Anda di halaman 1dari 15

Modul 1.1.a.

5 Ruang Kolaborasi Filosofi


Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Fasilitator : Fitriyani, S.Pd


Pengajar Praktik : Wita Rianti, S.sos., MM.
Kelompok 64B : - Aang Isa Ansori, S.Pd
- Riski Amelia Kahar, S.Pd
- Tika Rahayu, S.Pd
- Isti Kemala Dewi, S.Pd
- Aulia Chika Utami, S.Pd
1
Apa kekuatan konteks sosio-kultural
didaerah anda yang sejalan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara?
Provinsi Lampung berasal dari beragam suku dan daerah maka beragam juga sosio-
kulturalnya diantara lain Lampung menganut falsafah hidup yang kental di masyarakat
Lampung yaitu Piil Pesenggiri.

Piil Pesenggiri

Nengah
Bejuluk Beadek
Nyappur
Titi Gemati
Nemui Nyimah Sakai Sambayan
Bejuluk Beadek

Bejuluk beadek berarti menjaga nama


baik atau reputasi diri sendiri dan
keluarga di masyarakat. Masyarakat
Lampung percaya bahwa nama baik
adalah harta yang paling berharga dan
harus dijaga dengan baik. Bejuluk
beadek mengajarkan untuk selalu
menjadi pribadi yang menyenangkan,
ramah, tidak sombong, tidak pelit dan
mau berbaur dengan sesama
Nemui Nyimah

Nemui nyimah berarti ramah tamah


dalam menyambut tamu atau orang
lain yang datang berkunjung.
Masyarakat Lampung sangat
menghargai tamu atau orang asing
yang datang ke rumah atau daerah
mereka. Nemui nyimah
mengajarkan untuk selalu
menyambut tamu dengan senyum,
sapaan dan salam yang sopan dan
hangat
Nengah
Nyappur

Nengah nyampur berarti mudah


berbaur dalam masyarakat atau
lingkungan yang berbeda.
Masyarakat Lampung adalah
masyarakat yang terbuka dan
toleran terhadap perbedaan. Nengah
nyampur mengajarkan untuk selalu
bersikap ramah, sopan dan santun
terhadap orang-orang yang berbeda
dengan diri sendiri, baik dalam hal
agama, suku, budaya, adat istiadat,
bahasa dan lain-lain
Sakai Sambayan

Sakai sambayan berarti tolong


menolong dan bergotong royong
dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat Lampung adalah
masyarakat yang solidaritas dan
gotong royongnya tinggi. Sakai
sambayan mengajarkan untuk
selalu bersedia membantu orang
lain yang membutuhkan bantuan,
baik dalam hal materi maupun non-
materi
Titi Gemati

Titi gemati berarti menjaga


kesetiaan dan kejujuran dalam
hubungan interpersonal.
Masyarakat Lampung adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dan etika dalam
pergaulan. Titi gemati mengajarkan
untuk selalu setia dan jujur kepada
pasangan hidup, keluarga, sahabat,
teman, rekan kerja dan orang lain
yang memiliki hubungan dengan
diri sendiri³.
2 Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
pada konteks lokal sosial budaya di daerah anda?
Piil pesenggiri ini memiliki 5 Nilai . akan
tetapi kelompok kami mengambil 3 Nilai
yaitu:

1 2 3
Nengah Nyampur
Bejuluk Beadek Nengah Nyampur berarti mudah berbaur dimana Sakai Sambayan
Dalam ruang lingkup kelas bejuluk beadek dalam ruang lingkup sekolah atau masyarakat Sakai Sambayan berarti tolong menolong dan
mendorong untuk mengikuti kegiatan positif siswa mampu untuk bersosial dan mudah bergaul. bergotong royong dalam nilai ini peserta didik dapat
Nengah Nyampur dapat mengajarkan peserta didik memberikan dukungan, motivasi saran dan kritik
di sekolah maupun masyarat. Bejuluk
untuk mengikuti aturan yang berlaku di sekolah serta peserta didik juga dapat berkontribusi dalam
Beadek juga menuntut menjadi siswa yang
seperti mengucapkan salam sesuai kebudayaan bergotong royong
aktif, produktif dan prestasif Lampung “Tabik Pun”
3
Sepakati kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan
laku murid di kelas atau sekolah anda sesuai dengan
konteks lokal sosial budaya di daerah anda yang dapat
diterapkan ?
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan
nilai-nilai luhur seperti sakai sambayan. Sebagian peserta
didik/ masyarakat Lampung telah menunjukan wujud
nyata penerapan nilai religious, toleransi, gotong royong
dan kejujuran
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa masyarakat lampung
memiliki filsafah hidup Piil Pesenggiri tapi nilai yang paling
menebal dalam ruang lingkup kelas atau sekolah ialah Sakai
Sembayan yang artinya tolong-menolong. Terbiasa dalam kelas
untuk selalu gotong royong dan tolong menolong. Dalam
tolong menolon ini kemudian akan muncul nilai budi pekerti
lainnya seperti nilai religious, toleransi, dan kejujuran
Bentuk konkrit penerapan nilai-nilai piil pesenggiri sesuai
dengan pemikiran KHD:

Bejuluk Beadek:
• Siswa menggunakan panggilan yang baik dan sopan terhadap guru, kakak kelas, dan orang yang lebih tua di
sekolah.
• Siswa aktif dan produktif mengikuti kegiatan-kegiatan perlombaan untuk menjaga dan mengharumkan nama
baik sekolah.

Nengah Nyampur:
• Siswa toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan suku yang ada di kelasnya/sekolah.
• Siswa membiasakan salam “Tabik Pun”.

Sakay Sambayan:
• Siswa gotong royong membersihkan lingkungan sekolah pada saat jumat bersih.
• Siswa bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok.

Anda mungkin juga menyukai