Anda di halaman 1dari 16

ejarah

s
Presented By: friday
kelompok 2 20/1/2023

tas f
awu
Presentation
Agenda
01 tasawuf
sejarah perkembangan

02 pembagian ilmu tasawuf

03 Sumber-sumber ilmu tasawuf


About Our group
Andrea widi
M. Zaki al-mubarak
Rayyan Putra Ramadhan
Razan Ghifari
T.M Arkan Hanif
Yaslia Poetry Warsidi
sejarah perkembangan ilmu
tasawuf
Pada Abad pertama dan kedua hijriah
Pada masa itu tasawuf masih berupa zuhud dalam pengertian
yang masih sangat sederhana, Pada fase ini terdapat individu-
individu dari kalangan muslim yang lebih memusatkan dirinya
pada ibadah dan tidak mementingkan makanan, pakaian, maupun
tempat tinggal. Sekelompok kaum Muslim memusnahkan
perhatian, memprioritaskan hidupnya hanya pada pelaksanaan
ibadah untuk mengejar keuntungan akhirat diantaranya tokoh
tersebut antara lain: Al-hasan Al-Basri (21 - 110 H) dan Rabi`ah Al-
Adawwiyah ( 96 – 185 H). Pada abad kedua, Tasawuf hanya terkenal
di Kufah dan Bashrah
sejarah perkembangan ilmu
tasawuf
Pada Abad ketiga hijriah
Pada permulaan abad ketiga, Tasawuf mulai tumbuh dan
berkembang secara luas ke kotakota lain, bahkan hingga ke kota
Baghdad. Pada masa itu, esensi Tasawuf terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu Ilmu Jiwa, Ilmu Akhlak, dan Ilmu Metafisika atau ilmu
tentang hal yang gaib. Muncul jenis – jenis tasawuf lain yang lebih
menonjolkan pemikiran yang eksekutif yang diwakili oleh AL-
Hallaj, yang kemudian dihukum mati karena menyatakan
pendapatnya mengenai hulul (pada 309 H).
sejarah perkembangan ilmu
tasawuf
Pada Abad ke empat hijriah
pada abad ke-3 dan ke-4 muncul tokoh-tokoh tasawuf seperti Al-
Juanid dan Sari Al-Saqathi serta Al-Kharraz yang memberikan
pengajaran dan pendidikan kepada para murid dalam sebuah bentuk
jamaah. Untuk pertama kali dalam islam terbentuk tarekat yang kala
itu merupakan semacam lembaga pendidikan yang memberikan
berbagai pengajaran teori dan praktik kehidupan sufisfik, kepada
para murid dan orang-orang yang berhasrat memasuki dunia
tasawuf. Namun malah terdapat banyak ajaran yang menyimpang
dari syariat, maka ilmu tasawuf pada akhirnya mengalami
kemunduran yang luar biasa.
sejarah perkembangan ilmu
tasawuf
Pada Abad ke lima hijriah
Pada abad ke-5 H Imam Al-Ghazali menentang jenis-jenis tasawuf
yang dianggapnya tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Dan
berupaya untuk mengembalikan tasawuf kepada status semula
sebagai jalan hidup zuhud, pendidikan jiwa dan pembentukan moral.
Al-Ghazali mengajukan kritik-kritik tajam terhadap berbagai aliran
filsafat, pemikiran-pemikiran Mu'tazilah dan kepercayaan bathiniyah
untuk menancapkan dasar-dasar yang kukuh bagi tasawuf yang lebih
Moderat dan sesuai dengan garis pemikiran teologis Ahl Al-Sunnah
wal Jama'ah
sejarah perkembangan ilmu
tasawuf

Pada Abad ke enam dan tujuh hijriah


Paduan tasawuf dan filsafat berhasil mencetak tasawuf menjadi lebih
filosofis yang kemudian dikenal dengan istilah teosofi. Dari sinilah
kemudian muncul 2 jenis tasawuf, Tasawuf sunni yang
berkonsentrasi kepada teori-teori perilaku akhlak serta teori budi
pekerti dan tasawuf falsafi yang didasarkan kepada gabungan teori-
teori tasawuf serta berbagai filsafat atau yang bermakna metafisis
atau mistik
pembagian ilmu
tasawuf
1. Tasawuf Akhlaki 2. Tasawuf Amali
adalah tasawuf yang sangat berkonsentrasi pada adalah tasawuf yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah.
Pengalaman tasawuf amali dibagi kedalam empat bidang sebagai
perbaikan akhlak. Sistem pembinaan akhlak berikut:
a. Syari’at = hukum-hukum formal ditetapkan dalam ajaran agama
disusun sebagai berikut: melalui Al-Qur’an dan Sunnah.a.Thariqot
a.Takhalli = usaha mengosongkan diri dari Kalangan sufi mengartikan thariqat sebagai seperangkat serial moral
yang menjadi pegangan pengikut tasawuf dan dijadikan metode
perilaku dan akhlak tercela. pengarahan jiwa dan moral.
b.Hakikat
b. Tahalli = mengisi dan menghiasi diri dengan Dalam dunia sufi hakikat diartikan sebagai aspek batin yang paling
jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dalam dari setiap amal atau inti dan rahasia dari syariat yang
merupakan tujuan perjalanan menuju Allah Swt.
dan akhlak terpuji. c.Ma’rifat
Berarti pengetahuan atau pengalaman. Dalam istilah tasawuf,diartikan
c. Tajalli = rasa kecintaan yang mendalam sebagai pengenalan langsung tentang Tuhan yang diperoleh melalui
dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa hati sanubari sebagai hikmah langsung dari ilmu hakikat.

rindu kepada-Nya
pembagian ilmu
tasawuf
3. Tasawuf Falsafi
a.Hulul
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang
Tasawuf Falsafi yaitu tasawuf yang menekankan meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham
hulul ini disusun oleh Al-hallaj Kata hulul berimplikasi kepada bahwa
pada masalah-masalah pemikiran Tuhan akan menempati dan memilih tubuh manusia untuk ditempati,
bila manusia dapat menghilangkan sifat nasut (kemanusiaannya)
mendalam/metafisik. Dalam upaya dengan cara fana (menghilangkan sifat-sifat tercela melalui meniadakan
alam duniawi menuju kesadaran keTuhanan).
mengungkapkan penglaman rohaninya, para a.Wahdah
Al-Wujud Istilah wahdah Al-wujud adalah paham yang mengatakan
para sufi falsafi sering menggunakan ungkapan- bahwa manusia dapat bersatu padu dengan Tuhan, akan tetapi Tuhan
disini bukanlah tapi yang dimkasud tuahn bersatu padu disini bukanalh
ungkapan yang samar-samar yang dikenal Dzat yang Tuhan yang sesungguhnya, melainkan sifat-sifat Tuhan yang

dengan syathahat yaitu suatu ungkapan yang memancar pada manusia ketika manusia sudah melakukan proses fana’
b.Ittihad

sulit di pahami, yang sering mengakibatkan Pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-busthami. Menurutnya
manusia adalah pancaran Nur Ilahi,oleh karena itu manusia hilang
kesalahpahaman kesadaranya [sebagai manusia] maka padadasarnya ia telah menemukan
asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahiatau dengan kata lain ia
menyatu dengan Tuhan.
sumber ilmu
tasawwuf
Allah Rasulullah
Allah merupakan Zat sumber Rasul merupakan sumber
ilmu tasawuf, tidak ada kedua setelah Allah bagi para
seorangpun yang mampu sufi dalam mendalami dan
pengambangkan ilmunya,
menciptakan ilmu tasawuf
karena hanya kepada Rasul
dari selain Zat Allah. Namun sajalah Allah menitipkan
Allah mengajarkan secercah wahyu-Nya, tentulah Rasul
ilmu-Nya kepada para sufi pula yang lebih banyak tahu
lewat hidayah (ilham) baik tentang sesuatu yang tersirat
langsung maupun dengan di balik yang tersurat dalam
perantaraan lain selain Allah Al-Qur’an. Semua keterangan
yang Allah kehendaki. tersebut hanya ada di hadis
Rasulullah, maka sumber
yang kedua ilmu tasawuf
adalah Hadis (Sunnah Rasul).
sumber ilmu
tasawwuf
pengalaman Ijma'sufi
sahabat
Ijma’ Sufi (kesepakatan para
Setelah merujuk pada
‘ulama tasawuf) merupakan
referensi Al-Qur’an dan esensi yang sangat penting
Hadis, referensi selanjutnya dalam ilmu tasawuf,
bagi aktivitas tasawuf adalah karenanya mereka dijadikan
pengetahuan dan tindakan sebagai sumber yang ke tiga
para pengikut setia Rasu- dalam ilmu tasawuf setelah
lullah Muhammad saw. Al-Qur’an dan Hadis.
Pengalaman spiritual yang
diperolehnya sebagai
Ijtihad sufi
Dalam kesendiriannya, para sufi banyak
penunjang semuanya itu. menghadapi pengalaman aneh, pengala- man
itu merupakan guru terbaik, namun Allah
memberi akal untuk berfikir semak- simal
mungkin sebagai alat pembeda antara
kepositifan dengan kenegatifan dalam
pengalaman.
sumber ilmu
tasawwuf Amalan sufi
Qiyas sufi
Qiyas merupakan penghantar sufi Kaum sufi memegang teguh tradisi rahasia
untuk dapat berijtihad secara (menyembunyikan) nurani dan ama- linya,
mandiri jika se- dang terpisah dari karena jika dua hal tersebut diketahui
jama’ahnya. umum dapat menimbulkan kesalah
fahaman, hal ini disebabkan dimensi tariqat
Nurani sufi (perjalanan) sufi merupakan dimensi batin
(roh, rohani, jiwa, sesuatu esensi
Setiap sufi positif, memiliki nurani yang tersembunyi, gaib) yang tidak semua orang
tajam di hatinya, ada yang menyebutnya mampu menjalaninya, namun para sufi
dengan istilah firasat, rasa, radar batin dan amat merindukannya disebabkan semata
sebagainya merupakan anugerah Allah karena cinta kepadaNya.
terhadap kaum sufi, bias dari keikhlashan,
kesabaran dan ketawakkalannya dalam
beribadah kepada Allah tanpa kenal lelah.
Break Section
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec quis erat et
quam iaculis faucibus at sit amet nibh. Vestibulum dignissim lectus in ligula
rhoncus, et bibendum risus dictum. Pellentesque condimentum arcu id
dapibus tempor. Pellentesque venenatis nec magna
- Quotes -
kesimpulan
Perkembangan tasawuf pada abad pertama dan Tasawuf menurut para ahli terbagi dalam tasawuf
kedua hijriyah disebut sebagai fase kezuhudan. akhlaki, tasawuf amali dan tasawuf Falsafi
Baru pada abad ketiga dan keempat hujriyah a. Tasawuf akhlaqi mempunyai tahap sistem
disebut sebagai fase tasawuf kemudian pada abad pembinaan akhlak yakni takhalli, tajalli dan tahalli
kelima hijriyah dikenal sebagai fase konsolidasi b. Pengalaman tasawuf amali dibagi kedalam
yakni empat bidang yakni syari’at, thariqot, hakikat, dan
memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli ma’rifat
yaitu al-Qur`an dan al-Hadis atau yang sering c. Pengalaman tasawuf falsaϐi diantaranya
disebut dengan tasawuf sunny yakni tasawuf yang dilakukan dengan hulul, wahdah Al-wujud dan
sesuai dengan tradisi (sunnah) Nabi dan para ittihad
sahabatnya. Dan pada abad keenam hijriyah
muncul tasawuf
falsafi yakni tasawuf yang memadukan antara
rasa (dzauq) dan rasio (akal), tasawuf bercampur
dengan filsafat
Thank You

Anda mungkin juga menyukai