Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR

PENERJEMAHAN II
Sesi 9
1. Transference
Proses transfer dari bahasa asli ke bahasa
sasaran. Termasuk transliteration seperti
yang dinamakan Harvey sebagai
“transcription”.
Contoh:
1.Fudschijama (German) menjadi Fujiyama
(Indonesia)
2. Serious (Inggris) menjadi Serius (Indonesia)
2. Naturalization
Adaptasi dari kata pertama bahasa sumber
dengan pengucapan normal, kedalam
morfologi normal bahasa sasaran.
Contoh:
1. Estate (bahasa Inggris) à estat (bahasa
Indonesia)
2. Television (bahasa
Inggris) à Televisi ( bahasa Indonesia)
3.Cultural Equivalent
Penggantian kata kebudayaan dari bahasa
sumber kedalam bahasa sasaran. Meskipun,
“kata tersebut tidak akurat”.
Contoh :
1. Pajamas party (menginap bersama)
2. Bachelor party (pesta bersama sebelum
pernikahan)
4. Functional Equivalent
Diperlukan penggunaan kata budaya yang
netral.
Contoh :
1. contractor’ translated into Persian is
‘Moghatekar’ (kontraktor diterjemahkan
dalam bahasa Persia sebagai Moghatekar.
2. ‘common-law wife’ (concubine) à selir
5.Descriptive Equivalent
Arti kata dijelaskan dalam beberapa kata.
Contoh :
1. Samurai à Japanese aristocracy from the
eleventh to the nineteent century (aristokrasi
Jepang dari abad kesebelas hingga abad
kesembilan belas)
2. White Monday à Holy Spirit (hari suci)
6. Componential Analysis
Membandingkan kata dalam bahasa sumber
dengan kata dalam bahasa sasaran yang
memiliki kata yang hampir sama namun tidak
secara detail sama, dengan
mendemonstrasikan komponen pertama
secara umum kemudian perbedaannya.
Contoh :
1. Clean air = fresh air which you can breath
in. (udara bersih)
2. Sweet talk = nice words in talking. (Kata-
kata manis)
7. Synonymy
Hampir mendekati dengan kesamaan bahasa
sasaran.
Contoh :
1. Personne gentile → kind person (orang
baik)
2. Conte piquant → racy story (cerita cabul)
8.Through-Translation
Terjemahan secara harfiah dari padanan kata
secara umum, seperti nama-nama dari
organisasi dan komponen-komponen
senyawa kimia. Dapat juga disebut:
penerjemahan calque atau loan.
Contoh :
1. European Cultural
Convention à Convention culturelle
européenne.
2. Study group à group d'étude.
9. Recognized Translation
Terjadi ketika penerjemah secara normal
menggunakan istilah umum dalam
menerjemahkan istilah institusional yang
dapat diterima.
Contoh :
1. Farley acts as cavalier à Farley acts as
knight. (Ksatria)
2. Rechtsstaat → constitutional
state (Konstitusi negara)
10. Compensation
Terjadi ketika pengurangan makna dalam satu
bagian kalimat dan digantikan pada bagian
yang lain.
Contoh :
1. A piece of ... (sedikit ...)
2. The cow are grazing ... (sapi itu
merumput ...)
11. Paraphrase
Penjelasan lebih detail daripada dalam persamn deskriptif.
Contoh :
1. Numerophobia, fear of numbers is an irrational fear because
we deal with numbers every day of our lives, from telling the
time, measuring stuff, credit cards, money among other things.
(ketakutan terhadap angka merupakan hal yang irasional karena
setiap hari kita harus berurusan dengan angka dalam kehidupan
sehari-hari, dari memberitahukan waktu, menghitung barang-
barang, kartu kredit, uang diantara hal-hal lainnya).
2. Ablutophobia, or fear of bathing, is a relative uncommon but
serious phobia. It appears to be more prevalent in women and
children. (takut untuk mandi adalah hal yang relatif tidak biasa
namun merupakan phobia yang serius. Hal ini muncul secara
lebih lazim pada wanita dan anak-anak).
12. Couplets
Dipakai ketika penerjemah menggabungkan
dua teknik penerjemahan yang berbeda
Contoh :
1. Hookah (Borrowing + Transcription) India’
smoke Hookah = Rokok hisap khas India
2. Carburator (Borrowing + Calque)
Karburator = komponen mesin
13. Notes
Memberi informasi tambahan dalam
penerjemahan
Contoh :
1. Debrecen à the city of Debrecen, in West
Hungary =Debrecen adalah kota Debrecen, di
Hongaria Barat
2. Crumphet an England’s traditional cake

Anda mungkin juga menyukai