Anda di halaman 1dari 15

penggunaan angka

danbilangan,Kata ganti,kata
si dan sang,tanda baca
titik,tanda baca koma
Project by:kelompok lv
Anggota kelompok
• Yasinta Mendra Limas
• Maria Delvasari Multi
• Maria Serilina Dasul
• Maria Sarviani Densi
• Frisilia Garafita Joma
• Sefirina Jetriana
• Maria Setiawati Yane
Penggunaan angka dan bilangan
Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai,
seperti nilai uang dan persentase. 4. Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih dari satu kata
didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau diubah susunan kalimatnya.
Aturan penulisan angka dan bilangan mengikuti pedoman yang sudah digariskan oleh Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). EYD mengatur kapan menggunakan bilangan dan kapan menggunakan angka dalam
tulisan:
1. Bilangan Ditulis dengan Huruf Apabila Hanya Satu dan Dua Kata
Aturan pertama EYD menetapkan bahwa bilangan harus ditulis menggunakan huruf apabila hanya sebanyak satu
sampai dua kata saja. Namun jika bilangan ditulis berurutan dan dipisahkan dengan tanda koma, maka bilangan
harus dinyatakan dengan angka.
Berikut panduan dasar penulisan angka dan lambang bilangan;
Contoh:
Sinta sangat menyukai film itu hingga dia menontonnya sebanyak lima kali
Diana mendapatkan transfer uang perbulan dari orangtuanya sebanyak dua juta Rupiah
Dari sebanyak 50 siswa di kelas, 20 orang menyukai Matematika, 10 orang menyukai IPA, 15 orang menyukai
bahasa Inggris dan sisanya netral.
2. Bilangan Awal Kalimat Ditulis Menggunakan Huruf
Penulisan angka di awal kalimat menggunakan huruf dan bukan angka biasa. Berdasarkan aturan EYD, angka
tidak bisa ditulis di awal kalimat. Berikut penulisan angka dan bilangan yang tepat jika berada di awal kalimat:
Dua belas siswa berprestasi dari ujung Timur Indonesia memperoleh beasiswa pendidikan tinggi
Dua pemenang lomba lari daerah itu mengikuti kejuaraan nasional
Jika bilangan lebih dari dua kata, maka kamu harus mengubah susunan kalimat agar penulisan angka di tengah
kalimat. Berikut contoh penulisan kalimat dengan angka ditempatkan di tengah:
Sebanyak 21 siswa berprestasi memperoleh beasiswa pendidikan tinggi.
Ibu menyimpan 32 bungkus tepung terigu di dalam lemari.
3. Penulisan Angka dengan Huruf Sebagiannya
Apabila bilangan ditulis menggunakan huruf seluruhnya terlalu banyak, maka bilangan tersebut bisa ditulis
sebagian menggunakan huruf dan sebagiannya angka. Berikut contoh penulisannya yang tepat:
Andika memperoleh pinjaman sebesar 150 juta rupiah dari keluarga besarnya
Pabrik otomotif itu mengeluarkan dana lebih dari 125 miliar rupiah demi mengembangkan teknologi listrik
terbaru
. Ukuran Satuan dan Nilai Uang Ditulis dengan Angka
Ukuran satuan serta nilai uang harus mengikuti aturan penulisan angka pada kalimat. Ukuran
satuan seperti ukuran berat, ukuran panjang, waktu, isi, volume dan luas harus ditulis dengan
angka.
Nilai uang juga harus dinyatakan menggunakan angka, kecuali bilangan terlalu besar maka bisa
ditulis sebagian menggunakan huruf seperti aturan ketiga di atas. Di bawah ini adalah contoh dari
penulisan angka untuk menyatakan ukuran satuan dan nilai uang:
22 sentimeter
12 liter
3 miligram
2 jam 15 menit
Rp3.500,00

5. Nomor Alamat, Rumah, Kamar dan Sebagainya Ditulis Menggunakan Angka


Aturan EYD penulisan angka dan bilangan untuk nomor rumah, jalan, apartemen, kamar, dan
alamat harus menggunakan angka. Berikut adalah contoh penulisan yang tepat:

Dian tinggal di Jalan Raya Baru No. 13


Kita tinggal di Hotel Mutiara, kamar 132
Penggunaan kata ganti
• Dalam bahasa Indonesia, penulisan kata ganti harus diperhatikan agar sesuai dengan ejaan yang benar. Berikut adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penulisan kata gani.
• 1. Jenis kata ganti dalam bahasa Indonesia meliputi aku (-ku), saya, kita, kamu (-mu), engkau (kau-), dia (-nya), dan
mereka.
• 2. Kata ganti aku, saya, kamu, engkau, dia, dan mereka merupakan bentuk yang digunakan secara lengkap. Sedangkan
kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, adalah versi yang dipendekkan.
• 3. Antara penulisan kata ganti yang lengkap dan dipendekkan, ada sejumlah perbedaan. Untuk kata ganti lengkap,
penulisannya terpisah dengan kalimat sebelum dan sesudahnya. Penulisan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya,
penulisannya serangkai atau disambung.
• 4. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
• 5. Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah dengan kata yang lain.
• 6. Hanya kata "Anda" yang diawali dengan huruf kapital/besar, meski kata ganti orang lain ditulis dengan huruf kecil
kecuali jika diletakkan di awal kalimat.
• 7. Dalam penulisan ilmiah ataupun dalam penerjemahan teks formal, pengetahuan akan ejaan yang disempurnakan dan
penulisan yang benar sesuai dengan EYD sangat diperlukan.
• 8. Untuk mengetahui kaidah penulisan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku, Badan Bahasa menyediakan situs web
Untuk kata ganti aku, saya, kamu, engkau, dia, dan mereka, merupakan bentuk yang
digunakan secara lengkap. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, adalah versi
yang dipendekkan. Antara penulisan kata ganti yang lengkap dan dipendekkan, ada
sejumlah perbedaan. Untuk kata ganti lengkap, penulisannya terpisah dengan kalimat
sebelum dan sesudahnya.
Penulisan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, penulisannya serangkai atau
disambung. Dilansir dari situs PUEBI Daring, kata ganti ku- dan kau-, penulisannya
digabung dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, dan -nya, ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
contohnya:“Aku baru saja menemukan SIM-mu di bawah meja.” Kata ‘SIM-mu’ dapat
diberi tanda hubung karena didahului singkatan, dan kata -mu merupakan kata ganti.
“Kamu boleh pinjam bukuku, tetapi dua hari saja ya.” Kata ‘bukuku’ merupakan bentuk
kata ganti -ku.
“Laptop itu sudah kujual kemarin.” Kata ‘kujual’ merupakan bentuk kata ganti ku-.
“Sepatu ini boleh kaupinjam.” Kata ‘kaupinjam’ harus digabung atau ditulis serangkai
karena kata ‘kau’ merupakan kata ganti kau-.
“Mainan ini miliknya.” Kata ‘miliknya’ merupakan kata ganti ‘-nya’
Penggunaan kata si dan sang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "si" sebagai kata sandang
memiliki serangkaian makna kata. "Si" merupakan kata yang dipakai di depan nama
diri, yang memiliki konotasi akrab atau kurang hormat.
Kata "si" juga merupakan kata untuk mengkhususkan orang yang melakukan atau
terkena sesuatu.

Selain itu, kata "si" juga dipakai sebagai sebutan, pujian, panggilan, ejekan, dan
dipakai dalam menyebutkan berbagai nama tumbuhan maupun binatang. Sementara
kata "sang" sebagai kata sandang menurut KBBI memiliki fungsi yang kurang lebih
sama dengan kata "si." Kata ini dipakai di depan nama orang, binatang, maupun benda
yang dianggap hidup atau dimuliakan. "Sang" juga bisa digunakan di depan nama atau
sebutan dengan konotasi ejekan.
"si" dan "sang" ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, sebagai contoh: Si
pencuri tertangkap sebelum ia berhasil kabur. Mereka memberikan penghargaan bagi si
pemenang. Ia menatap sendu nisan sang suami.
Kata yang mengikutinya harus ditulis dalam huruf kapital apabila berupa nama julukan,
nama orang, atau tokoh dalam cerita, sebagai contoh:
• Keledai berterimakasih pada sang Kancil.
• Berkat kecerdikannya si Tudung Merah berhasil melarikan diri.
• Si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Kata "sang" harus ditulis dalam huruf kapital apabila diikuti dengan kata yang
merupakan unsur nama Tuhan. Berikut ini contoh penggunaannya:
• Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
• Pura itu dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Penggunaan tanda baca titik
• Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang
diikuti perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau subjudul baru.
• 1. Penanda Akhir Kalimat
• Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang ialah sebagai penanda pada akhir
kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya. Kamu biasa memahaminya sebagai kalimat berita.

• Contoh:

• – Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.

• – Ida sudah menyelesaikan artikel tentang Ketimpangan Sosial kemarin.


2. Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan bagan,
ikhtisar, atau daftar
Contoh:
– II. Provinsi Jawa Barat
Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi
– 3. Pembahasan
3.1 Isi
3.2 Analisa Tabel
3.3 Analisa Grafik
3. Pemisah Angka pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan
detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:)

Contoh:

– Pukul 06.05 (Pukul 6 lewat 5 menit)

– Pukul 10.18 (Pukul 10 lewat 18 menit)


4. Penunjukkan Jangka Waktu
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai penunjukkan jangka waktu
tertentu.

Contoh:

– 01.03.47 (1 jam 3 menit 47 detik)

– 07.00.38 (7 jam 38 detik)

5. Memperjelas Jumlah
Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh:

– Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.

– Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian


Penggunaan tanda koma
• 1. Diletakkan di Tengah Kalimat
• Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Nah, tanda
koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan.
Untuk penempatannya ada di belakang kata yang mengikutinya.
• Contoh:
• – Satu, dua, tiga, ….. mulai!
• – Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak
goreng
2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini dipakai
memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan
seperti tetapi, namun, atau melainkan.
Contoh:
Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya bagi anak-anak.
3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan
catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh:
Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
4. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat. Partikel ini bukan
seperti partikel di materi IPA ya. Partikel dalam bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm,
wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Contoh:

– Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!

– Hmm, baiklah kalau seperti itu.


5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi penghubung antarkalimat.
Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.
Contoh:
– …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
-…… akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.

6. Identitas yang Ditulis Berurutan


Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau
wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
– Jakarta, 13 April 2021
– Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
7. Memisahkan Petikan Langsung
Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
– Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”

– “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”

Anda mungkin juga menyukai