Sri Wardani Hasibuan1, Musdalipah Siregar2, Ulfa Sri Desy3, MuhammadnRoihan Daulay123
ProgramnStudinPendidikannAgamanIslamnFakultasnTarbiyahndannIlmunKeguruannInstitutnAgama
IslamnNegerinPadangsidimpuan
sriwardanihsb123@gmail.com,musdalifahsiregar1@gmail.com, sridesyulfa@gmail.com, roihan@iain-
padangsidimpuan.ac.id
Abstract
Suhrawardi is one of the many philosophical figures, who is known by several nicknames, including al-Maqtul
(the death), and who is closely related to his own philosophical thought, namely Shaykh al-Ishraq or in English
Master of Illuminationist (father of enlightenment). Isyraqi, which can generally be interpreted as light/east, is
symbolic which he gave as a symbol or illustration that there are two opposite conditions, namely West
(Maghrib) and East (masyriq), in the West, where the sun sets and it is always dark. material things, ignorance
and deviation. in the East, is the place where the sunrises, which is considered source of all knowledge of truth,
which is contrary to human reason. This good thought about Suhrawardi is to know our knowledge about our
knowledge of philosophy, one of which is about the theory put forward by Suhrawardi about his al-isyraqiyah.
In this case, the author conducts this research on literature research, through descriptive analysis of journal
articles and literature such as philosophy books.
Keywords: Suhrawardi's Biography, Suhrawardi's Works, Suhrawardi's Isyraqi Philosophy
Abstrak
Suhrawardi adalah salah seorang dari banyaknya tokoh filsafat, dimana ia terkenal dengan beberapa julukan,
diantaranya adalah al-Maqtul (yang terbunuh), dan yang berhubungan dengan pemikiran filsafatnya sendiri,
yakni Syaikh al-Isyraq yang dalam bahasa Inggrisnya Master of Iluminasionist (bapak pencerah). Isyraqi yang
secara umum dapat diartikan sebagai cahaya/timur ini merupakan simbolis yang beliau berikan sebagai lambang
atau gambaran bahwa ada dua keadaan yang bertolak belakang yakni Barat (Maghrib) dan Timur (masyriq),
dinBarat, nmataharinterbenam dannkeadaan gelapnadalahnalamnkebendaan, nkejahilanndannpenyimpangan.
SedangkanndinTimur, adalah tempatnterbitnyanmataharinyangndianggapnsebagainsumberndarinsegalanilmu
kebenarannyangnmeneranginakalnbudinmanusia. Pemikiran filsafat Suhrawardi ini bagus sekali untuk kita
ketahui untuk memperbanyak pengetahuan kita tentang ilmu filsafat salah satunya tentang teori yang
dikemukakan oleh Suhrawardi tentang al-isyraqiyah nya. Dalam hal ini, penulis melalukan penelitian ini dengan
penelitian tinjauan pustaka, melalui analysis deskriftif terhadap articel jurnal dan literatur seperti buku- buku
tentang filsafat.
Kata kunci: Biografi Suhrawardi, Karya Suhrawardi, Filsafat Isyraqi Suhrawardi
PENDAHULUAN
Dalam dunia filsafat tentunya banyak tokoh-tokoh yang bermunculan, begitupula
dalam dunia filsafat Islam yang mempunyai tokoh-tokoh filsuf Islam yang mendalami
hakikat dari sesuatu, sebagai keleluasaan nya berpikir dan tidak berdiam diri dalam
ketidaktahuan tentang sesuatu.
Kali ini, tokoh filsafat Islam yang akan dibahas adalah tentang Suhrawardi yang
terkenal dengan pemikiran filsafat nya, yakni "al-Isyraqi", yang bertugas memperbaiki
kekurangan-kekurangan filsafatnperipatetiknyangnsudahnmendominasi pemikiran umat
Islam. SuhrawardinmemadukannrasionalitasnAristotelianndengannperasaannberagama
(dzauq) nuntukndapatnmencapainpengetahuanntertingginsebagai upaya dari filsafat iluminasi
yang dikemukakan olehnya(Merangin et al. 2018)
Teori baru ini diformulasikan oleh Suhrawardi sebagaimana yang telah beliau
kemukakan pada hikmahnal-isyraq, ndan cara baru ininsebenarnya adalahnkoreksinya
terhadap pembatasannakalnsepuluh. Pada teorinini, posisinakalnsebagainwajibnal-
wujudnlighairihi, munkinnal-wujudnlidzatihi, ndannmahiyah, sangat
ditentangnolehnSuhrawardi. Ia berpendapat, bagaimananmungkinndarinsatunpemikiran
memunculkanmfalak-falakndannkawakibnyangntidaknterbatas? dengannhanyanmenetapkan
tigantempatnbagi akaln (wajib, nmunkinndannmahiyah) , sepertinpembagian tersebut, nmaka
tidak mungkin baginakalntertingginmemilikinpersambunganndengannfalak-falakndan
kawakibnyangnsangatnbanyaknitu. nOleh sebabnya, Suhrawardinmenolaknpembatasannakal
pikiran hanyanpadanjumlahnsepuluh. Selanjutnya akalnpikiran dalamnteoriniluminasi
Suhrawadindigantikanndengannistilahncahaya-cahayandominator. (Natsir 2014)
Pemikirannya tentang filsafat isyraqi ini lebih dalamnya menjelaskan bahwa semua
bersumber dari cahaya. Kemudian cahaya didefinisikan bahwa tidak memiliki sifatnmaterial
danntidakndapat dijelaskan. Sebagainkenyataan yangnmeliputi setiap hal, cahaya nyang
melewati kedalam bagian setiapnentitas, nbaiknfisiknmaupunnnon-fisik, nsebagainsesuatu
intindaripadanya.
Ia membebaskan manusia dari kegelapan hingga mencapai tingkat ilmu yang benar
dan lebih tinggi dan terang. Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa Suhrawardi
mengajak manusia untuk merenung dan berpikir, bahwa eksistensi Tuhan di alam jagad ini,
merupakan hal yang mutlak yang bisa dirasakan dengan konsep kesucian jiwa dan kesucian
batin melalui penggunaan simbol-simbol sebagai suatu ungkapan yang bersifat analogis.
Melalui kalimat simbolis yang dikatakan oleh Suhrawardi bahwasanya Allah Yang Maha Esa
adalah “Nur al-Anwar”, yakni sumber setiap yang ada dan begitupula peristiwa. Cahaya-
cahaya yang menjadikan sumber kejadian dialam ruh dan dialam materi terpancar dari "Nur
al-Anwar" ini.(Ahmad 2006)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berdasarkan tinjauan pustaka yang memakai fenomenal melalui analysis
deskriftif terhadap articel jurnal dan literatur seperti buku- buku tentang filsafat. Dengan
memilih jurnal dan buku yang sesuai dengan sub pembahasan tentu saja akan mempermudah
dalam melakukan penelitian.
KESIMPULAN
Syaikh Syihabbal-DinbAbubal-FutuhbYahyabibn HabasybibnnAmiraknal-Suhrawardi
yang biasa dikenal dengan sebutan Suhrawardi ini merupakan salah satu tokoh filsafat Islam
yang mengemukakan pemikiran nya tentang isyraqi. Secara etimologi, isyraqi dapat diartikan
sebagai cahaya, terbit dan bersinar, berseri-seri, terang karena disinari dan menerangi. Lebih
jelasnya, isyraqi dapat dimaknai sebagai pencahayaan, yang adalah penggabungan antara
tasawufidanifilsafat.
Suhrawardi dalam rentang perjalanan hidupnya yang tidak terlalu lama, telah
menciptakan karya-karya yang luarbiasa di bungkusidenganikata-kata indah serta
penggunaan sastranyangntinggi. Karya-karya tersebut berupa buku-buku yang berkaitan
dengan filsafat, risalah-risalah pendek, kisah-kisah sufisme, nukilan-nukilan, dan wirit serta
doa-doa. Filsafat Isyraqiyah merupakan alirannyangnmenetapkannbahwa pengetahuannitu
bersumber darinpenyinaran, seperti hadsnyang menggabungkan antarandirinyangntahu
dengannsubstansincahaya.
Melalui kalimat simbolis, Suhrawardi mengatakan bahwa Allah Yang Maha Esa
adalah Nur al-Anwar yang merupakan sumber segala yang ada dan seluruh
kejadian.Suhrawardi mengajak manusia untuk merenung dan berpikir, bahwa eksistensi
Tuhan di alam jagad ini, merupakan hal yang mutlak yang bisa dirasakan dengan konsep
kesucian jiwa dan kesucian batin melalui penggunaan simbol-simbol sebagai suatu ungkapan
yang bersifat analogis. Cahaya-cahaya yang menjadi sumber kejadian alam ruh dan alam
materi terpancar dari "Nur al-Anwar".
Filsafat isyraqi dalam memandang pengetahuan tidak merta menggunakan kekuatan
intuitifmsaja, namun jugamkekuatanmrasio. Iammenggabungkanmkeduanya, metodemintuitif
danmdiskursif, dimanamcaramintuitifmdigunakanmuntuk mencapai segalanhal yangmtidak
tercapai olehmkekuatannrasiomsehingga menghasilkan pengetahuanmyang tinggi dan
terpercayai.
REFERENSI
Akademika, W., Muhammad, M., & Natsir, N. (2016). KOMPARASI PEMIKIRAN IBNU
SINA DAN SUHRAWARDI: (Telaah terhadap Teori Emanasi dan Teori Jiwa).
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 1(2), 181–206.
https://doi.org/10.21580/WA.V1I2.812
Sebuah, M., Filsafat, K., & Sumanto, E. (n.d.). View metadata, citation and similar papers at
core.ac.uk.