Anda di halaman 1dari 12

Kepemimpinan Perempuan dalam Al-

Qur’an
By Arin Setiyowati,MA.
FAKTA
 Kepemimpinan perempuan sampai saat ini di masyarakat masih menimbulkan perbedaan pendapat.
 Karena latar belakang budaya, kedangkalan agama, peradaban dan kondisi sosial kehidupan manusia sehingga
menyebabkan terjadinya benturan dan perbedaan persepsi dikalangan masyarakat.
 Islam sebagai agama yang ajarannya sempurna, mendudukkan laki-laki dan perempuan dalam posisi yang setara baik
sebagai hamba (`Abid) maupun posisinya sebagai penguasa bumi (kholifatullah fil ardh).
 Kepemimpinan perempuan menurut Islam diperbolehkan selama kepemimpinan itu baik dan bisa
dipertanggungjawabkan.
Kepemimpinan Dalam Perspektif Al-Qur’an

Khalifah Ulil Amri


01 Dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 127 kali, dalam 12 kata kejadian.
(Maknanya; kata kerja menggantikan, meninggalkan, atau kata benda
pengganti atau pewaris.
Sedangkan dari perkataan khalf; suksesi, pergantian atau generasi
03 Menurut Nazwar Syamsu, diterjemahkan
sebagai functionaries, orang yang mengemban
tugas, atau diserahi menjalankan fungsi tertentu
penerus, wakil, pengganti, penguasa sebanyak 22 kali di Al-Qur’an
mjd khilafah (muncul dalam pemerintahan Islam sebagai institusi dalam suatu organisasi.
politik Islam=imamah (kepemimpinan) Keragaman pengertian yang terkandung dalam
kata amr (perintah) yang mempunyai akar kata
yang sama dengan amr yang berinduk kepada
Imam kata a-m-r berulang sebanyak 257 kali.
Sedang kata amr sendiri disebut sebanyak 176

02 Dalam Al-Qur’an terulang sebanyak 7 kali, atau kata aimmah


terulang 5 kali. Yang mempunyai beberapa arti yaitu, nabi,
pedoman, kitab/buku/teks, jalan lurus, dan pemimpin
kali dengan berbagai arti, menurut konteks
ayatnya.
Syarat Kepemimpinan

Kekuasaan Kemampuan
01 kekuatan, otoritas dan legalitas yang
memberikan wewenang kepada pemimpin
guna mempengaruhi dan menggerakkan
03 segala daya, kemampuan, kesanggupan,
kekuatan dan kecakapan/ ketrampilan teknis
maupun sosial yang dianggap melebihi dari
bawahan untuk berbuat sesuatu. kemampuan anggota biasa.

Kewibawaan
02 kelebihan, keunggulan, keutamaan, shingga orang
mampu ‚mbawani‛ atau mengatur orang lain, sehingga
orang tersebut patuh pada pimpinan dan bersedia
melakukakan perbuatan-perbuatan tertentu.
PRINSIP-PRINSIP DALAM KEPEMIMPINAN

AMANAH ADIL MUSYAWARAH


tiga term yaitu ‘adl, qisth dan haqq.
1. Delegation of Authority Dari akar kata ‘a-d-l sebagai kata benda, kata ini disebut kata kerja syawara-yusyawiru, atau
2. Responsibility sebanyak 14 kali dalam Al-Qur’an. Sedangkan kata qisth syura, yang berasal dari kata
berasal dari akar kata q-s-th, diulang sebanyak 15 kali sebagai syawara-yasyuru, adalah kata-kata
kata benda yang terdapat dalam Al-Qur’an. Yang
pertama merujuk merujuk pada ayat
159 surat Alu Imran, sedangkan
istilah syura merujuk kepada Al-
Qur’an surat Asy-Syura ayat 38.16
Selain dua istilah di atas ada juga
AMAR MA’RUF NAHI kata yang maknanya menunjukkan
MUNGKAR musyawarah yaitu kata i’tamir dalam
diartikan sebagai ‚suruuhan untuk berbuat baik serta surat ath-Thalaq ayat 6
mencegah dari perbuatan jahat.
Istilah tersebut berulang cukup banyak, 9 kali, sekalipun
hanya dalam 5 surat
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
PEREMPUAN
Berbasis Kisah dalam Al-Qur’an

Penghasut, Penebar Fitnah


Kepribadian Kuat
Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah, istri Fir’aun. Hindun, istrinya Abu Lahab. Alquran menjuluki
Walaupun berada dalam cengkraman Fir’aun, ia tetap wanita ini sebagai ‛ pembawa kayu bakar ‚atau wanita
teguh menjaga akidah dan harga dirinya sebagai penyebar fitnah dan permusuhan.
Muslimah. 4 karakter

Menjaga Kesucian Penggoda


diwakili oleh Siti Maryam. Dalam diperankan oleh Siti Zulaikha, meski pada akhir
Surat Maryam ayat 20 disebutkan hayatnya dia bertaubat. Petualangan Zulaikha dalam
bahwa Maryam dalah seorang wanita menggoda Yusuf, dijelaskan dalam Alquran Surat
suci yang tidak pernah disentuh Yusuf 23
seorang lelaki pun
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang kepemimpinan
Perempuan
“dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong (Auliya) bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

—QS. At-Taubah ayat 7 = pemimpin laki2 dan perempuan, profesi apapun untuk semua

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu
Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka) wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-
cari jalan untuk menyusahkannyaSesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

—QS. An-Nisa 34 :kepemimpinan suami dalam ruma tangga, memimpin istrinya. Bukan
untuk menjadi penusaha atau diktator
 Quraisy Shihab mengatakan maksud ayat 34 surat An-Nisa’: Kepemimpinan laki-laki (suami)
terhadap seluruh keluarganya dalam bidang kehidupan rumah tangga. Kepemimpinan ini pun tidak
mencabut hak-hak isteri dalam berbagai segi termasuk dalam hal kepemilikan harta pribadi dan hak
pengelolaannya walaupun tanpa persetujuan suami.
 Kata “Pemimpin” yang ada dalam ayat 34 Surat An-Nisa’ tersebut lebih pada pengertian pengayom,
saling menghargai, saling menghormati dan saling memahami kondisi masing-masing, bahu
membahu dalam seluruh aspek hidup dan kehidupan.
 Eksistensi kepemimpinan tidak boleh menjurus kepada sewenang-wenang, sebab disisi lain banyak
ayat Al-Qur’an yang secara gamblang memerintahkan untuk saling tolong-menolong, saling diskusi,
saling bermusyawarah antara laki-laki dan perempuan.
3 catatan Yusuf Qardlawi TTG penetapan hadits yang Menjadikan dalil penolakan
kepemimpinan wanita

Konteks Keuamumam atau


bukan sebab khusus Kekuasaan
Tertinggi
“Celakalah suatu Kekuatan Mutlak :
kaum jika dipimpin Dicounter dalam Surat Saba’ ayat 15.:
perempuan” kepemimpinan seorang perempuan dengan menceritakan
contoh historis Ratu Balqis di negeri Saba’ yang merupakn
gambaran perempuan yang mempunyai kecemerlangan
pemikiran. Ketajaman pandangan, kebijaksanan dalam
mengambil keputusan, dan stategi politik yang baik. Waktu ia
Masyarakat Modern di bawah mendapat surat dari nabi Sulaiman ia bermusyawarah dengan
sistem Demokrasi para pembesarnya. Walaupun mersa kuat dan siap
menghadapi perang melawan Sulaiman, namun ia mempunyai
Kepemimpinan kolektif pandangan yang jauh. Ia tidak ingin negerinya hancur dan
kolegial, bukan rakyat menjadi korbannya
ditanggung seorang
Membenih Karakter Bijaksana

Berjejaring
Berani
Berilmu
Iman
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai