KEPEMIMPINAN
OLEH :
• Kepala puskesmas rutin melaksanakan lokmin • Sistem didefinisikan sebagai keseluruhan interaksi
bulanan untuk mengevaluasi program yang antar unsur dari sebuah objek dalam batas
sedang berjalan (UKM) maupun evaluasi lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan.
pelayanan dalam Gedung (UKP). Kerjasama nya • Kata kunci konsep sistem : keseluruhan, interaksi,
sudah baik untuk saling berdiskusi untuk unsur, objek dan batas lingkungan serta tujuan.
membahas hambatan, capaian dan target.
• Kepala puskesmas rutin melaksanakan monitoring
dan evaluasi (MONEV) baik program maupun
pelayanan secara berkesinambungan.
2 TIPE ORGANISASI
• Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh • Karna ia mampu mengubah cara
kemampuannya dalam mengembangkan institusinya menjadi
pandang kerja yang hanya bersifat
organisasi pembelajar. Di dalam buku peter senge juga
dijelaskan bahwa organisasi pembelajar merupakan wadah bagi instrumental (material) menjadi
orang-orang yang terus menerus meningkatkan kapasitasnya pandangan kerja yang komprehensif
untuk menciptakan hasil yang benar-benar diharapkan. Idealnya dan bekerja tidak haanya sekedar
di dalam organisasi pembelajar, setiap individu mampu
mencari uang namun bisa
mengembangkan berbagai pemikiran barunya, bebas
menyampaikan aspirasinya, dan bagaimana masing-masing meningkatkan karir, dan satu visi misi
individu terus belajar bagaimana belajar bersama. Untuk dengan instansi.
mencapai tujuan tersebut, Senge menyarankan penggunaan 5
komponen teknologi, yaitu: pemikiran sistem, penguasaan
pribadi, model mental, visi bersama dan pembelajaran tim
SIMULASI BELAJAR KEPEMIMPINAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI PUSKESMAS
KAMPUNG SAWAH
KELOMPOK 3
• Pembelajaran tidak hanya terjadi di sektor formal namun juga informal untuk
meningkatkan kompetensi SDM karyawan.
• Kegiatan pelatihan, pendidikan dan pembelajaran formal sapat meningkatkan
kompetensi pegawai namun tidak semua anggota dilibatkan dalam kegiatan
pelatihanatau perwakilan anggota saja.
• Simulasi kepemimpinan adalah • Simulasi Kepemimpinan adalah sistem
simulate atau berpura2 atau berbuat yang nyata dari keadaan di
seakan2. simulasi dapat diartikan cara sekelilingnya dimana seorang
penyajian pengalaman belajar dengan pemimpin dan memberikan contoh
menggunakan situasi tiruan untuk kepada pengikutnya demi terwujudnya
memahami suatu konsep, prinsip atau tujuan bersama . Aksi melakukan
keterampilan tertentu. simulasi ini secara umum
menggambarkan sifat sifat dan
karakteristik sseorang pemimpin .
JENIS – JENIS METODE SIMULASI
• Role play proses pembelajaran dalam bentuk dramatis, role play promkes,
(penerima materi dan pemberi materi menimbukan diskusi)
• Sosiodrama memecahkan masalah sosial, sifatnya seperti membawa nilai budaya.
• Simulasi games pembelaran bermain peran, belajar dalam membuat keputusan
(games outbond).
• Peer teaching latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman2 calon
guru seperti bed side teaching.
SIMULASI BELAJAR DI PUSKESMAS KAMPUNG
SAWAH
1. Kerja tim Sharing information dengan • Tanggapan dari kelompok lain mengapa simulasi
senior dan rekan kerja belajar penting diterapkan di suatu instansi ?
• Simulasi belajar dapat meningkatkan kompetensi
2. Mentraining sesama rekan kerja Training
untuk meningkatkan kompetensi dokter dan nakes
dengan teman lainnya untuk menghemat biaya,
lainnya di rumah sakit untuk meningkatkan
dan cara itu hanya dilakukan untuk sifatnya non keterampilan untuk menyelamatkan pasien (Code
formal. Blue) dengan pelatihan Advanved Cardiac Life
Support dari RS untuk nakes maka imlementasi code
3. Sharing dengan senior atau pimpinan
blue di RS akan berjalan dengan baik dan
4. Sharing informasi dengan rekan kerja menurunkan mortalitas pasien. Pelatihan APAR juga
Perwakilan yg ikut pelatihan akan membagi dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas
informasi dengan rekan kerjanya karyawan di RS dari luka bakar.
BRAINSTORMING
• Meminta pendapat dari semua anggota yang ada didalam forum diskusi. Atau meminta
masukan dari anggota untuk membuat kebijakan atau keputusan dan tidak dilakukan
dengan otoriter .
SHARE VISION
• Fundamental beliefs :
KELOMPOK 4
PENDAHULUAN
• Setiap pekerjaan mempunyai hambatan dan • Hambatan segala sesuatu yang menghambat
mencari akar masalah dari permasalahan suatu sistem untuk mencapai kinerja yang lebih
tinggi.
tsb. Pelayanan gizi yang bermutu akan
mempercepat penyembuhan pasien. • Ada 2 tipe kendala kendala fisik (terbatas pada
mesin) dan kendala non fisik (peminatan terhadap
• Permasalahan jumlah tenaga produksi produk dan prosedur kerja).
yang belum sesuai spesifikasi dan
• Teori hambatan (Theory of Constraint) bahwa
kompetensi yang ada di RSAM dan setiap organisasi mempunyai kendala yang
mengidentifikasi penyebab jumlah tenaga menghambat pencapaian kinerja (performance),
produksi yg terbatas di instalasi gizi kendala ini perlu diidentifikasi dan dikelola untuk
RSAM. memperbaiki kinerja di instansi.
• Root cause analysis analisis sitematis terhadap semua faktor yang
mempengaruhi atau berpotensi mencegah suatu kesalahan.
• 1. identifikasi constrain mengidentifikasi bagian yg paling lemah
(kelemahan fisik / kebijakan) kurangnya tenaga produksi yg sesuai
dgn spesifikasi & kompetensi tenaga produksi.
• 2. eksploitasi constraints menentukan cara menghilangkan
(mengelola constraint) dgn biaya yg seminimal mungkin (bagian
instalasi gizi mengajukan kebutuhan tenaga produksi ke pihak terkait
unit kepegawaian)
• 3. subordinasi sumber lainnya menemukan constraint dan
mengevaluasi constraint apakah constraint it dapat menghambat
kemajuan instansi di beberapa aspek lainnya ( mengajukan pelatihan tata
boga untuk meningkatkan kompetensi pegawai).
• 4. mengulangi proses keseluruhan mengevaluasi masalah terkait
setelah melakukan langkah – langkah diatas untuk mengukur sejauh
mana keberhasilan terhadap subordinasi constraint.
UPAYA
• Menambah jumlah SDM gizi yang berkompetensi agar pemenuhan gizi pasien di
RSAM dapat terpenuhi dgn baik.
PROBLEM TREE ANALYSIS
• Minimal 5 tingkatan,
• - Kenapa tidak ada perekrutan ? Dan
sampai habis 5 tingkatan
• RCA (Root Cause Analysis) pihak
manajemen atau dokter spesialis gizi.
• Flashback kebelakang menganalisis
masalah yang sudah terjadi dan cari
penyebab masalahnya.
DIAGRAM RCA FISH BONE
• Man
• Material
• Method
• Machine
• Measurement
KESIMPULAN
• Apa manfaat melakukan root cause analysis ?
• Metode apa yang bisa digunakan
• Membantu instansi dalam memecahkan masalah,
mengidentifikasi ancaman dan risiko yang mungkin dialami
untuk mengalanisis akar masalah ?
instansi untuk mencapai tujuan dan target yg sudah
ditetapkan . Adapun beberapa manfaat lain dari root cause
• Diagram fish bone, problem tree
analysis adalah sebagai berikut: analysis dan teknik 5 mengapa ( 5
• Manajemen risiko
why analysis).
• Menganalisis efisiensi proses bisnis
• Mengidentifikasi, analisis, dan mengurangi kesenjangan
antara keadaan saat ini dan kehandalan mesin di operasional
• Membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendorong
adanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement)
KEPEMIMPINAN DI
BIDANG KESEHATAN
KELOMPOK 5
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Proses pengaruh seorang pemimpin terhadap anggota dalam upaya mencapai tujuan organisasi
KEPEMIMPINAN
• Kapan adanya kepemimpinan ? • Apa saja sifat kepemimpinan ?
• Kepemimpinan muncul apabila ada individu yang karena 1. Cerdas, percaya diri dan berkarisma
sifat dan perilaku yang dimilikinya mempunyai
2. Tekad dan ramah
kemampuan untuk mendorong orang lain guna berpikir,
bersikap dan ataupun berbuat sesuai dengan yang 3. Memiliki integritas
diinginkan.
• Kepemimpinan akan muncul jika terdapat unsur pokok
• Prinsip Model Kepemimpinan
yaitu :
- Adanya pemimpin
• Model kepemimpinan didasarkan pada pendekatan
yang mengacu kepada hakikat kepemimpinan yang
- Pengikut
berlandaskan pada perilaku dan keterampilan seseorang
- Sifat dan ataupun perilaku tertentu yang berbaur kemudian membentuk gaya
- Adanya situasi dan kondisi tertentu. kepemimpinan yang berbeda.
GAYA KEPEMIMPINAN
• 6 Gaya Kepemimpinan
• Gaya sikap, gerakan, tingkah
laku, sikap yang elok, gerak-gerik • 1. Diktator Bersifat memaksa kepada setiap anggotanya untuk mematuhi suatu
kesanggupan untuk berbuat baik. • 2. Autokratis Seorang pemimpin yang autokratik adalah seorang yang sangat egois, egoisme
yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai
• Gaya kepemimpinan perilaku dengan keinginannya apa yang secara subjektif diinterprestasikan sebagai kenyataan
dan strategi, sebagai hasil • 3. Paternalistik pemimpin yang peternalistik mengutamakan nilai kebersamaan, dalam
kombinasi dari falsafah, organisasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang peternalistik kepentingan bersama dan
keterampilan, sifat, sikap yang perlakuan terlihat sangat menonjol. Artinya seorang pemimpin yang bersangkutan berusaha untuk
sering diterapkan oleh seorang memperlakukan semua orang yang terdapat dalam organisasi seadil dan serata mungkin.
pemimpin ketika ia mencoba • 4. Konsultatif menunjukan sikap banyak memberikan pengarahan tapi juga
untuk memengaruhi kinerja memberikan banyak dukungan terhadap bawahan, keputusan dan kebijakan yang
bawahannya. diambil berdasarkan masukan dari bawahannya akan tetapi dibawah kendali
pengawasan dan pengarahan untuk menyelesaikan tugas2 bawhaannya.
• 6. Gaya kepemimpinan santai Pada gaya ini pemimpin hampir tidak terlihat karena
segala keputusan diserahkan kepada bawahan
STUDI KASUS
Kepemimpinan pada saat kasus terjadi
Sifat Pemimpin => terperangkap dalam politik kantor, kehilangan identitas mereka & terjebak dalam agenda
motivasi yang lain. Tidak percaya diri, kurang capable,kurang paham regulasi dan mudah di intervensi.
• Keberhasilan mempengaruhi orang lain sangat • Influence tactics dapat diterapkan dengan menggunakan lebih
dari 1 metode. Jika influence tactics personal appeals dan
bergantung dengan sumber power yang dimiliki
konsultasi tidak berpengaruh di salah satu pimpinan instansi
agen dan target, serta tipe influence tactics yang
maka dapat menggunakan pressure tactics.
digunakan. Seorang pemimpin harus cermat
dalam memilih tipe influence tactics yang sesuai
dengan power yang dimiliki, karakteristik
anggotanya, serta situasi yang sedang dihadapi.
Sehingga visi misi dari organisasi dapat berjalan
dengan baik kedepannya.
LEADERSHIP
BEHAVIOUR
KELOMPOK 1
PRINSIP DASAR LEADERSHIP BEHAVIOUR
• World Health Organization (WHO), suatu Application of System Thinking to Health Policy and Public
sistem kesehatan “terdiri dari semua Health Ethics menyebutkan ada 8 karakteristik berfikir sistem
• Tujuan nya adalah “meningkatkan kesehatan 3. Selalu melihat adanya ketergantungan antar elemen
dan pemerataan kesehatan dengan cara yang 4. Lebih memperhatikan jangka panjang
responsif, adil secara finansial, dan 5. Fokus pada struktur masalah, bukan saling menyalahkan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia 6. Sebelum membuat keputusan, kadang
dengan sebaik - baiknya, atau efisien “. menyertakan/mempertimbangkan sesuatu yang paradoks (tidak
biasa)
7. Membuat pemetaan dan simulasi untuk memperlihatkan sistem
dan
8. Menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem.
KARAKTERISTIK BERFIKIR SISTEM
• Berdasarkan hasil analisis yang ada, Rumah sakit • Pihak manajemen rumah sakit harus segera
Ibu dan Anak Bunda Asy-Syifa Bandar Lampung membuka lowongan pekerjaan untuk menambah
mengalami kekurangan pegawai/tenaga kesehatan karyawan sesuai standaritas kompetensi yang
yang tidak sesuai dengan beban kerja. Yang dibutuhkan, agar terpenuhi kebutuhan tenaga
akhirnya mengakibatkan kerja karyawan tidak kerja, pengadaan webinar, perbaikan sistem
maksimal. Hal ini disebabkan karena pihak manajemen, insentif, rapat rutin bersama direktur
manajemen rumah sakit memiliki keterbatasan dan perwakilan karyawan perunit ruangan untuk
anggaran biaya untuk melakukan rekruitmen menganalisis masalah dan membentuk solusi
tenaga kesehatan yang sesuai.
PEMANFAATAN TEORI SISTEM DALAM PELAYANAN GIZI PASIEN DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
KELOMPOK 4
PENDAHULUAN
• Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari • Masalah yang ada yaitu terlambatnya
pelayanan kesehatan dirumah sakit, yang paling inputan permintaan makanan pasien dari
menunjang dan tidak dapat dipisahkan dengan
ruangan di instalasi gizi RSUD abdoel
pelayanan yang ada dirumah sakit.
moeloek dan sering terjadinya permintaan
• tujuan utama SIMRS adalah meningkatkan makanan diluar inputan dan menukar diet
efisiensi dalam proses operasional rumah sakit. pasien diluar inputan.
Dengan integrasi data dan proses, rumah sakit
dapat mengurangi redudansi pekerjaan,
mengotomatiskan tugas-tugas rutin, dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya,
seperti tenaga kerja dan peralatan medis.
PERMASALAHAN
• Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan • Sistem menurut WHO yaitu suatu pendekatan untuk
penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan memecahkan masalah dengan “masalah” sebagai bagian
jumlah porsi pasien yang dilayani di RSUD Dr. H. Abdul dari masalah yang lebih luas yang besifat dinamis
Moeloek Provinsi Lampung, menggunakan dua macam
sistem distribusi yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
Kurangnya tanggung jawab dan kelalaian dari perawat
ruangan sehingga sering terjadinya kesalahan dalam
menginput data serta jenis diet pasien, hal ini akan
mengakibatkan masalah dalam pelayanan makanan pasien
pada sistem Instalasi Gizi RSUD DR. H. Abdul Moeloek.
MENURUT JAMSHID GHARAJEDAGHI PADA BUKU SYSTEMS THINKING, ADA 5
PRINSIP PADA SISTEM
• Suatu sistem yang dibangun untuk mendukung organisasi mencapai kinerja yang
unggul
• Memiliki manfaat yaitu kejelasan proses dan prosedur, kemudahan pengambilan
keputusan, berorientasi kesisteman, berfokus pada kemajuan berlanjutan.
PERSPEKTIF SYSTEM DIGUNAKAN UNTUK MERANCANG DAN
MENGEVALUASI INTERVENSI SYSTEM KESEHATAN. ADA 10 LANGKAH
BERFIKIR SISTEM
KELOMPOK 6
ANALISA SWOT
• 1. Strength (kekuatan) kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep yang ada.
Kekuatan yang dianalisis yaitu faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep itu sendiri.
• 2. weakness (Kelemahan) kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep yang
ada. Kelemahan yang dianalisis yaitu faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep itu
sendiri.
• 3. Opportunities kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi, kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari organisasi, proyek atau konsep itu sendiri. Misalnya competitor, kebijakan
pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
• 4. Threat (Ancaman) kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep itu sendiri.
TUJUAN ANALISIS SWOT MANFAAT ANALISIS SWOT
• Pemahaman tentang apa yang tidak kita dapastkan • Visi puskesmas kedaton mewujudkan masyrakat
dalam perencanaan strategis yang sehat dan mandiri di wilayah kerja puskesmas
kedaton.
• Bukan pengganti penilaian kepemimpinan
• Misi puskesmas kedaton memberikan pelayanan
• Jarang sekali merupakan proses yang mulus dapat kesehatan dasar, yang bermutu dan professional.
diprediksi dan linear.
• Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
masyarakat
• Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntable
• Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
PENYUSUNAN RENSTRA STRATEGIS PKM
KEDATON
FASE PERSIAPAN SERTA MENGARTIKULASIKAN
VISI MISI DAN TATA NILAI PUSKESMAS. MENGANALISIS SITUASI DAN MENYEPAKATI
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
• - persiapan penyusunan renstra • Analisis situasi kesehatan berdasarkan kegiaton yang rutin dilakukan
setiap tahunnya, yaitu melalui kerjasama dengan lintas sektor dan
• - penyusunan rancangan renstra puskesmas pemberdayaan masyarakat melibatkan kader kesehatan yaitu kegiatan
kedaton (pengolahan data dan informasi, survey mawas diri (SMD) dan analisis harbut (harapan kebutuhan)
perumusan struktur kinejra puskesmas kedaton) masyarakat.
• Setelah diprioritaskan masalah kesehatan yang ada di wiliyah kerja
• - penyusunan rancangan akhir renstra puskesmas
puskesmas kedaton yaitu 7 kelurahan hasilnya direkapitulasi dan
kedaton
dibuat analisis berdasarkan SWOT (strength, kelemahana, opportunity
• - penetapan renstra puskesmas kedaton dan treatment untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada di
puskesmas kedaton.
• Permasalahan dan isu – isu strategis puskesmas kedatorn di dapatkan
setelah kesepakatan bersama melalui SWOT didadapatkan hasilnya
untuk menetapkan renstra puskesmas kedaton.
RENSTRA PUSKESMAS KEDATON TAHUN 2020 -
2024
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan pelayanan kesehatan.
• Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
hidup sehat, mencakup pelayanan kesehatan bagi seluruh kelompok usia mengikuti
siklus hidup sejak dari bayi sampai anak, remaja, kelompok usia produktif, maternal
dan kelompok usia lanjut.