Anda di halaman 1dari 20

Diabetes

Melitus
DIAN OKTARIZKA SALASA
(22111002P)
DEFINISI
Diabetes
Melitus
DIABETES MELITUS merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik kronis yang

5.8 ditandai oleh hiperglikemia yang disebabkan


oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin
ataupun keduanya.

(PERKENI, 2021)
kad
GLUKOSA DARAH
ar

(PERKENI, 2021)
KLASIFIKASI
Diabetes
Tipe 1 Melitus
8.5 Tipe 2
Kerusakan Sel β Resistensi Insulin,
Pankreas Defisiensi Insulin

Gestasional
Tipe spesifik yang
Gangguan Hormon
berkaitan dengan
dan peningkatan
penyebab lainnya
energi saat hamil

(PERKENI, 2021)
PATOFISIOLOGI

Resistensi insulin pada sel otot dan hati serta kegagalan


sel beta pancreas yang menyebabkan terjadinya Diabetes
Militus Tipe II. Organ lain yang juga terlibat dalam DM Tipe
2 adalah jaringan lemak, gastrointestinal, sel alfa
pancreas, ginjal, dan otak yang ikut berperan dalam
gangguan toleransi glukosa.

(PERKENI, 2021)
(Schwartz SS, et all, 2019)
FAKTOR RESIKO
Diabetes
Melitus

(Perkeni, 2021)
TUJUAN TERAPI
TUJUAN JANGKA
TUJUAN JANGKA PENDEK TUJUAN AKHIR
PANJANG

Menghilangkan keluhan DM, Turunnya morbiditas dan mortalitas


memperbaiki kualitas hidup, dan Mencegah dan menghambat penyulit
mikroangiopati dan makroangiopati DM
mengurangi risiko komplikasi akut

(PERKENI, 2021)
ALUR TERAPI
Evaluasi Medis Pemberian Insulin
Melihat riwayat penyakit Ketika HBA1C >9%, BB
Fisik menurun, Ketourinaria
Skrining komplikasi akan diberikan insulin
basal atau pradial

Pemeriksaan Lab
Evaluasi Terapi
GDP, G2PP, HBA1C
Dilakukan setelah 3 bulan
pemberian ADO dengan
target
Pemberian ADO HBA1C <7%
HBA1C Lansia 7,5-8,5%
HBA1C (6,5-7,49%): METFORMIN GDA 80-130 mg/dL
HBA1C (7,5-9%): 2 Obat GDA2PP <180 mg/dL
HBA1C (>9%):3 Obat

(PERKENI, 2021)
ALGORITMA Terapi
• Lini pertama:
metformin+perubahan gaya
hidup
• Apabila tidak mencapai target
digunakan kombinasi
• Resiko STROKE: GLP-1
Agonis, SGLT2i
• Resiko Serangan Jantung:
SGLT2i
• Resiko Hipoglikemia: DPP41,
GLP-1 SGLT2i, TZD
• Obesitas: GLP-1, SGLT2i

(ADA, 2021)
ALGORITMA Terapi

(Perkeni, 2021)
CONTOH
AD
O

(Perkeni, 2021)
(Perkeni, 2021)
(Perkeni, 2021)
(Perkeni, 2021)
(Perkeni, 2021)
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Diabetes
Melitus
PENURUNAN DIET
BERAT BADAN

LATIHAN FISIK PERAWATAN


KAKI

(Perkeni, 2021)
Daftar Pustaka
Schwartz SS, et all. The time is right for a new classification system for diabetes
rasionale and implication of the B-Cell-centric classification schema.
Diabetes care. 2019: 39:179
American Diabetes Assosiation. Standar of Medical Care For Diabetes-2019. Diabetes
Care: 2019
Soelistijoe, dkk. Pedoman Pengolahan dan Pencegahan Diabetes Militus Tipe 2
Dewasa di Indonesia. 2019: Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN
1. Kenapa pada DM tipe 1 dikatakan sel resisten terhadap insulin? (Amelia
Ramadhani)
Jawab: Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris:
childhood-onsetdiabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah
diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya
sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh
anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat
disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olahraga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1
memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu,
sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes
tipe ini, terutama pada tahap awal
DAFTAR PERTANYAAN
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalahkesalahan reaksi
autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat
dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan
menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui
alat monitor pengujiandarah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal
sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa
menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga
diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pa
da umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk
pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosisyang telah ditentukan, juga
dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta
dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".

Anda mungkin juga menyukai