Anda di halaman 1dari 30

DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI

dr Sukma Lini, SpPD

DISAMPAIKAN PADA
Kegiatan Mentoring Spesialis
Empat Lawang , 21 Juni 2023
Penyakit Metabolik
dengan Karakteristik
2

Hiperglikemia

Diabetes Melitus
Tipe (DM)
Kelainan Sekresi
Insulin, kelainan Kerja
Insulin atau Keduanya.
Diabetes melitus (DM) terdiri
dari 4 jenis : DM tipe 1, DM3

tipe 2, DM tipe lain, DM


pada kehamilan

Faktor genetik (fungsi sel


beta pankreas menurun dan
Diabetes Melitus resistensi insulin)
Tipe 2 (DMT2)

Faktor lingkungan (gemuk,


makan banyak, malas
berolah raga)
4

Epidemiologi

DMT2 meliputi 90% dari semua diabetes

• Prevalensi DMT2 di seluruh dunia: 336 juta


IDF (2011) • Kematian 4,6 juta orang/ tahun (1 kematian setiap
7 detik)

IDF (2014) • Indonesia peringkat 5 dunia

Prevalensi DMT2 di • Tahun 2000: 12,3 juta orang


Indonesia • Perkiraan tahun 2030: 21,3 juta orang

Insiden DMT2 di • Tahun 2007: 5,7%


Sumatera Barat • Tahun 2018: 10,7%
5

Perjalanan Penyakit
RI dan disfungsi sel β
Pre- pankreas (kelainan
prediabetes genetik)

RI meningkat
Fungsi Sel β pankreas
meningkat
Prediabetes
RI semakin meningkat
Fungsi sel β pankreas semakin
menurun
Diabetes Dini
Hiperglikemia kronik

Diabetes dan Memperparah RI dan


komplikasi kerusakan sel β pankreas
6

PATOGENESIS DIABETES MELITUS


7

Ominous Octet
KRITERIA DIAGNOSIS DM TIPE 2
Pemeriksaan glukosa darah untuk diagnostik adalah pemeriksaan darah vena
dengan sistem enzimatik.
1. Gejala klasik+ GDP ≥ 126 mg/dl
2. Gejala Klasik + GD Random ≥ 200 mg/dl
3. Gejala Klasik+ GD 2 jam setelah TTGO ≥ 200 mg/dl
4. Tanpa Gejala Klasik + 2 ×Pemeriksaan GDP ≥126 mg/dl
5. Tanpa Gejala Klasik + 2 × Pemeriksaan GDR ≥200 mg/dl
6. Tanpa Gejala Klasik + 2 × Pemeriksaan GD2 jam setelah TTGO
≥ 200 mg/dl
7. GD2 jam setelah TTGO > 200 mg/dl
8. HbA1c > 6.5%
8
DIAGNOSIS DM TIPE 2

9
DIAGNOSIS DM TIPE 2
 Dapat ditemukan DM tipe 2 baru dikenal
 Sering disertai dengan penyakit penyerta:
 Obesitas
 Hipertensi
 Dislipidemia
 Sering juga ditemukan saat sudah muncul komplikasi, seperti:
 Stroke
 Infark miokard
 Gagal ginjal

Saat diagnosis DM tipe 2, optimalkan penelusuran penyakit


penyerta maupun komplikasinya.
10
KONSENSUS ADA/ EASD 2018
Tujuan Penatalaksaan:
Mencegah dan memperlambat munculnya komplikasi
Mempertahankan kualitas hidup

Diperlukan:
Kontrol glukosa darah dan risiko kardiovaskuler
Follow-up yang teratur
Patient-centered approach
Meningkatkan kemampuan self-care

INDIVIDUAL GOAL AND STRATEGY


(Patient-Centered) 11
PRINSIP DASAR TERAPI
DIABETES

 DIET DIABETES
 OLAHRAGA PADA DIABETES: 150 MENIT
PER MINGGU, DIBAGI 4-5X SEMINGGU,
OLAHRAGA AEROB.
 TERAPI FARMAKOLOGI
 EDUKASI

12
13

Obat Anti Diabetes dan Aksinya


Obat Anti Diabetes Oral
Insulin sensitizer :
Biguanide: ­Metformin
Thiazolidindion: pioglitazon, rosigl itazon

Insulin secretagogue:
a. Sulfonilurea: ­glibenclamide, gliclazide, glipizide, glimepiride.
b. Meglitinide: repaglinide, nateglinide

AGI (-glukosidase inhibitor): acarbose

Incretin based therapy: DPP4-inhibitor (linagliptin,


saxagliptin)

Menghambat reabsorpsi glukosa di ginjal: SGLT-2 inhibitor


(empagliflozin)

14
Obat Anti Diabetes Injeksi

INSULIN : kerja cepat,kerja pendek, kerja menengah, kerja


panjang, ultra panjang dan insulin campuran

Insulin:
- Basal insulin: levemir
- Prandial insulin: novorapid
- Insulin Campuran (premixed) : novomix

Incretin based therapy:


GLP 1- agonis (liraglutide)

15
16
PENATALAKSANAAN DIABETES
MELITUS

17
SISTEM RUJUKAN PASIEN DIABETES MELITUS

18
19

Hipertensi
Prevalensi Hipertensi Hipertensi
 salah satu
penyebab
kematian dan
2 penyakit dengan
beban finansial
terbesar di seluruh
dunia.

USA 1
3
94 JUTA
ORANG
(1 DARI 3
ORANG) Patofisiologi
MENDERITA Faktor saraf adrenergik
HIPERTENSI bersama dengan variabel lain
menyebabkan :
 hipertensi makin buruk
 kerusakan organ target
Khan AH and Imig JD, Antihypertensive Drugs. Reference Module in Biomedical Sciences. Elsevier. 2018 : 1-5

2
21

Hipertensi
23

Batasan tekanan
darah untuk
diagnosis
hipertensi
2
4
25

evaluasi klinis
26
27
28
When to refer a patient with hypertension for hospital-based
care

Patients in whom secondary hypertension is suspected

Younger patients (<40 years) with grade 2 or more severe


hypertension in whom secondary hypertension should be excluded

Patients with treatment-resistant hypertension

Patients with sudden onset of hypertension when BP has previously


been normal

Other clinical circumstances in which the referring doctor feels more


specialist evaluation is required
Thank You

Anda mungkin juga menyukai