Anda di halaman 1dari 3

Dalam orasinya, dr.

Erwin menyampaikan bahwa Rumah Sakit adalah


salah satu organisasi kompleks yang terdiri dari berbagai macam
sumber daya yang kompleks. RS sebagaimana perusahaan dituntut
untuk memiliki keunggulan kompetitif yang didukung intelegensi
organisasi untuk mengelola pengetahuan melalui proses belajar
berkelanjutan. Organisasi belajar (learning organization)sangat
diperlukan perusahaan terutama dalam menghadapi perubahan
lingkungan yang sangat cepat. Sejak diperkenalkan tahun 1990an,
teori ini masih sulit diterapkan secara aktual dalam praktek manajemen
di berbagai perusahaan termasuk RS. Oleh karena itu, perlu dilakukan
redefinisi dan reorientasi konsep dan implementasi terhadap
organisasi belajar
Lebih lanjut, dr. Erwin menyampaikan apa yang dikemukakan Peter
Senge seperti dikutip oleh Yusufhadi Miarso (2002), bahwa organisasi
belajar sebagai suatu disiplin untuk mengembangkan potensi
kapabilitas individu dalam organisasi memiliki karakter The Fifth
Dicipline sebagai berikut:
1)Berpikir Sistem (Systems Thinking)
Setiap usaha manusia, termasuk bisnis, merupakan sistem karena
senantiasa merupakan bagian dari jalinan tindakan atau peristiwa yang
saling berhubungan, meskipun hubungan itu tidak selalu tampak. Oleh
karena itu organisasi harus mampu melihat pola perubahan secara
keseluruhan, dengan cara berpikir bahwa segala usaha manusia saling
berkaitan, saling mempengaruhi dan membentuk sinergi.
2)Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)
Setiap orang harus mempunyai komitmen untuk belajar sepanjang
hayat dan sebagai anggota organisasi perlu mengembangkan
potensinya secara optimal. Penguasaan pribadi ini merupakan suatu
disiplin yang antara lain menunjukan kemampuan untuk senantiasa
mengklarifikasi dan mendalami visi pribadi, memfokuskan energi,
mengembangkan kesabaran, dan memandang realitas secara obyektif.
Kenyataan menunjukkan bahwa seseorang memasuki suatu
organisasi dengan penuh semangat, tetapi setelah merasa “mapan”
dalam organisasi itu lalu kehilangan semangatnya. Oleh karena itu,
disiplin ini sangat penting artinya bahkan menjadi landasan untuk
organisasi belajar.
3)Pola Mental (Mental Models)
Setiap orang mempunyai pola mental tentang bagaimana ia
memandang dunia di sekitarnya dan bertindak atas dasar asumsi atau
generalisasi dari apa yang dilihatnya itu. Seringkali seseorang tidak
menyadari pola mental yang mempengaruhi pikiran dan tindakannya
tersebut. Oleh karena itu setiap orang perlu berpikir secara reflektif dan
senantiasa memperbaiki gambaran internalnya mengenai dunia
sekitarnya, dan atas dasar itu bertindak dan mengambil keputusan
yang sesuai.
4)Visi Bersama (Shared Vision)
Organisasi yang berhasil berusaha mempersatukan orang-orang
berdasarkan identitas yang sama dan perasaan senasib. Hal ini perlu
dijabarkan dalam suatu visi yang dimiliki bersama. Visi bersama ini
bukan sekedar rumusan keinginan suatu organisasi melainkan sesuatu
yang merupakan keinginan bersama. Visi bersama adalah komitmen
dan tekad dari semua orang dalam organisasi, bukan sekedar
kepatuhan terhadap pimpinan.
5)Belajar Beregu (Team Learning)
Dalam suatu regu atau tim telah terbukti bahwa regu dapat belajar
dengan menampilkan hasil jauh lebih berarti daripada jumlah
penampilan perorangan masing-masing anggotanya. Belajar beregu
diawali dengan dialog yang memungkinkan regu itu menemukan jati
dirinya. Dengan dialog ini berlangsung kegiatan belajar untuk
memahami pola interaksi dan peran masing-masing anggota dalam
regu. Belajar beregu merupakan unsur penting, karena – regu bukan
perorangan – merupakan unit belajar utama dalam organisasi.
Adapun perbedaan karakteristik organisasi tradisional dan
konvensional dijelaskan dalam tabel berikut.

Karakteristik Organisasi Organisasi


Tradisional Belajar
Siapa yang Para Seluruh
belajar? manajer/karyawa manajer/karyawa
n yang ditunjuk n dari semua unit
kerja
Siapa yang Pelatih atau nara Atasan langsung,
mengajar? sumber dari luar pelatih dan nara
sumber
Siapa yang Departemen Setiap
ber- Diklat manajer/karyawa
tanggungjawa Kursus, magang, n
b pelatihan formal, Kursus, magang,
Piranti belajar bimbingan, rencana belajar,
yang rencana pelatihan tim, mitra kerja,
digunakan? ukuran kinerja,
refleksi pribadi
Kapan Ketika Sepanjang hayat,
belajar? dibutuhkan, saat untuk jangka
orientasi atau panjang
sesuai kebutuhan
Kompetensi Teknik Teknis dan
apa yang manajerial,
dipelajari? hubungan pribadi,
bagaimana
belajar
Dimana Ruang kelas, Ruang rapat, saat
belajar? tempat kerja melakukan
pekerjaan, di
mana saja
Waktu? Untuk saat ini Untuk masa yang
sesuai kebutuhan akan datang
Motivasi? Ekstrinsik dan Intrinsik dan
terpaksa semangat
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyematan pin alumni sebagai
tanda telah bergabungnya lulusan baru MMR ke dalam HAMMERS
(Himpunan Alumni dan Mahasiswa MMR) sebagai alumni. Pad

Anda mungkin juga menyukai