Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI PP Nomor 6

DAN Penyampaian LKPM


OSS RBA

ROZZIE SYAFITRAH, M.Si


TAIS, 20 November 2023
SUBSTANSI PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2021

15
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

TUJUAN
PENYELENGGARAAN PP NO.6 TAHUN
PERIZINAN BERUSAHA DI 2021
MENGATUR:
1DAERAH
Untuk memberikan kepastian
dalam berusaha
hukum A. Kewenangan B. Pelaksanaan C. Perda dan
perizinan berusaha Perkada
Penyelenggaraan
perizinan berusaha di di daerah Mengenai
1 Daerah
Perizinan
Berusaha
2 Meningkatkan iklim investasi dan
kegiatan berusaha
D. Pelaporan E. Pembinaan F. Pendanaan G. Sanksi
2 Penyelenggaraa
n Perizinan
dan Administratif
pengawasa
3 Menjaga kualitas perizinan
yang
Berusaha di
Daerah
n

dapat dipertanggungjawabkan
3 “Dilakukan dengan cepat, mudah,
terintegrasi, transparan, efisien, efektif, dan
akuntabel” KETENTUAN
MENGINGAT:
1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar
PP NO.6 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
9 41 Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
(Ditetapkan tanggal 2 Februari
2021)
BAB PASAL 3) tentang Pemerintahan
Undang-Undang Daerah; dan
Nomor 11
Tahun 2020 tentang
terdiri Cipta Kerja.
dari
3
KEWENANGAN KEWENANGAN
PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan Perizinan Berusaha dilakukan
oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab dan
Pemkota
PERIZINAN PEMERINTAH PUSAT Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

BERUSAHA DI undangan mengenai Norma, Standar, Prosedur,


dan Kriteria (NSPK)

DAERAH Mendelegasikan kewenangan


Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha pada pemda
Provinsi kepada Kepala
DPMPTSP
BUPATI a
Urusan Pemerintah
Pemerintah Daerah
Kabupaten GUBERNUR Provinsi sesuai ketentuan
Pemerintah Daerah perundang-undangan
b Urusan Pemerintah Pusat
Provinsi
yang dilimpahkan kepada
Gubernur berdasarkan Asas
Mendelegasikan kewenangan WALIKOTA Dekonsentrasi dan Tugas
Penyelenggaraan Perizinan Pemerintah Daerah Pembantuan
Berusaha pada Pemda Kota Mendelegasikan kewenangan
Kabupaten kepada Kepala Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
DPMPTSP pada Pemda Kota kepada Kepala
a b Urusan Pemerintah Pusat
DPMPTSP
Urusan Pemerintah
Kab sesuai ketentuan dan atau Provinsi yang a b
perundang-undangan
dilimpahkan kepada Bupati Urusan Pemerintah Pusat
berdasarkan Asas Tugas Urusan Pemerintah
dan atau Provinsi yang
Pembantuan Kota sesuai ketentuan
dilimpahkan kepada
perundang-undangan
Walkot berdasarkan Asas
Tugas Pembantuan
4
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA DI DAERAH PASAL 7
DPMPTSP
1. DPMPTSP menjadi penyelenggara Perizinan
WAJIB MENERAPKAN Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha pada Pemda Provinsi dan Kab/Kota. MANAJEMEN Berusaha oleh DPMPTSP
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
2. DPMPTSP menyelenggarakan BERUSAHA
Provinsi dan DPMPTSP
pelayanan Pelaksanaan kabupaten/kota
nonperizinan berusaha. Pelayanan
3. DPMPTSP melakukan pengintegrasian
Pengelolaan PENJELASAN PP 6/2021
pelayanan satu pintu antara perangkat
daerah, instansi vertikal. Pengaduan
Masyarakat DPMPTSP Provinsi dan
4. Pembinaan DPMPTSP dilakukan
oleh Menteri. Pengelolaan DPMPTSP Kab/Kota dibentuk
Informasi untuk menyelenggarakan tugas
dan fungsi Urusan Pemerintahan
Penyuluhan
Kepada
di bidang penanaman modal,
Masyarakat tidak merumpun atau
dirumpunkan dengan Urusan
Pelayanan Pemerintahan yang menjadi
Konsultasi kewenangan daerah lainnya.

Pendampingan
Hukum

5
PERDA DAN PERKADA MENGENAI PERIZINAN BERUSAHA

PP 6/2021
PASAL 31

6
KEBIJAKAN DAERAH TENTANG TATA RUANG

PP 6/2021 PASAL 32

PENETAPAN PERDA DAN PERKADA


Perda dan Perkada mengenai Rencana
Tata Ruang disusun dan ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

7
PELAPORAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

PP 6/2021 PASAL 33

BUPATI/WALI KOTA GUBERNUR


laporan penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di daerah Kab/Kota Sebagai Paling sedikit meliputi :
GWPP • Jumlah Perizinan
• Rencana dan realisasi
investasi
• Kendala dan solusi
Dilakukan
• secara berkala setiap 3
GUBERNUR MENTERI (tiga) bulan
laporan penyelenggaraan Perizinan
Sebagai Berusaha di daerah Provinsi dan
GWPP Kab/Kota

8
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi KDH yang tidak
memberikan pelayanan perizinan berusaha
Sanksi Administrasi
Bagi Pelaku Usaha
Teguran Tertulis Kepada
Pengambilalihan
Gubernur oleh Menteri
Pemberian Teguran Tertulis
dan Kepada
Perizinan Berusaha
Bupati/Walkot oleh
Gubernur
2
Pencabutan 01 Penghentian
Sementara
1 Izin
06 02
Sanksi
Administratif
Bagi Kepala Daerah Pembekuan
dan Pemerintahan Izin
Daerah

05 03
Pembongkaran
Bangunan 04
Denda
Administras
Sanksi pemda yang memberlakukan perda yang
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi i
9
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA OLEH PEMDA
1 4
Penyusunan Perda Peralihan PP NOMOR 6/2021 Estimasi penurunan PP NOMOR 6/2021
Perizinan Berusaha di TTG PPBD Pendapatan Asli TTG PPBD
Daerah Berdasarkan • PASAL 39 • PASAL 14
Permen NSPK Daerah (PAD)
Pada saat PP ini berlaku, Perda Dalam hal perizinan berusaha
dan Perkada di daerah wajib menyebabkan penurunan PAD,
menyesuaiakan paling lama 2 Pemerintah Pusat memberikan insentif
bulan sejak PP diundangkan sesuai dengan ketentuan PerUUan
5
2 Penyusunan Perda DPMPTSP PP NOMOR 6/2021
Kebijakan mengenai tata
-ruang Tidak Merumpun atau TTG PPBD
Perda: Tata Ruang Prov PP NOMOR 6/2021 • PASAL 7
- Perda Tata Ruang Dirumpunkan (Dikecualikan
TTG PPBD dari PP 18/2016 Ttg • PASAL 38
kab/kota • PASAL 32 • PENJELASAN
- Perkada RDTR Perangkat Daerah)
Ditetapkan sesuai
ketentuan PerUUan
6
3
PP NOMOR 6/2021
PP NOMOR 6/2021 Penyusunan TTG PPBD
Penyusunan Perkada TTG PPBD Perkada SOTK • PASAL 7
Pendelegasian Kewenangan • PASAL 4 DPMPTSP dan • PASAL 38
KDH kepada Kepala • PASAL 5 pecahan rumpunan • PENJELASAN
DPMPTSP • PASAL 31

10
DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENYAMPAIAN
LKPM Pasal 15: UU No. 25 Tahun
Setiap penanam modal berkewajiban membuat laporan
tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya 2007 tentang
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Penanaman Modal
Pasal 5 huruf c: Peraturan BKPM
Setiap Pelaku Usaha berkewajiban: menyampaikan No. 5 Tahun 2021
LKPM tentang Pedoman dan
Pasal 32 ayat (1): Tata Cara Pengawasan
Pelaku Usaha wajib menyampaikan LKPM untuk setiap Perizinan
bidang usaha dan/atau lokasi Berusaha Berbasis
Risiko
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021


tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko

Pengawasan rutin melalui Laporan Pelaku Usaha dilakukan atas laporan yang
disampaikan oleh Pelaku Usaha kepada BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP
kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan pengusahaan KPBPB yang
memuat perkembangan kegiatan usaha

www.free-powerpoint-templates-design.com
JENIS LKPM BERDASARKAN SKALA
USAHA
LKPM untuk Pelaku Usaha Kecil LKPM untuk Pelaku Usaha Non UMK
• Bagi Pelaku Usaha skala kecil dengan nilai • Bagi Pelaku Usaha skala menengah dengan nilai
modal usaha lebih besar dari Rp 1 miliar modal usaha Rp 5 - 10 miliar (tidak termasuk
sampai dengan paling banyak Rp 5 miliar tanah dan bangunan tempat usaha)
(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat • Bagi Pelaku Usaha skala besar dengan nilai modal
usaha) usaha lebih besar dari Rp 10 miliar (tidak termasuk
• Disampaikan setiap 6 bulan sekali (per tanah dan bangunan tempat usaha)
semester) • Disampaikan setiap 3 bulan (per triwulan)
• LKPM tidak terbagi atas tahap • LKPM terbagi atas tahap konstruksi/ persiapan
konstruksi/persiapan maupun operasional maupun operasional dan/atau komersial
dan/atau komersial
PRINSIP PENYAMPAIAN LKPM
LKPM merupakan alat atau media komunikasi antara Pelaku usaha
What? dengan Pemerintah terkait perkembangan realisasi penanaman modal
termasuk permasalahan yang dihadapi.

LKPM mencakup: realisasi penanaman modal, realisasi penyerapan


tenaga kerja, realisasi produksi barang/jasa dan
Kewajiban perusahaan

Who
When
?
?

Jenis LKPM Tahapan


Skala Usaha Modal Usaha Periode Pelaporan
Pelaporan

LKPM UMK Usaha Kecil Rp 1 – 5 miliar Tidak ada Semester 1 Semester 2

Usaha Menengah Rp 5 – 10 miliar  TAHAP


LKPM KONSTRUKSI Triwulan Triwulan 3 Triwulan
 TAHAP Triwulan
Non UMK Usaha Besar > Rp 10 miliar 1 2 4
PRODUKSI

1–10 April 1-10 Juli 1–10 Oktober 1–10 Januari


KEWENANGAN PEMANTAUAN LKPM
Pasal 35 Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021
tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko

DPMPTSP PROVINSI, DPMPTSP


KABUPATEN/KOTA, ADMINISTRATOR KEMENTERIAN INVESTASI/BKPM
KEK, BADAN PENGUSAHAAN KPBPB
atas LKPM Pelaku Usaha PMA
atas LKPM Pelaku Usaha PMDN dan PMDN dengan skala usaha
dengan skala usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar sesuai
Menengah dan Besar sesuai kewenangannya
kewenangannya
TAHAPAN REALISASI
INVESTASI PERLUASAN/
PERSIAPAN KONSTRUKS PRODUKS RESTRUKTURIS
I I ASI

Bangunan, Pembelian Operational cost, Penambahan kapasitas dan


Pembelian lahan,
mesin, dan peralatan, Biaya faktor produksi lainnya,
Pra feasibility
Instalasi mesin, dan maintenance, penggantian mesin-mesin
study, Biaya
lain-lain Biaya lain-lain lama, replanting, dan lain-lain
Persiapan

Melibatkan:
Tenaga kerja langsung, tenaga kerja outsourcing, tenaga kerja dari para sub-contractor.
PELAPORAN LKPM NON-UMK TAHAP
KONSTRUKSI/PERSIAPAN
Pencatatan Realisasi Modal Tetap Biaya pengeluaran atas nilai
Biaya pengeluaran atas nilai perolehan bangunan gedung
perolehan untuk pengadaan dan termasuk renovasi atau
pematangan tanah (land clearing, Tana Banguna penambahan bangunan gedung baru
cut and fill, dan lain- lain) dalam h n yang tidak berdampak pada
lokasi proyek peningkatan kapasitas produksi,
serta biaya konsultan desain,
pembangunan jalan permanen di
dalam lokasi proyek, fasilitas
Biaya yang dikeluarkan atas nilai MODA penunjang, dan fasilitas lainnya
perolehan untuk penggantian/
penambahan mesin/peralatan baru L
Biaya pengeluaran atas nilai
yang tidak berdampak pada TETAP perolehan untuk sewa tanah, sewa
kapasitas produksi, baik yang bangunan, sewa mesin peralatan,
diimpor maupun pembelian lokal, maupun penambahan atau sewa
termasuk peralatan pencegahan Mesin/ kendaraan operasional penunjang
pencemaran lingkungan, serta biaya Sarana/ Lain- usaha dan peralatan kantor, serta
pengiriman dan instalasi Peralata lain
n pengadaan sumber daya manusia serta
kegiatan lain sebelum dilakukannya
operasional dan/atau komersial
Pencatatan realisasi penanaman modal tidak
mengenal adanya penyusutan modal tetap dan
revaluasi aset
PELAPORAN LKPM NON-UMK TAHAP
KONSTRUKSI/PERSIAPAN
Pencatatan Realisasi Modal
Kerja
Komponen realisasi modal kerja hanya diisi pada saat kegiatan usaha siap
operasional dan/atau komersial dengan tambahan perhitungan nilai realisasi satu
turnover* pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan, biaya
operasional (listrik, air, telepon), suku cadang, dan biaya overhead perusahaan
*) Satu turnover adalah satu periode perputaran/siklus biaya produksi/operasional mulai pembelian
bahan baku sampai dengan penjualan hasil produksi (hasil penjualan produksi digunakan untuk
pembelian bahan baku kembali)

Pencatatan Tenaga
Kerja
Tenaga kerja yang diinput adalah tenaga kerja perusahaan diluar jabatan Komisaris dan
Direksi, yang meliputi pencatatan data TKI, TKA, serta tenaga kerja lokal setempat

Pencatatan Permasalahan Pelaku


Usaha
Pelaku Usaha dapat mencatat permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usahanya
PELAPORAN LKPM NON-UMK TAHAP OPERASIONAL
DAN/ATAU KOMERSIAL

Modal Tetap Modal Kerja Khusus bagi non UMK,


Setelah operasional/produksi realisasi modal kerja berupa
komersial, tidak ada lagi nilai realisasi pengeluaran
tambahan realisasi modal tetap, bahan baku atau penolong,
kecuali atas pembelian capital biaya sewa
expenditure (capex) berupa lahan/gedung/kendaraan,
tanah, bangunan, mesin gaji/upah karyawan, biaya
produksi, kendaraan, ataupun operasional (listrik, air,
aset perusahaan lainnya telepon), dan biaya overhead
perusahaan tidak diinput
dalam LKPM OSS RBA
KEKHUSUSAN PELAPORAN LKPM
UMK
1 Hanya Dilaporkan Setiap
Semester
Tidak ada Tahap Konstruksi dan
2 Tahap Operasional dan/atau
Produksi Komersial
Dapat Melaporkan Nilai
3 Realisasi Investasi Sebelum
Periode Pelaporan

Melaporkan Realisasi
4 Produksi pada
Semester II
Diwajibkan pada Skala Usaha Kecil
5 Skala Usaha Mikro Diperkenankan Melapor
ALUR VERIFIKASI
LKPM
LKPM LKPM
TERKIRI PROSES VERIFIKASI DISETUJ
M UI
Pelaku Usaha telah
LKPM LKPM SUDAH
memenuhi
PERLU DIPERBAIKI
PERBAIKAN kewajiban
pelaporan LKPM
LKPM dikembalikan LKPM diperbaiki
ke Pelaku Usaha Pelaku Usaha dan
PELAPORA untuk diperbaiki dikirimkan kembali

N LKPM
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN PELAKU USAHA
1. Status LKPM perlu perbaikan hanya dapat diperbaiki selama
periode masa pelaporan
2. Pelaku usaha dikatakan telah memenuhi kewajiban pelaporan
LKPM ketika LKPM telah disetujui
3. Pelaku Usaha tidak diizinkan memiliki KBLI atas Perdagangan
Besar dan Perdagangan Eceran secara bersamaan dalam 1 (satu)
entitas
4. Pelaku Usaha dengan KBLI single purpose
tidak diizinkan
memiliki lebih dari 1 (satu) KBLI
5. Pelaku Usaha (PMA) wajib merealisasikan nilai minimum
investasi sebesar Rp. 10 (sepuluh) Miliar (Pasal 12 Peraturan
BKPM No. 4 Tahun 2021)
6. Pelaku Usaha agar merealisasikan rencana investasinya dalam
waktu maksimal 1 (satu) tahun sejak NIB diterbitkan
SANKSI
ADMINISTRATIF
Peringata Dikenakan bagi Pelaku Usaha yang melakukan pelanggaran PENGENAAN SANKSI
n ringan, salah satunya karena: SECARA
Tertulis • Tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode BERJENJANG
Sanksi dinyatakan gugur bila
berturut-turut memenuhi kewajiban berupa
• Menyampaikan LKPM Konstruksi tanpa ada nilai tambahan penyampaian LKPM. Apabila
realisasi investasi selama 4 (empat) periode berturut-turut tidak, akan diberikan sanksi
dengan nilai realisasi nihil administratif selanjutnya

Penghentian Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi Kriteria Obyek Sanksi Administratif
Sementara kewajiban atas sanksi pelanggaran ringan
1. Status NIB aktif yang memiliki KBLI wajib
lapor LKPM dengan status Kegiatan Usaha
Pencabutan Utama
2. Kegiatan usaha yang tidak menyampaikan LKPM
Perizinan secara 2 periode berturut turut dengan status:
Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi
Berusaha a. Status LKPM tidak lapor
kewajiban atas sanksi pelanggaran sedang b. Status LKPM draf
dan/atau
c. Status LKPM perlu perbaikan
Kegiatan Usaha d. Status LKPM terkirim dan sudah diperbaiki
tetapi diluar periode pelaporan
3. Kegiatan usaha tahap konstruksi/persiapan yang
menyampaikan LKPM secara 4 periode berturut turut
dengan tambahan nihil
Surat Peringatan Batch 1
Lapor Sanksi
Pelanggaran LKPM* Digugurkan
Ringan )
SP1
29 Maret 2023 Tidak Lapor
LKPM

Sanksi
Lapor LKPM
Digugurkan
SP2
11 Juli 2023 Tidak Lapor
LKPM
Tidak Lapor
LKPM
Sanksi
TW 3 - TW 4 Lapor LKPM
Digugurkan
Tahun 2022
SP3
11 Okt Tidak Lapor
Kriteria Obyek Sanksi Administratif 2023 LKPM
1. Status NIB aktif yang memiliki KBLI wajib lapor LKPM
dengan status Kegiatan Usaha Utama *) Pelaku Usaha menyampaikan :
2. Kegiatan usaha yang tidak menyampaikan LKPM secara 2 • LKPM TW 1/2023 (sampai 13 April 2023 sesuai
periode berturut turut dengan status:
Pelanggaran Surat Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan
a. Status LKPM tidak lapor
b. Status LKPM draf Sedang Penanaman Modal No. 86/A.9/B.1/2023 tentang
c. Status LKPM perlu perbaikan Perpanjangan Waktu Penyampaian LKPM TW I
d. Status LKPM terkirim dan sudah diperbaiki tetapi Tahun 2023)
diluar periode pelaporan Atau
3. Kegiatan usaha tahap konstruksi/persiapan yang • LKPM TW 2/2023 (sampai 10 Juli 2023)
menyampaikan LKPM secara 4 periode berturut turut Pelanggaran
dengan tambahan nihil Berat
KEPATUHAN PELAKU USAHA
MEMBENTUK PROFIL PELAKU USAHA
DATA LEGALITAS
Informasi dan data terkait pelaku usaha
(Nama Pelaku Usaha, Alamat, NPWP, Status Penanaman Modal
(PMA/PMDN), Data Permodalan, Susunan Pemegang Saham,
Maksud dan Tujuan)

DATA KEGIATAN USAHA


Bidang Usaha, Lokasi Usaha, Produk/Jasa yang
dihasilkan, Kapasitas Produksi/Jasa, Nilai Investasi,
Tenaga Kerja, Jumlah Bangunan, Perizinan Berusaha
dan/atau Fasilitas Penanaman Modal

DATA KEPATUHAN
DATA Kriteria kepatuhan pelaku usaha
1. Sangat baik
SHARING 2. Baik
3. Kurang baik

Anda mungkin juga menyukai