Anda di halaman 1dari 13

welcome

Nama kelompok

M. Haikal Akhsani
Alina Min ‘Auliya 15
04 (materi)
(materi)

Meysin
13
(materi)
Dera Triyaningsih Waliya Wijayani
08 30
(mater, editor) (materi)
SMA Negeri 1 Lawang Kidul

Guru Pembimbing : Budi Hartanto


TAHUN AJARAN 2020/2021
PENYAKIT AIDS/HIV
PENYAKIT AIDS/HIV
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa
Materi Aids/HIV Pengertian
Pengertian kerusakan sistem imun dan menghancurkannya.
Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA
1. Pengertian AIDS (Acquired
2. Tipe HIV dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi. Dalam
Immunodeficiency Syndrome) dapat di proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+
3. Gejala artikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit
4. Penyebab dan akibat dan limfosit.
yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan
5. Diagnosis tubuh akibat infeksi oleh Virus HIV (Human HIV (human immunodeficiency
6. Pengobatan Immunodeviciency Virus) yang termasuk virus) adalah virus yang merusak sistem
7. pecegahan family Retroviridae. AIDS merupakan tahap kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan
akhir dari infeksi HIV. Penyakit ini menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel
merupakan penyakit yang menyerang zat CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan
kekebalan tubuh ( antibody ) manusia semakin lemah, sehingga rentan diserang
sehingga berbagai macam bakteri dan virus berbagai penyakit.
penyakit bisa dengan mudahnya masuk Infeksi HIV yang tidak segera
kedalam tubuh manusia. Akibatnya segala ditangani akan berkembang menjadi kondisi
jenis penyakit bisa hinggap di dalam tubuh. serius yang disebut AIDS (Acquired Immune
Virus HIV adalah retrovirus yang Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium
termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini,
mempunyai kemampuan menggunakan RNA- kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus hilang sepenuhnya.
DNA dan dikenali selama periode inkubasi
yang Panjang. Seperti retrovirus yang lain,
HIV menginfeksi tubuh dengan periode
inkubasi yang Panjang (klinik laten), dan
terutama menyebabkan munculnya tanda dan
• Subtipe G : Afrika Tengah dan Barat, Rusia,
Tipe-Tipe HIV •
dan Gabon.
Subtipe H : Afrika Tengah.
Ada dua tipe HIV yang menyebabkan AIDS, • Subtipe J : Amerika Tengah.
yaitu HIV-1 dan HIV-2. Berikut adalah subtype • Subtipe K : Kongo dan Kamerun.
HIV-1 dan distribusi geografisnya :
• Subtipe A : Afrika Tengah dan Timur serta HIV-2 diketahui hanya menyerang
negara-negara Eropa Timur sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
yang dulunya bagian dari Uni Soviet. Tetapi HIV-2 lebih sulit menular dan infeksi HIV-2
• Subtipe B : Eropa Tengah dan jauh lebih lambat berubah menjadi AIDS
Barat, Amerika Utara, Australia, Amerika dibandingkan HIV-1.
Selatan, Karibia, dan beberapa negara
Asia tenggara (Thailand dan Jepang), serta
Afrika Utara dan Timur Tengah.
• Subtipe C : merupakan subtipe yang paling HIV dan AIDS di Indonesia Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI,
banyak menyebabkan infeksi di seluruh selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di
dunia. Subtipe ini adalah yang paling Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada pria dan
dominan di negara-negara Afrika Sub– wanita, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik
Sahara, India, Nepal, dan Brazil. (penasun). Di tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS,
• Subtipe D : Afrika Utara dan Timur Tengah dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.
• Subtipe E : Thailand dan Afrika Tengah
• Subtipe F : Asia Tenggara dan Selatan,
Brazil dan Romania.
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap
Gejala Penyakit hiv/Aids laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung hingga beberapa tahun
atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan
merusak kekebalan tubuh.
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi.
adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada beberapa bulan pertama
Beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun selama tahap
setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh
ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah
orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.
gejala, seperti:
Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan
1. Berat badan turun.
setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah
2. Berkeringat di malam hari.
terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala
3. Demam.
penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui,
4. Diare.
pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena
5. Mual dan muntah.
itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.
6. Herpes zoster
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat
7. .Pembengkakan kelenjar getah bening.
berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi:
8. Sakit kepala.
1. Demam hingga menggigil. 9. Tubuh terasa lemah.
2. Muncul ruam di kulit. Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan
3. Muntah membuat virus HIV semakin berkembang. Kondisi ini membuat
4. Nyeri pada sendi dan otot. infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Ketika penderita
5. Pembengkakan kelenjar getah bening. memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah,
6. Sakit kepala. sehingga membuat penderita lebih mudah terserang infeksi lain.
7. Sakit perut.
8. Sakit tenggorokan dan sariawan
Gejala AIDS meliputi: Komplikasi HIV dan AIDSInfeksi HIV membuat 7. Wasting syndrome. Wasting
1. Berat badan turun tanpa diketahui sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh syndrome merupakan kondisi
sebabnya. lebih rentan terserang infeksi berbagai penyakit, ketika penderita AIDS kehilangan
2. Berkeringat di malam hari. antara lain: 10% berat badan. Kondisi ini
3. Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, 1. Tuberculosis (TB). TB adalah infeksi paru-paru umumnya disertai diare serta
dan anus. yang sering menyerang penderita HIV, bahkan demam kronis.
4. Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa menjadi penyebab utama kematian pada 8. HIV-associated nephropathy
hilang. penderita AIDS. (HIVAN). HIVAN adalah
5. Keluhan ini kemungkinan menandakan 2. Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang peradangan pada saringan di ginjal.
adanya sarkoma Kaposi. dapat memicu kejang bila menyebar ke otak. Kondisi ini menyebabkan
6. Demam yang berlangsung lebih dari 10 3. Cytomegalovirus. Cytomegalovirus adalah gangguan untuk membuang limbah
hari. infeksi yang disebabkan oleh salah satu sisa metabolisme dari tubuh
7. Diare kronis. kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat 9. Gangguan neurologis. Meski AIDS
8. Gangguan saraf, seperti sulit menyebabkan kerusakan pada mata, saluran tidak menginfeksi sel saraf, akan
berkonsentrasi atau hilang ingatan. pencernaan, dan paru-paru. tetapi penderita AIDS dapat
9. Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, 4. Candidiasis. Candidiasis adalah infeksi jamur mengalami sejumlah kondisi
atau vagina. Candida yang menyebabkan ruam pada sejumlah seperti depresi, mudah marah,
10. Mudah memar atau berdarah tanpa area tubuh. bahkan sulit berjalan. Salah satu
sebab. 5. Infeksi ini disebabkan oleh parasit yang hidup di gangguan saraf yang paling sering
11. Mudah marah dan depresi.Ruam atau sistem pencernaan. menimpa penderita AIDS adalah
bintik di kulit. 6. Meningitis kriptokokus. Meningitis adalah demensia.
12. Sesak napas. peradangan pada selaput otak dan tulang
13. Tubuh selalu terasa lemah. belakang yang disebabkan oleh jamur.
Penyebabnya Faktor Resiko Aids
AIDS disebabkan HIV bisa menginfeksi semua 3. Berbagi suntikan.
oleh human Selain melalui orang dari segala usia. Akan Pengguna NAPZA suntik
immunodeficiency virus berbagai cara di atas, HIV juga tetapi, risiko tertular HIV lebih umumnya berbagi jarum
(HIV). HIV yang masuk ke bisa menular dari ibu hamil ke tinggi pada pria yang tidak suntik dalam menggunakan
dalam tubuh akan janin yang dikandungnya. disunat, baik pria narkoba.
menghancurkan sel CD4. Sel Penularan virus HIV pada anak heteroseksual atau lelaki seks
CD4 adalah bagian dari sel juga dapat terjadi pada proses lelaki. Risiko tertular HIV juga
darah putih yang melawan melahirkan, atau melalui air susu lebih tinggi pada individu
infeksi. Semakin sedikit sel ibu saat proses menyusui. dengan sejumlah faktor, di
CD4 dalam tubuh, maka antaranya:
semakin lemah pula sistem Perlu diketahui, HIV 1. Hubungan seks tanpa
kekebalan tubuh seseorang. tidak menyebar melalui kontak mengenakan kondom.
Penularan HIV kulit seperti berjabat tangan atau Risiko penularan akan
terjadi saat darah, sperma, berpelukan dengan penderita HIV. lebih tinggi melalui
atau cairan vagina dari Penularan juga tidak terjadi hubungan seks anal, dan
seseorang yang terinfeksi melalui ludah, kecuali bila hubungan seks dengan
masuk ke dalam tubuh orang penderita mengalami sariawan, berganti pasangan.
lain. Hal ini dapat terjadi gusi berdarah, atau terdapat luka 2. Menderita infeksi menular
melalui berbagai cara, antara terbuka di mulut. seksual. Sebagian besar
lain: infeksi menular seksual
1. Hubungan seks menyebabkan luka terbuka
2. Berbagi jarum suntik di kelamin penderita,
3. Transfusi darah sehingga meningkatkan
resiko tertular HIV.
Diagnosis HIV/AIDS
Untuk memastikan apakah pasien Bila skrining menunjukkan pasien
terinfeksi HIV, maka harus dilakukan tes terinfeksi HIV (HIV positif), maka pasien
HIV. Skrining dilakukan dengan perlu menjalani tes selanjutnya. Selain
mengambil sampel darah atau urine untuk memastikan hasil skrining, tes
pasien untuk diteliti di laboratorium. berikut dapat membantu dokter
Jenis skrining untuk mendeteksi HIV mengetahui tahap infeksi yang diderita,
adalah : serta menentukan metode pengobatan
yang tepat. Sama seperti skrining, tes ini
• Tes antibodi. Tes ini bertujuan dilakukan dengan mengambil sampel
mendeteksi antibodi yang dihasilkan darah pasien, untuk diteliti di
tubuh untuk melawan infeksi HIV. laboratorium. Beberapa tes tersebut antara
Meski akurat, perlu waktu 3-12 lain:
minggu agar jumlah antibodi dalam • Hitung sel CD4. CD4 adalah bagian
tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi dari sel darah putih yang dihancurkan
saat pemeriksaan. oleh HIV.
• Tes antigen. Tes antigen bertujuan • Pemeriksaan viral load (HIV RNA).
mendeteksi p24, suatu protein yang Pemeriksaan viral load bertujuan
menjadi bagian dari virus HIV. Tes untuk menghitung RNA, bagian dari
antigen dapat dilakukan 2-6 minggu virus HIV yang berfungsi
setelah pasien terinfeksi. menggandakan diri.
• Tes resistensi (kekebalan) terhadap
obat.
Pengobatan HIV/AIDS
Meskipun sampai saat ini belum
ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun Pasien harus segera mengonsumsi Pasien HIV juga dapat mengonsumsi lebih
ada jenis obat yang dapat memperlambat ARV begitu didiagnosis menderita HIV, agar dari 1 obat ARV dalam sehari. Karena itu,
perkembangan virus. Jenis obat ini disebut perkembangan virus HIV dapat dikendalikan. pasien perlu mengetahui efek samping
antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan Menunda pengobatan hanya akan membuat yang timbul akibat konsumsi obat ini, di
menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus virus terus merusak sistem kekebalan tubuh antaranya :
HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah dan meningkatkan risiko penderita HIV • Diare.
virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa terserang AIDS. Selain itu, penting bagi • Mual dan muntah.
jenis obat ARV, antara lain: pasien untuk mengonsumsi ARV sesuai • Mulut kering.
• Efavirenz petunjuk dokter. Melewatkan konsumsi obat • Kerapuhan tulang.
• Etravirine akan membuat virus HIV berkembang lebih • Kadar gula darah tinggi.
• Nevirapine cepat dan memperburuk kondisi pasien. • Kadar kolesterol abnormal.
• Lamivudin Bila pasien melewatkan jadwal • Kerusakan jaringan otot
• Zidovudin konsumsi obat, segera minum begitu ingat, (rhabdomyolysis).
Selama mengonsumsi obat dan tetap ikuti jadwal berikutnya. Namun • Penyakit jantung.
antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah bila dosis yang terlewat cukup banyak, • Pusing.
virus dan sel CD4 untuk menilai respons segera bicarakan dengan dokter. Dokter dapat • Sakit kepala.
pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 mengganti resep atau dosis obat sesuai • Sulit tidur.
akan dilakukan tiap 3-6 bulan. Sedangkan kondisi pasien saat itu. • Tubuh terasa lelah.
pemeriksaan HIV RNA dilakukan sejak awal
pengobatan, dilanjutkan tiap 3-4 bulan selama
masa pengobatan.
Pencegahan
H IV/AID S

Jika Anda memiliki risiko tinggi untuk


Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat
terinfeksi HIV, namun terkonfirmasi negatif, maka dokter
mencegah infeksi HIV. Meskipun demikian, infeksi
mungkin akan memberikan obat pre-exposure
dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:
 Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, prophylaxis (PeRP). Obat kombinasi emtricitabine-
tenofovir mungkin akan diberikan oleh dokter. Namun
baik seks melalui vagina atau melalui dubur. Bila
perlu diingat pencegahan utama, seperti yang telah
memilih kondom dengan pelumas, pastikan
disebutkan diatas wajib tetap dilakukan.
pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom
dengan pelumas yang berbahan dasar minyak,
Segera ke dokter bila menduga baru saja
karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks
terinfeksi virus HIV, misalnya karena berhubungan seks
oral, gunakan kondom yang tidak berpelumas.
 Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu dengan penderita HIV. Dokter dapat meresepkan obat
post-exposure prophylaxis (PEP), untuk dikonsumsi
pasangan.
 Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar selama 28 hari. Obat PEP adalah kombinasi 3 obat
antiretroviral, yang dapat mencegah perkembangan
pasangan Anda menjalani tes HIV.
 Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda infeksi HIV. Meskipun demikian, terapi dengan PEP
harus dimulai maksimal 3 hari setelah infeksi virus
didiagnosis positif HIV dalam masa kehamilan,
terjadi.
mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan
persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke
janin.
 Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi
risiko infeksi HIV.

Anda mungkin juga menyukai