 10 15 20 25 30 35 M

Keterangan :
KI : Kurva Indeferen
Titik : a—b---d : dari Tabel 3
TT : Garis Singgung (kemiringan KI)
Titik g : Kombinasi yang lebih baik
Titik h : Kombinasi yang lebih buruk
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 20
By: Bagus Nurcahyo
Ciri-ciri kurva indiferens:
 Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan
mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia
menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
 Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya
perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan
untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing
barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
 Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh
kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang
berbeda.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 21


By: Bagus Nurcahyo
Peta Indiferen (The Indeferen Map)

Jumlah Makanan
Per Bulan
I5
I
I4
I3
I1 2

Jumlah Makanan Per Bulan


Gambar Peta
indeferen

Sebuah peta indeferen terdiri dari sejumlah kuva indeferen. Semua titik
pada suatu kurva tentu menunjukkan berbagai alternatif kombinasi
Makan dan pakaian yang memberi tingkat kepuasan yang sama.
Semakin jauh suatu kurva dari titik awal, semakin tinggi tingkat
kepuasan yang digambarkan.

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 22


By: Bagus Nurcahyo
Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens

Y Y

Y1 A K L
B D
Y2
Y3 C IC2
N IC1
IC1 M
IC2
0 X1 X 2 X 3 X 4 X 0 X

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 23


By: Bagus Nurcahyo
Marginal Rate of Substitution (MRS)

 Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi


disebabkan konsumen menambah jumlah barang X.
Y
Titik X Y
9 A
A 1 9 Y
-3 MRSxy  
6 B X
B 2 6 -2
C
4
C 3 4 -1 3
D
2 E
D 4 3 -1
0 1 2 3 4 5 X
E 5 2

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 24


By: Bagus Nurcahyo
Kurva Garis Anggaran (Bugget Line
curve)
Bugget Line curve adalah kurva yang
menunjukkan kombinasi konsumsi dua
barang yang membutuhkan biaya/anggaran
yang sama besar. Misal garis anggaran
dinotasi I, sedang harga sebagai P( Px untuk
x dan Py untuk Y) dan jumlah yang
dikonsumsi Q ( Qx untuk X dan Qy untuk Y)
maka ditulis:
I = Px Qx +Py Qy
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 25
By: Bagus Nurcahyo
Garis Anggaran (Budget Line)
 Merupakan batasan
(constrain) kemampuan Y
konsumen, secara umum
I/Px
satuan uang (I)

G
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ I

ar
is
An
 jika konsumen ingin

gg
ar
menggunakan semua

an
anggaran yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = I 0 I/Py X

Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 26


By: Bagus Nurcahyo
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y Y

0 A1 A2 X 0 A1 A2 X

Pergeseran garis anggaran Pergeseran garis anggaran


(A1 ke A2), naiknya jumlah Y (A1 ke A2), naiknya jumlah X,
dan Jumlah X, disebabkan Y tetap, disebabkan oleh
oleh Naiknya Anggaran Turunnya harga barang X
Konsumen
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 27
By: Bagus Nurcahyo
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen
Y

D
B

Y* C IC3
A IC2
IC1

0 X* X
 IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum
optimal,
 IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
 IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 28
By: Bagus Nurcahyo
Keseimbangan konsumen
 Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen
dengan garis anggaran.
 Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama
dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)
Px
MRSxy  
Py
MUx Px
 
MUy Py
Px MUx Y
MRSxy    
Py MUy X
Teori Ekonomi Mikro Bab III Teori Perilaku Konsumen Halaman 29
By: Bagus Nurcahyo

Anda mungkin juga menyukai