Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridwan Mahfudz Rifa’i

Nim : 221121036
Kelas : AFI 2B
Mata kuliah : ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
Dosen pengampu : KRISBOWO LAKSONO, S.Ud., M.ED.

TIPOLOGI ALIRAN TASAWUF

A. Pengertian Tasawuf
Tasawuf berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata ‘‘tasawwufa’’ atau
‘‘yatashowwaru’’ yang mengandung makna menjadi berbulu banyak, atau menjadi
ciri-ciri dari orang sufi.
Tasawuf merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membuat kita bisamembedakan
antara baik dan buruk, benar dan jelas. Tujuan dari tasawuf yaitu untuk mendekatkan
diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. Tasawuf sudah ada sejak masa tabi’in,
sedangkan pada masa nabi dan sahabat tidak ada istilah tasawuf melainkan zuhud.
Tepatnya tasawuf muncul pada abad ke-2, kemudian aliran-aliran tasawuf muncul
pada abad ke-3 dan 4.
Aliran-aliran itu meliputi aliran Tasawuf Sunni, Tasawuf Akhlaki, Tasawuf Irfani,
danTasawuf Falsafi. Aliran-aliran tasawuf mempunyai tahapan-tahapan tersendiri
dalamkonteks pendekatan diri kepada Allah SWT. Misalnya, Tasawuf Sunni lebih
terfokus pada perbaikan akhlak seorang sufi sebagai bentuk pendekatan diri kepada
Allah SWT, begitu juga Tasawuf Akhlaki.
B. Aliran-aliran Tasawuf
a. Tasawuf Akhlaki
Taswuf Akhlaki merupakan ajaran tasawuf yang membahas tentang
kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan pada pengaturan sikap
mental (batiniah) dan pendisiplinan tingkah laku secara ketat, guna mencapai
kebahagiaan yang sempurna (kamil). Manusia sebagai hamba Allah harus
senantiasa mengidentifikasikan eksistensi dirinya dengan sifat-sifat Ilahiyah
melalui penyucian jiwa dan raga (dhahir dan batin).
Tujuan tasawuf yang dirumuskan dalam tipologi tasawuf adalah untuk
memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan sehingga merasa sadar bahwa ia
sedang berada di hadirat Tuhan. Keberadaan di hadirat Tuhan itu dirasakan
sebagai kenikmatan dan kebahagiaan yang hakiki bagi para sufi dan para
penempuh jalan tasawuf. Semua sufi berpendapat bahwa satu-satunya jalan yang
dapat menghantarkan seseorang ke hadirat Allah hanyalah dengan kesucian jiwa.
Karena jiwa manusia merupakan refleksi atau pancaran dari dzat Allah yang suci.
Segala sesuatu itu harus sempurna dan suci, sekalipun tingkat kesempurnaan dan
kesucian itu bervariasi menurut dekat atau jauhmya dari sumber asli.
 Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Pada dasarnya hakekat Tasawuf bertumpu pada fitrah manusia, karena aktifitas
Tasawuf itu merupakan aplikasi dari khazanah (perbendaharaan) jiwa/ mental
yang termaktub dalamfitrah. Setiap perealisasikan khasanah mental itu, bila
berubah, menjadi perilaku maka isi disebutdengan akhlak.Khasanah jiwa yang
termaktub pada fitrah itu merupakan agama yang hanif (lurus) yakniagama islam
(Q.S arum :30). Salah satu upaya untuk memahami semua tuntunan fitrah itu
adalah Tasawuf, bila Tasawuf itu dapat merubah perilaku orangnya dan menjadi
sebuah kebiasaan,
b. Tasawuf Irfani
Tasawuuf Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyingkap haqiqat kebenaran
atau ma’rifat yang diperoleh dengan tidak melalui logika atau pembelajaran atau
pemikiran, tetapi melalui pemberian Tuhan (mauhibah), Ilmu itu diperoleh karena
manusia yang melalukan tasawuf berupaya melakukan tasyifat al-qalb / dengan
hati yang suci seseorang bisa berdialog dengan Tuhan sehingga pengetahuan atau
kebenaran dimasukkan Allah kedalam hatinya, haqiqat kebenaran tersingkap
melalui ilham (intuisi).
Adapun bagian dari metode irfani yaitu sebagai berikut:
1. Riyadhah: latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak
melakukan hal-hal yang mengotori jiwanya.
2. Tafakur (Refleksi): memikirkan sesuatu secara mendalam, sistematis, dan
terperinci.
3. Tazkiyat An-Nafs: penyucian jiwa
4. Dzikrullah: mengingat-ingat Allah sebagai Tuhan yang disembah dengan
sebaik-baiknya, Tuhan Maha Agung dan Maha Suci.
c. Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafi adalah rasio/akal pikiran, yaitu menggunakan bahan-bahan atau
kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat
tentang Tuhan, manusia, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Tasawuf Falsafi
meruapakan tindak lanjut dari pemikiran mutakallimin yang membaur dengan
metafisika. Pada tingkat awal ia merupakan upaya menjembatani aqidah dengan
filsafat, maka kaum sufi berusaha membuat formulasi baru yang mempertemukan
pemikiran dengan perenungan terutama pada konsep eyika,estetika,dan kesatuan
wujud. Konsep etika disosialisasikan dengan rasa ingin tahu terhadap Tuhsn,
sehingga perlu menghindar dari keduniaan.
Secara etimologi istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia memiliki padanan
kata falsafah(arab), philoshopy (inggris), philosopia (latin) semua istilah itu
bersumber pada istilah yunani philosophia. Istilah yunani philen berarti
“mencintai”, sedangkan philos berarti “teman”.Selanjutnya istilah sophos berarti
“bijaksana”, sedangkan Sophia berarti “kebijaksanaan”. Dengan demikian ada dua
arti filsafat secara etimologi. Pertama, apabila istilah filsafat mengacukepada
philein dan shopos, maka berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana.
Kedua,apabila filsafat mengacu kepada kata philos dan Sophia, maka artinya
adalah temankebijaksanaan (kebijaksanaan dimaksudkan sebagai kata benda).
 Sumber-Sumber Falsafi
Sumber filsafat itu dimulai dari ketakjuban, dengan keheranan. Hanya
manusia yangdapat takjub, yang menjadi subjek adalah manusia yang menjadi
objeknya segala sesuatu yangtidak jelas yang belum ada hukumnya.

 Tujuan Falsafi untuk Mencari Kebenaran


Para filosof mencari kebenaran filsafat adalah untuk meluruskan benang
yang basah dansebagainya, Ia mencari kebenaran itu demi kebenaran itu sendiri.
Dari itu filosof adalah orangyang berani dalam berfikir, ia berani menyangsikan
kenyataan yang dihadapinya, warisan (adat,anggapan, umum, kepercayaan, dan
pengetahuan).Pikiran ilmuan membatasi diri pada peristiwa hujan yang tadis
sebagai contohnya, dariyang terbatas yaitu khusus, bergerak pada umum inilah
pemikiran filsafat.
DOKUMENTASI REFERENSI YANG DIAMBIL

Anda mungkin juga menyukai