Komunikasi
Komunikasi efektif sangat mendukung keberhasilan
pelayanan kesehatan di RS. Karena, komunikasi ini sering
menjadi akar masalah di dunia medis. Terlebih di Rumah
Sakit, sehingga pasien maupun keluarga menjadi tidak puas.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
ketidakpuasan pasien dalam berkonsultasi dengan dokter
spesialis di suatu Rumah Sakit dari mulai faktor internal
maupun eksternal. Pada akhirnya akan berpengaruh pada
mutu RS itu sendiri.
Tujuan
1. Terselenggaranya pelaksanaan komunikasi efektif
antara dokter spesialis dan pasien di RSIK
.
● Penelitian yang dilakukan di Swiss, menyimpulkan: Pasien rata-rata hanya butuh waktu dua
menit untuk menyelesaikan semua keluhan yang dirasakan. Menurut Dr. Wolf Langewitz dari
University Hospital di Basle, gejala serupa hampir terjadi di semua negara. “Diperkirakan
tenaga kesehatan mengambil alih pembicaraan setelah 30 detik. Begitulah tenaga kesehatan
akan memulai dengan serangkaian pertanyaan dan jarang memberi kesempatan kepada
pasien untuk bicara.”
2. Krisis waktu
Tuntutan kejar tayang menyebabkan kurangnya fokus tenaga kesehatan
sewaktu memeriksa pasien. Otomatis, alokasi waktu anamnesis pasien sangat
sedikit. Padahal, kunci keberhasilan pasien adalah pada anamnesis. Tanpa
anamnesis yang baik, diagnosis pasien bisa meleset dan berakibat terjadinya
ketidakpuasan pasien.
Penyebab lain dari
ketidakpuasan pasien :
Perawat
115 Orang Dan lain-lain
127
Klinik Umum
UGD 24 JAM
Klinik Spesialis Penyakit Dalam
RAWAT INAP
Klinik Spesialis obstetri&Ginekologi
RAWAT JALAN
Klinik Spesialis Anak
Klinik Spesialis Bedah
HEMODIALISA
Klinik Spesialis Jantung & Pembuluh Darah ICU
Klinik Spesialis Kesehatan
Jiwa Klinik Spesialis Syaraf
RUANG PERAWATAN
COVID-19
Klinik Spesialis Urologi
Klinik Gigi & Mulut
Klinik Mata
Klinik Orthopedi
Kunjungan Poli Penyakit Dalam
Poli Penyakit Dalam terdiri dari 3 dokter Sp.PD
Penyelesaian
Petugas poli meminta maaf kepada keluarga pasien saja,
karena pasiennya sudah meninggalkan tempat tersebut.
Faktor lain
Next..
Ketidakpuasan Pasien
Sehingga konsultasi terburu-buru kurang dari 5 menit.
Next..
5 Waktu Pasien Poli Analisis Kasus
Komplain Komplain
28/10/2023 Ny. U Jiwa Ketidakpuasan pelayanan
karena dokter tidak jadi praktek.
Dokter praktek poli jiwa jam
11.00-14.00
Info tidak jadi praktek jam
16.00.
Ketidakpuasan Pasien
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
FAKTOR STRATEGI INTERNAL STRENGHT (S) WEAKNESES (W)
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL 1. Dokter spesialis memiliki 1. Jumlah dokter spesialis yang
kompetensi dan keterampilan terbatas
yang mumpuni untuk 2. Jam kerja dokter spesialis yang
memberikan pelayanan terbatas
berkualitas 3. Jumlah pasien yang datang ke
2. RS memiliki fasilitas dan poli terus meningkat.
peralatan yang memadai untuk 4. Ketidakseimbangan beban kerja
mendukung pelayanan dokter spesialis.
Kesehatan
3. RS memiliki system informasi
yang terintegrasi untuk
memudahkan pengelolaan data
pasien
4. Efisiensi operasional
5. Kontrol Biaya
OPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Peningkatan kualitas pelayanan. 1. Memanfaatkan teknologi seperti sistem 1.Memberikan pelatihan dan pelatihan
2. Pengembangan hubungan Dokter – manajemen antrian untuk mengoptimalkan tambahan kepada dokter spesialis dalam
Pasien alokasi waktu konsultasi dan memastikan keterampilan komunikasi yang efektif dan
3. Perkembangan teknologi informasi efisiensi dalam proses pendaftaran dan empati untuk memastikan pelayanan tetap
dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan konsultasi. berkualitas.
meningkatkan efisiensi pelayanan 2. Memperpanjang waktu konsultasi dan 2.Mengalokasikan waktu tambahan untuk
Kesehatan meningkatkan komunikasi dokter-pasien konsultasi pasien yang memerlukan
4. Adanya peningkatan kesadaran dapat meningkatkan kepuasan pasien dan perawatan lebih lanjut atau kompleks.
masyarakat akan pentingnya kualitas pelayanan secara keseluruhan. 3. informasi yang jelas tentang waktu
kesehatan dapat meningkatkan 3. Mengimplementasikan praktik tunggu dan memberikan fasilitas yang
permintaan pelayanan Kesehatan. komunikasi yang lebih efektif, termasuk memadai untuk menunggu.
memberikan perhatian yang lebih baik
terhadap kebutuhan pasien dan
memberikan penjelasan yang jelas.
4. Menggunakan alat komunikasi seperti
panduan atau rekaman pertemuan
konsultasi untuk memastikan informasi
pasien terdokumentasi dan dapat diakses
dengan mudah oleh dokter.
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Persaingan dari RS lain yang 1.Menilai dan mengidentifikasi sumber 1. Mencari sumber daya tambahan
menawarkan pelayanan daya yang dibutuhkan dan melalui mitra strategis atau subsidi
Kesehatan yang sama mengalokasikan anggaran tambahan pemerintah untuk mendukung perubahan
2. Perubahan peraturan pemerintah untuk memastikan kelancaran yang diperlukan.
yang dapat mempengaruhi biaya implementasi. 2. Rencanakan perubahan dalam
operasional RS. 2. Tentukan target waktu yang realistis pendekatan komunikasi dokter-pasien.
untuk pelayanan dokter spesialis.
Simpulan dan Penutup
Kepuasan pasien adalah salah satu indikator mutu dalam pelayanan RS. Sehingga
harus benar-benar diperhatikan karena menyangkut image Rumah Sakit yang akan
menimbukan berita mouth to mouth antar penerima jasa layanan. Komunikasi
adalah salah satu hal yang spele namun sangat berpegaruh. Salah komunikasi
dapat mengurangi kepercayaan pasien terhadap minat berobat, sehingga jika terus
menerus terjadi hal seperti itu akan menyebabkan kerugian bagi RS itu sendiri.
Maka dalam sebuah pelayanan ini sifatnya harus kolaboratif baik antar nakes,
nakes-pasien dan lain sebagainya untuk terciptanya RS yang lebih baik.
TERIMAKASIH
Daftar pustaka
1. Dewi, A. P. (2007). Komunikasi Efektif dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
2. Sabarguna, R. (2004). Peningkatan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit:
Upaya Menghadapi Persaingan Global.
3. Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., & Osborn, R. N. (1994). Organizational
Behavior. New York: John Wiley & Sons.
4. Koontz, H., & Weihrich, H. (1988). Essentials of Management. New York:
McGraw-Hill.
5. Komaruddin. (1994). Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
6. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2018). Organizational Behavior. New York:
Pearson.
7. Wiryanto, L. (2012). Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.