Anda di halaman 1dari 14

KAPITA SELEKTA MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

Manajemen Mutu
Informasi Kesehatan
Pengantar
• Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah
menjadi kebutuhan dasar setiap orang.
• Fasilitas kesehatan seperti rumah Sakit dan puskesmas juga klinik atau balai
pengobatan yang didalamnya terdiri atas pelayanan yang beragam seperti
pemeriksaan, perawatan, farmasi, laboratiorium, termasuk pelayanan rekam
medis merupakan organisasi jasa pelayanan umum yang melayani masayarakat
secara langsung, oleh karena itu rumah sakit dan puskesmas harus memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan harapan pasien
• Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah peningkatan
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai
dengan keluaran yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan professional
terkini.
• Upaya untuk dapat melakukan penilaian mutu dengan berbagai pendekatan
yang ada, diperlukan suatu data kinerja yang akurat dan relevan sehingga dapat
membantu pihak pihak rumah sakit dalam melakukan perubahan. Ketersediaan
sumber data merupakan syarat utama keberhasilan pengukuran mutu.
• Kementerian Kesehatan (2013: Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
Minimum di Rumah Sakit: halaman 3) menyatakan bahwa mutu pelayanan
adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
Konsep Mutu
• Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai mutu :

1. “Mutu adalah kepatuhan terhadap persyaratan atau spesifikasi “ Philip Crosby, 1978
2. “Mutu adalah melakukan hal yang benar sejak pertama kali dan melakukannya lebih
baik pada saat yang berikutnya”. Al-Assaf-1990
3. Mutu adalah memenuhi persyaratan yang diminta konsumen, baik konsumen
internal maupun eksternal dalam hal layanan, dan produk yang bebas cacat”. – IBM,
1982
4. “Mutu merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen baik
internal maupun eksternal. Mutu juga dapat diatrikan sebagai suatu proses perbaikan
yang bertahap dan terus menerus.” –Al Assaf.1998
Konsep Mutu Pelayanan Kesehatan
• Demikian pula dengan mutu pelayanan kesehatan, hal ini akan tergantung dari sudut
pandang pelakunya (Elizabeth, 2015);
1. Menurut pasien/ masyarakat mutu adalah empati, menghargai dan anggap sesuai
dengan kebutuhan dan ramah
2. Menurut petugas kesehatan mutu adalah bebas melakukan sesuatu secara
profesional sesuai dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang
memenuhi standar
3. Menurut manajer/administrator adalah mendorong manager untuk mengatur staf
dan pasien / masyarakat yang baik
4. Menurut yayasan atau pemilik adalah menuntut pemilik agar memiliki tenaga
profesional yang bermutu dan cukup.
Pendahuluan Manajemen Informasi Kesehatan
• Peranan unit rekam medis dan informasi kesehatan di rumah
sakit maupun di fasilitas pelayanan kesehatan lain merupakan
unit pengumpul data, pengolah data menjadi informasi hingga
menyajikan informasi kesehatan kepada pengguna baik internal
maupun eksternal.
• Bagian-bagian di rumah sakit maupun fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya akan menggunakan informasi kesehatan
untuk pengambilan keputusan dalam menyusun perencanaan
ke depan.
• Kegiatan rekam medis dan informasi kesehatan dimulai
sejak pengumpulan data di bagian pendaftaran pasien
rawat inap dan rawat jalan.
• Data yang sudah lengkap dalam rekam medis diolah dan
dianalisis untuk menjadi informasi kesehatan yang
bermanfaat. Hasil olahan disajikan untuk kebutuhan
internal yaitu pimpinan tingkat atas, menengah maupun
bagian lainnya
Informasi Kesehatan
• Menurut Yakub (2012: Pengantar Sistem Informasi : halaman 10) dikatakan
bahwa istilah “data” dan “informasi” sering saling tukar pemakaiannya,
walaupun sebenarnya ada perbedaan
• Data adalah bahan baku yang diolah untuk memberikan informasi. Sedangkan
informasi dihubungkan dengan pengambilan keputusan
• Oleh karena itu informasi dapat dianggap memiliki tingkat yang lebih tinggi
dan aktif daripada data. Informasi kesehatan dibutuhkan untuk perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
Kualitas Informasi Kesehatan
• Menurut (Jogiyanto, 1999) kualitas dari informasi (Quality of information) tergantung
dari tiga hal yaitu accurate, timeliness dan relevance.
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.
2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya
dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda
• Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen POAC Pada Manajemen Informasi
Kesehatan
a. Dalam Rawat Jalan,
b. Rawat Inap,
c. Rawat Darurat, dan
d. Pemeriksaan Penunjang

Anda mungkin juga menyukai