SKP DUPAK
STATISTIK ASN
USIA ASN
JABATAN STRUKTURAL PNS 4.254.513 604 < = 20
JPT (Jabatan : 21.437 342.422 21-30
Pimpinan Tinggi) 3.890.579 363.934
1.046.239 31-40
Administrator : 95.487
PNS PPPK 1.358.443 41-50
Pengawas : 209.127
2.315.288 1.939.225 1.474.283
51-60
Eselon 5 : 8.884 54% 46% 32.522 > = 60
PENDIDIKAN ASN G O LO N G A
15.115
SD N P N S
SM 30.839 S.I / D.IV 2.617.998
Gol. I 25.101
PS 568.600 S2 448.803 Gol. II 641.629
FUNGSIONAL
2.103.661 M A 543.375 S3 29.783 Gol. III 2.337.877
D.I – Gol. IV 885.972
D.III *Data Per 31 Desember 2022
TRANSFORMASI BIROKRASI INDONESIA
EVP
EVP
• Pencabutan Substansi JF
• Penyesuaian Pengaturan
• Pemberlakuan Pola
Pembinaan dan Pengelolaan
JF Transformasi
JUKLAK/JUKNIS JF PER-BKN 11/2022
SUBSTANSI POKOK
Tata Kelola Jabatan Fungsional Berbasis Pengelolaan Kinerja
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
1 I KETENTUAN UMUM 1
2. II KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB, TUGAS, DAN KLASIFIKASI JF 2
Bagian Kesatu Kedudukan dan Tanggung Jawab JF
Bagian Kedua Tugas JF 3
Bagian Ketiga Klasifikasi JF 4
3. III KATEGORI DAN JENJANG JF
Bagian Kesatu Kategori JF 5
Bagian Kedua Jenjang JF 6-7
4. IV PENGUSULAN DAN PENETAPAN JF
Bagian Kesatu Umum 8
Bagian Kedua Tata Cara Pengusulan dan Penetapan JF 9-10
NO BAB PASAL
5. V PENGANGKATAN DALAM JF
Bagian Kesatu Umum 11-12
Bagian Kedua Pengangkatan Pertama 13
Bagian Ketiga Perpindahan dari Jabatan Lain Paragraf 1 Umum 14-18
Paragraf 2 Perpindahan antar kelompok JF 19-20
Paragraf 3 Perpindahan Antarjabatan 21-22
Bagian Keempat Penyesuaian 23-25
Bagian Kelima Promosi Paragraf 1 Umum 26-27
9. IX KOMPETENSI
Bagian Kesatu Standar Kompetensi 45
Bagian Kedua Pengembangan Kompetensi 46
10 X INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA 47-49
11 XI ORGANISASI PROFESI
NO BAB PASAL
Kenaikan Pangkat Luar Biasa hanya untuk JPT Ditambahkan ketentuan kenaikan pangkat istimewa
dan JA diberikan bagi pejabat fungsional Pejabat Fungsional
yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar
biasa dalam menjalankan tugas JF
Instansi Pembina memiliki 19 tugas yang utamanya: Instansi Pembina Menyusun konten pembelajaran,
Pendidikan dan pelatihan, formasi, standar strategi, dan program pengembangan kompetensi
kompetensi, uji kompetensi, dan koordinasi
Jumlah PNS
Berdasarkan
Jenis J a b a t a n A S N
T U G A S D A N RUANG Sumber: Data Statistik BKN, 31 Desember
LINGKUP JF
2022
Kedudukan JF
34%
P e l a y a n a n teknis fungsional 58% JF berkedudukan di bawah JPT,
berbasis k e a h l i a n d a n k e t e r a m p i l a n Administrator, P e n g a w a s , d a n
8%
tertentu p a d a unit Organisasi Pejabat Fungsional lain
P e l a k s a n a Fungsional
Pemenuhan M e n d u k u n g p a d a organisasi
Ekspektasi Kinerja y a n g agi l e d a n d i n a m i s
Agile adalah sekumpulan metode pengembangan
software yang dilakukan secara bertahap dan
AGILE berulang (iterasi).
PERTAMA Perpindahan
PROMOSI • P e r p i n d a h a n y a n g set ara d a l a m P o l a K a r ie r Ho r is o n t a l (ant ar J F -
Pengadaan
CPNS • Kenaikan\ Jenjang J P T -J A )
- Pemula • Promosi antar • Lint as R u m p u n /Klasifikasi J a b at an
- Te r a m p i l JF-JPT-JA • Dibatasi oleh batas usia perpindahan
- Ahli P e r t a m a • M e l a k u k a n uji k om pet ens i
- Ahli M u d a
Penyesuaian
PENYESUAIAN
• Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan pangkat
• Penetapan J F Baru dan jenjang pendidikan
• Perubahan Ru a n g • D a l a m hal penataan birokrasi, penyesuian dilaksanakan unt uk
Lingkup Tugas jenjang setara dengan jenjang struktural sebelumnya
• Penataan Birokrasi
P r o mosi
• Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka
k r edit k u m u l a t i f
JF Jabatan Fungsional • P r o m o s i antar J F -J P T -J A p r o m o s i h a r u s ber pr edikat k iner ja
“ S a n g a t Baik”
JPT Jabatan Pejabat Tinggi
JA Jabatan administrasi
PENGANGKAT
AN
JABATANFUN
G S I O N A L PERPINDAHAN
PENGANGKATAN
PERTAMA
PROMOSI PENYESUAIAN
PENGANGKATAN PERTAMA
• Pengangkatan JF
bersamaan dengan
PNS JF pengangkatan ke
CPNS dalam PNS.
• PNS yang belum
diangkat ke dalam
J F,
tidak diberikan K P
regular
• SK CPNS
mencantumkan
Nama JF
• Diberikan kelas
jabatan sesuai kelas
JF
JF Ahli Utama
Apabila terdapat lowongan kebutuhan untuk jenjang mahir/ahli pertama yang bersangkutan dapat diangkat ke dalam
jenjang jabatan mahir/ahli pertama setelah mengikuti dan lulus uji kompetensi
PENYESUAIAN
Predikat Kinerja JF
d i k o n v e r s i k a n m e n j a d i a n g k a k re d i t
yang dapat ditetapkan secara t ahunan
maupun periodik
Permen PANRB No. 1
Th 2023 BAB X Pasal 47
Instansi pembina
(Kemdikbud.Ristek)
menyusun pedoman
penulisan karya tulis/
karya ilmiah yang bersifat
inovatif di bidang tugas JF.
Untuk pengembangan
diri/profesi menjadi satu
dengan unsur utama,
sehingga tidak menjadi
persyaratan wajib.
PERMEN PAN DAN RB RI No.6 TAHUN 2022
Tentang
PENGELOLAAN PEGAWAI APARATUR SIPIL
NEGARA
KONVERSI PREDIKAT KINERJA TAHUNAN MENJADI
ANGKA KREDIT TAHUNAN
Sangat Baik Baik Butuh Perbaikan Kurang Sangat Kurang
Simulasi per Koefisien per
tahun tahun
150% 100 75% 50% 25%
%
Ahli Pertama 18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
12,5
Keahlian
3,75
Terampil 7,50 5 3,75 2,50 1,25
5
Mahir 18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
12,5
Penyelia 37,50 25 18,75 12,5 6,25
25
KONSOLIDASI JF
JF TELAH DITETAPKAN S/D 2022
Belum mengajukan
Penyesuaian ke
Permen 13/2019
76
293 JF
Dalam Proses
P e n y e s u a i a n /R e v i s i 51
ke Permen 13/2019 66
47
Sudah sesuai
36
17
d e n g a n Permen
13/2019
≤ 2019 2020 2021 2022
KENAIKAN PANGKAT
Penyetaraan sampai H a l i ni t i d a k b e r l a k u b a g i
dengan 3 1 D e s e m b e r P N S yang telah
2021 mengalami
dimungkinkan untuk : kenaikan pangkat dalam
jabatan fungsional
a. K P regular; atau
b. K P penyesuaian
pendidikan
TATACARA
PENYESUAIAN
A K DIGITALISASI
AK AK INTEGRASI AK KONVERSI
KONVENSIONAL
BAB VII
KENAIKAN PANGKAT
(1) Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat diberikan dan dipertimbangkan
apabila telah memenuhi paling sedikit Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat.
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan akumulasi dari
Angka Kredit tahunan dalam periode tertentu.
(3) Usulan kenaikan pangkat disampaikan oleh Pejabat yang berwewenang (PyB) kepada
PPK berdasarkan pemenuhan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).
(4) PPK menetapkan kenaikan pangkat berdasarkan pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS
setelah mendapatkan pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara.
(5) Mekanisme pengusulan dan penetapan kenaikan pangkat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 39
(1) Dalam hal Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan
pangkat JF bersamaan dengan kenaikan jenjang JF, dilakukan kenaikan jenjang JF
terlebih dahulu, dan dengan Angka Kredit yang sama diusulkan kenaikan pangkat.
(2) Dalam hal belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan, Pejabat Fungsional yang
telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
(3) Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaksanakan tugas JF
sesuai dengan jenjang JF
(4) Kelebihan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat JF dapat diperhitungkan kembali
untuk kenaikan pangkat selanjutnya sepanjang dalam jenjang yang sama.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kenaikan pangkat JF dan tata cara
penghitungan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat JF diatur dengan peraturan
lembaga pemerintah non kementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan
dan menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional.
Pejabat fungsional dapat naik pangkat lebih
cepat jika memperoleh evaluasi kinerja
dengan predikat kinerja “”sangat baik””
secara terus menerus yang dikonversikan
menjadi angka kredit sebesar 150% dikalikan
koefisien angka kredit tahunan
Bagian Kedua
Kenaikan Pangkat Istimewa Pasal 40
Bagian Kedua Kenaikan Pangkat Istimewa Pasal 40 (1)
Pejabat Fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan
keahlian yang luar biasa dalam menjalankan tugas JF
dapat diberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat
istimewa. (2) Pemberian kenaikan pangkat istimewa
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
BAB VIII
PEMBERHENTIAN DARI JF
KOMPETENSI
MANAJERIAL SOSIO
KOMPETENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI JF
KULTURAL
Pasal 53
Hubungan kerja antara instansi pembina dengan organisasi profesi JF
bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan
fungsi pembinaan JF.
PASAL 54 :
Dalam melaksanakan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, instansi
pembina dapat:
a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode
etik dan kode perilaku profesi JF;
b. menjalin kerja sama dengan organisasi profesi sebagai mitra dalam penegakan
kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan Uji
Kompetensi dan sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan
profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi bagi
profesi;
c. memberikan dukungan kepada organisasi profesi sepanjang rencana
kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi,
dan penegakan kode etik JF; dan
d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi
profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.
Pasal 59
1) Angka Kredit tugas jabatan integrasi merupakan hasil pengurangan Angka Kredit Kumulatif
integrasi dengan jumlah Angka Kredit pengembangan profesi integrasi yang menjadi syarat
untuk naik Jenjang Jabatan setingkat lebih tinggi dan tugas penunjang integrasi.
2) Angka Kredit tugas jabatan integrasi merupakan kebutuhan Angka Kredit untuk naik pangkat
dan/atau naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.
3) Angka Kredit pengembangan profesi integrasi berupa Angka Kredit pengembangan profesi
konvensional pada jenjang jabatannya yang menjadi syarat untuk kenaikan Jenjang Jabatan
setingkat lebih tinggi, dituangkan sejumlah Angka Kredit minimal yang dipersyaratkan.
4) Dalam hal terdapat kelebihan Angka Kredit pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada angka 3), maka kelebihannya menjadi penambah Angka Kredit pada tugas jabatan
integrasi.
5) Angka Kredit kegiatan penunjang integrasi dituangkan apabila jumlah Angka Kredit kumulatif
integrasi dikurangi Angka Kredit pengembangan profesi integrasi hasilnya masih melebihi
kebutuhan Angka Kredit untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.
6) Angka Kredit penunjang sebagaimana dimaksud pada angka 5) dituangkan tidak melebihi
sejumlah 20% dari kebutuhan Angka Kredit untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi.
CONTOH PENYESUAIAN ANGKA
KREDIT KUMULATIF INTEGRASI
DAN FORMULIRNYA
CONTOH 1:
PEJABAT FUNGSIONAL YANG MEMILIKI
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT,
GOLONGAN RUANGNYA SESUAI.
Contoh 1:
Pejabat Fungsional yang
memiliki jenjang jabatan
dan pangkat, golongan
ruangnya sesuai.
Sdr. Rafasya Abiyyu
pejabat fungsional ahli
muda, pangkat Penata
golongan ruang III/c
memiliki Angka Kredit
kumulatif konvensional
sejumlah 287,500
sebagaimana tertuang
dalam tabel di samping.
Penyesuaian Angka Kredit
konvensional ke integrasi
dilakukan dengan langkah :
berikut:
a) Angka Kredit kumulatif
integrasi diperoleh dari Angka
Kredit kumulatif konvensional
dikurangi nilai dasar sesuai
dengan jenjang jabatannya,
maka: Angka Kredit kumulatif
integrasi dituangkan dalam
formulir di bawah ini
287,500 AK – 200 AK = 87,500 AK
TAHUN 2023?