Anda di halaman 1dari 13

TANTANGAN DAN

SOLUSI
KOTA MAKASSAR MENUJU KOTA LAYAK
HUNI
OLEH :
RIHHADATUL AISY / P022231005
PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
Walikota Makassar mendapatkan
kesempatan memaparkan Strategi
Makassar menuju kota yang layak huni
serta berketahanan iklim pada acara World
Cities Summit Mayor Forum 2023.
Menurut Walikota makassar, makassar
merupakan kota tepi laut yang memiliki
dua sungai besar sehingga potensi
makassar untuk terkena dampak
perubahan iklim sangat besar.
Oleh karena itu, untuk mempercepat
dekarbonisasi dan memperkuat ketahanan
iklim, makassar menjalankan program
yang melibatkan public dan perbaikan
ruang kota termasuk didalamnya dalam
hal ketahanan pangan dan pengelolaan
sampah.
Masalah Terkini Kota Makassar
TANTANGAN YANG DIHADAPI
KOTA MAKASSAR MENUJU KOTA
Menurunnya Ruang Terbuka HijauLAYAK
Perkotaan HUNI
Pengaturan Transportasi Perkotaan

Krisis Pasokan Air Bersih Penetrasi digital menuju SMART city

Akses Sanitasi Yang Belum Layak Kesehatan dan Layanan

Pengelolaan Limbah Padat Yang Belum Memadai Pendidikan Umum

Persoalan ketenagakerjaan dan Mata Pencaharian


Sistem Drainase yang Kurang Optimal yang masih perlu penanganan

Masih Besarnya Ketergantungan Pada Sumber


Tingkat Kemiskinan yang masih relatif tinggi
Energi Konvensional

Perencanaan Penggunaan Lahan Perkotaan masih


Disaster Management Yang Belum Maksimal
perlu pembenahan
SOLUSI BAGI TANTANGAN
YANG DIHADAPI
Dari sisi perencanaan, Kota Makassar bekerja sama dengan Asian
Development Bank dalam rangka menyusun Rencana Makassar Kota
Layak Huni (Makassar Livable Cities Plan). Pendekatan yang dilakukan
dalam Makassar Livable City Plan ini akan memberikan elemen-elemen
kunci untuk mendukung makassar yang cerdas dan layak huni yaitu:
■ Membangun kerangka kerja perkotaan strategis yang
mengintegrasikan rencana, tindakan dan inisiatif kota pintar
■ Menghasilkan visi yang halus dan terintegrasi untuk Makassar yang
cerdas dan layak huni
■ Menguraikan pendekatan cerdas dan kolaboratif
■ Menyelidiki berbagai mekanisme kebijakan untuk mencapai hasil
yg diperlukan
■ Memprioritaskan proyek lintas sektor & mengidentifikasi proyek
transformasi potensial
■ Membentuk instrumen digital untuk perencanaan, pengiriman
layanan, dan keuangan
■ Identifikasi peta jalan (rencana implementasi) untuk implementasi
dan institusi yang efektif
■ Prioritas solusi smart digital dan livability yang akan didanai di
Makassar.
Konsep Perencanaan Pengembangan Wilayah

ASPEK
KELEMBAGAAN

PERENCANAAN
ASPEK SOSIAL
BUDAYA PENGEMBANGAN ASPEK EKONOMI
WILAYAH

ASPEK LINGKUNGAN
Solusi potensial dari Makassar Livable City Plan untuk menjawab tantangan
Kota Makassar menuju Kota Layak Huni berdasarkan perspektif 4 (empat)
aspek dari Perencanaan Pengembangan Wilayah.

ASPEK KELEMBAGAAN

DISIPLIN TANTANGAN UTAMA SOLUSI


Tata kelola  Digitalisasi Pemerintahan Penerapan Tata Kelola
pemerintahan  Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintahan yang cerdas
 Layanan terpadu (Smart Governance) yang
menerapkan prinsip
efektivitas, efisiensi serta
pembangunan dan
keamanan infrastruktur
ASPEK EKONOMI

DISIPLIN TANTANGAN UTAMA SOLUSI


Pembangunan Meningkatnya pemukiman Solusi perlu disepakati oleh semua tingkatan agar daerah
Perkotaan informal yang merupakan hasil kumuh yang ada tidak meluas. Kemudian masalah sistemik
dari proses musrenbang yang tidak perlu dicontoh dalam konsultasi dengan otoritas dan kebijakan
efektif nasional, provinsi dan lokal, undang-undang dan peraturan
yang diberlakukan dengan sistem pemerintahan praktis.
Dalam rangka memperkuat tata kelola seperangkat insentif
dan sanksi cerdas akan diperlukan dalam rangka mendorong
kepatuhan terhadap rencana pembangunan perkotaan.

Stabilitas Perlu meningkatkan pendapatan Pendaftaran rumah tangga dan aktivitas ekonomi yang benar
keuangan dan kota melalui SMART ICT akan membantu mengurangi deficit
pembangunan tersebut. Regulasi ekonomi yang mengendalikan perpaduan
ekonomi yang seimbang antara public, KPBU dan swasta. Tata kelola
yang baik diperlukan untuk melindungi layanan sosial dasar
namun mempromosikan inovasi.
ASPEK SOSIAL BUDAYA

DISIPLIN TANTANGAN UTAMA SOLUSI

Kesetaraan Gender  Memerangi kekerasan terhadap Undang-undang sudah diberlakukan. Pemantauan


dan Inklusi Sosial perempuan dan anak dan Pendidikan diperlukan untuk mempromosikan
 Mengurangi jumlah kekerasan dan norma-norma yang lebih inklusif.
penganiayaan seksual dan penyerangan
pada anak
 Meningkatkan partisipasi perempuan
dalam pemerintahan
 Pemahaman terkait perencanaan dan
penganggaran yang responsive gender
 Meningkatkan koordinasi penanganan
dan pencegahan perdagangan manusia.

Kesehatan Aksesibilitas layanan dan fasilitas Pengembangan kelembagaan diperlukan untuk


kesehatan meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan.

Budaya Persaingan intra dan antar-etnis adalah Pelibatan masyarakat dan inklusi sosial dalam
umum, tetapi ada tingkat konflik komunal setiap program.
kekerasan yang relatif rendah.
ASPEK LINGKUNGAN

DISIPLIN TANTANGAN UTAMA SOLUSI


Air, Sanitasi, Limbah Padat  Sumber daya air langka  Regulasi dan tata kelola penggunaan air sumur untuk menghentikan
dan Listrik/energi  Intrusi air asin ke dalam akuifer dan sungai pengurangan tingkat akuifer dan mencegah intrusi garam
 Kerugian fisik dan komersial  Kontrol sumur melalui lisensi
 Masterplan  Meningkatkan regulasi ekonomi
 Tata kelola yang lebih kuat untuk mengurangi air non-pendapatan

Sanitasi  Peraturan untuk “Koridor Konstruksi sehingga layanan berjaringan semuanya


 Tata kelola pemerintahan yang lemah dapat dibangun pada saat yang sama untuk mengurangi gangguan biaya
 Dibawah investasi  Meningkatkan tata kelola septic tank
 Dampak lingkungan  Meningkatkan regulasi ekonomi

Limbah Padat  Regulasi pergerakan kendaraan dalam rangka meminimalisir kemacetan


 Kelangkaan tanah pada jam sibuk
 Lokasi pembuangan limbah kurang
 Tidak ada yang dapat mengolah limbah padat (tidak dapat
berpartisipasi dalam program nasional : pabrik W2E)

Listrik/energi  Perlu pengidentifikasian tingkat kerugian komersial, metode kelembagaan


 Operator Nasional untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan di area informal.
 Mengidentifikasi undang-undang, peraturan untuk energi terbarukan dan PSP.

Mobilitas Perkotaan Kemacetan lalu lintas  Tata ruang secara teoritis dapat mengurangi kebutuhan mobilitas perkotaan
dan mengurangi kemacetan
 Tata kelola yang baik ditambah dengan tata ruang yang baik dapat
menyelesaikan beberapa tantangan
 Solusi SMART untuk biaya kemacetan, jalan tol dan batas kecepatan
fleksibel
ASPEK LINGKUNGAN

DISIPLIN TANTANGAN UTAMA SOLUSI


Pengelolaan lingkungan List Semua sumber polusi  Solusi SMART mungkin membantu
dan lahan serta regulasi pelepasan industry.

Pengelolaan lahan  Memperbaiki tata kelola pengelolaan


lahan dan penataan ruang

Perubahan iklim dan Kurangnya koordinasi dengan Sektor  Sistem Pemantauan dan Peringatan
bahaya alam Lain. Kurangnya Tata Kelola yang SMART
memungkinkan penyelesaian informal
 Integrasi desain perkotaan yang
Tangguh dengan semua sector lainnya
melalui pemetaan dan berbagi data
LANGKAH KONKRIT YANG TELAH DILAKUKAN
DALAM RANGKA MAKASSAR MENUJU KOTA
LAYAK
■ Dalam rangka HUNI
menambah luasan RTH, Pemerintah Kota Makassar telah melakukan perencanaan revitalisasi taman
tematik dan yang rencananya disebar di 34 titik wilayah Kota Makassar. Pembangunan 34 taman tematik ini dilakukan
dengan menggandeng perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR)
■ Penanganan krisis air yang dilakukan dengan strategi menadah air hujan dalam bak berskala besar. Pengadaan alat
penampungan air hujan dalam skala besar mampu memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
■ Kementerian PUPR telah membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah Losari (IPAL Losari). IPAL Losari ini
dibangun melalui Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) yang mampu
memproses limbah rumah tangga menjadi air layak minum.
■ Beberapa kebijakan terkait pengelolaan sampah antara lain Kerja sama dengan Perusahaan Asal Korea Entomo.co
dalam pengelolaan sampah bekas makanan atau food waste menjadi manggot, membangun pembangkit listrik tenaga
sampah, sistem bank sampah, serta upaya pelibatan public untuk pengelolaan sampah yaitu pada program Lorong
wisata.
■ Dinas PU Kota Makassar telah memulai proyek pembangunan dan rehabilitasi drainase perkotaan. Beberapa lokasi
yang mendapat perhatian khusus dalam pembangunan dan rehabilitasi sistem drainase perkotaan termasuk daerah pusat
kota, perumahan padat penduduk, dan daerah yang secara historis rentan terhadap banjir. Proyek ini mencakup
pembersihan dan perbaikan saluran air, pembangunan saluran baru dan peningkatan kapasitas sistem drainase yang ada.
■ Revitalisasi PLTS di Pulau Kodingareng sebagai langkah dalam pengembangan energi hijau. Dengan revitalisasi ini,
listrik dapat tersalurkan 24 jam dan perekonomian masyarakat yang mayoritas sebagai nelayan dapat meningkat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai