Anda di halaman 1dari 19

FILSAFAT ISLAM

PEMIKIRAN FILSAFAT SUHRAWARDI


Oleh: Fathimatul Qudsiyah & Naila Izzatuz Zuhroh

SMESTER 2 PRODI IAT


IABAFA
PEMBAHASAN

01 02 03 04
BIOGRAFI KARYA PEMIKIRAN
SUHRAWARD SUHRAWARD SUHRAWARD KESIMPULAN
I I I
BIOGRAFI
01 SUHRAWAR
DI
BIOGRAFI
SUHRAWARDI
Suhrawardi merupakan seorang filsuf dan mistikus
Muslim yang hidup pada abad ke-12.

● Bernama lengkap Syihab al-Din Yahya bin


Habasybi bin Amirak Suhrawardi
● Lahir di Suhrawardi, sebuah desa dekat kota
Zinjan di Iran Selatan pada 549 H/1155 M
● Ia dijuluki Syaikh al-Isyraq (Guru
Iluminasi) dan al-Maqtul (yang terbunuh)
● meninggal pada tahun 1191 Masehi
RINGKASAN BIOGRAFI

SUHRAWARDI
Asal Usul: Imam Suhrawardi berasal dari keluarga terpandang dan terpelajar. Keluarganya memiliki latar
belakang intelektual dan agamis yang kuat, yang berkontribusi pada perkembangan pemikiran filsafat dan
mistisisme Imam Suhrawardi.

● Pendidikan: Dia mendapatkan pendidikan awalnya di kampung halamannya dan kemudian belajar di kota-
kota besar seperti Maragheh dan Isfahan. Di sinilah ia mendalami ilmu-ilmu tradisional Islam dan studi
filsafat.

● Perjalanan dan Pembelajaran: Imam Suhrawardi melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Timur
Tengah, seperti Baghdad dan Aleppo, untuk memperluas pengetahuannya. Selama perjalanan ini, ia
berinteraksi dengan ulama, filsuf, dan mistikus terkemuka saat itu.

● Kematian: Imam Suhrawardi dipercaya telah dihukum mati pada usia muda oleh penguasa pada masa itu
karena pandangannya yang kontroversial dan pemikirannya yang berbeda dari tradisi dominan. Meskipun
demikian, warisannya terus bertahan dan dihargai hingga saat ini.
KARYA
02 SUHRAWAR
DI
KARYA-KARYA SUHRAWARDI

AWARIF AL-
01 02
HIKMAT AL- MA’ARIF
ISYRAQ
(Philosophy of Illumination) Merupakan risalah mistisisme penting
Karya ini adalah karya utama Imam yang menguraikan tentang pengalaman
Suhrawardi dan merupakan landasan spiritual dan jalan menuju kesatuan
pemikiran filsafatnya. Dalam Hikmat al- dengan Tuhan. Dalam karyanya, Imam
Ishraq, ia membahas tentang konsep Suhrawardi membahas tentang berbagai
penyinaran (ishraq) dan pentingnya aspek mistik dan etika dalam mencapai
pengetahuan intuitif dalam mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam semesta dan Tuhan.
KARYA-KARYA SUHRAWARDI
TALWIHAT
03 04
HIKMAT AL-ARUZIYYA Merupakan risalah yang membahas
(The Book of Theosophical Wisdom) tentang iluminasi, kebahagiaan jiwa, dan
mencapai pemahaman yang lebih dalam
tentang hakikat Tuhan dan alam semesta.
Karya ini membahas tentang metafisika
dan hubungan antara alam dunia atas (alam
al-mithal) dengan alam dunia bawah (alam
al-mulk). Ia membahas tentang entitas- KITAB AL-
entitas abstrak dan hubungannya dengan
realitas fisik.
05 MAQASID
The Book of Objectives
Karya ini membahas tentang tujuan hidup
manusia dan bagaimana mencapai
kesempurnaan jiwa melalui kebajikan dan
pengetahuan spiritual.
KARYA-KARYA SUHRAWARDI

06 AL-TALWIHAT AL-
MA’RIFIYYAH
Karya ini adalah risalah lain yang membahas tentang iluminasi dan
pemahaman spiritual tentang realitas.

07
KITAB AL-MASHA’IR
(The Book of Spiritual Station)
Karya ini membahas tentang tahapan-tahapan spiritual dalam perjalanan menuju
Tuhan.
PEMIKIRAN
03 SUHRAWAR
DI
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Pemikiran Suhrawardi terhadap filsafat, terutama dalam karyanya "Hikmat al-Ishraq," memiliki beberapa karakteristik kunci
yang membedakannya dari aliran filsafat lain pada masanya. Berikut adalah beberapa pandangan penting Imam Suhrawardi
terhadap filsafat:

Filsafat Penyinaran (Hikmat al-Ishraq):

Pandangan utama Imam Suhrawardi adalah mengenai "filsafat penyinaran" (Hikmat al-
Ishraq). Ia meyakini bahwa pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui akal budi
rasional, tetapi juga melalui penyinaran spiritual yang datang dari Tuhan. Cahaya (ishraq)
di sini diartikan sebagai iluminasi rohaniah yang mengungkapkan kebenaran dan realitas
sejati.
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Pengetahuan Intuitif

Menurut Imam Suhrawardi, pengetahuan intuitif atau iluminasi spiritual lebih tinggi
daripada pengetahuan rasional. Pengetahuan intuitif memungkinkan manusia untuk
mencapai tingkat pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas sejati dan hakikat
alam semesta.
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Hierarki Pengetahuan

Imam Suhrawardi memperkenalkan teori tentang hierarki pengetahuan, di mana


pengetahuan spiritual lebih murni dan lebih dekat dengan kebenaran hakiki daripada
pengetahuan yang diperoleh melalui nalar rasional. Pengetahuan tingkat tinggi (ilmu-
ilmu spiritual) dianggap sebagai fondasi bagi pengetahuan tingkat rendah (ilmu-ilmu
fisik).
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Pentingnya Metafisika

Imam Suhrawardi menganggap metafisika sebagai bagian penting dari filsafat. Dalam
karyanya, "Kitab Hikmat al-'Aruziyya," ia membahas tentang realitas metafisik dan
hubungan antara alam dunia atas (alam al-mithal) dan alam dunia bawah (alam al-mulk).
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Pengalaman Spiritual

Ia juga menekankan pentingnya pengalaman spiritual dalam mencapai pemahaman


tentang Tuhan dan realitas. Bagi Imam Suhrawardi, pemahaman teoretis tidak cukup;
seseorang harus merasakan dan mengalami penyatuan dengan Tuhan secara intuitif.
PEMIKIRAN
SUHRAWARDI
Mistisisme dan Etika

Pandangan filsafat Imam Suhrawardi berakar dalam tradisi mistisisme Islam, di mana ia
menekankan pentingnya etika dan kesucian jiwa dalam mencapai pencerahan spiritual.
Bagi Imam Suhrawardi, pencarian kebenaran tidak terbatas pada pemikiran rasional,
tetapi juga mencakup jalan menuju kebaikan moral dan pencapaian kesempurnaan jiwa.
04 KESIMPULA
N
KESIMPULAN
Suhrawardi adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah intelektual
Islam dan terus dihormati sebagai filosuf dan mistikus yang
berpengaruh.

Pemikiran Suhrawardi tentang filsafat Islam, terutama dalam


kerangka "filsafat penyinaran", memberikan sumbangan signifikan
bagi tradisi filsafat Islam dan mistisisme. Pemikirannya yang unik dan
integrasi antara filsafat dengan nilai-nilai agama Islam telah
memberikan pengaruh yang besar dalam pengembangan pemikiran di
dunia Islam.
“Pada dasarnya manusia hanyalah kaca yang
memantulkan cahaya dari-Nya.”

—Suhrawardi

Anda mungkin juga menyukai